Doa Bagi India
Di daerah Punjab di India bagian utara, pendirian gereja berlangsung dengan pesat karena kerja sama yang baik dari orang- orang Kristen setempat. Pada tahun 1998, 220 dari 490 kode pos di sana tidak mempunyai gereja Kristen; sekarang, jumlah ini telah turun menjadi 100. Koordinator gerakan ini (nama dan alamatnya dilindungi untuk alasan keamanan) mengharapkan inisiatif pendirian gereja akan ada di setiap daerah dalam waktu tiga bulan. 68 gereja baru telah mulai didirikan di Punjab pada bulan September 1999. Tujuannya adalah orang di Punjab mempunyai sebuah gereja dalam jarak dekat di masa yang akan datang.
Sumber: FridayFax - 3 Desember 1999
Mission India of Grand Rapids, Michigan, sedang mengembangkan pelayanan outreach-nya kepada suku Dalits [Red.: "the untouchables" yaitu 200+ juta orang India paling miskin/terjajah -- yang dicap "outcasts" -- di luar/di bawah sistem kasta)]. Organisasi ini menggunakan program pelatihan membaca berdasarkan Alkitab. Perwakilan dari Mission India mengatakan bahwa suku Dalits sangat membutuhkan pendidikan dan hal ini merupakan sarana yang sangat tepat untuk melakukan penginjilan. Tujuh atau delapan pelajaran pertama mengajarkan tentang kebutuhan-kebutuhan sekuler seperti kebersihan, kesehatan, dll. Kemudian secara bertahap kami mulai mengenalkan pelajaran-pelajaran tentang Kristus sehingga selama 9 bulan mereka yang mengikuti pelajaran tersebut bisa mengetahui seluruh kisah tentang keselamatan -- mulai dari penciptaan sampai kedatangan Kristus yang kedua. Program ini menunjukkan beberapa kesuksesan. Jumlah orang yang lulus kursus tersebut meningkat tajam -- sekitar 84%, dimana 40% diantaranya menjadi orang percaya. Mereka mulai mengalami peningkatan penghasilan. Kesehatan dan kebersihan juga meningkat.
Kolkata (dulunya bernama Calcutta) adalah sebuah kota yang dihuni sekitar =17= juta orang di bagian timur India. Kota ini didirikan tahun 1696 dan menjadi Ibukota British India selama bertahun-tahun. Sebagai salah satu kota yang paling padat populasinya di dunia, Kolkata memiliki reputasi dalam hal kemiskinan dan keburukan, tetapi kota ini juga kaya dalam hal warisan budaya dan menjadi pusat bisnis utama di bagian timur India. [[Cat.Red: kota ini terkenal/diberkati oleh pelayanan Mother Theresa (Ibu Teresia), dan buku/film "City of Hope" (Kota Harapan) -- Allah telah mengerjakan banyak hal yang luar biasa di kota ini dan akan terus melakukannya.]] Populasinya terdiri dari banyak kelompok suku, dan Alkitab telah tersedia dalam bahasa- bahasa utama seperti Bengali dan Hindi. Sekitar 80% penduduk Kolkata beragama Hindu dan 14% beragama Muslim. Sebanyak 2,4% populasi penduduk menyatakan dirinya sebagai orang-orang Kristen termasuk orang Kristen tradisi (keturunan) yang tidak menjalin hubungan pribadi dengan Kristus.
Sumber: Advance, October 21, 2002Di awal tahun ini, seorang pemimpin gereja di India ditangkap dan di penjara setelah para aktivis Hindu menuduhnya telah menipu orang- orang miskin dan memaksa mereka untuk menjadi pengikut Kristen. Meskipun dia telah dibebaskan dari penjara seminggu kemudian, pengaruh kesaksiannya selama di penjara sangatlah besar sehingga para penguasa mengundangnya untuk datang dan berkhotbah di hadapan para narapidana.
Sumber: Advance, Oct. 21, 2002Percaya atau tidak ... kesaksian berikut sungguh unik dan menarik! "Pada suatu tengah malam, penginjil India Sadhu Chellapa tiba-tiba merasakan bahwa Allah sedang berbicara padanya: 'Segera pergi dari rumahmu, dan berlarilah!' Chellapa telah terbiasa menerima instruksi-instruksi dari Allah dan melakukannya tanpa kompromi. Dia segera berpakaian, dan berlari menembus kegelapan. Setelah berlari beberapa saat, dia merasakan Allah berkata, 'Berdirilah di bawah pohon itu dan mulailah berkhotbah!' Bahkan bagi seorang penginjil yang berpengalaman, perintah ini sungguh menggelikan -- karena tidak ada orang lain yang dilihatnya di tempat itu. Mengapa Allah meminta dia berkhotbah di bawah pohon di tengah malam itu? Dia mulai berkhotbah, dan akhirnya sampai pada bagian dimana ia harus memberikan tantangan bagi para pendengar yang tidak dilihatnya supaya mereka memberikan hidupnya kepada Kristus. Chellapa terkejut saat mendengar sebuah suara dari atas pohon dan dia melihat seorang pria turun dari pohon. Sambil menangis pria menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Pria sebenarnya akan menggantung diri di atas pohon saat Chellapa mulai berkhotbah tentang Yesus. 'Khotbah itu menolong saya untuk mengikuti petunjuk Allah meskipun saya belum benar-benar memahaminya,' kata pria yang turun dari atas pohon itu."
Sumber: FridayFax, September 13, 2002
Pendeta Susanta Patra dari Kalkuta mempunyai visi yang besar yaitu dia ingin melihat dimulainya gerakan-gerakan perintisan gereja di 280 kelompok masyarakat yang menggunakan bahasa Bengali sebagai bahasa tuturnya. Injil masih belum menjangkau kelompok-kelompok suku tersebut. Baru-baru ini Allah telah mendorong Susanta Patra dengan cara yang unik. Menurut laporan dari DAWN Ministries (Discpling a Whole Nation), beberapa bulan yang lalu Susanta Patra mengadakan pemahaman Alkitab bagi 45 orang Bengali di Kalkuta. Di akhir pertemuan, ada seorang pria yang mengajak seorang wanita berpenyakit kanker kepadanya. Pria itu berkata, "Apakah anda mau mendoakannya, sehingga kami dapat melihat bahwa Allah anda lebih berkuasa daripada dewa-dewa saya." Susanta saat itu merasa lelah secara rohani, tetapi dia tetap mendoakan wanita itu. Sesudah selesai mendoakan wanita itu, Susanta bergegas pulang ke rumahnya. "Saya menangis di hadapan Allah, memohon ampun kepadanya karena saya merasakan kekeringan rohani di dalam hidup saya. Saya merasa yakin bahwa Allah tidak akan menjawab doa saya, dan tak satupun dari 45 orang yang mengikuti PA akan kembali minggu depan." Selama dua minggu Susanta mengumpulkan keberanian untuk menghadiri PA itu. Yang mengherankannya, 45 orang hadir mengikuti PA termasuk wanita yang menderita kanker dan telah disembuhkan! Susanta menyaksikan bahwa 43 dari 45 pengikut PA telah memutuskan untuk menjadi pengikut Yesus, meskipun tanpa kehadirannya selama 2 minggu yang lalu. Sesudah peristiwa itu, lebih dari 12 gereja rumah mulai dirintis di wilayah yang dihuni suku Bengali.
Sumber: FridayFax, July 26, 2002
Seorang polisi ditugaskan untuk menyelidiki komunitas Kristen dengan menyamar sebagai seorang pendeta Kristen. Setelah beberapa waktu, ketika polisi Muslim itu membaca Alkitab dan memberikan khotbahnya, dia mulai mengakui dan membuka hatinya kepada Kristus. Sekarang dia sungguh-sungguh memberitakan tentang kasih Allah dan keselamatan dalam Yesus Kristus bagi orang-orang di komunitasnya -- 44 juta orang Rajputs, kasta atas yang tinggal di India bagian utara.
Sumber: Advance, June 30, 2002
Menurut pengawas pertumbuhan gereja Joshua Pillai melaporkan bahwa gereja-gereja dan kelompok-kelompok Kristen di India bagian Selatan telah bekerja sama dengan strategis. Selama konferensi di Tiruchi, Tami Nadu, tanggal 16 - 18 April yang lalu, evangelis Sadhu Chellappa, pastor Rathnam Paul, perintis gereja Victor Choudrie dan Pillai berbicara di depan 350 pendeta tentang kesempatan-kesempatan untuk merintis berdirinya gereja-gereja rumah (house churches) di India bagian Selatan. Di India bagian Utara, gerakan gereja perumahan berkembang dengan cepat dan menjadi salah satu gerakan yang bertumbuh paling cepat di India. Choudrie, yang secara langsung atau tidak langsung terlibat dalam perintisan ribuan gereja perumahan selama 6 tahun terakhir, mengatakan bahwa perlu perubahan mental, metode yang benar-benar beda harus digunakan untuk merintis berdirinya gereja perumahan di India. Menurut Pillai, konferensi di Tami Nadu tersebut telah membuka mata para pendeta yang saat ini dengan penuh keyakinan akan merintis berdirinya 50.000 gereja perumahan baru dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.
Sumber: What In The World, May 31, 2002
Peristiwa ini terjadi saat Dick Eastman mengunjungi India untuk menyaksikan pertumbuhan rohani di sana. Perwakilan EHC (Every Home for Christ) di India dengan penuh semangat dan sukacita menceritakan tentang bagaimana tim mereka bisa mengenalkan Kristus di sebuah desa di India. Ceritanya adalah sebagai berikut:
EHC di India mengirimkan setiap dua orang pekerjanya untuk mengunjungi desa-desa di wilayah India untuk membagikan traktat- traktat dan berita Injil. Suatu hari, ada dua orang pekerja yang membagikan traktat ke semua rumah di desa A. Namun karena tidak ada respon dari masyarakat desa A maka kedua pekerja itu segera meneruskan pelayanannya ke desa-desa lain. Ada sebuah rumah di desa A yang dihuni oleh seorang wanita yang bernama Lysente dan dua orang anaknya. Keluarga miskin ini menerima juga traktat yang diberikan oleh kedua pekerja EHC. Suatu hari, anak Lysente yang terkecil menderita sakit keras dan Lysente tidak tahu apa yang harus dikerjakannya karena dia tidak memiliki biaya untuk mengobatinya.
Saat memandang kondisi anaknya yang terus memburuk segera terlintas ide dalam benak Lysente untuk menolong anaknya. Dia membawa anak itu keluar dan membaringkannya di teras rumahnya. Lalu Lysente segera berlari ke semua rumah penduduk yang ada di desa A. Dia meminta semua traktat yang dibagikan oleh pekerja EHC di semua rummah di desa itu. Para penduduk desa bertanya-tanya dan bingung dengan tingkah laku yang dilakukan Lysente. Kebanyakan dari mereka mengatakan bahwa tidak ada gunanya mempercayai Allah yang tidak mereka kenal sama sekali. Namun Lysente dengan penuh keyakinan berkata, "Jika kalian ingin mengetahui apa yang ingin aku kerjakan dengan kertas-kertas ini, datang saja segera ke rumahku."
Para penduduk desa akhirnya pun datang berduyun-duyun ke rumah Lysente karena ingin tahu apa yang akan dikerjakannya. Sesampainya di rumah, Lysente segera menempatkan traktat-traktat itu mengelilingi tubuh anaknya dan ada satu yang diletakkan di atas perut anaknya. Setelah selesai dengan tegas dan dalam tangisnya dia berkata, "Jika Engkau memang benar-benar Allah yang berkuasa, sembuhkanlah anakku ini."
Mujizat terjadi. Segera sesudah doa Lysente selesai diucapkan, anaknya bangkit dari tidur dan penyakitnya pun disembuhkan. Menyaksikan keajaiban itu, seluruh penduduk desa A takjub. Para pemimpin desa segera mengirim utusan untuk pergi ke desa tetangga dan mencari dua orang pekerja yang telah membagikan traktat tadi. Mereka ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang Yesus. Kedua orang pekerja tadi akhirnya kembali lagi ke desa A yang dulu pernah menolak kehadiran mereka. Keduanya dengan penuh semangat mengenalkan Yesus kepada para penduduk desa A tersebut.
Setahun kemudian, ketika Dick Eastman punya kesempatan lagi untuk berkunjung ke India, dia menanyakan tentang perkembangan kondisi desa A. Perwakilan EHC di India menyodorkan sebuah foto yang menampilkan gambar penduduk desa A lengkap dengan senyuman yang menghiasi wajah-wajah mereka. Perwakilan itu menyatakan bahwa seluruh penduduk desa A telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Saat ini mereka sudah memiliki seorang gembala jemaat. Saat Dick Eastman menanyakan siapakah dia, perwakilan itu menunjuk gambar seorang ibu yang ada di foto itu -- dialah Lysente.
Sumber:
Kesaksian di atas diceritakan oleh Dick Eastman (President of Every Home for Christ/EHC) saat dia menjadi pembicara dalam Konsultasi dan Lokakarya Jaringan Doa Nasional VII di Lembang (Rabu, 29 Mei 2002).
Ada tiga orang penduduk sebuah desa di Orissa, India, yang menjadi korban gigitan ular. Mereka dipastikan tidak akan selamat. Ketika salah satu diantara mereka ada yang hidup dan selamat, semua penduduk desa ingin tahu bagaimana hal itu bisa terjadi. Begini kisahnya: Pada waktu peristiwa gigitan ular itu terjadi ada sebuah tim misi India yang sedang melakukan pelayanan penginjilan di desa tersebut. Dua orang korban gigitan ular dibawa ke dukun setempat dan diobati dengan pengobatan tradisional, tapi ternyata keduanya tidak dapat bertahan dan meninggal. Seorang korban yang lain dibawa ke tempat para misionaris dan dia didoakan dan dia selamat. Seluruh penduduk desa menganggap hal itu sebagai suatu keajaiban. Sebagai dampaknya, ada 15 keluarga di desa itu yang memutuskan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Sumber: What In The World, February 28, 2002
AMG International saat ini sedang melayani populasi penderita kusta (leprosy/lepers) di India dengan menggunakan Mobile Medical Units (Unit Pengobatan Keliling). Staf medis yang tergabung dalam unit pengobatan ini pergi ke desa-desa untuk menolong para penderita lepra dimana kebanyakan dari mereka tidak memiliki akses untuk mendapatkan fasilitas kesehatan. AMG telah diberi wewenang oleh pemerintah India untuk mengunjungi setiap rumah di wilayah-wilayah tertentu guna menolong para penduduk dalam mencegah penyebaran penyakit lepra. Para staf medis juga menggunakan pelayanan ini untuk memenuhi misi mereka, yaitu memberi kesempatan kepada pasien untuk mendengar dan merespon berita Injil yang disampaikan saat mengobati penyakit mereka.
