Doa Bagi Brazil
Para pekerja Kristen memimpin suatu latihan paduan suara untuk Natal di penjara Brazilian di Recife, Brazil. Saat itu ada seorang narapidana yang mengikuti latihan paduan suara tersebut dan ia berkata bahwa melalui lagu pujian tentang Yesus yang dinyanyikan, dia menyerahkan hidupnya kepada Yesus. Setelah mendengar kesaksian tersebut, ada tiga orang pria menyatakan kesaksian mereka. Seorang petobat baru -- seorang narapidana wanita dari Rusia -- berkata sambil berlinang air mata, "Saya sering kali mendengar tentang Allah, tetapi saya tidak pernah mengenal-Nya. Baru sekarang kesempatan saya untuk bisa mengenal Dia."
Sumber: Advance, March 24, 2002
Kurangnya curah hujan di wilayah bagian timur laut Brazil telah menghancurkan banyak panen sehingga banyak penduduk kelaparan. Pada bulan Desember, ada seorang misionaris muda melakukan perjalanan selama 3 jam untuk mengantar persediaan bahan makanan selama 6 bulan kepada 20 orang keluarga. Bantuan makanan itu dikirimkan oleh sebuah badan pelayanan misi. Misionaris muda tadi mulai memimpin kelompok PA (Pemahaman Alkitab) pertamanya di wilayah itu. PA tersebut diadakan setiap 2 minggu sekali. Misionaris tadi terpesona melihat keterbukaan para penduduk terhadap Firman Tuhan. Saat misionaris tadi kembali ke wilayah itu 2 minggu kemudian, dia terkejut saat melihat para penduduk desa itu terus melakukan persekutuan meskipun tanpa kehadirannya. Bahkan mereka mempelajari bahan pelajaran Alkitab selanjutnya. Dalam pertengahan Januari, hujan turun di wilayah itu. Jika hujan itu turun secara teratur maka para penduduk dapat kembali mengolah pertanian mereka dan dapat memberi makan keluarganya. Keesokan harinya, beberapa dari penduduk yang telah percaya mengatakan pada misionaris tadi bahwa atas inisiatif sendiri mereka telah menandatangani kontrak untuk membakar batu bata yang dibutuhkan oleh sebuah kota dan sebagai gantinya mereka akan menerima properti yang dapat dipakai untuk membangun gedung gereja di wilayah mereka.
Sumber: Advance: Feb. 8, 2002
Anak-anak jalanan di Brazil telah menjadi fokus penginjilan outreach. Pasti Anda pernah mendengar bahwa anak-anak adalah masa depan bangsa. Meskipun demikian, anak-anak tunawisma di banyak negara sering kali terlupakan. CB International (CBI) sedang mengerjakan suatu pelayanan yang berhubungan dengan mereka. Perwakilan CBI di Sao Paolo mengatakan bahwa di Brazil sendiri ada sekitar setengah juta anak-anak jalanan. Kebanyakan dari anak-anak ini mengenal kasih Kristus karena pelayanan outreach "Restoration Ministries" yang dilakukan oleh CBI. "Untuk pertama kalinya dalam hidup anak-anak jalanan ini, ada seseorang yang mengasihi mereka dan merawat mereka. Kami tahu bahwa kami harus mengangkat mereka dari lingkungan yang tidak menguntungkan tersebut. Karena itu kami mendirikan sebuah pusat pelayanan yang memiliki kelas-kelas untuk mengadakan sekolah Alkitab, pelajaran bahasa Inggris, dan kesehatan pribadi." CBI memerlukan banyak dukungan untuk melaksanakan pelayanan mereka. Dukungan doa untuk keselamatan para pekerja CBI juga sangat dibutuhkan. "Ada beberapa orang yang tidak suka jika anak-anak tunawisma ini ditarik dari jalanan. Beberapa ayah dari anak-anak jalanan ini bahkan telah memaksa mereka menjadi penjual obat-obat terlarang. Para ayah ini sangat tidak suka saat melihat anak-anaknya dibebaskan karena mereka banyak membantu ayahnya untuk menghasilkan uang ilegal."
