You are hererenungan / Hukum Taurat: Masihkah Berlaku dan Relevan?
Hukum Taurat: Masihkah Berlaku dan Relevan?
Hukum Taurat tercantum dalam lima kitab pertama Perjanjian Lama, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Totalnya 613 peraturan.
Perdebatan mengenai apakah hukum Taurat masih berlaku atau tidak menjadi pro dan kontra yang tak ada habisnya. Mungkin kita berpikir hukum Taurat sudah kuno, atau hanya diperuntukkan bagi bangsa Israel di masa Perjanjian Lama. Benarkah demikian?
Berikut tiga fakta hukum Taurat yang wajib kita ketahui sebagai seorang Kristen:
1. Hukum Taurat itu indah dan menjadi permulaan hikmat.
“Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.” – Mazmur 19:7
Sepuluh Perintah Allah adalah bagian dari hukum Taurat. Isinya mengatur agar kita hanya menyembah satu Allah; menghormati orang tua; menjaga kekudusan hari Sabat; tidak boleh berbohong, membunuh, berzinah, mencuri, dan iri hati. Tidakkah kesepuluh hal tersebut telah mewakili semua dosa yang kita gumulkan sehari-hari?
Jika hukum Taurat tidak dikeluarkan pada zaman itu, bayangkan betapa kacaunya hidup orang Israel. Tanpa peraturan, semua orang dapat seenaknya melakukan apa yang mereka anggap benar. Jadi, Taurat Tuhan itu sempurna, indah, dan mendidik.
2. Yesus meniadakan kutuk hukum Taurat dan menggantinya dengan hukum kasih karunia.
Ada dua pandangan yang bertentangan mengenai ajaran Yesus dan hukum Taurat. Yang satu berpendapat Yesus membatalkan hukum Taurat. Pandangan lain ialah bahwa Yesus menggenapi hukum Taurat. Manakah yang benar?
“Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.” – Matius 5:17
Yesus datang bukan dengan tujuan meniadakan hukum Taurat, karena hukum tersebut tidak bisa digantikan, dibatalkan, atau dihapus.
“Karena Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat sebelum semuanya terjadi.” – Matius 5:18
Sebaliknya, Yesus mencintai hukum Taurat (Lukas 24:44) dan menaatinya dengan kepatuhan yang sempurna. Lewat pengorbanan-Nya di kayu salib, Dia menanggung kutuk hukum Taurat agar kita dibebaskan dari kutuk tersebut.
“Terkutuklah orang yang tidak setia melakukan segala sesuatu yang tertulis dalam kitab hukum Taurat.” – Galatia 3:10b
Jadi, bukan hukum Taurat yang dibatalkan, melainkan penaltinya. Hukum itu tetap berlaku hingga sekarang, dan kita masih merasakan manfaat dalam melaksanakannya. Jika Yesus tidak datang untuk menggenapi dan menyempurnakan hukum Taurat, berarti sampai hari ini kita masih terikat semua peraturan tersebut.
Sebab Musa menulis tentang kebenaran karena hukum Taurat: “Orang yang melakukannya, akan hidup karenanya.” – Roma 10:5
Dengan kata lain, kita hanya bisa diselamatkan apabila melakukan seluruh hukum Taurat (613 peraturan!). Sudah pasti jawabannya: TIDAK ADA seorang pun yang mampu melaksanakan seluruhnya dengan sempurna. Kecuali, Yesus.
Bersyukurlah karena berkat Yesus, kita tidak lagi hidup di bawah kutuk hukum Taurat. Seperti tertulis dalam Roma 6:14: “Sebab kamu tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena kamu tidak berada di bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia.”
3. Yesus ingin kita berpegang teguh kepada hukum-hukum-Nya.
Yesus justru menegaskan bahwa tidak ada yang boleh meniadakan perintah hukum Taurat, sekalipun yang terkecil.
“Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.” – Matius 5:19
Namun, apakah itu berarti kita masih berkewajiban menerapkan berbagai aturan persembahan, korban bakaran, hari Sabat, dan lain-lain?
“Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu dan oleh karena tidak disunat secara lahiriah, telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita, dengan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib” – Kolose 2:13-14
Artinya, setelah Yesus menggenapi hukum Taurat dengan wafat di kayu salib, semua peraturan itu tidak lagi menjadi kewajiban yang mesti kita patuhi.
Jadi, intinya bukanlah tentang hukum Taurat masih berlaku atau tidak—melainkan bahwa kita diharapkan untuk menerapkan hukum Taurat yang telah diekstrak Yesus menjadi Sepuluh Perintah Allah.
Selamat menjalani hari penuh ketaatan ?
Source : https://gkdi.org/blog/hukum-taurat-masihkah-berlaku/
- suwandisetiawan's blog
- Login to post comments
- 1547 reads