Sumber: Mission Network News, Marc 2002
Sekelompok peneliti Kristen sedang melakukan perjalanan ke sebuah desa di bagian utara India untuk mempelajari praktek-praktek keagamaan di desa tersebut. Saat mendekati desa, mereka merasakan goncangan karena mobil yang mereka tumpangi melindas sesuatu. Mereka menghentikan mobil untuk melihat benda apa yang terlindas dan mereka menemukan ular cobra yang telah mati terlindas mobil mereka. Kelompok itu segera melanjutkan perjalanan untuk memasuki desa. Mereka memulai penelitiannya dengan bertanya kepada para penduduk setempat tentang kepercayaan yang dianut oleh penduduk setempat. Para penduduk mengatakan bahwa setiap pagi ada seekor ular cobra besar datang ke desa dan penduduk desa akan memberinya makan dan menyembahnya. Para peneliti itu lalu berkata, "Wah, kalau begitu tanpa sengaja kami telah melindas dewamu pagi ini. Perkenankan kami menceritakan tentang siapa Pencipta dari ular cobra tersebut dan Pencipta dari kita semua." Menjelang hari itu berakhir, para penduduk desa memutuskan untuk menjadi pengikut Kristus dan sebuah gereja mulai dirintis pada hari itu juga.
Sumber : Advance: Jan 2002
Seorang tetua India dari suku Awadhi mau membuka hati menerima Kristus. Dia segera memusnahkan sebuah patung dari tempat pemujaan yang ada di rumahnya. Setelah beberapa bulan, ada sekitar 50 orang dari suku tersebut yang juga mau membuka hati dan mereka mengadakan persekutuan pertama yang dimulai di rumah tetua tersebut. Saat ini pemerintah setempat menganiaya orang-orang percaya tersebut dan memaksa mereka untuk mengembalikan patung-patung sesembahan itu ke dalam tempat pemujaan di rumah mereka masing-masing.
Sumber: Advance: Dec. 3, 2001
M A D Y A P R A D E S H
Di Madya Pradesh, seorang pria miskin ditangkap atas tuduhan melakukan aktivitas penginjilan, dan kasusnya diajukan ke dalam persidangan. Saat sidang, pria miskin tadi membawa seekor ayam ke dalam ruang sidang. Ketika hakim bertanya mengapa dia membawa ayam itu ke ruang sidang, pria miskin tadi menjelaskan bahwa dia akan menjual ayam itu dan uangnya akan dipakai untuk membeli karcis bis sehingga dia bisa pulang ke rumahnya yang jaraknya sekitar 30 mil dari tempat sidang tersebut. Hakim segera menggugurkan tuntutan atas diri pria miskin itu karena hakim merasa yakin bahwa sangatlah tidak mungkin bagi seorang pria semiskin itu untuk terlibat dalam aktivitas penginjilan. Seorang polisi menjadi saksi bahwa pria itu memang benar-benar miskin sampai-sampai gubuk yang didiaminya tidak memiliki pintu dan tidak ada satupun barang berharga yang dapat dicuri dalam gubuk itu. Namun Victor Choudhrie menyatakan bahwa pria miskin yang juga tidak dapat membaca dan menulis itu adalah salah satu perintis gereja yang paling efektif di wilayah Madya Pradesh.
Sumber: FridayFax, Feb 2002
Apakah wanita buta aksara bisa menjadi misionaris yang lebih efektif daripada wanita-wanita berpendidikan? Bindu Choudhrie, istri dari Dr. Victor Choudhrie, mengatakan, "Sudah menjadi hal yang biasa bagi kaum istri dari para pria yang bekerja secara full-time dalam pelayanan Kristen. Kaum istri ini bekerja dalam ruang lingkup pelayanan suaminya, tetapi kontribusi mereka jarang sekali diperhatikan. Dalam kursus yang telah kami mulai sejak 13 bulan yang lalu, kami telah mendorong para wanita ini untuk menggunakan segenap potensi mereka yang telah Kristus percayakan dalam diri mereka. Kebanyakan dari para wanita ini hanya mengetahui teori, tetapi mereka belum pernah menerapkannya. Meskipun demikian, buah dari pelayanan mereka dapat segera terlihat ketika mereka mulai menampakkan peran mereka. Lebih dari 2000 wanita yang mengikuti kursus ini, 30% diantaranya telah menjadi perintis gereja -- mereka mengenalkan orang kepada Kristus, membaptis, dan memuridkan mereka. Para wanita ini telah merintis berdirinya 728 gereja rumah. Hal ini sungguh menarik." Para wanita yang berpendidikan rendah bisa menjadi misionaris yang lebih efektif daripada wanita berpendidikan. Salah satu strategi utama yang kami lakukan adalah mengadakan doa keliling sebelum melakukan perintisan gereja."
Sumber: FridayFax, October 10, 2003
Indian Bible School tengah bersiap-siap untuk meluluskan para muridnya. Semenjak didirikan 25 tahun yang lalu, sekolah Alkitab Hope Givers International di India Utara telah siap-siap untuk meluluskan salah satu kelas terbesarnya pada bulan Februari lalu. Perwakilan dari Bible Pathway Ministries mengatakan bahwa Hope Givers International yang juga merupakan 'saudara pelayanannya' saat ini sedang melakukan persiapan untuk mengutus 2000 pendeta baru menuju ke ladang pelayanan. "Kami mengutus para lulusan baru ini dan membekali mereka dengan Alkitab "Best of Bible Pathway", versi King James, yang baru saja diterbitkan sebagi hadiah kelulusan mereka. Alkitab ini akan mereka bawa ke mana pun mereka pergi." "Kemungkinan besar mereka (lulusan baru ini) akan pergi melayani di Delhi bulan Desember nanti. Dengan demikian mereka bisa melayani di sana saat Natal dirayakan. Sungguh merupakan suatu sukacita saat mengetahui bahwa Kabar Baik akan segera tiba di Delhi. Alkitab ini dibawa dan diberikan oleh para pendeta baru yang juga akan mulai merintis berdirinya gereja-gereja baru serta menceritakan kepada banyak orang tentang kisah Natal."
Sumber: Mission Network News, November 6th, 2003
Penganiayaan yang dialami orang-orang Kristen di India semakin memperkuat iman mereka. Undang-undang anti-konversi yang mendatangkan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen mendapatkan banyak perhatian dari banyak umat Kristen di seluruh dunia. Namun, Dr. Bobby Gupta dari HBI Global Partners mengatakan bahwa pada saat penganiayaan datang, orang-orang Kristen itu menunjukkan kondisi terbaik mereka. "Kami sering melihat bagaimana gereja meresponi penganiayaan tersebut dengan mengatakan, 'Jika penganiayaan itu kami alami, kami akan memberikan hidup kami kepada Kristus sehingga melalui penganiayaan ini Allah bisa mengerjakan perkara-perkara yang lebih besar lagi.'" Berbeda dengan waktu-waktu yang lalu, sepanjang perjalanan misi di India, saat ini orang-orang lebih responsif terhadap Injil, banyak gereja didirikan, banyak orang muda menerima Yesus sebagai Juruselamat pribadi dan ingin mengerjakan sesuatu yang lebih besar lagi bagi Allah. HBI sedang melatih banyak orang melalui institut Alkitab yang mereka dirikan.
Sumber: Mission Network News, October 27th, 2003
Orang-orang Hmar Kristen yang tinggal di wilayah timur laut India saat ini sedang memperkenalkan "kasih Allah" kepada "musuh" mereka, Suku Dimasa baru-baru ini telah menunjukkan kekerasan dan permusuhan dengan orang-orang dari suku Hmar sehingga mengakibatkan banyak orang terbunuh dalam konflik antar suku tersebut. Dr. Rochunga Pudaite, seorang Hmar yang telah percaya dan sekaligus menjadi pendiri dan pemimpin organisasi Bibles for the World, mengatakan bahwa organisasi ini sedang merencanakan untuk mengirimkan persediaan makanan dan juga Alkitab sebagai tanda kasih mereka kepada suku-suku ini. Pudaite sendiri baru-baru ini telah menjadi penengah dalam konflik ini dengan memanggil perwakilan dari kedua suku dan meminta mereka untuk menghentikan kekerasan ini. Pudaite mengatakan bahwa permasalahan ini dimulai pada tanggal 3 Maret saat tiga orang yang tinggal di desa tetangga Dimasa diculik dan para penculiknya meminta ransom. Permasalahan ini berlanjut menjadi tindak kekerasan yang mengakibatkan banyak yang terbunuh dari kedua belah pihak. "Teman-teman penghubung yang tinggal dimana konflik saling bunuh ini terjadi baru saja membawakan beras, makanan dan juga pelengkapnya untuk Suku Dimasa." Saat Ro ditanya tentang alasannya menganggap penting untuk menunjukkan kasih Allah kepada Suku Dimasa dengan cara seperti ini, dia menjawab, "Kami telah menaati firman Allah untuk mengasihi semua orang termasuk musuh kita. Kami harus menunjukkan kasih melalui kehidupan dan juga tindakan."
Sumber: What In The World, September 30, 2003
Sementara ini, tingkat populasi buta huruf di India mendekati antara 70-80%, salah satu yang tertinggi di dunia. Akibatnya, jutaan orang memiliki peluang yang sangat kecil untuk menerima penginjilan lewat literatur. Itulah sebabnya mengapa Tom Dudenhoffer dari Audio Scripture Ministry sangat terkesan dengan hasil usaha terbaru mereka yang dilakukan di India bagian Utara. "Kami memiliki sahabat di India yang telah bekerja bersama-sama dengan kami selama bertahun-tahun. Mereka merasa bahwa akan lebih efektif lagi jika mulai memberikan sebuah rekaman Alkitab pada setiap individu dan keluarga- keluarga yang buta huruf di desa-desa." Dudenhoffer mengatakan bahwa undang-undang anti pertobatan di beberapa negara bagian di India merupakan masalah yang perlu diperhatikan. Meskipun demikian, "Agar para penginjil bisa memberikan kaset dan tape recorder di rumah- rumah penduduk, kami melakukan proses pendaftaran bagi orang-orang yang menunjukkan ketertarikannya dan keinginannya untuk mempunyai kaset Alkitab di rumah, dan kemudian mereka dipungut biaya pendaftaran yang sangat murah (hanya sebagai formalitas), sehingga Audio Scripture Ministry tidak bisa dituduh melakukan manipulasi atau pemaksaan agar mengikut Yesus."
Sumber: Mission Network News, 15 Agustus 2003
"Hampir 10.000 kelompok Kristen baru dimulai pada tahun 2002. Jumlah ini dua kali lebih banyak dari jumlah gereja baru yang didirikan tahun 2001," lapor Dr. Alex Abraham dari 'Operation Agape'. "Salah seorang partner kerja kami mengatakan bahwa sekitar 1.400 anggota suku Banjara di Andhra Pradesh telah dibaptis dalam empat bulan terakhir ini." Di Punjab ada sekitar 8.500 gereja dimana 500 diantaranya dirintis oleh tim "Operation Agape". Gereja-gereja rumah di Uttar Pradesh berkembang pesat: dalam waktu dua tahun persekutuan-persekutuan doa telah dimulai di 17.000 rumah, dan sekitar 7.000 gereja rumah telah didirikan.
H.K. Patel melaporkan dari Chatisgarh di India Tengah:
"Sekitar 95 kelompok doa yang dimulai tahun 1997 telah berkembang -- menjadi 500 gereja rumah di tahun 2000 -- dan sekarang telah menjadi 700 gereja rumah. Banyak anggota suku Satnami yang ingin mengenal Yesus. Sementara itu di Hinota, sebuah desa di Dindori (Chatisgarh), doa keliling telah dimulai. Tanah di desa ini sangat kering dan kita mendoakannya. Tidak lama kemudian, Panchayat (kepala desa) terpana saat melihat air yang melimpah keluar dari pompa air yang ada. Pemerintah setempat juga terpana melihat mujizat tersebut dan mereka meminta kami untuk mendoakan tanah-tanah lain yang mengalami kekeringan."
Sumber: FridayFax, January 3, 2002.
Rea Barchi yang berusia 10 tahun sangat senang ketika dua pekerja EHC mengetuk pintu rumahnya dan memberinya dua artikel Injil. Ketika ayahnya pulang kerja, Rea telah selesai membaca kedua artikel tersebut untuk ketiga kalinya. Kedua artikel tersebut berjudul "Apakah Kamu Gembira?" dan "Dia Ingin Menjadi Temanmu". Setelah makan malam, ayahnya yang tidak dapat membaca, meminta anaknya untuk membaca kedua artikel itu dengan keras. Rea menulis surat ke EHC agar bisa mengikuti kursus Alkitab gratis. Setelah menyelesaikan keempat pelajarannya, Rea menerima Yesus. Transformasi yang terjadi dalam kehidupan Rea sangat jelas bagi semua orang. Tak lama kemudian, ayah Rea juga mengundang Yesus masuk dalam hatinya. Kemudian dia mulai mengundang orang-orang yang tidak dapat membaca di kotanya untuk datang ke rumahnya untuk mendengarkan Rea saat membaca berita Injil dan bahan kursus Alkitabnya. Dalam jangka waktu setahun, empat tetangganya juga menerima Yesus dan sebuah kelompok persekutuan kecil terbentuk -- Semuanya itu bisa terjadi karena ketertarikan seorang anak terhadap dua artikel Injil yang telah disebarkan oleh misionaris perintis EHC.
Sumber: E-vangelism Update October 2004
Pokok Doa:
Seorang misionaris pioner, Laban, mulai mensharingkan Injil kepada Suku Kui yang ada di wilayah Orissa. Laban langsung dikerubuti oleh sekumpulan anggota suku yang sangat tidak menyukai kedatangannya. Dia dipukuli dan semua literatur Injil yang dibawanya dihancurkan. Kemudian kerumunan orang itu memaksa dia untuk menyembah sebuah patung berhala. Laban menolak permintaan tersebut. Oleh karena itu, dia diusir keluar dari desa disertai ancaman bahwa dia tidak diperbolehkan untuk menginjakkan kaki lagi di desa itu. Namanya bukanlah Laban jika dia tidak berani kembali ke wilayah tersebut. Dengan persediaan literatur Injil yang baru dan persiapan doa, Laban membulatkan hati untuk kembali ke desa Kui. Kini para penduduk desa mengagumi keberaniannya. Beberapa diantara mereka memutuskan untuk mau mendengarkan berita Injil yang disampaikan Laban. Satu demi satu, penduduk desa itu mulai percaya kepada Kristus, termasuk dukun di desa itu. Jangat terkejut jika Anda sekarang menemukan ada sebuah desa baru yang semua penduduknya adalah orang percaya yang telah mengenal kasih Kristus.