Sumber: Mission Network News, October 28th, 2003
Brazil mempunyai 251 suku. Ada sekitar 315.000 orang berbicara dengan menggunakan lebih dari 180 bahasa suku yang berbeda. Namun semuanya hampir atau bahkan tidak memiliki akses sama sekali untuk mendengar kabar keselamatan dalam diri Yesus Kristus. Belum satu pun dari suku-suku itu yang mempunyai Alkitab dalam bahasa mereka; Perjanjian Baru baru diterjemahkan dalam 34 bahasa suku. Hanya 129 suku yang telah memiliki kontak dengan para misionaris injili. Dalam kebanyakan kasus, suku-suku tersebut tinggal di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau, dan penghalang-penghalang politik telah melarang banyak orang asing untuk melakukan perjalanan di antara suku-suku tersebut.
Sumber: ADVANCE, Oct 16, 2003
"Lapar rohani" merupakan kata tepat yang dipakai untuk menggambarkan kondisi kerohanian penduduk Brazil. Perwakilan dari Walk Through The Bibles mensharingkan tentang seorang guru Alkitab yang pergi ke Amazon untuk memberikan kursus Alkitab. Sepanjang hari memberikan kursus, guru itu melihat bahwa murid-muridnya tidak menggunakan sepatu dan tidak makan sama sekali pada saat jam makan. Guru itu akhirnya mengetahui bahwa para muridnya sama sekali tidak mempunyai uang untuk membeli sepatu bahkan untuk membeli makan siang mereka. Namun para murid itu sangat haus akan pengajaran tentang Alkitab sehingga mereka menggunakan sedikit uang yang mereka miliki untuk transportasi dan pengadaan materi-materi kursus. Kesaksian ini sungguh menantang pekerjaan pelayanan penginjilan yang dilakukan Walk Through The Bibles karena telah terjadi di banyak tempat termasuk di Brazil banyak desa terpencil yang membutuhkan pengajaran Alkitab ini sebagai follow-up bagi para petobat baru yang tinggal di desa-desa tersebut.
Sumber: Mission Network News, August 22nd, 2003
Anak-anak jalanan di Brazil menjadi fokus pelayanan dari BCM International. BCM adalah suatu pelayanan yang menggunakan Bible Clubs dan lebih mengutamakan untuk memimpin orang-orang agar mengenal Yesus. Maria Gusmao, salah seorang anggota BCM, mengatakan bahwa kebutuhan untuk penginjilan semacam ini sangat besar. "Lebih dari 20 juta adalah anak-anak jalanan. Mereka tersebar di berbagai tempat. Dimana pun Anda di jalan, Anda akan bertemu dengan anak-anak jalanan. Mereka ada di jalanan untuk meminta makanan dan uang. Bahkan mereka bisa mencuri jika Anda tidak berhati-hati." Gusmao mengatakan BCM International telah melihat keberhasilan saat menyampaikan Kabar Baik pada anak-anak jalanan yang masih muda ini. "Sekarang, kami mempunyai 19 Bible Clubs di berbagai perkampungan kumuh dan kami menjangkau lebih dari 500 anak jalanan. Tujuan kami tahun ini adalah menambah 20 Bible Club lagi." Masih dibutuhkan banyak pekerja dan juga dana agar program ini dapat berkembang lebih pesat.
Sumber: Mission Network News, June 26th, 2003
Ribuan pekerja dan misionaris menerima pelatihan lanjut dari OC International untuk mensharingkan Injil di Brazil.
"Kami sangat terlibat dalam pelatihan bagi misionaris Brazil yang melakukan pelayanan di luar negeri dan yang menjangkau suku-suku Indian di Brazil. Kami menyiapkan banyak artikel yang dapat menolong para pendeta untuk mempersiapkan khotbahnya dengan lebih baik lagi. Kami juga terlibat dalam banyak penelitian yang menolong banyak orang untuk memutuskan dimana akan merintis gereja-gereja dan metodologi-metodologi yang dipakai untuk membangun gereja-gereja yang sehat."Richard Duncan bekerja sama dengan OC International dalam menyediakan fasilitas pelatihan bagi mereka yang mempunyai hati untuk melayani suku-suku terabaikan.
"Ada sekitar 257 suku Indian di Brazil, 103 diantaranya belum mengenal Injil sampai saat ini. Orang-orang asing sudah tidak diijinkan lagi masuk dan menjadi misionaris bagi suku-suku Indian di Brazil. Oleh karena itu, satu-satunya cara yang bisa ditempuh adalah kami bekerja sama dengan para misionaris Brazil untuk melayani suku-suku Indian tersebut."
