Doa Bagi Bangladesh
Pelayanan outreach menjadi dasar bagi berdirinya gereja. OMS International baru saja menyelesaikan pelatihan di Bangladesh yang bertajuk ´Every Community for Christ´ (Semua Komunitas untuk Kristus) yang juga merupakan program penginjilan. Pemimpin tim dapat melakukan perjalanan dengan selamat ke seluruh bagian Bangladesh di bagian Selatan.
Setelah mengikuti program baptisan, pemimpin kelompok memilih beberapa orang awam untuk menjadi pemimpin dan pendeta yang akan melanjutkan pelatihan kepemimpinan tersebut. Sebagai dampak dari beragam pelatihan yang diadakan, semakin banyak orang di Bangladesh yang akan mengenal dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Mission Network News, December 2nd, 2004
Sekitar satu juta orang Bihari tinggal di penampungan-penampungan pengungsi di Bangladesh. Kelompok suku yang menggunakan bahasa Urdu ini terdampar di tempat ini saat orang-orang Pakistan Timur berbahasa Bengali memenangkan kemerdekaannya dari Pakistan di tahun 1971. Biharis menjadi korban balas dendam sesudah perang dan mereka dikumpulkan di tempat-tempat penampungan untuk melindungi mereka.
Lalu 30 tahun kemudian, suku Bihari masih tinggal di 66 tempat penampungan yang telah berubah menjadi daerah perkotaan kumuh yang cukup padat. Daerah ini tidak punya sanitasi yang layak ataupun air bersih. Para pemuda Bihari tidak mengetahui sama sekali tentang hidup di luar tempat penampungan mereka -- atau tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Sumber: Advance, March 23, 2003
Kelompok radikal sebuah agama di sebuah desa di Banglades kembali memukuli umat Kristen dan mengancam mereka setelah polisi tidak lagi menjagai daerah tersebut. Aparat yang ditugaskan untuk menjaga lokasi kejadian selama tiga bulan hanya bertahan selama satu minggu. Setelah itu mereka tidak lagi terlihat di sekitar lokasi. Kelompok ekstremis di desa Durbachari, Nilphamari, melanjutkan aksi kekerasan mereka terhadap umat Kristen awal bulan Juli. Koran lokal juga menuliskan artikel tentang umat Kristen di Nilphamari, mencantumkan nama Pendeta AA sebagai target serangan, beliau adalah pengacara yang membela umat Kristen di Nilphamari.
Diambil dan diedit seperlunya dari:
Sumber asli | : | Compass Direct |
Judul buletin | : | Open Doors, Edisi September-Oktober 2007, Volume 14 |
No. 5 | ||
Judul artikel | : | Umat Kristen di Bangladesh Diancam dan Dipukuli |
Penulis | : | tidak dicantumkan | Halaman | : | 7 |
Pokok Doa
Kira-kira tingkat melek huruf di Bangladesh adalah sekitar 43%. Hal itu menimbulkan tantangan yang cukup besar bagi Injil untuk menjangkau orang-orang yang buta huruf. Untungnya, sebagian besar orang dapat mendengarkan radio. Tom dari Audio Scripture Ministries mengatakan bahwa itulah sebabnya mereka mengirimkan ahli teknologi mereka untuk melatih para "insinyur" di Bangladesh. "Terdapat program penginjilan yang menggunakan Alkitab audio yang benar-benar dapat diandalkan, yang saat ini sedang berjalan. Banyak orang yang datang kepada Kristus melalui program ini. Tapi sekarang, para teknisi diperlukan untuk membantu menggunakan peralatan yang ada dan untuk terus memproduksi bahan-bahan audio yang akan disiarkan kepada orang banyak." Tom berkata bahwa situasi bisa menjadi labil, jadi dia butuh doa. "Mohonkan keselamatan dari Tuhan bagi para tenaga ahli kami yang akan pergi ke Bangladesh dan untuk keamanan di negara itu. Penganiayaan yang dilakukan oleh para ekstremis sudah pernah terjadi sebelumnya, dan dalam beberapa kunjungan, orang-orang kami harus sangat berhati-hati -- hampir bersembunyi-sembunyi -- karena para militan selalu melacak keberadaan orang-orang Kristen.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9989 |
Pokok Doa
Berdoa bagi Audio Scripture dalam pelayanan mereka menyediakan Alkitab audio untuk menjangkau jiwa-jiwa di Bangladesh, khususnya penduduk yang masih buta huruf.
Doakan program-program radio yang saat ini sedang dibuat, kiranya Tuhan memberikan perlindungan kepada orang-orang Kristen yang terlibat dalam proses pengerjaan program radio ini.