Sumber: E-vangelism Update, September 2004
Pokok Doa:
Pelayanan Mission India of Grand Rapids, Michigan, telah dikenal luas karena keberhasilannya dalam menjangkau jutaan orang India dengan Injil. Pelayanan misi yang dikenal dengan nama Seva Barat ini telah menerima penghargaan "Excellence in Training" dari India Missions Association. Setiap tahunnya, organisasi tersebut dapat melatih hampir 70 ribu pekerja dan kemudian masing-masing pekerja menjangkau 30 - 50 orang.
Sumber: Mission Network News, August 20th, 2004
Pokok Doa:
Gladys Staines, istri dari seorang misionaris, Graham Staines yang menjadi martir di Orissa (India), meninggalkan India. Semenjak kematian suami dan dua anak laki-lakinya pada tahun 1999 yang lalu, Gladys memutuskan untuk tetap tinggal dan melayani di India. Beberapa laporan mengindikasikan bahwa kepergiannya meninggalkan India hanya sementara saja. Dia menemani anak perempuannya, Esther, untuk mendaftar di sekolah medis di Australia. David DeGroot dari Mission India sedang berada di Orissa ketika laporan tersebut dibuat. Dia mengatakan bahwa masyarakat lokal sangat sedih dengan kepergian Gladys. Meskipun demikan, keterlibatan pelayanan Graham Staine yang telah dirintis sejak 35 tahun yang lalu bersama dengan pelayanan Evangelical Missionary Society di Orissa, akan tetap bertumbuh. "Graham Staines adalah perintis berdirinya 21 gereja. Masyarakat lokal yang terinspirasi oleh pelayanannya telah mendirikan hampir 30 gereja-gereja kecil. Pada kenyataannya, menurut masyarakat lokal, sebagai dampak dari kematian Graham Staines dan penganiayaan yang terjadi di India, maka Injil tersebar dengan pesatnya." Salah satu dari murid perintisan gereja yang diadakan oleh Mission India adalah salah satu saksi utama pada saat pembunuhan Staines. Oleh karena karakternya baik, maka murid ini menjadi seorang pemimpin yang dihormati di komunitasnya. Degroot menceritakan tentang kesaksian mendalam yang disharingkan murid itu kepada masyarakat Hindu. "Komunitas ini tentu saja tahu pasti bahwa dia adalah orang Kristen. Walaupun demikian, ada banyak orang non- Kristen yang datang kepadanya untuk konseling." Dia membutuhkan dukungan doa karena banyak ancaman kematian yang mengintai setiap kali ia bersaksi.
Sumber: Mission Network News, July 19th, 2004
Pokok Doa:
Program pembuangan limbah biologis dari sebuah rumah sakit ternyata melahirkan suatu pelayanan yang lain dari biasanya di India bagian Utara. Perwakilan dari Interserve sedang mengusahakan agar Emmanuel Hospital Association (EHA) bisa memenuhi peraturan baru tentang limbah berbahaya. Perwakilan ini menjelaskan pekerjaan yang mereka lakukan. "Emmanuel Hospital Association adalah asosiasi rumah sakit yang terdiri dari 19 rumah sakit misi dan mereka melayani orang-orang miskin di pedesaan. EHA memutuskan bahwa mereka ingin agar rumah sakitnya memenuhi standard hukum khususnya dalam pembuangan limbah. Program pembuangan limbah mereka sangatlah sederhana; semuanya dibuang ke dalam tanah." Karena perwakilan dari Interserve bekerja di wilayah-wilayah yang melarang kegiatan penginjilan, maka sementara mereka bekerja mereka juga mencari kesempatan-kesempatan agar bisa mensharingkan iman mereka. "Cara utama yang saya gunakan untuk mensharingkan tentang Yesus di wilayah ini adalah dengan merintis kelas-kelas Sekolah Minggu, kelas-kelas pemuridan bagi orang dewasa, kelas-kelas pemahaman Alkitab, klub Alkitab -- segala bentuk pelayanan yang bisa dilakukan dalam kompleks rumah sakit."
Sumber: Mission Network News, May 18th, 2004
Pokok Doa:
Wilayah Jammu dan Kashmir, yang sama sekali belum terjangkau Injil, terdiri atas 14 distrik, 6.000 desa, dan mempunyai 18 juta penduduk. "Dalam lima tahun terakhir, ada ribuan orang di kedua wilayah ini yang memutuskan untuk beriman kepada Yesus Kristus. Ada ratusan gereja rumah yang didirikan," demikian laporan Agape Voice. Banyak keluarga yang bertobat berkutu secara teratur di gereja-gereja rumah. "Pernah suatu ketika, tim perintisan gereja bertemu dengan satu keluarga yang semuanya terbaring di tempat tidur karena sakit. Tidak ada di antara mereka yang sanggup memanggil dokter. Kebetulan tim kami datang berkunjung untuk menjelaskan tentang Injil dan berdoa bagi mereka. Puji Tuhan, Yesus menyembuhkan setiap anggota keluarga itu. Mereka memutuskan dengan sukacita untuk tidak hanya menjadi pengikut Yesus, tetapi juga menyediakan rumahnya agar bisa dipakai sebagai tempat ibadah secara rutin.
India bagian Utara merupakan salah satu wilayah yang gerakan revivalnya bertumbuh dengan pesat. Tahun lalu, ada 200 gereja rumah yang didirikan di Hariyana, yang dikenal sebagai salah satu wilayah yang paling jarang mendengar berita Injil di India. Berdasarkan laporan April 2004, jumlah gereja rumah di India bagian Utara bertambah menjadi 30.000 gereja dalam tujuh tahun terakhir, ditambah dengan 28.000 rumah yang menjadi tempat persekutuan doa. Pengalaman menunjukkan bahwa tempat-tempat persekutuan doa tersebut bisa berkembang menjadi gereja-gereja rumah.
Sumber: FridayFax, May 14, 2004
Pokok Doa:
Berita lain, perjalanan yang baru-baru ini dilakukan para misionaris India ke kepulauan Andaman telah membuahkan hasil yaitu beberapa suku terabaikan yang ada di kepulauan tersebut bisa mendengarkan Injil dan sejumlah penduduknya ada yang menerima Kristus. Pemberitaan Injil yang dilakukan selama 4 hari di kepulauan terpencil yang menjadi bagian India ini, dihadiri lebih dari 2.000 orang. Sekitar 300 orang di antaranya menerima Kristus. Pelayanan penginjilan lainnya yang dilakukan selama sebulan ke satu wilayah suku di India telah menolong 500 penduduknya untuk mendengar berita keselamatan.
[Sumber: What In The World, March 31, 2004]
Pokok Doa:
Bagaimana 1000 orang perintis gereja baru muncul dari "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris)? Bihar, sebuah wilayah di India bagian utara dengan jumlah penduduk sebanyak 87 juta jiwa dikenal sebagai "the missionaries' graveyard" (tanah kuburan bagi para misionaris). Meskipun julukan itu sudah agak berkurang sejak lima tahun terakhir ini karena ada sekitar 1000 pekerja gereja telah dilatih di wilayah ini. Mengapa hal ini bisa terjadi? "Yang terpenting adalah melatih para petobat baru dan meneguhkan orang-orang Kristen untuk menyebarkan Injil dengan budaya oral. Hasilnya melebihi dari target yang kita impikan," kata Rev. Jim Bowman dan istrinya, Carla. Tahun 1998, pasangan ini mulai melatih 120 penginjil dan para pendeta melalui komunikasi oral. Fakta yang lebih menggembirakan, para peserta pelatihan ini langsung mempraktikkan apa yang telah diterimanya: seorang pendeta telah merintis berdirinya 30 gereja baru, ada juga yang merintis 20, 5, 15, dan 17 gereja -- berita menggembirakan dari Bihar!
Konsep penginjilan tradisional yang mempergunakan traktat dan pemahaman Alkitab memberikan dampak kecil karena banyak masyarakat suku-suku terpencil yang masih buta huruf; materi dalam bentuk tulis kurang memberikan pengaruh. Para penginjil dilatih untuk menggunakan cerita-cerita dan lagu untuk mengomunikasikan Injil. Dalam lima tahun, lebih dari 1000 perintis gereja telah dilatih. Mereka inilah yang akan menolong ribuan orang untuk mengenal kasih Kristus dan merintis gereja-gereja baru.
[Sumber: http://www.dawnministries.org]
Pokok Doa:
Seorang misionaris yang ada di wilayah Orissa, India, telah ditangkap. Perwakilan dari Gospel For Asia mengatakan bahwa sebuah kelompok radikal Hindu bertanggung jawab atas penangkapan ini. "Kami mengetahui jumlah yang pasti dari misionaris yang melayani di wilayah ini. Baru-baru ini salah satu dari misionaris kami ditangkap dan dipenjarakan selama 10 hari karena telah membaptis seorang non-Kristen. Sekarang dia dibebaskan dengan jaminan dan kasusnya tetap akan disidangkan. Ada 10 orang misionaris lain yang juga sedang menunggu kasusnya disidangkan karena mereka juga membaptis orang- orang non-Kristen." Menurut perwakilan ini, di India diberlakukan aturan bahwa para petobat baru harus menandatangani dokumen pernyataan pertobatan. Meskipun sudah mempunyai semua dokumen tertulis resmi, namun polisi lokal dan pemerintah setempat masih suka mencari-cari permasalahan bagi petobat baru ini. Menurut berita, kelompok radikal Hindu ini mempunyai agen-agen yang telah ditunjuk di setiap distrik wilayah, khusus untuk memonitor aktivitas-aktivitas umat Kristen dan para misionaris yang melakukan pelayanan di distrik tersebut.
[Sumber: Mission Network News, January 1st, 2004]
Pokok Doa:
Setelah akhir minggu lalu diguncang gempa 7,6 skala Ritcher, upaya penyelamatan di India dan Pakistan kini mulai dialihkan ke upaya pembangunan kembali rumah-rumah dan fasilitas umum yang hancur. Orang-orang Kristen dari India ikut membantu korban gempa di Pakistan. Demikian juga para pekerja Gospel for Asia (GFA), mereka turut membantu di kedua wilayah itu. Wakil GFA, KP Yohannan, mengatakan bahwa sebuah tim sekarang ada di daerah bencana paling parah yaitu di Kashmir yang sebelumnya tertutup untuk para pekerja yang akan memberikan bantuan. Pintu-pintu itu terbuka berkat bantuan beberapa orang militer Kristen. Yohannan mengatakan bahwa kedutaan Pakistan juga memberi izin untuk mengirimkan tim penolong ke negaranya.
[Sumber:Mission Network News, Oktober 17nd 2005]
Pokok Doa:
Doakan untuk kekuatan dan kesehatan anak-anak Tuhan dari India yang membantu korban gempa di India dan Pakistan. Doakan agar banyak jiwa akan membuka hatinya bagi Kristus.
Mengucap syukur bahwa kedutaan Pakistan memberikan izin mengirimkan tim penolong ke negara itu.
Bangsa India adalah bangsa yang menyembah banyak dewa -- tikus, sapi, matahari, bulan ,air; dan masih banyak lainnya. "Aliran Scientology sedang mencari celah agar bisa memberi dampak besar bagi negara ini," demikian laporan dari wakil Christian Resources International (CRI), Fred Palmerton. "Telah diberitakan bahwa 13 kota besar di India akan segera dibanjiri kiriman literatur dari para penganut Scientology di seluruh dunia. Hal itu mirip dengan pelayanan yang dilakukan CRI," lanjut Palmerton. "Mereka meniru cara-cara CRI dalam mempromosikan doktrin-doktrin non-Kristen yang berpotensi menjauhkan ribuan orang dari pengenalan akan Yesus Kristus. Jadi kami akan berusaha membendungnya." CRI pun mulai melakukannya dengan mengumpulkan Alkitab, buku-buku serta bacaan- bacaan Kristen lain untuk dikirim ke India. Ini adalah bagian dari proyek istimewa CRI yang bernama "The Great Crate Project" dan saat ini kami sedang meminta orang-orang untuk memberikan Alkitab, buku-buku dan partisipasi dana mereka.
[Sumber:Mission Network News, September 27th 2005]
Pokok Doa:
Mengucap syukur atas panggilan CRI bagi India. Doakan usaha mengumpulkan Alkitab, buku-buku serta bacaan-bacaan Kristen lain yang akan dikirim ke India untuk membantu pertumbuhan rohani anak- anak Tuhan di India. Berdoalah untuk karya Roh Kudus yang akan menyempurnakan pekerjaan mereka.
Berdoa minta Roh Kudus untuk melindungi pekerjaan anak-anak Tuhan dan memelihara Firman Allah yang telah tertanam di hati mereka yang sudah percaya untuk tetap kokoh berdiri dalam ajaran Kristus. Kiranya, mereka tidak mudah terpengaruh oleh doktrin-doktrin yang tidak Alkitabiah.
Gospel for Asia (GFA) dan para pemimpin Believers Church dipanggil untuk bersatu hati dalam doa. Mereka diminta mendoakan tim-tim pemberi bantuan pelayanan untuk puluhan ribu keluarga di India yang menderita akibat terpaan hujan yang terderas dalam jangka waktu 100 tahun terakhir. Setelah diterpa hujan terus-menerus seharian, musibah banjir pun melanda wilayah Mumbai (Bombay) dan wilayah- wilayah lain di bagian barat India. Banjir ini telah menelan sekitar 1.500 jiwa. Menurut prakiraan cuaca, diperkirakan hujan deras masih akan terjadi lagi. Presiden GFA mengatakan, "Banjir ini adalah tragedi besar yang sulit dipercaya. Lebih dari 283.000 rumah hancur dan 16.000 desa diterjang banjir. Kebanyakan desa itu adalah desa-desa kumuh dan segala harta benda mereka ikut terhanyut karena banjir." Sementara itu, pemerintah memperkirakan ada 5,5 juta penduduk menjadi korban banjir dan ada kemungkinan jumlah ini telah menjadi dua kali lipat. Tim pemberi bantuan (Compassion Services) dari GFA telah bekerjasama dengan para jemaat Believers Church dalam menyediakan makanan dan bantuan pelayanan lainnya kepada para korban banjir di India.
[Sumber:CMDNet Weekly Update, August 6, 2005]
Pokok Doa:
Doakan Gospel for Asia (GFA) dan para pemimpin Believers Church dalam memberikan bantuan jasmani dan rohani kepada penduduk yang menjadi korban bencana banjir. Mereka bisa peka dengan setiap kebutuhan para korban dan mereka juga diberi keberanian, kesehatan, dan kekuatan dalam melakukan pelayanan tersebut.
Berdoa supaya bantuan pelayanan jasmani yang diberikan bisa membuka pintu untuk memberitakan tentang sumber kasih sejati kepada para korban.