Sumber: Mission Network News, March 21, 2003
Firman Allah akan menjangkau lebih banyak orang melalui pelayanan misi via radio. Karena itu, sungguh bersyukur untuk keberadaan Trans World Radio (TWR). Pelayanan TWR minggu lalu mendedikasikan transmitter gelombang pendek 50.000 watt untuk Santa Maria, Brazil. Menurut perwakilan TWR, transmiter tersebut berpotensi untuk menjangkau lebih dari 175 juta orang. Perwakilan ini mengharapkan lebih banyak hal terjadi selain adanya sinyal gelombang pendek. "Ada banyak pendengar di Brazil yang memanfaatkan sinyal gelombang pendek tersebut. Kami telah memiliki dua gelombang pendek berukuran 10 kilowatt dalam dua tahun terakhir ini. Kami sudah sangat puas dengan respon yang masuk. Ada banyak area di Brazil yang tidak bisa dijangkau dengan mudah oleh sarana lain selain radio." Ada beberapa program yang akan dirilis dalam bahasa Portugis. Setelah itu, segera menyusul program-program dalam bahasa suku seperti Amazon. Kami juga akan menyiarkan program tersebut dalam bahasa Makuxi, Baniua, dan Ticuna yang sama sekali belum pernah didengar orang luar. Kami percaya bahwa Allah juga akan memampukan kami untuk menyiarkan program itu dalam bahasa Spanyol karena transmiter yang baru bisa memancarkan gelombang ke beberapa negara di luar Brazil.
Sumber: Mission Network News, December 2nd, 2004
Minggu lalu, Sammy Tippit Ministries diminta untuk memberitakan Injil kepada lebih dari 20 juta orang di kota kunci Brazil. Elliot William adalah salah seorang dari tim yang beranggotakan 300 orang Amerika. Tim ini melakukan pelayanan di seluruh wilayah Sao Paulo. William mengatakan kepada lebih dari 450 petobat baru bahwa untuk langkah selanjutnya, mereka seharusnya mengikuti pemuridan. "Semua gereja di sana dan para pendeta akan mendata semua orang yang telah menerima Yesus. Itulah tantangan yang diberikan kepada para pendeta ketika kami berdiskusi dengan mereka. ´Kami telah menanam benihnya, selanjutnya ini merupakan tanggung jawab para pendeta untuk merawat dan menyirami benih tersebut, memelihara kehidupan rohani mereka dan menolong mereka untuk bertumbuh dalam kedewasaan rohani.´" Usaha penginjilan tersebut merupakan kerja sama dengan Konvensi Baptis Sao Paulo. William mendorong para pemimpin gereja untuk berdoa ketika visi tentang pelayanan misi tersebut mulai nyata. "Kasih Yesuslah yang kami sharingkan dan kami taruh dalam hati mereka. Dengan demikian, mereka juga bisa mulai mensharingkan kasih Yesus tersebut kepada kepada orang lain, dimulai dari keluarga mereka, kemudian tetangga mereka, dan bahkan mungkin kepada penduduk negara-negara lain."
Sumber: Mission Network News, 30 July, 2004
Apakah akan tiba waktunya bagi para pemain sepak bola Kristen untuk bergabung dalam tim Irak? Thomas Krallmann, seorang misionaris Jerman yang beristrikan orang Brazil, telah melihat gelombang baru misionaris.
"Di tahun 2001 15,6% populasi Brazil adalah orang-orang Kristen yang telah lahir baru -- sekitar 25,6 juta orang. Beberapa denominasi bertumbuh sekitar 25% per tahun. Hampir di setiap keluarga Brazil pasti mempunyai 1 anggota keluarga yang Kristen. Orang-orang Kristen terlihat secara nyata dalam masyarakat Brazil, baik di gereja-gereja yang tak terhitung banyaknya, dan juga dalam bisnis. Surat kabar harian baru-baru ini menerbitkan laporan 10 halaman tentang gereja yang mandiri, tanpa sekalipun mencela dan menganggapnya sebagai sekte. Ratusan ribu anak bertumbuh dalam nilai-nilai kekristenan, dan mereka menganggap penginjilan sebagai suatu kebiasaan yang tidak perlu dilarang. Orang-orang Brazil juga bisa diterima oleh negara-negara lain karena kebaikan hatinya. Bagaimana jika setiap 1000 orang Kristen mengutus seorang misionaris? Hal ini berarti akan ada 26.400 orang Brazil yang terlibat dalam ladang misi. Bayangkan jika ada orang-orang Brazil Kristen yang menjadi pemain dalam Liga Irak!"