Presiden sementara Banglades telah mengumumkan keadaan darurat karena adanya pergolakan politik dan pembatalan pemilihan umum yang rencananya akan dilaksanakan dalam pekan ini. Hal ini memicu situasi perang di negara tersebut, yang menurut Gospel for Asia (GFA), menyebabkan orang Kristen minoritas menjadi rentan terhadap gangguan. Para pemimpin GFA meminta dukungan doa karena hampir semua jalur komunikasi diawasi. Saat ini tim tersebut menyiarkan Injil dalam tiga bahasa di Banglades dan memiliki delapan puluh enam misionaris serta dua sekolah Alkitab.
[Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa:
Tujuh puluh persen tubuh Rahima Beoa terbakar pada 3 Januari, ketika beberapa orang yang tidak dikenal membakar rumahnya saat ia ada di dalamnya, demikian dilaporkan peragenan berita penganiayaan orang-orang Kristen baru-baru ini.
"Beberapa orang tak dikenal itu berniat membakar hidup-hidup wanita tua tersebut karena mereka tahu kalau wanita tua itu akan menjadi Kristen pada bulan berikutnya," kata Khaled Mintu, pengawas wilayah Rangpur, daerah tempat tinggal denominasi Isha-E-Jamat Bangladesh, kepada Compass Direct. "Mencegahnya menjadi orang Kristen merupakan tindakan yang biadab."
Anak perempuan dan menantu Beoa, yang tinggal bersamanya dengan ketiga anak mereka, telah menjadi Kristen dua tahun lalu. Sebenarnya ia sudah ingin dibaptis sejak lama, namun keadaannya yang terlalu lemah untuk dapat pergi ke ibu kota, Dhaka, menundanya untuk baptis.
Adanya penentangan dari penduduk desa terhadap mereka yang ingin pindah dari agama sepupu, membuat penduduk desa yang ingin bertobat harus pergi ke ibu kota untuk dibaptis agar pertobatan mereka tidak diketahui oleh penduduk desa yang lain. Namun, Beoa terlalu tua untuk pergi ke ibu kota karena ia harus berjalan bermil-mil jauhnya sampai ia dapat naik bis pergi ke kota.
Beoa dan cucu laki-lakinya yang berusia sembilan tahun sedang tidur di rumah ketika para penyerang membakar rumahnya yang terbuat dari kayu dan bambu itu.
"Cucunya berhasil melarikan diri dari api," kata Mintu. "Namun wanita tua itu terluka, tujuh puluh persen tubuhnya serta ternaknya dan barang-barang lainnya di rumah, telah terbakar."
Mintu menambahkan bahwa tidak ada kerabat maupun tetangga yang datang untuk menolongnya keluar dari api. Keluarga dan gereja tidak memerkarakan kasus tersebut ke polisi karena mereka tidak dapat melacak para penyerang. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Februari 2008, Volume 26, No. 2 |
Judul asli artikel | : | Christian Severely Burned Over Baptism Plans |
Penulis | : | tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Lake Avenue Church, California 2008 |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Setelah topan Aila menghantam Bangladesh, bencana lain bermunculan. Ribuan orang tidak memiliki akses kepada makanan, air, dan kebutuhan dasar lainnya.
Oxfam melaporkan bahwa 350.000 korban masih tinggal di tempat penampungan sementara yang ada di tanggul, pinggir jalan, dan gedung sekolah. Mereka juga melaporkan bahwa banyak dari mereka yang kehilangan rumah itu juga kehilangan mata pencaharian dan hasil panen mereka, khususnya para peternak udang.
"Aila" adalah bencana alam terbesar yang menghantam Bangladesh sejak topan Sidr menghantam negara itu pada November 2007, yang menyebabkan kematian dan hilangnya ribuan orang.
Ratusan anak yang dibantu oleh Compassion Internasional terkena dampaknya. Seperti yang terakhir dilaporkan, dari 14.500 anak-anak yang kini dilayani Compassion di Bangladesh, 522 di antaranya diketahui terkena dampak dari topan ini. Tetapi jumlah ini bisa meningkat seiring dengan lebih banyaknya informasi yang masuk. Compassion melayani lebih dari 1 juta anak di seluruh dunia.
Untuk menanggapi hal tersebut, Compassion Bangladesh mengirimkan tim medis ke daerah yang paling parah untuk memberikan perawatan kesehatan. Mereka membawa dampak yang besar dalam komunitas itu, karena lebih dari 650 orang dirawat. Pusat pengembangan anak Compassion menyediakan makanan.