Sebuah stasiun televisi baru memiliki kerinduan untuk mendukung pelayanan gereja di India. Sehubungan dengan adanya diskriminasi dan tindak kekerasan, umat percaya di India dapat menjadi semakin terisolasi. Meskipun demikian, Mark Blowers, perwakilan dari Back To The Bible mengatakan bahwa mereka sudah menemukan cara untuk menolong umat percaya yang ada di India. Mereka telah menjalin hubungan dinamis dengan para pendengar program mereka melalui program pengajaran Alkitab dalam bahasa Tamil. Tim tersebut telah menyiarkan programnya pada 4 Juni 2005. "Program televisi tentang pengajaran Alkitab dalam bahasa Inggris sangat dibutuhkan. Kami telah bersepakat untuk mengadakannya selama 30 menit dan memancarkan program tersebut sesuai dengan keadaan di India. Karena itu, pembukaan dan penutupan program tersebut lebih disesuaikan dengan konteks India." Dengan semakin meningkatnya penganiayaan di seluruh wilayah di India, Blowers mengatakan bahwa umat percaya di India bisa mendapatkan kepuasan rohani melalui dukungan dan pengajaran Alkitab yang diberikan tersebut. "Ketika penganiayaan datang dan mereka mengalami penderitaan, Firman Allah memberikan kebijaksanaan kepada mereka. Pada kesempatan lain, apabila hal yang sama terjadi, mereka tahu bagaimana meresponi penganiayaan tersebut. Banyak orang mendapatkan berkat melalui program baru yang kami luncurkan tersebut, karena menjadi siraman rohani di wilayah mereka dan juga karena mereka sulit mengakses sumber-sumber lokal yang bermutu."
[Sumber:Mission Network News, June 10th 2005]
Pokok Doa:
Doakan umat Kristen yang berada di India supaya tetap bertekun di tengah-tengah penganiayaan yang mereka hadapi dan juga tetap bertekun dalam mempelajari Firman Allah sebagai landasan hidup mereka.
Doakan Back To The Bible dalam memperluas jangkauan siarannya untuk memberitakan pengharapan Injil melalui media televisi kepada orang-orang India.
Pemerintah India memberikan perhatian kepada penganiayaan terhadap umat Kristen di India. Saat ini ketika penganiayaan terhadap umat Kristen meningkat di India, pemerintah India mulai memberi perhatian. Dilaporkan bahwa perdana menteri meminta pemerintah mengambil tindakan untuk memberantas penyerangan terhadap umat Kristen. Dave Stravers, seorang perwakilan misi India mengatakan bahwa sekalipun ini merupakan kabar baik, menurutnya tingkat kekerasan tidak akan berkurang. "Ada begitu banyak orang Hindu India dan Muslim India, keduanya, kini sudah mulai terbuka bagi Injil. Sebelumnya, selama 2.000 tahun terakhir mereka tidak membuka diri bagi penginjilan. Dan, rasanya pekerjaan Roh Kudus ini akan terus berlanjut. Merupakan hal yang wajar bahwa penguasa kegelapan dan orang-orang yang diperbudak olehnya akan bereaksi demikian." Untuk melihat lebih banyak lagi jiwa yang selamat, saat ini Mission India sedang memberi pelatihan kepada 100.000 orang dewasa untuk melakukan pelayanan dalam kelompok studi Alkitab bagi anak-anak. "Kira-kira empat juta anak tahun ini akan kami jangkau. Orang-orang ini memerlukan bantuan. Bantuan dan dukungan Anda dapat memberi dampak yang luar biasa -- dana yang Anda kirimkan dapat dipakai untuk menjangkau 100 orang anak kepada Injil."
[Sumber:Mission Network News, May 12th 2005]
Pokok Doa:
Doakan agar umat Kristen di India semakin diteguhkan imannya sehingga mereka mampu bertahan dalam menghadapi berbagai risiko.
Berdoa untuk Mission India dalam membimbing 100.000 orang dewasa yang akan terlibat dalam pelayanan kelompok studi Alkitab bagi anak-anak.
Diskusi antara perwakilan Hopegivers International (HI) dan pemimpin hak-hak sipil warga India akhirnya dapat melihat banyaknya orang Dalit yang menjadi pengikut Kristus. Mereka ingin mendirikan Karnataka Dalit Center dan Christian Institute of Medical Sciences. Salah seorang perwakilan HI mengatakan bahwa mendirikan pusat konseling adalah hal yang sangat menyenangkan, apalagi ditambah dengan mendirikan pusat kesehatan. "Setiap orang Dalit, atau orang Kristen lainnya yang diterima masuk ke perguruan tinggi kedokteran, kepadanya akan diberi pendidikan Kristen ditambah dengan pengetahuan tentang kedokteran di mana mereka akan pergi dan menjadi misionaris Kristen yang berprofesi sebagai dokter di salah satu dari 600.000 desa di India yang belum pernah mendengar tentang Kristus." Para Dalit sudah menanggalkan agama lama mereka. Agama itu sudah memperbudak mereka selama berabad-abad. Perwakilan itu juga mengatakan bahwa pertalian dengan hak asasi warga Dalit merupakan upaya yang penting. "Sejak dari mula HI tidak hanya menjanjikan untuk mendirikan sekolah dan klinik bagi anak-anak, tetapi mereka juga mengatakan bahwa mereka melakukan semua ini karena kasih Kristus. Ini merupakan terobosan bagi pelayanan-pelayanan Kristen di India."
[Sumber: Mission Network News, May 2nd 2005]
Pokok Doa:
Mengucap syukur untuk kerjasama yang terjalin antara Hopegivers International (HI) dan pemimpin hak-hak sipil warga India dalam mendirikan Karnataka Dalit Center dan Christian Institute of Medical Sciences. Kiranya melalui kerjasama ini, Injil bisa semakin luas disebarkan.
Doakan proyek pendirian sekolah dan klinik bagi anak-anak di India. Berdoa supaya proyek-proyek ini menjadi terobosan bagi pelayanan Kristen di India.
Kabar baik datang dari salah salah satu daerah di India yang terkena tsunami. Bible Pathway Ministries, melalui rekannya yang ada di India, berkomitmen untuk menunjukkan kasih Kristus kepada korban tsunami yang selamat. "Mereka bekerja pada lima desa bagi 750 orang penduduk dari desa nelayan, dan sedang memikirkan rencana untuk membantu para korban tsunami untuk kembali lagi bekerja. Tentu saja, kebutuhan untuk konseling tetap berjalan sampai sekarang." Bible Pathway menyediakan Alkitab dan bermacam-macam sumber lainnya untuk membantu orang-orang belajar firman Allah supaya mereka bisa menaati firman tersebut dengan sepenuh hati. Itu merupakan pertolongan sejati," Pemerintah memberikan makanan, air, obat-obatan, pakaian, tempat perlindungan, tetapi pemerintah tidak dapat memberikan pengharapan sejati kepada mereka. Tidak hanya kebutuhan rohani, Bible Pathway juga memberikan bantuan jasmani berupa makanan, pakaian, dan membantu mereka agar dapat bekerja kembali.
[Sumber:Mission Network News, February 23nd 2005]
Pokok Doa:
Mengucap syukur atas komitmen Bible Pathway Ministries untuk membantu para korban tsunami yang ada di India, khususnya pelayanan mereka di desa nelayan.
Doakan agar melalui pelayanan yang mereka lakukan pada lima desa tersebut, firman Allah boleh tertanam di dalam hati mereka dan mereka bisa terus bersandar kepada satu-satunya sumber pengharapan sejati, yaitu Yesus Kristus.
Seiring dengan adanya perubahan dalam pemerintahan India, para pemimpin gereja berdoa agar pintu-pintu penginjilan terbuka. Bersama dengan kedatangan Perdana Menteri Sikh, mereka mengundang penginjil Sammy Tippit untuk berkunjung ke India. Beberapa waktu sebelum kedatangannya, tsunami melanda Tamil Nadu dan menghancurkan wilayah pesisir tersebut. "Kami telah menyelenggarakan konferensi bagi para pendeta dan juga serangkaian pertemuan penginjilan -- Festival Kabar Baik di kota Madurai yang ada di wilayah Tamil Nadu. Dari acara tersebut, kami mendapat respon yang sangat hebat. Setiap malam, ratusan orang datang untuk mengenal Kristus." Tippit menjelaskan alasan mengapa peristiwa bencana ini telah menjadi suatu awal baru bagi para pemimpin gereja. "Ini adalah untuk pertama kalinya bagi mereka memiliki kesempatan terbuka untuk mengadakan pertemuan- pertemuan penginjilan di masa pemerintahan baru ini. Dengan demikian, saya dapat pergi berkunjung ke wilayah India ini secara resmi dan bisa memberitakan Injil secara terbuka."
Sumber: Mission Network News, January 28th 2005
Pokok Doa:
Umat Kristen menjadi target kekerasan di wilayah Rajasthan India. Hal tersebut sangat memukul pelayanan organisasi Hopegivers International. Wakil organisasi tersebut, Bill Bray, mengatakan bahwa kejadian itu dipicu oleh kemarahan kaum nasionalis non-Kristen atas sebuah buku yang memberikan penilaian negatif atas agama mereka. Bray mengatakan bahwa kelompok tersebut menyerang Hopegivers meski mereka tidak ada hubungannya dengan semua itu. Ia menjelaskan secara rinci reaksi kelompok itu. "Di Cota, di mana terdapat kantor utama Hopegivers, mereka membatalkan izin untuk semua institusi kami. Jadi, polisi pun mendatangi semua institusi kami, mengumumkan penutupan dan pembubaran sekolah-sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan. Para pekerja kesehatan dan panti asuhan tidak menyerah begitu saja. Bray mengatakan bahwa para pemimpin Hopegivers telah menjadi target penahanan. "Dua dari pemimpin kami masih berada di penjara. Mereka telah ada di penjara selama 16 hari. Mereka masih belum dapat menangkap Dr. Samuel Thomas atau Pendeta M.A. Thomas." Kelompok beragama non-Kristen tersebut merasa terancam karena ribuan orang di daerah mereka telah menjadi Kristen. Penyelidik federal masih berada di sana untuk melakukan penyelidikan.
[Sumber: Mission Network News, March 2006]
Pokok Doa:
Terus dukung dalam doa untuk pelayanan organisasi Hopegivers di India, khususnya sehubungan dengan penutupan sekolah-sekolah, rumah sakit, dan panti asuhan yang mereka dirikan. Berdoa agar semua institusi tersebut dapat dibuka kembali dan dapat menjalankan fungsinya untuk melayani masyarakat.
Masa-masa ini merupakan masa yang sulit bagi Hopegivers. Mari kita naikkan doa bersama untuk dua pemimpin Hopegivers yang saat ini sedang ditahan agar imannya tetap teguh, supaya kejadian ini tidak membuat lemah semangat tim Hopegivers dalam melayani Tuhan.
Di India, siaran-siaran radio menyediakan materi-materi pemuridan untuk membantu gereja. Sammy Tippit, penginjil dari Amerika, baru-baru ini melakukan perjalanan ke India untuk melakukan khotbah marathon. Dalam tiga hari, Sammy Tippit berkhotbah dan disiarkan dalam bahasa Hindi. Kemudian secara simultan, khotbah tersebut akan diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu. Kerinduan Tippit adalah memproduksi materi-materi pemuridan dan kepemimpinan untuk komunitas Kristen yang sedang bertumbuh di India. Siaran-siaran khotbah tersebut akan membantu penjangkauan kepada banyak penduduk India dan mengenalkan mereka dengan Injil.
[Sumber: Mission Network News, February 23rd, 2006]
Pokok Doa:
Doakan siaran-siaran khotbah Sammy Tippit agar dapat segera diterjemahkan dalam bahasa Tamil dan Telegu sehingga bisa menjangkau lebih banyak lagi orang-orang India yang belum mengenal Injil.
Berdoa untuk Tippit dan kerinduannya untuk melakukan khotbah marathon dalam berbagai bahasa utama di Asia. Dengan demikian, Injil bisa didengar oleh orang-orang yang tinggal di seluruh penjuru Asia.
Ketika usaha pemulihan pasca tsunami saat ini berfokus pada harapan baru, masa depan kelabu masih membayangi mereka yang menjadi yatim piatu akibat bencana itu. Wakil organisasi Hopegivers, Bill Bray mengatakan bahwa pemerintah India menganggarkan pemberian tunjangan bagi mereka yang menampung anak-anak yatim piatu tersebut. Apa yang dapat terjadi selanjutnya bisa jadi akan lebih rumit. "Ketika dana tersebut telah dicairkan ke desa-desa tersebut, kami kuatir banyak anak itu masih akan terabaikan. Keluarga-keluarga yang menampung anak-anak ini akan merasa mendapat bayaran karena telah menjadi semacam "orang tua asuh" tapi jika kemudian uang itu habis. Perlahan- lahan, akan lebih banyak anak yang akan kembali hidup di jalanan lagi." Bray mengatakan bahwa hal ini memberikan peluang besar bagi ladang penginjilan. Tim mereka saat ini sedang bekerja membangun panti-panti asuhan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah anak jalanan tersebut. "Bagi Hopegivers, hal itu memberikan kami kesempatan lain untuk menuai jiwa anak-anak yang belum memiliki masa depan yang jelas ini. Karena panti-panti itu telah dan sedang dibangun di tengah-tengah masyarakat, maka diharapkan orang akan dapat mengetahui bahwa mereka dapat menempatkan anak-anak tersebut di sana."
[Sumber: Mission Network News, January 3rd 2006]
Pokok Doa:
Doakan agar dana yang diberikan kepada para orang tua asuh dapat dimanfaatkan dengan bijaksana untuk mencukupi kebutuhan anak-anak yatim piatu yang menjadi korban bencana di India.
Doakan pembangunan panti asuhan untuk para anak yatim agar berjalan lancar. Berdoa agar panti asuhan ini nantinya dapat menjadi saluran kasih untuk mengenalkan Kristus kepada anak-anak itu.