Sumber: FridayFax, June 11, 2004
Sekitar 12 juta buku dari Books of Hope akan dikirim ke Brazil tahun ini. Brazil mempunyai jumlah penduduk 186 juta, 26% berumur 15 tahun ke bawah. Tahun ini, menurut wakil Books of Hope International, Rob Hoskins, mereka akan mendistribusikan 12 juta kopi buku, untuk membantu mereka meraih sebuah pencapaian yang luar biasa. "Saat ini sebenarnya adalah tahun terakhir dari seluruh puncak kegiatan kami di Brazil, artinya, selama 5 tahun terakhir ini, kami telah menjangkau setiap anak sekolah di negara ini dengan Firman Tuhan." Books of Hope adalah penjelasan Alkitab untuk anak-anak. Hoskins mengatakan tim dari gereja lokal telah masuk ke sekolah-sekolah dan menyaksikan ribuan anak menerima Yesus, yang telah memberikan buah lain. "Ketika Anda pergi untuk menjala, dan mulai menangkap ikan, itu akan mempengaruhi orang-orang percaya itu untuk menjadikan penginjilan sebagai gaya hidup mereka. Sebenarnya kami sedang membentuk satu barisan tentara orang percaya di Brazil yang akan dilatih, diatur dan diberi kekuatan untuk melanjutkan penjangkauan terhadap bangsa mereka lewat penginjilan." Hoskins mengatakan bahwa itu juga akan memberi semangat bagi orang-orang percaya tersebut untuk mampu menginjil di luar daerah mereka.
Sumber: Mission Network News, October 3rd 2005
Film yang dibuat dengan teknologi tinggi berjudul "Godman", yang diproduksi Book of Hope International, adalah sebuah film animasi 3 dimensi yang bercerita tentang kehidupan Kristus. Semula, bahasa yang digunakan film ini adalah bahasa Inggris, namun bulan lalu film ini juga telah diterjemahkan ke dalam bahasa Spanyol, dan terjemahan lain saat ini juga sedang dikerjakan. Wakil organisasi Book of Hope International, Rob Hoskins mengatakan "Kami baru saja menyelesaikan versi terjemahan bahasa Portugis untuk masyarakat di Brazil. Saya sendiri baru saja pergi ke sana untuk menghadiri pemutaran perdana yang memperoleh sambutan luar biasa dari gereja, sukarelawan serta para pekerja kami disana. Sekarang mereka merencanakan untuk pergi berkeliling memutar film itu bagi anak-anak serta pemuda di seluruh Brazil." Tahun depan mereka merencanakan untuk menterjemahkannya ke lebih dari 20 versi bahasa lainnya lagi. Karena publikasi yang memadai belum ada, maka film ini hanya akan ditawarkan ke gereja- gereja saja, "Ketika diputar di kegiatan-kegiatan penginjilan, sekolah Alkitab liburan, atau kegiatan nonton film di lingkungan setempat, maka anak-anak mendapat kesempatan untuk mengajak teman- teman mereka untuk hadir di gereja dan menonton film ini. Dengan demikian tujuan untuk menjangkau dan menginjili anak-anak serta pemuda setempat akan dapat tercapai."
Sumber: Mission Network News, September 16th 2005
Gereja-gereja suku pribumi di Amazonia sedang bergerak untuk menjadi bagian dalam penginjilan ke seluruh dunia.
Sekelompok penginjil Kristen dari 47 suku pribumi di Amazonia berkumpul dalam sebuah konferensi pada 6--9 September yang lalu. Enam belas pendeta Pacaas Novos hadir bersama dengan dua misionaris dari New Tribes. Adapun pertemuan itu turut dihadiri 1.300 orang.
Tema dari pertemuan tersebut adalah Gerakan Gelombang Misi Ketiga (A Movement of The Third Mission Wave). Salah satu misionaris yang hadir menjelaskan ketiga gelombang yang dimaksud. Gelombang pertama dilakukan oleh para misionaris asing, yang kedua oleh misionaris dari Amerika Latin, dan sekarang, penginjilan yang dilakukan oleh para pendeta dari suku pribumi sendiri merupakan gelombang ketiga dari kegiatan penginjilan tersebut.
