A. TENTANG PENULIS BUKU INI
"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang
berdosa", dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.
Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku
ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus
menunjukkan kesabaranNya. Dengan demikian aku menjadi contoh
bagi mereka yang kemudian percaya kepadaNya dan mendapat hidup
yang kekal.
- Paulus (1Tim 1:15-16)
Yesus Kristus mengubah hidup. Sama seperti Dia mengubahkan tujuan
hidup Rasul Paulus secara dramatis, Tuhan terus menerus mengubah
hidup manusia hingga masa kini. Bill Fay, penulis buku ini, adalah
salah satu dari orang-orang tersebut. Ia sedang mengejar tujuan
hidupnya sendiri ketika Tuhan membuatnya jatuh tersungkur.
Pada awal hidupnya, Bill telah memutuskan untuk menjadi orang
nomor satu dalam segala hal yang ia perbuat -- tidak peduli apa
pun juga. Di perguruan tinggi ia menemukan berbagai cara untuk
menipu demi mencapai tujuan. Namun yang lebih penting, ia belajar
berjudi. Kenyataannya, bakat-bakatnya yang luar biasa sebagai
penjudi licik, membantunya untuk membiayai kehidupannya di
perguruan tinggi.
Setelah lulus ia menjadi sales dan dengan cepat menapak jenjang
kariernya. Namun dalam hidupnya, ia menghadapi suatu dimensi baru
ketika ia mengunjungi Las Vegas, surga para penjudi. Karena
keahliannya bermain kartu, ia mulai dikenal, dan ia menjalin
hubungan dengan orang-orang terkemuka di dunia hitam. Sementara ia
tetap memegang jabatannya, ia mulai menjadi penghubung mafia di
seluruh negara.
Bill pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu pekerjaan ke
pekerjaan lain, dari satu istri ke istri lain, untuk mengejar
tujuan pribadinya. Ia mengira akan memperolehnya ketika ia menjadi
pimpinan di sebuah perusahaan besar. Ia memiliki banyak limousine,
pengeluaran besar, penghargaan, jam tangan Rolex, cincin berlian,
dan emas di tangan serta lehernya. Namun di tengah-tengah tumpukan
uang, kekuasaan, dan kemewahan; hidupnya sunyi dan kosong.
Di samping pekerjaan tetap, Bill kemudian memutuskan untuk
bergabung dengan perusahaan lain yang akan memanfaatkan kemampuan
pemasarannya. Ia membangun salah satu rumah bordil terbesar di
Amerika Serikat. Namun bisnis ini membawanya ke dalam kesulitan.
Ia ditahan sehubungan dengan usahanya yang baru itu, dan
perusahaan memecatnya. Meskipun demikian, Bill memulai bisnis
penelitian dan mulai mencetak uang lagi.
"Di tengah-tengah tumpukan uang, kekuasaan, dan kemewahan;
hidupnya sunyi dan kosong"
Sebagai hiburan yang menyenangkan selama hidupnya yang penuh
gejolak dan ketegangan itu, Bill pergi ke sebuah tempat berlibur
di Colorado yang bernama Lost Valley Ranch. Pada mula ia tidak
tahu kalau tempat itu mempekerjakan orang-orang yang percaya pada
Kristus. Namun ia memperhatikan bahwa ada sesuatu yang berbeda
dengan tempat tersebut.
Bill dapat meladeni orang Kristen mana pun yang berani berdebat
dengannya. Namun pada suatu pagi di hari Paskah, ia mendengar
sesuatu yang mengganggunya sampai ia menyerahkan hidupnya pada
Kristus. Selama kebaktian di tempat terbuka, seorang pria muda
kira-kira berusia 22 tahun berbicara tentang perbedaan antara
kebahagiaan dan kedamaian yang sejati. Bill mendengarkan dengan
sungguh-sungguh karena ia tahu ia tidak memiliki kedamaian sejati.
Namun saat pria itu berkata bahwa kedamaian datang hanya melalui
hubungan pribadi dengan Yesus Kristus, Bill menaiki kudanya dan
merengut, "Aku tidak butuh omong kosong seperti itu dalam
hidupku." Dan ia mengendarai kudanya keluar dari padang rumput
itu.