Grand Rapids, yang merupakan pusat misi pelayanan India, menerima laporan yang sangat memberi semangat dari seorang pria bernama Rambutai di sebuah pedesaan di India. Saudara perempuannya menderita sakit yang parah dan dokter tidak dapat menolongnya. Setelah didoakan oleh seorang penginjil, saudara Rambutai menjadi sembuh. Pekerjaan Tuhan ini segera membuat Rambutai dan keluarganya ingin mengetahui lebih banyak tentang "agama" ini, dan memutuskan untuk memberikan hidup mereka pada Kristus. Rambutai sekarang sedang mengikuti pelatihan di Mission India`s Church Planter dan semenjak itu ia telah memperkenalkan Kristus kepada tujuh belas orang yang belum percaya.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Oktober 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10514 |
Pokok Doa
Departemen Luar Negeri Amerika, dalam laporannya mengenai kebebasan beragama internasional tahun 2007 (2007 Report on International Religious Freedom), memuji India karena menghargai kebebasan beragama. Namun, oleh karena sejumlah kasus kekerasan anti-Kristen, Carl dari Open Doors tidak menyetujui laporan tersebut. "Dialog antara kaum nasionalis agama mayoritas, badan pemerintah, dan kelompok beragama lain, termasuk Kristen, Islam, dan lainnya adalah sebuah langkah yang baik. Namun, hal itu tidak akan mendorong terciptanya kebebasan dan kemerdekaan beragama di tempat-tempat yang dikuasai oleh kaum nasionalis." Moeller mengatakan bahwa sepertinya beberapa kelompok beragama menggunakan pengaruh mereka untuk membatasi orang-orang Kristen. "Mereka menciptakan lingkungan yang membuat orang Kristen tidak berdaya untuk berbicara, bersekutu bersama, dan untuk menginjili secara leluasa. Jadi, orang-orang Kristen perlu berdoa agar prinsip demokrasi di India menjadi lebih kuat sehingga orang Kristen dapat ikut berpendapat dan dihargai hak-haknya."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, September 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10386 |
Pokok Doa
Peningkatan kekerasan yang dihadapi orang-orang Kristen di India tidak menghentikan upaya Living Water International (LWI) di negara dengan mayoritas penduduk beragama Hindu itu. Beberapa waktu lalu, Dennis dari LWI berada di India. Ia mengatakan bahwa penganiayaan terhadap orang-orang percaya biasanya terjadi di daerah utara. "Namun sekarang daerah selatan pun tak jauh beda dengan daerah utara. Dan beberapa gubernur atau beberapa menteri mencoba memojokkan orang-orang percaya dengan hukum antikonversi atau hukum yang menentang penginjilan. Situasinya sulit." Namun sebagai organisasi Kristen, situasi seperti itu tidak akan membuat LWI berhenti bekerja. Anderson berkata, "Luar biasa. Semua yang kita lakukan, kita lakukan bersama-sama dengan gereja lokal. Pemerintah tidak menghalang-halangi usaha kami karena beberapa alasan yang jelas. Jika kita yang mengadakan sumur air, pemerintah tidak perlu mengeluarkan biaya." Situasi itu membuka kesempatan bagi LWI, sesuatu yang tidak akan didapat organisasi lain. Namun begitu, semua proyek itu dapat terwujud jika ada dana yang mencukupi. Dennis mengatakan bahwa dukungan dana akan membuahkan sebuah hasil yang abadi.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10281 |
Pokok Doa
Hujan angin musim yang sangat deras terus mengguyur India bagian utara. Di beberapa daerah, air hujan telah mencapai ketinggian empat puluh inci, sementara beberapa daaerah lain masih dilanda hujan. Di India saja, korban tewas mencapai angka dua ribu jiwa. Pendiri dan Presiden Gospel for Asia (GFA), KP Yohannan mengatakan bahwa daerah banjir yang paling parah terdapat di wilayah Assam. "Sekitar 4.000 rumah hancur total, lebih dari 10.000 ternak mati, banyak bangunan gereja kami yang hancur, dan rumah orang-orang percaya tersapu air banjir." Beberapa ratus misionaris menggunakan kano untuk menyelamatkan para korban. Yohannan mengatakan bahwa GFA sedang berencana untuk membangun kembali rumah-rumah. "Dapatkah Anda bayangkan dampak dari apa yang kita lakukan itu untuk Kristus dan Injil ketika kami kembali dan bersaksi? Keadaan itu adalah sebuah pintu masuk yang terbuka sangat lebar, seperti halnya (selama) masa-masa tsunami menerjang, membagikan kasih Kristus kepada orang-orang yang sangat membutuhkan -- orang-orang yang sangat putus asa dan kehilangan segalanya." Memerlukan sekitar 1.000 dollar untuk membangun kembali rumah-rumah tersebut.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10246 |
Pokok Doa
Doakan agar kerja sama yang sudah digalang di antara para pelayan Tuhan dapat menolong para korban banjir, tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara rohani. Doakan agar melalui pelayanan mereka, kasih Kristus itu bisa dikenal semua orang.
Berdoalah agar pertolongan dapat datang pada saat yang tepat sehingga para korban yang kehilangan rumah, sanak saudara, dan harta bendanya dapat berjuang untuk bertahan hidup.
Masalah penjualan anak-anak untuk dijadikan budak seks di India telah menarik perhatian India Partners. Bahkan saat anak-anak diselamatkan dari perbudakan, mereka harus berurusan dengan masalah penyakit dan emosi. Brent mengatakan bahwa orang-orang Kristen harus mengambil tindakan. "Anak-anak ini diperlakukan sebagai sampah. Tak seorangpun peduli akan mereka dan hidup mereka. Jadi, kita harus melangkah sebagai orang Kristen dan berkata, `Tidak!` Setiap nyawa itu berharga di mata Allah, dari negara mana pun mereka berasal, apa pun kodisinya, di mana pun mereka, atau apa pun kebutuhan mereka. Kita harus melakukan sesuatu. Kita harus bertindak." Brent mengatakan bahwa mereka mengumpulkan dana untuk membantu menolong anak-anak dan membawa mereka ke tempat aman dan menyediakan makanan, pakaian, dan semua yang dibutuhkan anak-anak ini untuk bertahan hidup."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10183 |
Pokok Doa
Kami mengawali berita dari India di mana populasi anak perempuan di negara ini menurun. Tangisan sering menemani kelahiran seorang bayi perempuan karena khawatir akan mas kawin yang harus dibayar saat anak-anak perempuan itu menikah nanti. Pembunuhan bayi dan aborsi merajalela. Anak-anak perempuan yang bertahan hidup sering kali dijual ke perbudakan. KP Yohannan dari Gospels for Asia mengatakan bahwa program Bridge of Hope menyelamatkan beberapa dari mereka. "Kami membawa anak-anak ini dari jalanan, dari rumah, dan mendidik mereka, memberi mereka makanan dan pakaian, serta mengajari mereka tentang Tuhan Yesus Kristus. Kami menampung 49.000 anak di (lebih dari) 400 cabang pelayanan kami. Banyak dari anak-anak itu menerima Kristus melalui program yang kami adakan dan dampaknya luar biasa." Yohannan bercerita tentang satu anak perempuan. "Ada seorang anak perempuan berumur sembilan tahun yang menyerahkan hidupnya kepada Kristus di salah satu sekolah kami. Dia membawa empat belas orang dewasa dalam keluarganya untuk datang kepada Yesus Kristus karena antusiasmenya mengutip ayat-ayat Alkitab dan berbicara tentang Yesus."
Diterjemahkan dari
:
Mission News, Agustus 2007
Berita selengkapnya
:
http://www.MNNonline.org/article/10177
Pokok Doa
Berdoa agar program pelayanan "Bridges of Hope" dapat terus menyelamatkan banyak anak perempuan yang dibuang atau ditinggalkan keluarganya.
Doakan juga agar Kabar Sukacita yang boleh diberitakan bagi 49.000 anak-anak ini dapat membawa mereka mengenal Kristus. Kiranya keselamatan jiwa juga boleh dialami sehingga mereka menjadi utusan-utusan Tuhan untuk menjangkau keluarga-keluarga mereka.
Anju, seorang gadis di India, telah menyelesaikan tiga program pelajaran yang diadakan Mission India. Ia masih remaja, tapi ia sudah membantu mendirikan dua gereja. Dave mengatakan bahwa program-program yang diikuti Anju membantunya mengatasi masa kecilnya yang sulit. "Itulah kisah seorang gadis yang dengan sengaja keluar dari sekolah dasar dan berpikir bahwa ia tidak dapat melakukan apa pun, tapi tiba-tiba ia menemukan jati dirinya melalui perhatian penuh kasih dari guru-guru Kristen. Dan sekarang menjadi pemimpin -- tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua." Dave menambahkan bahwa hal seperti itu terjadi di berbagai tempat di India. Menjangkau anak-anak adalah kunci untuk membantu India, tapi para wanita juga merasakan manfaat program itu. "Mereka berkata, `Sebelumnya saya tidak menyadari bahwa saya adalah manusia sampai akhirnya saya belajar membaca.` Banyak wanita, terutama yang miskin, dikatai, `Kamu itu bukan manusia seutuhnya.` Dan karena itu, mereka diperlakukan dengan tidak adil."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10153 |
Pokok Doa
Klub Alkitab Anak di India membawa lebih dari satu juta anak kepada Kristus tahun kemarin. "Anak-anak adalah pintu bagi hati orang-orang di India," kata Dave Stravers dari Grand Rapids yang bertugas di India. Sekarang ini, penginjil terbaik di India adalah anak-anak itu sendiri. Anak-anak pulang ke rumah dan menyanyikan lagu-lagu pujian yang mereka pelajari, menceritakan kisah-kisah Alkitab, dan mereka akan pulang ke rumah dan mengatakan kepada orang tuanya, `Beginilah cara kami berdoa kepada Tuhan`." Banyak klub Alkitab selama sepuluh hari menjalankan program ekstrakurikuler di mana anak-anak juga mendapatkan pelajaran praktik, seperti mencuci pakaian dan menggosok gigi mereka. Para orang tua menyadari kasih sayang orang-orang Kristen, dan banyak keluarga mereka datang kepada Kristus. "Tahun kemarin, kami sebenarnya melihat lebih dari lima ribu gereja baru memulai pelayanannya dengan kelompok ekstrakurikuler. Jadi, kami berharap kami bisa lebih berkonsentrasi pada kegiatan itu sehingga gereja-gereja baru dapat didirikan di desa-desa yang belum memiliki gereja."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10056 |
Pokok Doa
Doakan Klub Alkitab Anak di India yang menolong anak-anak belajar mengenal Kristus melalui nyanyian dan cerita-cerita Alkitab yang menarik.
Biarlah melalui anak-anak ini, Tuhan juga menyatakan diri kepada orang tua setiap anak tersebut. Doakan untuk gereja-gereja baru yang didirikan untuk menampung orang tua yang telah menerima Kristus.
Meskipun Paskah baru dua bulan kita lewati, Book of Hope International telah mengumumkan hasil penilaian film "Godman" mereka. Film ini pertama kali muncul secara serentak di India melalui televisi satelit pada akhir pekan Paskah dalam dua belas bahasa yang berbeda. Rob dari Book of Hope International mengatakan bahwa apa yang baru saja terjadi merupakan hal yang luar biasa. "Sebanyak 12.974.000 keluarga menyaksikan film ini, tetapi pada kenyataannya terdapat 50.859.000 orang di seluruh India yang menyaksikan cerita tentang Yesus ini." Hal ini telah membuka jalan untuk menayangkan film animasi 3D selama Natal," kata Rob, "lebih dari satu milyar orang akan menjadi pemirsa film ini. Dan jika kita mendapatkan "share" yang sama dari para pemirsanya, kita akan melihat ratusan juta orang di India yang mengenal cerita tentang Yesus selama Natal ini." Book of Hope masih membutuhkan dana sekitar satu juta dolar untuk membayar "airtime". Doakan untuk rencana pemutaran film ini pada hari Natal yang akan datang.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10008 |
Pokok Doa
Kemarin, pemerintah di Uttar Pradesh, salah satu daerah India yang paling tidak terjangkau oleh Injil, memberikan perlindungan kepada misionaris dari Asia untuk menyebarkan Injil. Para ektremis agama setempat mengancam akan membunuh seorang misionaris setelah misionaris itu membaptis enam puluh orang. Rencana untuk membangun gereja menimbulkan semakin banyak ancaman karena telah menarik seluruh masyarakat untuk datang ke ibadah Minggu. Yohanan dari GFA mengatakan, "Mereka semua datang ke tempat pertemuan kami, ada yang di dalam, ada yang di luar. Anda tahu, seluruh tempat ini penuh. Mereka mencari tahu apa yang sedang terjadi. Dan setelah ibadah selesai, mendengarkan pujian dan memberitakan Injil dan segalanya, warga desa itu berkata, `Orang-orang ini hanya berdoa kepada Tuhan. Kami menyukainya.`" Itu baru permulaan. "Akan ada lebih banyak orang yang bertanya, `Mengapa Anda menjadi orang Kristen?` Dan mereka akan bersaksi: `Aku adalah pencandu. Aku adalah pemabuk. Aku ini jahat. Aku sakit. Dan Yesus menolongku. Yesus menyembuhkanku. Yesus menyelamatkanku.` Dan saya pikir, seperti yang ada dalam Injil, berita ini akan tersebar."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9990 |
Pokok Doa
Akhirnya, rekan Audio Scripture Ministries, World Cassette Outreach (WCO) di India melaporkan bahwa teknisi studio mereka siap untuk merekam Injil dalam empat bahasa baru. Rekaman yang sudah lama dinanti-nantikan ini meliputi rekaman dalam bahasa Kok Borok, Karbi, Kukna, dan Koya. Namun, WCO India masih membutuhkan kendaraan baru untuk mendistribusikan rekaman-rekaman tersebut. Doakan agar tersedia dana yang cukup sesuai dengan yang dibutuhkan karena tim itu bekerja dan tinggal di fasilitas yang rusak berat akibat terjangan topan yang menyapu tempat itu bulan sebelumnya.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9889 |
Pokok Doa
Doakan Scripture Ministries dan World Cassette Outreach dalam persiapannya untuk merekam Injil dalam bahasa Kok Borok, Karbi, Kukna, dan Koya. Tuhan kiranya menolong dan melindungi mereka dari segenap usaha Iblis yang menghalangi pekerjaan ini.
Berdoa agar mereka beroleh dana yang cukup untuk melakukan perbaikan tempat dan fasilitas akibat terjangan topan yang melanda daerah itu. Biarlah banyak anak-anak Tuhan tergerak untuk membantu dan menolong.
Compassion International menyaksikan keberhasilan "Child Survival Program" yang baru pertama kali diadakan di desa Bengal Barat di India Timur. Proyek ini telah berjalan selama lima bulan. Para anggota tim yakin bahwa program ini memberi dampak untuk daerah tersebut, apalagi proyek ini telah membantu pencegahan sakit-penyakit dan kekurangan gizi. Mereka mengajarkan hal-hal mengenai gizi, kebersihan, dan penyediaan kebutuhan. Bekerja sama dengan gereja-gereja lokal, mereka melayani agar tubuh Kristus semakin bertumbuh.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Mei 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9909 |
Pokok Doa
Berdoa untuk pelayanan organisasi Kristen Compassion International yang meluncurkan program "Child Survival Program". Biarlah bantuan mereka dapat menjadi cara untuk Allah menyatakan kasih-Nya kepada penduduk di desa Bengal Barat ini.
Doakan juga gereja-gereja lokal di Bengal Barat yang rindu bekerja sama membangun masyarakat mereka yang miskin. Melalui kerja sama ini, kiranya kesatuan tubuh Kristus dinyatakan.