Bahasa pengantar yang digunakan dalam pertemuan itu adalah bahasa Portugis. Namun, bahasa Spanyol dan 46 bahasa suku lainnya juga digunakan. Selain itu, ada banyak terjemahan juga disampaikan kepada kelompok-kelompok tersebut. Ide besar yang disampaikan oleh orang- orang pribumi dan misionaris serta pendeta itu adalah bahwa, "Sekaranglah saatnya kita bersama-sama memikul beban untuk mengabarkan Injil ke seluruh dunia."
Orang-orang pribumi yang percaya ini mengatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan para misionaris yang membawa mereka kepada kebenaran untuk pergi ke penjuru dunia dan mengabarkan Injil ke semua orang.
[Sumber: New Tribes Mission, September 2006]
Pokok Doa:
Brazil -- Enam belas sukarelawan dari Roswell Street Baptist Church di Marietta, Ga., mengunjungi masyarakat Vitoria da Conquista di Bahia, Brazil untuk menginjili dan mengajarkan metode kesaksian pada orang-orang Kristen di sana dalam perjalanan misi March 2-14. Dengan menggunakan bahan dari buku Darrell Robinson, "People Sharing Jesus", tim itu mengajar kepada lebih dari enam ratus orang di tujuh gereja baptis di Brazil tentang bagaimana cara mewartakan iman mereka. Tim-tim itu kemudian juga mewartakan Kristus di sekolah- sekolah umum, peternakan-peternakan ayam, penjara-penjara, dan tempat-tempat berkumpul lainnya. Mereka juga melakukannya dari pintu ke pintu untuk mengabarkan Kabar Kesukaan dari Kristus. Mereka mengakhiri minggu itu dengan KKR yang diadakan di gelanggang olahraga kota. Lebih dari dua ribu orang hadir pada kebaktian Sabtu malam dan 125 orang menerima Kristus. Bersamaan dengan itu, dari masyarakat yang berjumlah sekitar 300.000 itu, 1.200 sampai 1.500 di antaranya berdoa agar dapat menerima Kristus.
[Sumber: PULPITHELPS, Vol.31 No.6, Juni 2006]
Pokok Doa:
Ketika orang percaya di Guanano mempelajari kitab Kisah Rasul, mereka segera terdorong untuk memulai menjangkau teman-teman mereka. Namun usaha mereka terhalang oleh penolakan. Mario mengatakan bahwa hal ini secara khusus tidaklah mudah. Ketika dia mencoba untuk mengajak temannya agar memikirkan Injil yang mereka berikan, temannya itu akan menjawab, "Aku tahu tentang Tuhan. Kau tidak sedang memberitakan sesuatu yang kami tak tahu." Begitulah rata-rata jawaban masyarakat di sana yang telah dibanjiri dengan berbagai pengetahuan keagamaan yang masing-masing memberikan jalan yang berbeda-beda untuk bisa masuk ke surga. Ketika para misionaris mengatakan kepada orang-orang percaya mengenai bagaimana mereka harus menaruh kepercayaan dan keselamatan mereka pada Kristus saja, Christina dan Herman teringat akan beberapa halangan dalam memahami kebenaran. Christina mengatakan bahwa dia kemana-mana membawa sebuah kebusukan dalam dirinya sampai ia mendengar tentang kisah Adam dan Hawa dan belajar bahwa ia memiliki tabiat dosa alamiah yang tak dapat diperbaiki oleh dirinya sendiri. Saat ia mendengarkan pengajaran penginjilan yang alkitabiah, ia sadar bahwa Yesuslah satu- satunya yang dapat menyelamatkan dirinya. Herman berbicara tentang kebingungan dalam pemahaman rohaninya. Tidak ada jaminan akan keselamatan. Ia telah diberitahu untuk mencoba melakukan yang terbaik dan pada akhirnya ia akan menemukan jika memang hasilnya cukup baik; bahwa Tuhan mengetahui siapa-siapa saja yang akan pergi ke surga, namun Anda tidak akan menemukannya sebelum Anda mati. Ia berkata bahwa Injil telah menjawab segala kebingungannya, tulis misionaris Lindy Drake. Ia harus mengakui bahwa kerohaniannya ternyata jauh lebih buruk dari yang ia perkirakan. Namun pertolongan datang tepat ketika kita disuruh meletakkan saja segala beban itu ke tangan Sang Penebus yang penuh kuasa. Ketika para misionaris mengajarkan kitab Roma, orang Guananos belajar tentang siapakah mereka setelah mereka berada dalam Kristus.
