You are hererenungan / Rencana Kedua Tuhan
Rencana Kedua Tuhan
“If plan A doesn’t work, the alphabet has 25 more letters.”
“Jika rencana A tidak bekerja, aksara masih punya 25 huruf lain.” Begitulah terjemahan ungkapan ini, yang kalimatnya aslinya lebih panjang lagi. Intinya, jika satu rencana gagal, tenang saja; masih banyak jalan lain. Ada rencana B, C, D, dan seterusnya.
Kalau begitu, apakah Tuhan punya pilihan lain ketika rencana-Nya untuk manusia gagal? Ataukah, Dia tetap kukuh melaksanakan? Apakah jika manusia menolak taat, Tuhan bertindak sedemikian rupa sampai dia mau melakukan kehendak-Nya? Mungkinkah Tuhan ganti strategi dan menyusun rencana lain?
Ya, dua-duanya mungkin terjadi. Apa pun kehendak Allah, pasti terlaksana. Ada kalanya Tuhan teguh pada pendirian. Namun, Tuhan juga bisa berubah pikiran dan mengganti rencana-Nya.
Mari kita lihat seperti apa contoh kedua kasus tersebut.
God’s One and Only Plan
Kapankah peristiwa ketika Allah menghendaki sesuatu dan memastikan itu terjadi, tak peduli manusia yang bersangkutan taat atau tidak? Salah satunya ialah ketika Dia mengirim Yunus untuk memperingatkan kota Niniwe dan menyuruh penduduknya bertobat dari kejahatan.
Bacalah kitab Yunus, maka Anda akan mengerti bagaimana Tuhan berkeras bahwa Yunus harus pergi ke Niniwe. Meskipun ia berlayar sampai ke Tarsis, yang jaraknya berkali-kali lipat lebih jauh, pada akhirnya Yunus tetap tiba di Niniwe.
Lewat sejumlah kejadian—drama angin ribut, dicampakkan ke laut oleh para penumpang kapal, diombang-ambingkan gelombang, dihempas ke dasar lautan, hingga ditelan ikan besar dan dimuntahkan kembali ke daratan—Tuhan membuat Yunus mengerti bahwa ia tidak bisa lari dari panggilan Allah.
Meskipun Yunus menjauh dari hadapan Tuhan dan tidak taat, Tuhan tetap mau ia menjalankan misinya, yaitu pergi ke Niniwe.
God’s Second Plan
Allah melaksanakan rencana kedua bukan karena rencana pertama-Nya gagal, tetapi karena manusialah yang gagal taat kepada-Nya.
Salah satu contoh rencana kedua Allah adalah Daud. Lalu, siapakah rencana pertama Tuhan?
“Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu.” – 1 Samuel 13:14
Kemudian berkatalah Samuel kepadanya: “TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu. – 1 Samuel 15:28
Saul adalah raja pertama Israel yang dipilih Tuhan. Namun, karena ketidaktaatannya, Tuhan menolak dia dan mengangkat Daud sebagai raja pengganti.
Kesalahan pertama Saul adalah mempersembahkan korban bakaran yang seharusnya dilakukan oleh Samuel (1 Samuel 13). Saat itu, Saul panik karena pasukan Filistin yang jumlahnya sangat banyak siap menyerang Israel. Karena Samuel tidak kunjung datang, Saul kehilangan kesabaran dan takut ditinggalkan rakyat, sehingga ia membakar sendiri korban persembahan untuk Tuhan.
Kesalahan kedua, Saul tidak taat pada perintah Tuhan untuk membunuh semua orang Amalek, mulai dari raja, rakyat, hingga ternak mereka tanpa kecuali (1 Samuel 15). Selain tidak membunuh raja Amalek, ia juga menjarah ternak-ternak terbaik mereka.
Karena ketidaktaatan inilah, Allah tidak mengokohkan kerajaannya dan memilih menjalankan rencana kedua: mengangkat raja yang lebih baik daripada Saul.
Menyikapi Rencana Kedua Tuhan
Apa yang kita bisa pelajari ketika Tuhan mempunyai rencana kedua?
1. Percayakah bahwa Tuhan sudah memilih Anda?
Ya, Tuhan sudah memilih Anda, dan bukanlah suatu kebetulan jika Anda membaca artikel ini.
Cobalah selidiki dan ingatlah hari-hari yang Anda lalui. Berapa kali Tuhan menunjukkan kasih setia-Nya kepada Anda? Berapa kali Dia menyelamatkan dan menjauhkan Anda dari bahaya? Memberi kesempatan kepada Anda untuk mengenal Dia, bertobat, dan berbalik kepada-Nya? Mendengarkan doa Anda yang paling putus asa dan menunjukkan bahwa Dia ada?
Sadarlah bahwa Tuhan telah memilih Anda. Dan, kedua …
2. Bagaimana respon Anda terhadap panggilan Tuhan?
Dalam kedua contoh di atas, baik Yunus maupun Saul sama-sama tidak taat. Namun, kelanjutan hidup mereka berbeda. Perbedaan nasib ini bukanlah salah Tuhan. Dia memiliki otoritas penuh atas segala hal dan untuk melakukan apa pun yang Dia kehendaki.
Dalam kisah Yunus, Tuhan memegang teguh pilihan-Nya. Meskipun Yunus kabur, Tuhan mengarahkan ia sedemikian rupa agar tetap menjalankan rencana-Nya. Namun, dalam kisah Saul, Tuhan memilih rencana kedua, yaitu menggantikan Saul dengan seseorang yang lebih berkenan kepada-Nya.
Masalahnya, kita tidak tahu apa yang akan Tuhan lakukan ketika kita tidak taat. Apakah Dia akan mendidik kita dengan keras—atau justru memilih orang lain yang lebih baik dan lebih taat daripada kita.
Namun, meskipun kita tidak dapat menebak tindakan Allah, kita dapat merespon dengan dua cara: taat atau tidak taat. Kita punya pilihan untuk mengikuti atau menolak panggilan-Nya.
Ketika Anda menolak panggilan-Nya—entah untuk memimpin, membimbing, memberi lebih, melayani, belajar Alkitab, datang ke gereja, berdoa, saat teduh, untuk dipakai Tuhan dengan lebih lagi—atau lari dari rencana-Nya, jangan kaget jika suatu hari nanti, Anda pun ditolak-Nya.
Tuhan dapat dan berhak menjalankan plan B, untuk memakai orang lain jika Anda tidak mau ambil bagian dalam rencana-Nya. Tuhan tidak butuh Anda, tapi Andalah yang membutuhkan Dia. Jika Anda tidak bersedia menjadi orang pilihan-Nya, Tuhan bisa mencari orang lain. Bahkan Dia bisa membentuk umat yang taat dari batu-batu yang tidak bernapas.
“Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!” – Matius 3:9
Tuhan bisa membuat the one and only plan untuk kita. Sejauh apa pun kita kabur, Dia sanggup membawa kita kembali. Namun, Tuhan juga bisa menjalankan rencana kedua, yaitu memilih orang lain jika kita tidak mau taat atau mengikuti panggilan-Nya.
Nah, bagaimana respons Anda terhadap panggilan dan rencana Tuhan?
Source : https://gkdi.org/blog/rencana-kedua-tuhan/
- suwandisetiawan's blog
- Login to post comments
- 1090 reads