Beberapa saat kemudian, Bill berjalan masuk ke tempat penyimpanan
raket dan bertemu seorang pria yang kelak memainkan peran penting
sampai ia beriman pada Kristus. Dr. Paul Grant baru saja bermain
tenis hari itu setelah meminta kesempatan kepada Tuhan agar dapat
bersaksi tentang imannya. Kedua orang itu bertemu, dan Paul
bercerita tentang Kristus kepada Bill dengan penuh kasih.
Paul mengundang Bill dan istrinya, Peggy, ke gereja. Setelah
kebaktian ia mengundang mereka ke rumahnya. Paul dan istrinya,
Kathie, memancarkan hubungan pribadi dengan Kristus. Walaupun
tergerak oleh kesaksian mereka, Bill belum siap untuk memberikan
hidupnya kepada Kristus.
Masih dalam masa percobaan dari penahanan sebelumnya, Bill
ditangkap karena kasus pemukulan polisi. Setelah berakhir minggu
di penjara dengan uang jaminan sebesar $250,000 dolar, hidupnya
sampai pada titik kritis. Bill hanya duduk di rumahnya selama dua
hari dengan berurai air mata. Kepahitan hidup terasakan olehnya.
Ia ingin lari dari kenyataan melalui obat-obatan, alkohol, bahkan
bunuh diri. Berkat kemurahan Allah, ia tidak memilih salah satu
dari cara-cara tersebut.
Istri Bill menyarankan agar ia mengundang pendeta yang telah
menikahkan mereka. Setelah mengemukakan beberapa keberatan,
akhirnya ia menelepon juga. Apa yang ia dengar tujuh tahun yang
lalu di sebuah ranch, kembali muncul di benaknya. Kepada pendeta
itu ia menyampaikan keinginannya akan kedamaian sejati. Hari
berikutnya ia mengendarai mobilnya sejauh lebih dari 135 km ke
sebuah gereja kecil di daerah pedalaman. Dengan berlutut di atas
lantai yang berdebu, ia datang untuk mengenal Yesus Kristus secara
pribadi. Hal itu terjadi tanggal 4 Maret 1981. Ia meninggalkan
gereja itu sebagai orang yang berbeda.
Ia kembali ke rumah dan menghadapi pemeriksaan pengadilan, namun
diputus bebas. Ketika ia meninggalkan pengadilan, ia memutuskan
untuk tidak pernah mendekati penjara lagi. Namun Tuhan memiliki
rencana lain. Selama beberapa tahun kemudian, ia mengunjungi
orang-orang hukuman di penjara untuk bersaksi tentang Yesus kepada
mereka.
Aku berdoa, agar persekutuanmu di dalam iman turut mengerjakan
pengetahuan akan yang baik di antara kita untuk Kristus.
Filemon 1:6
Sejak itu, Bill telah bersaksi tentang imannya kepada orang-orang
dari berbagai latar belakang dan mengajar banyak orang untuk
melakukan hal yang sama. Namun Bill sendiri mengatakan, "Keajaiban
yang terbesar dari semuanya bukanlah perubahan dalam apa yang saya
lakukan, tetapi perubahan dalam diri saya. Pencarian kekuasaan,
uang dan wanita telah digantikan dengan pengejaran
kebajikan-kebajikan yang pernah saya rendahkan: kasih, kejujuran,
kesetiaan, pengurbanan, kedisiplinan, kerendahan hati, iman,
kesabaran, dan ketabahan. Dan karena saya tahu bahwa satu-satunya
kehidupan yang berarti untuk dijalani adalah hidup melalui
Kristus, saya telah menjadikan hidup saya hidup yang bersaksi
tentang Dia kepada sesama manusia."
Pada halaman-halaman berikut ini, Bill akan menjelaskan bagaimana
ia bersaksi tentang imannya dengan penuh percaya diri, dan
bagaimana Anda juga dapat melakukannya.
Redaksi
Bill Fay adalah lulusan Seminari Denver, pendeta khusus liga utama
tim baseball Colorado Rockies dan tim baseball Denver Zephyrs
Triple-A, pendeta khusus untuk dua departemen kepolisian,
pembicara program radio nasional Let's Go, dan pembicara nasional
dan pemimpin seminar.