Ditahannya 22 orang Kristen setelah salah tuduh dalam percakapan curang minggu lalu di distrik Dharwad di Karnataka, jumlah insiden penganiayaan terhadap orang Kristen di negara bagian itu meningkat mencapai enam belas kasus pada tiga bulan pertama tahun ini. Pada tanggal 20 Maret, penahanan terjadi di desa Baad setelah penduduk lokal mengklaim adanya pembagian traktat Kristen yang disertai dengan penghinaan terhadap kepercayaan asli mereka dan uang bagi mereka yang mau menjadi Kristen. Semua yang ditahan kemudian dibebaskan dengan uang jaminan. Dewan Umum Orang-orang Kristen India (Global Council of Indian Christians) mengatakan bahwa pengaduan-pengaduan itu "keliru" dan "tidak ada dasarnya". Adanya enam belas kasus sepanjang tahun ini, para pemimpin Kristen khawatir, tanpa campur tangan pemerintah, jumlah serangan di negara bagian ini akan menjadi enam puluh kali lipat pada akhir 2007.
Sumber: Compact Direct News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.compassdirect.org/en/display.php?page=news&
lang=en&length=long&idelement=4815&backpage=summaries
Pokok Doa:
Pada hari Minggu (11 Maret) ketika Pendeta Bakhthula, 48 tahun, dari Bethesida Prayer House di desa Ambojipeta, daerah Medak sedang sendirian membaca Alkitab di rumahnya yang berdekatan dengan gereja, dua orang polisi datang dan mengatakan kepadanya bahwa seorang pejabat kepolisian ingin bertemu dengannya. Lalu mereka membujuknya untuk masuk ke suatu hutan belantara. "Ketika kami sedang berjalan, tak seberapa jauh, sekelompok orang dari agama ekstrimis yang beranggotakan kira-kira tiga puluh orang bergabung dengan mereka," kata Pendeta Bakhtula. Para ekstrimis dari Andhra Pradesh ini kemudian mengikat tangan dan kakinya lalu memukulinya dengan tongkat kayu karena mereka menuduh pendeta itu memberi uang kepada pengikut mereka supaya menjadi orang Kristen. Saat ini Pendeta Bakhtula sedang menjalani perawatan karena pembengkakan yang hebat dan kelelahan. Pergelangan tangan dan kakinya berdarah dan bengkak setelah para ekstrimis melepaskan dan meninggalkannya di dalam hutan belantara pada pukul tiga pagi.
Sumber: Compass Direct News, Maret 2007
Kisah selengkapnya:
http://www.compassdirect.org/english/country/india/2007/newsarticle_4797.html
Pokok Doa:
Berdoa untuk pemulihan kondisi tubuh Pendeta Bakhtula supaya segera dapat kembali melayani Tuhan.
Dukung dia juga dalam doa agar terus berani menyaksikan imannya walaupun mendapat tekanan dari para ekstrimis agama setempat. Biarlah melalui hidupnya banyak orang Kristen mengikuti teladan keberaniannya.
Tahun ini menjadi tahun yang berat bagi Hopegivers International, sebuah organisasi Kristen internasional yang memberi bantuan bagi anak-anak yatim piatu. Beberapa waktu yang lalu, izin bagi penerima bantuan utama mereka, Emmanuel Mission International di India, ditolak. Bahkan para staf dan pemimpinnya ditahan. Akibatnya, banyak anak yatim piatu yang dipaksa keluar dari pemeliharaan mereka. Sekarang izin telah dikembalikan dan mereka menunggu kembalinya anak-anak ini, kata Michael dari Hopegiver. "Kami kehilangan kira-kira 1.500 dari 2.000 lebih anak di panti asuhan utama di kota. Baru ada 700 anak yang kembali. Kami sangat mengkhawatirkan anak-anak yang belum kembali. Kami tidak tahu apa yang terjadi pada mereka sebab bisa saja mereka dijerumuskan dalam pelacuran, sedangkan anak-anak laki-lakinya dibuang di jalanan untuk dijadikan pengemis atau pencopet." Sementara Michael mengerjakan apa yang bisa dikerjakan di Rajasthan, kantor utama mereka dipindah ke Delhi untuk menghindari penindasan lebih lanjut. "Kami semakin menyadari bahwa sekarang pemerintah nasional dan para pemimpin agama sudah lebih mengenal siapakah kami dan apa yang kami lakukan. Karena itu, kami harus berdiri teguh bersama-sama menghadapi musuh yang menganiaya gereja." Saat ini masalah keuangan juga telah memukul mereka.
[Sumber: Mission Network News, Maret 2007
Kisah selengkapnya: http://www.MNNonline.org/article/9697 ]
Pokok Doa
Kita patut bersyukur atas kerja International Bible Society (IBS). Saat ini telah tersedia Alkitab PL dan PB yang disajikan dalam bahasa puisi di India Utara. Murthy dari IBS mengatakan mereka baru saja meresmikan pemakaian bahasa Awadhi yang digunakan oleh 20 juta orang. Karena Kitab Suci Hindu juga ditulis dalam bahasa puisi, dia percaya banyak orang akan membacanya. Murthy dikejutkan dengan respons dari para sarjana. "Universitas di India Utara menggunakan Alkitab Awadhi sebagai buku pegangan bagi para murid bahasa Awadhi. Kami sama sekali tidak melarang ini." Penggunaan Alkitab di sekolah-sekolah dan media yang memberikan pengabdian terus meningkat. Murthy memohon dukungan, "Doakan kami agar dapat menyalin lebih banyak lagi dan supaya Tuhan memampukan kami untuk menyampaikan firman-Nya dan menjangkau 20 juta orang yang membaca bahasa ini karena itulah beban kami." Sejak Alkitab diterima oleh para intelektual Hindu, mereka tidak lagi melihat pertentangan. [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Kaum radikal mengamuk menyerang orang Kristen setelah seorang anggota Swami sayap kanan terbunuh, 23 Agustus silam. Kekerasan berlanjut sehingga menyebabkan 21 orang meninggal dan ratusan gereja dan rumah rusak.
"Serangan yang paling parah dialami orang-orang di daerah Kandhamal, di mana lebih dari 400 gereja, 500 rumah, dan banyak institusi Kristen dihancurkan," tulis Presiden Global Council of Indian Christians (GCIC), Dr. SG.
Polisi mengatakan bahwa serangan tersebut melibatkan Naxalite, kelompok pemberontak antipemerintah, yang kemudian mengaku bertanggung jawab atas penyerangan tersebut. Beberapa orang berspekulasi bahwa kaum Naxalite mungkin telah mencoba mengambil hati orang Kristen dengan seakan-akan berpihak pada kaum miskin dan membunuh penganiaya utama mereka.
Dengan memercayai bahwa orang Kristen telah membalas dendam dan mencari alasan akan penyerangan terhadap orang Kristen, tokoh mayoritas garis keras segera menuduh orang Kristen memiliki perilaku yang buruk. Tak lama kemudian, kerumunan massa melakukan tindak kekerasan. GCIC telah menyusun sebuah daftar yang berisi 114 serangan berbeda terhadap orang Kristen. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi September 2008, Volume 26, No. 9 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | India: Violence in Orissa Explodes |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Saat M mendengar pintunya diketuk pada tengah malam, dia takut kalau-kalau itu adalah kelompok Naxilites (Maoists). Mereka adalah kelompok pemberontak yang mengatasnamakan diri mereka sebagai buruh upahan yang melawan tuan tanah dan warga lainnya. Orang-orang yang tidak suka dengan mereka mengatakan bahwa mereka adalah kelompok teroris yang menindas orang atas nama perang golongan.
Pintu pun kembali diketuk, walaupun sudah larut malam dan M harus bekerja sepanjang hari di ladang, dia tetap membukakan pintu. Dia terkejut mengetahui bahwa orang yang mengetuk pintu itu adalah tetangga dengan anak perempuannya. Anak perempuan tetangganya itu berteriak histeris, dan ibunya meminta M mendoakannya.
M pernah menghadiri seminar yang diadakan Partners International yang diselenggarakan untuk menjangkau kelompok masyarakatnya yang terpencil -- Koya. Dengan segera dan sedikit panik, dia berdoa bagi kesembuhan gadis itu dengan mempraktikkan apa yang dia pelajari dalam seminar "Scriptures in Use" (Penerapan Injil). Beberapa hari sesudahnya, M mengunjungi keluarga yang didoakannya tersebut. Gadis itu sudah membaik dan M menceritakan Kabar Baik kepada mereka.
Mendengar adanya dampak yang baik dari salah satu pengajarannya, Partners menjadi bersemangat karena seminar bisa diadakan dengan mudah. Saat ini, M dikenal sebagai pejuang doa di desanya. Dia dan suaminya sudah membimbing banyak orang kepada Kristus. (t/Setyo) Diterjemahkan dari: Mission News Network, Agustus 2008 Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11558
Pokok doa:
"Gereja di India Timur Laut telah mengirim beberapa misionaris ke Burma, Kamboja, Nepal, dan Bangladesh. Kami juga memiliki lebih dari 120 misionaris nasional yang melayani di daerah-daerah belum terjangkau yang ada di India," tutur MP (dari Bible for the World, pada sebuah pertemuan tahunan gereja mereka di Manipur, India).
Seorang biarawati yang belum lama ini bertobat, juga menghadiri ibadah yang diadakan selama tiga hari tersebut. "Astaga, mereka begitu bersemangat mendengarkan firman Tuhan yang disampaikan kepada mereka secara pribadi maupun dalam ibadah umum. Tuhan menggunakan firman-Nya yang hidup untuk mengubah dan mentransformasi kehidupan manusia," katanya.
Kegiatan lain yang sama pentingnya adalah penampilan paduan suara misi dari Chipura. "Dalam Konggres Lausanne yang diadakan Billy Graham tahun 1974, Chipura dinyatakan sebagai salah satu daerah yang paling sedikit menerima penginjilan di seluruh dunia. Setelah konggres tersebut, kami mengirim beberapa misionaris pribumi ke daerah tersebut. Puji Tuhan, saat ini Chipura tidak lagi menjadi salah satu daerah yang paling sedikit menerima penginjilan. M menambahkan, "Mereka sangat antusias. Benar-benar terjadi kegemparan dan kegerakan yang luar biasa yang terus berlangsung selama beberapa waktu di Chipura." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Mei 2008, Volume 26, No. 5 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Church Grows in Unreached Areas |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Pada tanggal 27 Februari yang lalu, sekitar empat puluh orang Kristen diculik oleh kaum ekstrimis di Himachal Pradesh, India. Secara terang-terangan, mereka menangkap orang-orang Kristen yang sedang berada di tempat ibadah dan mencoba memaksa mereka untuk menyangkal Kristus dan kembali kepada keyakinan mayoritas negara itu.
Laporan awal dari tempat kejadian menunjukkan bahwa beberapa korban penculikan adalah jemaat gereja GFA yang ada di daerah tersebut. Para gembala GFA di Himachal Pradesh meminta dukungan doa bagi mereka yang ditangkap supaya mereka tetap teguh dalam iman, terlebih dalam situasi sulit seperti yang sedang terjadi. Mereka juga meminta dukungan doa atas situasi yang terjadi atas orang-orang Kristen yang berada di wilayah barat daya India.
Menculik orang-orang percaya dan memaksa mereka untuk menyembah patung yang melambangkan dewa tradisional mereka merupakan hal yang biasa bagi kaum ekstrim. Apabila orang-orang Kristen tidak mau menyembah patung tersebut, mereka akan dikucilkan oleh masyarakat Berdasarkan budaya timur, hidup seperti itu mendatangkan rasa malu yang luar biasa. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | Christians Kidnapped in Himalaya Pradesh |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena 2008 |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Rochunga and Mawii Pudaite of Bibles for World baru saja kembali dari India. Selama di sana, mereka mengunjungi beberapa kota di India dan juga negara Bhutan. Tujuan mereka adalah menghadiri ibadah tahunan gereja mereka di Manipur, India.
Tema ibadah tahun ini adalah "Nyatakan Kemuliaan Tuhan di antara Bangsa-bangsa". Inilah waktunya untuk menginspirasi gereja-gereja dan menguatkan satu sama lain, memfokuskan diri secara khusus pada program penjangkauan. "Diungkapkan dalam ibadah itu bahwa gereja di India Timur Laut telah mengirimkan para misionaris ke Birma, Kamboja, Nepal, dan Bangladesh. Kami juga memunyai lebih dari 120 misionaris yang melayani di daerah yang tak terjangkau di India," kata Mawii Pudaite.
Selama tiga hari ibadah, Mawii mengatakan bahwa ada dua hal penting yang terjadi. Yang pertama, hadirnya biksu-biksu Budha yang baru-baru ini bertobat menjadi Kristen. "Luar biasa bagaimana mereka menyerap firman Tuhan yang kami bagikan kepada mereka secara pribadi dan di dalam ibadah umum. Tuhan menggunakan firman-Nya yang hidup untuk mengubah dan mentransformasi kehidupan," katanya.
Peristiwa penting kedua adalah pertunjukkan paduan suara misi dari Chipura. Mawii mengungkapkan bahwa itu adalah bukti kegerakan dan pertumbuhan rohani. "Dalam Kongres Lausanne Billy Graham, tahun 1974, Chipura dinyatakan sebagai salah satu daerah yang tidak terjangkau di dunia. Setelah kongres tersebut, kami mengirim beberapa misionaris lokal ke daerah itu. Puji Tuhan, kini Chipura tidak lagi menjadi daerah yang paling tidak terjangkau. Mereka benar-benar dikuatkan. Sungguh ada semangat dan kegerakan yang luar biasa yang sedang terjadi selama beberapa waktu." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari | : | Mission News Network, Mei 2008 |
Alamat URL | : | http://www.MNNonline.org/article/11094 |
Pokok doa:
Doakan kegerakan luar biasa yang sedang terjadi di Manipur, India. Kiranya Tuhan terus gerakkan orang-orang untuk pergi ke berbagai tempat di dunia untuk memberitakan Injil ke tempat-tempat yang belum terjangkau oleh Kabar Baik.
Mengucap syukur karena Tuhan telah membuka pintu bagi masuknya Injil ke wilayah Chipura, India. Doakan agar Tuhan mengirim lebih banyak lagi pekerja di Chipura. Doakan juga keberadaan orang percaya di sana, agar Tuhan menjaga dan memelihara pertumbuhan iman mereka melalui firman-Nya.
Beberapa orang memerkirakan bahwa terdapat sekitar sepertiga orang Kristen di antara 300.000 orang yang tinggal di bekas daerah pertambangan, Kolar Gold Fields, di bagian selatan kota Karnataka, India. Banyaknya kelompok penginjil yang datang setelah daerah tambang milik pemerintah itu ditutup pada tahun 2001, membuat jumlah orang Kristen di sana meningkat 50%. Namun menurut data pemerintah, jumlah orang Kristen kurang dari 10% dibandingkan jumlah populasi yang ada di daerah itu. "Dalam catatan pemerintah, kebanyakan beragama Hindu, bukan Kristen," kata relawan gereja, Vasanti Selvaraj yang menjelaskan perbedaan antara stastistik pemerintah dengan pendapat masyarakat mengenai jumlah orang Kristen di daerah itu.