Doakan anak-anak dan keluarga-keluarga yang kehilangan rumah dan harta benda karena diterjang topan. Mereka sangat membutuhkan bantuan. Doakan juga para staf Compassion yang bekerja keras memenuhi banyaknya kebutuhan dasar. Doakan untuk hikmat bijaksana tim ini sementara mereka menjadi tangan dan kaki Kristus di daerah krisis ini. Anda bisa membantu.
Diterjemahkan dari: Mission News, July 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12878
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk pelayanan Compassion Internasional yang telah berupaya memberikan kehidupan yang lebih baik kepada mereka yang membutuhkan. Doakan agar Tuhan memberkati pelayanan Compassion Internasional sehingga akan ada semakin banyak orang yang dapat mereka bantu.
Doakan relawan Compassion Internasional yang melayani di Bangladesh dan negara-negara lainnya, agar Tuhan melindungi dan memampukan mereka dalam melaksanakan tugas dan pelayanannya.
Pendeta SH (55 th) dari gereja BC melaporkan bahwa pada tanggal 6 Januari, tujuh orang dari sebuah kelompok fundamentalis merampok rumah dan melecehkan istrinya. "Mereka menutup mata istrinya dan membawanya masuk dalam rumah." Setelah mereka melarikan diri, pendeta SH yang berhasil menerobos masuk dalam rumah menemukan istrinya pingsan di atas tempat tidur. Penduduk menyalahkan orang Kristen atas serangan ini.
Diambil dari:
Nama buletin | : | Open Doors, Edisi Maret - April 2009 |
Judul artikel | : | Istri Pendeta Diperkosa |
Halaman | : | 10 |
Pokok doa:
Berdoa bagi pendeta SH, agar Tuhan memberi kekuatan dan ketabahan. Berdoa juga untuk istrinya, agar peristiwa ini tidak membuatnya undur dari Tuhan dan biarlah Tuhan memulihkan trauma yang dialami, serta memampukan ia mengampuni mereka yang melakukan perbuatan yang tidak bermoral tersebut.
Doakan untuk keberadaan umat percaya dan gereja Tuhan di Bangladesh, agar Tuhan menjaga dan melindungi, serta agar melalui kehidupan orang percaya di Bangladesh, banyak orang yang belum percaya dapat terberkati dengan keberadaan mereka.
Para ekstremis menangkap delapan orang Kristen Chakma, jemaat gereja Baptis di Chittagong Hill Tracts, Bangladesh, selama empat hari pada bulan Agustus. Para ekstremis menahan beberapa pria -- pendeta, sekretaris gereja, pemimpin desa, dan lima jemaat gereja -- di kuil mereka dan memaksa agar mereka meninggalkan imannya.
Selama penangkapan orang-orang Kristen itu, para ekstremis memaksa orang-orang untuk mengadopsi gaya hidup dan penyembahan kepada agama mereka. Orang-orang Kristen harus memakai jubah, mencukur kepala mereka, berlutut di hadapan patung mereka, dan membersihkan kuil. Para ekstremis mengancam orang-orang percaya dengan pukulan-pukulan keras dan dengan kematian jika mereka berusaha kabur.
Para istri diperintahkan untuk membawa makanan dua kali sehari. Para ekstremis mengancam para wanita dengan hukuman yang berat atau ancaman mati jika mereka menolak mematuhi permintaan mereka untuk menyembah patung. Para wanita perlu menunduk kepada patung, membawa makanan untuk patung itu, dan memberi makan pendeta-pendeta mereka sebelum diizinkan memberi makan suami-suami mereka.
Orang-orang Kristen dikabarkan bahwa mereka akan dikurung di kuil selama 7-15 hari, tetapi setelah empat hari dalam tahanan, mereka dibebaskan dengan perintah agar mereka tetap memeluk agama mereka.
"Mereka tidak diizinkan untuk berdoa kepada Yesus dan juga membaca Alkitab, namun dalam hati mereka mengatakan bahwa mereka tetap sebagai orang Kristen." (t\Uly)
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Oktober 2010, Volume 28, No. 10 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Bangladesh: Buddhist Extremists Capture, Release Christians |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok doa:
Mengucap syukur karena saudara-saudara kita yang ditahan selama beberapa hari di Bangladesh tetap teguh mempertahankan imannya. Doakan agar kesaksian hidup mereka, bisa menguatkan sesama tubuh Kristus di Bangladesh.
Doakan juga bagi mereka yang telah menganiaya umat percaya di Bangladesh, agar Tuhan memampukan mereka untuk bisa melihat bahwa Kristus sangat mengasihi mereka.