Sumber: Mission Network News February 7th 2006
Setelah dua belas tahun, ada kabar baik dari proyek untuk sebuah suku di Brasil yang dijalankan oleh WorldWind International. Jarrette dari WordWind mengatakan, "Sebenarnya mereka akan menyelesaikan Injil Lukas untuk suku Tembe bulan ini (Agustus 2007 -- Red.). Itu berarti Injil dalam bentuk cetak akan tersedia untuk pertama kalinya bagi suku Tembe. Mereka sangat gembira mendengar kabar baik tersebut karena pada akhir tahun, mereka akan mencetak seluruh Perjanjian Baru." Penerjemahan Perjanjian Baru itu dimaksudkan untuk menjangkau suku Tembe dengan Injil untuk pertama kalinya. Jarrette mengatakan bahwa mereka baru saja mencanangkan program Operation 22 untuk mencari dana bagi proyek Tembe. "Kasarnya, kami butuh $22 selama 31 bulan untuk satu pasal." Kesempatan besar ini tidak akan terbuka dalam waktu yang lama. Jarrette mengatakan mereka bersyukur karena ada para dermawan yang telah ikut ambil bagian untuk mendanai proyek ini.
Diterjemahkan dari | : | Mission Network News, Agustus 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10289 |
Pokok Doa
Radio misionaris tidak hanya digunakan untuk mengabarkan Injil, tapi juga untuk mengajar bahasa Inggris. Brasil adalah salah satu negara yang menerima sebuah program yang tak seperti program-program pada umumnya. David dari Trans World Radio mengatakan bahwa mereka baru saja menyiarkan khotbah berjudul "Leading the Way" oleh Dr. Michael Youssef. "Ini merupakan program yang unik. Siaran dua bahasa ini -- Inggris dan Portugal -- disiarkan kepada 170 juta pendengar melalui jaringan AM, FM, dan SW selama akhir pekan." Program itu mulai mengudara di seluruh negara bulan lalu. "Program ini menarik orang-orang Kristen dan non-Kristen. Program ini adalah media yang bagus untuk mendengar Injil sekaligus belajar bahasa Inggris karena diterjemahkan baris per baris. Sebuah kalimat bahasa Inggris akan terdengar terlebih dulu kemudian diikuti kalimat berbahasa Portugis. Jadi, ini benar-benar jenis program yang tidak ada duanya," papar David. "Leading the Way" diterjemahkan dalam sekitar dua puluh bahasa dan menjangkau 115 negara.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Agustus 2007 | Berita selengkapanya | : | http://www.MNNonline.org/article/10179 |
Pokok Doa
Dua tahun yang lalu, diberitakan bahwa penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa Kuhi di Brasil sedang dalam penyelesaian. Namun ternyata, tim penerjemah kekurangan dana dan terancam pulang kampung. Oleh karena itu, pelayanan WordWinds International masuk dan mendukung tim penerjemah. Saat ini, Jarrette Allen berkata bahwa mereka melihat kemajuan yang sangat menggembirakan. "Allah sudah memulainya melalui penerjemahan Sabda-Nya, menyatakan diri-Nya bagi orang-orang yang tidak memiliki pengertian sebelum Alkitab diterjemahkan ke dalam bahasa mereka. Melalui proses ini, mereka rutin mengikuti sekolah Alkitab yang diadakan setiap Minggu malam, dan kami melihat munculnya gereja pertama di antara orang-orang itu." Tim penerjemah berharap dapat menyelesaikan seluruh terjemahan pada tahun 2015. Allen mempersiapkan kebutuhan mereka. "Doakan supaya Tuhan terus menyatakan diri-Nya secara harfiah, supaya Tuhan terus memberi penyataan diri-Nya kepada orang-orang ini [masyarakat Kuhi] melalui firman dan karya-Nya."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, September 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10396 |
Pokok Doa