Adanya perbedaan itu, kata Selvaraj, berdasar pada fakta bahwa mayoritas populasi yang ada di daerah itu adalah kaum Dalit, kasta rendah yang tak tersentuh oleh sistem kasta India. Jika kaum Dalit berpindah agama menjadi Kristen atau Islam, maka mereka kehilangan perlidungan atas pekerjaan yang diberikan oleh hukum kepada mereka, dan mereka juga akan lebih didiskriminasikan daripada sebelumnya. Alhasil, banyak kaum Dalit yang secara resmi beragama Hindu, tapi beribadah sebagai orang Kristen. Di banyak tempat, mereka merayakan baik hari raya Hindu maupun Kristen, dan hampir setiap dusun kecil di daerah tambang itu memiliki sebuah kuil Hindu dan sebuah gereja Kristen, dan sering kali keduanya berdampingan letaknya. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2007, Volume 25, No. 12 |
Judul asli artikel | : | Dual-Faith Dalits |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Doakan umat Kristen yang berada di pertambangan, Kolar Gold Fields, di bagian selatan kota Karnataka, India, agar pengenalan mereka akan Tuhan sungguh-sungguh mendalam dan mereka dapat menyaksikan kehidupan Kristen mereka dengan berani.
Usaha penginjilan sedang dilakukan di wilayah tersebut. Berdoalah agar Tuhan melindungi, memberi hikmat, dan membimbing para penginjil di sana agar dapat menjadi murid-murid Kristus yang sejati.
Biarlah para petobat baru yang berasal dari kaum Dalit, yaitu kasta terendah di sana, mendapatkan penghidupan, perlindungan hukum, serta kebebasan melakukan kegiatan beribadah tanpa adanya intimidasi dari pihak-pihak tertentu.
Kekerasan nampaknya terus terjadi meskipun jam malam telah diberlakukan menyusul terjadinya penyerangan terhadap orang-orang Kristen di Orissa, India bagian timur, yang berlangsung selama dua hari. Setidaknya ada dua belas gereja telah dibakar atau dirusak saat kerusuhan terjadi saat perayaan Natal. Todd Nettleton dari Voice of the Martyrs bertanya-tanya, "Akankah polisi benar-benar menangkap dan menyapu bersih para penghasut? Orissa adalah negara yang memiliki sejarah melakukan kekerasan terhadap orang Kristen, jadi keadilan sepertinya akan sulit untuk diwujudkan. Yang jelas orang-orang Kristen di sana akan terus berusaha menjangkau orang- orang bagi Kristus." Pemimpin-pemimpin Kristen meminta pemerintah untuk melindungi orang-orang Kristen setelah penyerangan tersebut terjadi. Nettleton mengatakan bahwa ketika kita berdoa, kedamaian akan tercipta. "Voice of the Martyrs sangat aktif di India. Staf kami yang berada di sana akan segera berbicara kepada orang-orang percaya di sana untuk melihat bantuan terbaik apa yang bisa kami berikan pada mereka, dan untuk membesarkan hati mereka."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10728 |
Pokok doa
Pudaite dari Bibles for the World menjadi saksi pembaptisan dua puluh lima orang non-Kristen Ortodoks pada perjalanan ke India baru-baru ini. Mereka adalah bagian kecil dari 1,5 juta orang Meitei yang bertobat di daerah Manipur.
Beberapa tahun yang lalu, ketika Alkitab telah diterjemahkan ke dalam bahasa Meitei, Bibles for the World menyediakan lima ratus ribu cetakan Perjanjian Baru untuk orang Meitei. Pudaite mengatakan, "Benih yang baik telah disebar dan kami mulai melihat tuaian. Ini sangat mendatangkan sukacita." Ia juga berkata bahwa biasanya orang percaya akan dibuang dari keluarganya, kecuali jika orang percaya baru itu adalah kepala rumah tangga. "Ketika kami pertama kali memulainya, setiap orang yang bertobat akan dibuang oleh keluarganya. Jadi, salah satu pendeta kami membeli tanah yang luas dan membiarkan mereka yang dibuang keluarganya, tinggal di sana." Orang-orang Meitei yang baru bertobat itu pun mengolah tanah tersebut dan terbiasa dengan keadaan maupun komunitas barunya. Kiranya orang Meitei yang percaya mau dan terbeban membagikan pengharapan baru mereka di dalam Yesus kepada sesama mereka.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10560 |
Pokok Doa
Hampir setahun setelah pecahnya kekerasan anti-Kristen, pemerintah menjatuhkan hukuman empat tahun penjara kepada CM.
Dia dituduh menghasut orang-orang dari agama lain untuk membakar rumah-rumah dan menyerang orang-orang Kristen sebagai balasan atas terbunuhnya pemimpin fundamentalis agamanya. Orang- orang agama lain di Orissa menyalahkan orang-orang Kristen karena membunuh kaum Swami meskipun pemberontak Maois telah mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu.
Kekerasan menyebar sejak serangan CM, yang akhirnya menyebar ke beberapa negara dan berlangsung lebih dari 6 bulan; menelantarkan dan merenggut hidup ratusan orang percaya. Seorang pemimpin gereja di Orissa mengatakan bahwa penanganan kasus itu akan mendorong kepercayaan pada sistem peradilan dan pemerintahan. Doakan supaya kekerasan ini segera berakhir dan orang-orang Kristen mendapatkan perlindungan.
Diterjemahkan dari: Mission News, July 2009
Kisah selengkapnya:http://mnnonline.org/article/12894
Pokok doa:
Kehidupan orang percaya di India cukup memprihatinkan. Mari doakan mereka yang hidup dalam tekanan dan ancaman karena iman mereka kepada Kristus, agar tetap kuat dan berpengharapan hanya di dalam Kristus.
Doakan agar pemerintah setempat dapat bersikap lebih bijaksana dan berupaya melindungi setiap warganya dari tindakan-tindakan anarkis yang dilakukan pihak-pihak tertentu karena alasan SARA.
Para pengacara dan pekerja sosial Kristen di India melaporkan bahwa orang-orang Kristen sangat takut untuk memberikan kesaksian karena ancaman yang mereka terima. Demikian menurut International Christian Concern.
Pada Agustus 2008, kelompok agama radikal memulai 4 bulan serangan yang sudah diatur terhadap orang-orang Kristen karena mereka dituduh terlibat dalam pembunuhan seorang pemimpin agama mereka. Sebanyak 90 orang meninggal dan 50.000 orang terlantar karena serangan itu.
Sekarang kasus orang-orang Kristen itu telah dibawa ke pengadilan, 3 orang dari kelompok radikal dilaporkan berkeliling mencari saksi-saksi di daerah Sarangarh. Beberapa orang yang telah berjanji untuk bersaksi kemudian diminta datang ke pengadilan, tapi mereka diminta mengaku bahwa mereka tidak tahu apa-apa. Pengadilan mendengar dari sumber yang dapat dipercaya bahwa hidup seseorang sedang dalam bahaya bila dia berani bersaksi menyatakan apa yang benar. Seorang pengacara yang ada hubungannya dengan kasus ini mengatakan bahwa para saksi itu menjadi sangat tidak efektif.
Bila ancaman-ancaman itu terus berlanjut, ada ketakutan bahwa hukuman tidak akan dijatuhkan kepada penyerang. Laporan-laporan tentang ancaman berasal dari berbagai daerah di wilayah itu. Pemerintah telah diberi laporan tentang peristiwa ini.
Berdoalah agar kehidupan orang-orang Kristen dilindungi ketika mereka berani dan bersaksi melawan penyerang mereka. Doakan agar pemerintah menemukan pembunuh tersebut dan menghentikan kegiatan mereka. (t/Ratri) Diterjemahkan dari: Mission News, Juli 2009 Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12918
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan menjaga dan melindungi keberadaan orang percaya di India, serta memberi kekuatan kepada mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari walaupun diancam dengan penganiayaan.
Doakan juga agar orang percaya di India tetap dapat menjadi berkat dan memberitakan kasih serta keselamatan dari Tuhan dengan efektif.
Kelompok ekstrimis agama mayoritas India menawarkan uang, makanan, dan minuman beralkohol kepada setiap orang yang membunuh orang Kristen dan menghancurkan rumah mereka. Partai komunis India memperkirakan lebih dari lima ratus orang Kristen telah dibunuh oleh gerombolan ekstrimis di Orissa sejak akhir Agustus. Jumlah tersebut dua belas kali lebih banyak daripada klaim pemerintah bahwa yang dibunuh hanya berjumlah empat puluh orang. Tetapi sekarang jumlahnya bahkan lebih tinggi -- kepala para pendeta dihargai dengan sejumlah uang.
FR, ketua organisasi Kabar Baik India, mengatakan bahwa kaum militan mayoritas sedang menjadikan para pemimpin Kristen target mereka, seperti yang dilaporkan Christian Post. Harga yang diberikan untuk membunuh seorang pendeta adalah Rp 2,5 juta. FR, ketua beberapa rumah yatim di Orissa, mengatakan bahwa ia telah menolong 25 pendeta meninggalkan kamp pengungsi, tetapi 250 pemimpin Kristen masih dalam perlindungan. "Semua pendeta adalah target yang bernilai tinggi, kita harus mengeluarkan mereka dari kamp pengungsian."
Seorang juru bicara Christian Council berkata, "Orang-orang ditawari upah untuk membunuh dan menghancurkan gereja-gereja dan harta milik orang-orang Kristen. Mereka ditawari minuman keras impor dan senjata. Mereka diberikan bensin dan minyak tanah." Mari berdoa bagi orang-orang Kristen di Orissa dan yang menganiaya mereka.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei -- Juni 2009 |
Penulis | : | Tim KDP |
Penerbit | : | Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 10 |
Pokok doa:
Doakan untuk pendeta-pendeta dan keluarganya yang hidup dalam tekanan kaum ektrimis di India, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan kepada mereka. Doakan juga agar mereka tidak berhenti berpengharapan pada Tuhan.
Doakan agar pemerintah India menerapkan keadilan untuk menjaga keselamatan orang-orang percaya yang sering mendapat ancaman dan tekanan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Menurut informasi terpercaya, militan agama mayoritas menawarkan imbalan bagi mereka yang membunuh orang-orang Kristen di Orissa ketika politisi mayoritas meningkatkan tekanan atas orang-orang Kristen dengan pembahasan undang-undang nasional anti perpindahan agama. Kontak KDP di India berkata bahwa gerombolan mayoritas bersenjata telah menawarkan uang, minuman keras, dan makanan untuk menyerang rumah-rumah orang Kristen dan membunuh mereka. Makin penting target, makin besar imbalannya.
Uskup-uskup di Orissa telah menyurati kepala pejabat pemerintahan tentang apa yang mereka gambarkan sebagai sebuah "rancangan besar" dari orang-orang garis keras mayoritas yang ingin menyapu bersih kekeristenan dari negara itu. Luapan kekerasan anti-Kristen yang tiba-tiba ini dimulai di Orissa pada bulan Agustus 2008 setelah terbunuhnya seorang pimpinan mayoritas -- meskipun pengikut Mao mengakui bertanggung jawab atas kematiannya. Kekerasan lalu menyebar ke negara bagian lain. Kekerasan yang pecah itu merupakan yang kedua di tahun 2008.
Nasionalis agama mayoritas dari BPJ (Partai Bharatiya Janata) berkata bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan undang-undang nasional larangan "pemaksaan atas individu untuk memeluk keyakinan yang tidak diinginkan" jika mereka memenangkan pemilihan umum yang akan datang. Sejauh ini, tujuh negara bagian India telah melegalkan peraturan antiperpindahan keyakinan. Penerapan peraturan yang abu-abu ini (tidak jelas), yang mana mengundang terjadinya pelecehan, meningkatnya tekanan tidak hanya pada kelompok-kelompok Kristen yang terlibat pada pelayanan amal, tetapi juga gereja-gereja yang menjalankan ibadah.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Maret -- April 2009 |
Penulis | : | Tim KDP |
Penerbit | : | Yayasan Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 10 |
Pokok doa:
Doakan orang-orang percaya di India yang saat ini hidup dalam tekanan, agar Tuhan memberi kekuatan dan perlindungan kepada mereka. Doakan juga agar situasi ini tidak membuat mereka mengambil keputusan yang salah, yaitu menyangkal keyakinan mereka.
Berdoa bagi para pemimpin gereja di India, agar Tuhan memberi hikmat, kemampuan, dan keberanian kepada mereka untuk tetap menggembalakan umat percaya di India.
Menjelang Pemilu April, Orrisa memutuskan bahwa partai BJD telah mengakhiri aliansinya dengan partai ekstrimis, BJP.
Para pemimpin gereja di wilayah tersebut meyakini bahwa kekerasan terhadap orang-orang Kristen di Orrisa oleh aktivis kelompok agama mayoritas sayap kanan tahun lalu merupakan salah satu penyebab di balik putusnya aliansi BJD-BJP di negara itu.
"Hal ini merupakan sesuatu yang baik bagi gereja," kata JP kepada sebuah yayasan audio Injil di India (ASM). "Jika mereka bersatu, apa pun yang mereka lakukan, tidak akan ada yang dapat menghalangi mereka. Tetapi ketika mereka terpisah, mereka akan bersaing satu sama lain untuk mendapatkan suara."
Lima tahap pemilihan anggota parlemen akan diadakan bersamaan dengan pemilihan anggota DPR (Lok Sabha) mulai dari 16 April sampai 13 Mei mendatang.
Dalam atmosfer yang relatif tenang ini, benih Injil yang ditanam dapat mengakar. "Ini merupakan masa subur untuk gereja," kata JP. Tim ASM baru saja kembali setelah membagikan audio Injil kepada orang-orang Mundari -- salah satu kelompok yang paling menderita selama masa-masa kerusuhan.
Meski aniaya menantang, JP berkata, "Di ASM, kami menyadari bahwa jika kami tidak menderita aniaya, kami tidak akan melihat pertumbuhan yang sudah terjadi. Dengan kuasa-Nya, Allah terus berkarya di wilayah ini."
Terus doakan ASM agar diberkati dengan hikmat Tuhan. "Meski kedua partai tersebut telah terpisah dan tidak saling bentrok, ancaman kekerasan terhadap orang-orang Kristen belumlah berakhir. Sesungguhnya ada lebih banyak bahaya, karena jika Anda tahu bahwa sedang ada masalah, orang-orang cenderung berhati-hati. Namun sekarang ini, saya pikir, sudah ada tentara-tentara penjaga. Doakan sehingga mereka dapat melindungi kami semua, karena ini belum berakhir. (t/Novi)
Diterjemahkan dari: Mission News, Maret 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12406
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk keberadaan ASM di India yang rela membayar harga untuk menyampaikan Kabar Baik di India, doakan agar Tuhan memberi perlindungan dan pertolongan kepada setiap staf ASM yang melayani di India.
