You are hererenungan / Iman Kristen: Iman untuk Berjalan di Atas Air

Iman Kristen: Iman untuk Berjalan di Atas Air


By suwandisetiawan - Posted on 14 December 2018

Beberapa orang bertanya kepada saya tentang janji-janji Yesus mengenai doa dalam kitab Markus 11:12-25. Banyak murid Kristus menggunakan ayat tersebut untuk membenarkan pendekatan iman Kristen “doakanlah dan tuntutlah.”

Dari situ, muncul sejumlah pertanyaan penting yang perlu dijawab. Di antaranya adalah:

Apakah janji ini berlaku untuk semua orang, atau setidaknya semua murid Yesus?
Mengapa saya tidak mendapatkan jawaban? Apakah iman saya lemah?
Mengapa Tuhan tidak menjawab doa saya? Apa yang salah?

Ini adalah pertanyaan-pertanyaan besar, dan yang saya bagikan adalah sebagian jawabannya. Saya tidak banyak membahas pertanyaan terakhir, tetapi saya punya sejumlah ide tentang hal itu.

Mungkin Anda takkan mendapatkan jawaban memuaskan. Namun, silakan ikuti sampai akhir, karena bagi saya pribadi, semua pembahasan ini barulah masuk akal dengan adanya pembagian sebagai berikut:

Badai di danau (Markus 4:35-41)
Mengapa engkau bimbang? (Matius 14:22-33)
Iman yang memampukan kita berjalan di atas air pada masa kini (Matius 14:22-33)
Iman sebesar biji sesawi (Markus 4:30-32)
Memindahkan gunung ke lautan (Markus 11:12-14, 20-25)

iman kristen badai di danau
Iman Kristen 1: Badai di Danau (Markus 4:35-41)

Pada hari itu, waktu hari sudah petang, Yesus berkata kepada mereka: “Marilah kita bertolak ke seberang.” Mereka meninggalkan orang banyak itu lalu bertolak dan membawa Yesus beserta dengan mereka dalam perahu di mana Yesus telah duduk dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia. Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air.

Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata kepada-Nya: “Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: “Diam! Tenanglah!” Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. Lalu Ia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?” Mereka menjadi sangat takut dan berkata seorang kepada yang lain: “Siapa gerangan orang ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?”
Yesus Tidur Di Tengah Badai

Saya percaya Tuhan mengizinkan atau merancang kejadian tersebut (badai besar, Yesus tertidur nyenyak), karena inilah waktu bagi murid-murid-Nya untuk bertumbuh dalam pemahaman tentang betapa berkuasanya Dia. Yesus, sebagaimana Allah, memiliki kekuasaan tak terbatas atas semua makhluk hidup. Kapan pun Yesus berfokus pada kehendak-Nya atau memberikan perintah, semua ciptaan akan tunduk.

Kapal yang mereka tumpangi bukanlah kapal kecil. Kita boleh berasumsi semua rasul ikut dalam pelayaran. Kapal itu cukup besar untuk memuat tiga belas orang dan punya ruang bagi Yesus untuk tidur dengan tilam di buritan. Badai itu pastilah luar biasa sampai-sampai para nelayan berpengalaman pun ketakutan. Semuanya takjub melihat Yesus bisa tetap lelap di tengah badai. Kengerian memuncak, dan akhirnya mereka memutuskan untuk membangunkan Yesus: “Guru, Engkau tidak peduli kalau kita binasa?”

Yesus pun terbangun dari tidur nyenyak-Nya. Dia menilai situasi dan memerintahkan badai itu, “Diam! Tenanglah!” Dunia pun patuh. Badai mereda. Tidak tertulis seberapa cepat, tetapi pastilah mendekati tempo sejenak saja. Di satu saat, melanda badai kuat dengan angin dan ombak besar. Saat berikut, air yang tenang, tanpa angin.

Kengerian kembali muncul. Kali ini, para murid takut kepada Yesus. Mereka panik dan bertanya satu sama lain, “Siapa gerangan orang ini? Sehingga angin dan danau pun taat kepada-Nya!”

Mereka tahu Yesus sangat berkuasa dan mampu melakukan apa yang mustahil bagi orang lain. Memiliki kuasa total atas semua ciptaan, serta mampu memerintah dan menundukkan cuaca menunjukkan bahwa Yesus punya kekuatan yang tak dapat mereka ukur dan pahami. “Dengan siapakah saya bergaul? Siapakah yang saya ikuti ini? Apa yang terjadi kalau Dia marah pada saya?”

Saya pribadi bakal sangat ketakutan. Bagaimana dengan Anda?

Source : https://gkdi.org/blog/iman-kristen-berjalan-di-atas-air/

Tags