Berdoa untuk keberadaan orang percaya di India yang sering menderita aniaya dan ancaman karena iman mereka, agar mereka tetap mempertahankan iman dan keyakinan mereka kepada Kristus, serta tetap berpengharapan dan menyerahkan setiap persoalan yang sedang mereka hadapi saat ini kepada Tuhan.
SC, seorang utusan Injil yang didukung oleh Gospel for Asia, telah menyaksikan keajaiban-keajaiban yang dapat Allah lakukan lewat pelayanan yang dilakukan dengan sarana sebuah film sederhana.
SC, yang melayani di bidang pelayanan Film GPA, telah menayangkan film "Jesus, Man Of Mercy" (Yesus, Manusia yang Berbelas Kasih) di 33 desa dan kota. Dia menyaksikan banyak orang belajar tentang Yesus dan mengenal-Nya sebagai Juru Selamat.
Salah satu dari mereka bernama M. Pada umurnya yang baru 18 tahun, M mengidap penyakit perut yang kronis. Walaupun dia telah mengunjungi banyak dokter, mereka tidak dapat menyembuhkan penyakitnya.
Suatu hari setelah menonton film itu, M meminta SC untuk mendoakannya. Pada saat dan di tempat itu juga, Allah melakukan mujizat yang luar biasa dalam kehidupan M: Tuhan menyembuhkannya. M memilih untuk mengikut Yesus dan bergabung dengan jemaat yang didukung lembaga Gospel for Asia.
SC juga meminta agar Anda berdoa untuk kedua matanya. Selama lima tahun terakhir ini, dia tidak bisa melihat dengan jelas. Dokter-dokter mengatakan bahwa dia perlu dioperasi dengan banyak biaya.
Walaupun menghadapi pergumulan tersebut, SC tetap melayani di bidang pelayanan film. Selain itu, dia memimpin jemaat kecil dan aktif dalam menjangkau komunitas yang dilayaninya. (t/uly)
Sumber: Mission News, Desember 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/15048]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelayanan Gospel for Asia yang telah menjangkau masyarakat di India dengan proyek film "Jesus". Doakan agar masyarakat India yang telah dimenangkan bagi Kristus, dapat bertumbuh dan mengalami Kristus secara pribadi.
Berdoa juga bagi SC, agar Tuhan menyembuhkan matanya dan semakin memperlengkapi dan memakainya lebih lagi untuk melayani masyarakat di India.
Pada tahun 2008, ST sangat marah kepada gereja Kristen di desanya, sehingga dia bergabung dengan massa yang mencoba menghancurkan bangunan gereja. ST memanjat atap gedung itu dan merusak salibnya.
Saat ini, ST pergi ke gereja setiap Minggu. Dia pergi untuk menyembah Yesus dalam gedung yang sama yang dulunya ingin dihancurkannya.
ST adalah bagian dari amukan massa yang merusak Orissa, India, pada bulan Agustus 2008. Mereka membakar gereja-gereja, menyerang orang-orang Kristen dan membakar rumah mereka. Ketika penyerangan selesai, 75 orang Kristen meninggal dan setidaknya 75.000 menjadi tunawisma.
Saat ini, pelayan Tuhan yang didukung oleh GFA membangun kembali pos pelayanan di Orissa. Bangunan gereja telah diperbaiki dan 197 orang, termasuk ST menghadiri ibadah penyembahan di gereja yang sedang dibangun. Kenyataannya, seluruh keluarga ST memilih untuk menjadi pengikut Kristus. Salib yang dirusak ST dari gedung itu telah diganti dan menjadi simbol yang bersinarkan pengampunan kepada semua -- termasuk ST -- yang masuk dan mengikutinya. (t\Uly)
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | India: Orissa Persecutor Turned Worshiper |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pertobatan yang bisa dialami oleh ST dan keluarganya. Doakan agar iman mereka bertumbuh dan semakin dewasa di dalam Tuhan.
Doakan juga agar melalui pertobatannya ST bisa memberi dampak dan menjadi berkat bagi teman-teman lainnya, sehingga mereka juga bisa mendengar berita pengampunan Kristus.
Audio Scripture Ministries sedang merayakan rekaman bersejarah mereka di India. Melalui pekerjaan mitra mereka, World Cassette Outreach of India (WCOI), tim ini baru saja menyelesaikan rekaman Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga.
Bahasa tersebut dipakai oleh orang Zeliangrong Naga yang hidup di bagian timur laut India. Ini adalah rekaman pertama dalam bahasa ini. 160.000 orang berbicara dalam bahasa ini dan persentase orang Kristennya sangat sedikit.
ASM berkata bahwa proyek ini memunyai tantangan. Proyek merekam ini membutuhkan ketelatenan karena naskah yang digunakan oleh penerjemah berasal dari bahasa Inggris. Alhasil, penerjemah perlu mengkomunikasikan kepada si pembaca naskah apa yang tertulis dan pembaca tersebut perlu membacakannya kembali dengan ejaan yang benar.
Alkitab dalam bahasa ini sangat dibutuhkan, karena itu para pembaca sangat gembira melihat proyek ini hampir selesai. Peluncuran resmi dijadwalkan berlangsung November ini. Doakan bahasa Zeme yang sekarang memiliki firman Allah dalam bahasa mereka. Staf dari WCOI juga berencana merekam ulang bahasa Telugu dan bahasa India Malayalam.
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14807]
Pokok doa:
Mengucap syukur atas keberhasilan tim WCOI dalam merekam Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Zeme Naga. Doakan agar melalui rekaman ini pemberitaan kebenaran firman Tuhan dapat semakin diluaskan.
Doakan juga rencana merekam ulang Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Telugu dan India, agar Tuhan memampukan setiap staf yang terlibat untuk mengerjakannya dengan sebaik mungkin.
Sudah lebih dari 1 tahun berlalu sejak berita tentang penangkapan kelompok Kristen di Karnataka, India dilaporkan. Pada waktu itu Mission India mengabarkan adanya serangan dari kelompok ekstremis pada pelatihan Children's Bible Club, yang dihadiri oleh delapan puluh peserta.
Orang-orang ekstremis itu menahan para pelayan misi selama 14 jam. Ketika polisi datang, delapan rekan kerja Mission India ditahan atas tuduhan "tindakan jahat dan buruk yang bertujuan untuk menimbulkan kemarahan mereka dengan menghina agama atau kepercayaan agama mereka."
Jadwal pengadilan kacau karena pengadilan menunda-nunda kasus ini. Akhir-akhir ini, kasus tersebut diundur sampai tanggal 8 September 2010. Pemimpin Mission India, DS, mengatakan bahwa ini bukanlah pertama kalinya sistem pengadilan di India mengundur pengadilan atau menunda keputusan hakim. Bahkan, dia menunjukkan ada satu kasus pada tahun 1984 yang baru saja dituntaskan.
Pelatihan misi penting untuk menyebarkan Injil kepada anak-anak di wilayah ini. Pada musim gugur, selama 1 tahun penuh Children's Bible Club akan dibentuk untuk melayani berbagai komunitas di India. Bulan September ini, Mission India akan memesan bahan-bahan cetak untuk Children's Bible Clubs yang akan selesai pada tahun 2011. Bahan-bahan cetak ini akan diterbitkan dalam bahasa-bahasa utama India. (t\Uly)
Sumber: Mission News, Agustus 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14652]
Pokok doa:
Doakan untuk mereka yang telah mengikuti pelatihan Children's Bible Clubs, agar melalui pelatihan ini mereka dapat lebih mengerti dan mempelajari Alkitab dengan bertanggung jawab.
Berdoa juga untuk setiap kebutuhan yang diperlukan, khususnya untuk mencetak bahan-bahan pelatihan Children's Bible Clubs dalam banyak bahasa di India.
Sebelumnya, kami telah memberitakan kisah mengenai delapan pekerja misi yang ditangkap ketika menghadiri pelatihan untuk Year-Long Children's Bible Clubs. Akan tetapi, penangkapan dan perpanjangan persidangan seperti ini tidak menjadi hambatan untuk melatih pemimpin yang lebih banyak lagi.
DS dari Mission India yang berbasis di Grand Rapids, Michigan mengatakan bahwa klub-klub Alkitab tersebut telah menyebar ke seluruh India dan membuat kebangunan rohani: "Staf-staf kami di India melatih orang-orang di setiap wilayah India -- baik utara maupun selatan. Ada gerakan besar kepada Tuhan di sini dan tampaknya terjadi di mana-mana secara bersamaan."
Anak-anak bisa mendengar tentang Kristus di klub yang berlangsung setelah sekolah ini. Banyak yang menyerahkan hidup mereka kepada-Nya dan menuntun keluarga mereka kepada Kristus: "Kami tidak menolong pemimpin-pemimpin India masa depan: kami menolong pemimpin-pemimpin India saat ini. Pemimpin adalah orang yang memunyai pengaruh. Nah, anak-anak memunyai pengaruh dalam keluarga mereka." DS mengatakan keluarga-keluarga ini mengubah seluruh komunitasnya: "Ratusan kuil ditutup, dan ratusan gereja dibangun." (t/Uly)
Sumber: Mission News, Juni 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14421]
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelatihan Children's Bible Clubs yang telah membawa banyak anak untuk mengenal Kristus. Doakan agar pelatihan serupa juga bisa dilaksanakan di negara-negara lainnya.
Berdoa bagi anak-anak yang telah mengikuti pelatihan Children's Bible Clubs, agar bisa menjadi berkat bagi orang-orang yang ada di rumah mereka.
Hampir 500 juta orang di seluruh dunia berbicara bahasa Hindi, bahasa utama di India bagian utara dan tengah. Bibles for the World (BftW) mendistribusikan Alkitab dalam bahasa Hindi kepada orang-orang di India yang sedang mencari kebenaran dan pengharapan. MP dari BftW mengatakan bahwa ada orang yang menerima Alkitab dalam kotak suratnya ketika dia hendak bunuh diri. "Alih-alih bunuh diri, dia berpaling kepada Tuhan dan menerima kehidupan baru -- kehidupan kekal."
Karena begitu banyak orang yang berbicara dalam bahasa Hindi, yang perlu didoakan adalah agar tercukupi kebutuhan dana untuk setiap distribusi Alkitab: "Mesin cetak ada, pembacanya pun ada. Tantangan utamanya adalah tantangan finansial." Selain dana, bantulah kami dalam doa agar hati warga terbuka: "Jika semakin banyak orang terlibat dalam doa, semakin banyak hasil yang kita lihat -- orang-orang datang untuk mengenal Kristus." (t/Uly)
Sumber: Mission News, Juni 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14423]
Pokok doa:
Mengucap syukur karena Alkitab dalam bahasa Hindi telah dicetak dan didistribusikan kepada masyarakat di India. Doakan agar melalui Alkitab ini, mereka yang menerima dan membacanya dapat menemukan kebenaran yang sejati.
Berdoa juga agar Tuhan mencukupkan setiap keperluan dana yang diperlukan untuk mencetak lebih banyak Alkitab bahasa Hindi.
Keputusan India memekarkan negara bagian Andhra Pradesh menjadi dua, Andhra Pradesh dan Telangana menyebabkan kekacauan di negara bagian itu. Selain itu, kejadian ini juga menyebabkan krisis di pemerintahan India. DS dari Mission India yang berpusat di Grand Rapids, Michigan, menekankan adanya ketegangan di antara grup etnis dan bahasa. Namun, muncul banyak protes terkait keputusan ini. "Banyak Kelompok Alkitab Anak-anak dan kelas membaca remaja yang tidak aktif di wilayah ini selama dua minggu. Biasanya, mereka bertemu setiap hari. Namun karena kejadian ini, warga tercekam perasaan takut. Mereka memilih tinggal di rumah. Keresahan penduduk adalah halangan besar bagi pelayanan." Kami tidak mengetahui kapan hal ini akan berakhir. Regu mereka ingin sekali kembali keluar melayani. Mengapa? "Wilayah Telangana di India memunyai nilai pertumbuhan gereja yang pesat. Rekan sekerja kami banyak yang bekerja di wilayah ini. Gereja biasanya bertumbuh di tengah situasi yang penuh dengan ketidakpastian seperti ini." Akibat huru-hara kerusuhan, DS mengatakan bahwa direkturnya menyerukan permohonan doa yang "meminta kita mendoakan keamanan: keamanan sosial dan politik." (t/Uly)
Diterjemahkan dari: Mission News, December 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13615
Pokok doa:
Doakan agar Tuhan melindungi pekerja-perkerja-Nya yang melayani di India, terutama di Andhra Pradesh, mengingat kondisi keamanan yang labil.
Doakan juga agar umat percaya di India tetap bertekun di dalam doa dan firman Tuhan, sehingga meskipun mereka tidak bisa bertemu dengan umat percaya lainnya, iman mereka masih tetap bertumbuh.
Minggu lalu, 50 unit audio Alkitab dicuri di India timur laut. JP, dari Pelayanan Audio Alkitab (Audio Scripture Ministries) mengatakan bahwa 50 unit Alkitab audio tersebut adalah persediaan terakhir yang akan didistribusikan dan dikirim ke suatu kantor yang benar-benar membutuhkannya. "Pada dasarnya, unit yang dicuri tersebut dikirimkan dan diganti dengan salinan Alkitab lama dan beberapa botol obat lama. Jadi sebenarnya, ada seseorang yang menukar paket tersebut." Karena tiap unit secara khusus dapat menjangkau kira-kira 10 orang, maka 500 orang akan dapat mendengarkan Injil dari unit ini. JP mengatakan bahwa orang-orang sangat ingin mendengarkan kabar baik. Namun, hanya ada tiga pendeta yang bisa membagikan 17.000 unit dalam 5 bulan. Hilangnya unit tersebut menjadi masalah. "Jujur saja, hilangnya unit ini sangat membuat kami berkecil hati. Dukungan doa Anda sangat kami harapkan." (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, Desember 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13570
Pokok doa:
Kurangnya persediaan Alkitab, serta tingginya minat masyarakat India untuk dapat mendengarkan firman Tuhan, merupakan salah satu persoalan yang sedang dihadapi oleh Pelayanan Audio Alkitab. Doakan agar Tuhan memberi hikmat kepada tim Pelayanan Audio Alkitab untuk mendapatkan tambahan audio Alkitab.
Doakan juga untuk kebutuhan dana yang diperlukan untuk mencetak audio Alkitab, berdoalah supaya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang percaya untuk menyisihkan sebagian berkat yang mereka peroleh guna mendukung Pelayanan Audio Alkitab.