You are hererenungan / 6 Cara Untuk Mendapatkan Kebahagiaan dalam Hidup

6 Cara Untuk Mendapatkan Kebahagiaan dalam Hidup


By suwandisetiawan - Posted on 20 December 2018

Setiap orang pasti ingin hidup bahagia? Siapapun itu berhak untuk merasakan kebahagiaan dalam hidupnya. Ada begitu banyak hari ini jika kita search di internet cara mencapai kebahagiaan hidup. Bahkan di toko buku ada banyak penulis yang mengupas tentang kebahagiaan hidup dari berbagai sudut pandang. Serta motivator-motivator terkenal di dunia bahkan di Indonesia sendiri membuat kelas seminar tentang mencari hidup bahagia.

Jika hari ini dunia menawarkan sejuta cara untuk mendapatkan kebahagiaan, alangkah luar biasanya dalam firman Tuhan juga ada cara tersebut. Ini beberapa hal sederhana yang bisa kamu coba untuk punya cara pandang bahagia seperti apa yang sebenarnya dalam Tuhan.

1. Accept Yourself (Menerima diri sendiri)

Belajarlah untuk menerima diri sendiri bahkan mencintai dirimu dengan semua kekuatan, kelemahan, kekurangan dan kelebihan yang ada dalam dirimu. Menghargai diri sendiri bukan dilihat dari semua yang kamu lakukan selalu berhasil. Atau dari uangmu yang banyak, atau dari pendidikanmu yang tinggi. Atau dari status sosialmu yang paling atas, ataupun dari profil keluarga kamu yang sempurna. Berhenti untuk punya standar penilaian tentang dirimu seperti ini. Karena akan membuat kamu terlihat lemah dan kamu tidak akan bahagia menjalani kehidupanmu.

Efesus 2:10 “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya”.

Sangat relevan dengan Firman Tuhan yang menyatakan bahwa kita ini buatan Allah “made in God”. Ini seharusnya jadi kekuatan baru dalam diri kita, karena kita punya label yang terjamin dan punya standard yang tinggi. Ciptaan Tuhan sempurna tidak ada yang palsu dan bahkan tiruan, kalau hari ini kamu merasa insecure dengan dirimu sendiri berarti kamu tidak menghargai siapa pencipta hidupmu. Percaya kalau kamu diciptakan Tuhan untuk melakukan pekerjaan baik “do the Best” , lakukan segala sesuatu dengan baik karena kamu ada dalam Tuhan dan kamu itu sempurna dimata Tuhan.

Kejadian 1:27 “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka”.

Dari awal penciptaan manusia sudah yang paling spesial TUHAN ciptakan, dari semua ciptaan Tuhan hanya manusia yang segambar dengan Allah. Tak perlu malu dan takut karena punya fisik yang tidak sempurna dimata manusia, karena kita sempurna dimata Tuhan. Jangan pernah hina dan olok sesama manusia, ketika kita lakukan itu berarti kita menghina pencipta-Nya yaitu Tuhan.

2. Forgive (Memaafkan)

Dalam hidup ini ada kalanya waktu yang tersulit itu ketika konflik terjadi dengan orang lain bahkan dengan orang terdekat. Ketika konflik terjadi banyak orang mengambil jalan sendiri untuk melupakan tanpa ada penyelesaian. Ini sebenarnya tidak akan membuat hidupmu bahagia dan tenang. Memaafkan orang lain itu ibarat kita memberi hadiah untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Karena dengan memaafkan, kita menang dari segala ketidaknyamanan di hati.

“Ketika orang lain menyakiti hatimu, tuliskanlah diatas pasir supaya angin maaf dan hembusannya menghapus semua tulisan kepedihan hatimu. Tetapi, ketika orang lain melakukan kebaikan yang luar biasa pahatlah itu dibatu hatimu, agar tak pernah hilang sekalipun tertiup angin”

Matius 18:21-22 “Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Yesus berkata kepadanya: “Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.”

Bukan fokus pada angka melainkan memaafkan orang lain itu tidak ada limitnya dan jadi “lifestyle” bagi kita orang Kristen. Selagi kita masih hidup didunia setiap hari akan ada hal yang menjengkelkan bahkan tidak sesuai pengharapan dari orang lain, tapi Tuhan mau kita rendah hati untuk memaafkan orang lain.

Markus 11:25 “Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di sorga mengampuni kesalahan-kesalahanmu.”

Memaafkan merupakan tanggung jawab kita sebagai orang Kristen, karena Bapa kita disorga sudah lebih dulu mengampuni kita. Memaafkan perlu ketulusan dari dalam hati bukan hanya sekedar ucapan kata “sorry”, karena Tuhan tahu hati yang tulus mengampuni dan tidak, manusia tidak pernah tahu apa yang ada didalam hati tapi Tuhan tahu segalanya.

3. Stop Worry (Berhenti Kuatir)

Banyak orang hanya hidup dalam rasa cemas dan kekuatiran mengenai apa yang belum terjadi. Kita sering takut dan tidak tahu apa yang kita takuti. Akhirnya, orang seperti ini tidak akan bisa menikmati kehidupannya dan melupakan arti kebahagiaan. Tak ada cerita hidup yang selalu berjalan dengan mulus. Terkadang badai hidup, seperti pergumulan dan tantangan buat kita takut dan khawatir bahkan iman mulai kendur, semangat berkurang dan mulai tidak punya pengharapan.

Seringkali kekuatiran membuat kita kehilangan banyak hal yang berharga dan lebih buruknya lagi seringkali kekuatiran itu tidak terbukti separah dengan yang kita kuatirkan dan bahkan sama sekali tidak.

Mazmur 55:23 “Serahkanlah kuatirmu kepada TUHAN, maka Ia akan memelihara engkau! Tidak untuk selama-lamanya dibiarkan-Nya orang benar itu goyah.”

Kuatir tentang pekerjaan yang selalu tertekan, pasangan hidup yang tak kunjung datang, tidak punya tempat tinggal, tidak punya uang, sakit penyakit, dan masih banyak kekuatiran yang selalu menghampiri pikiran kita setiap harinya. Kata Tuhan serahkan “hand it over” kata menyerahkan berarti semua kita serahkan sama Tuhan, biarkan Tuhan yang pelihara.

Matius 6:26 “Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang disorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”

Coba ambil waktu lihat keluar, ada begitu banyak burung di langit yang terbang kesana kian kemari dan lihat bunga yang tumbuh dipinggir jalan setiap pagi kamu lewati, tetap hidup dan tumbuh tanpa ada orang yang pelihara, kok bisa ya? Tuhan yang beri pertumbuhan dan Tuhan juga yang akan pelihara. Bayangkan kamu melebihi dari burung dan bunga tersebut begitu spesial kamu dimata Tuhan. Jadi, perlukah kamu kuatir? Tuhan beri kamu kehidupan percayalah bahwa kamu juga dipelihara oleh Bapamu disurga.

4. Giving (Memberi)

Memberi bukan saja ketika kita menerima dulu baru membalas. Memberi menolong kita untuk selalu merasa cukup, dan menghargai anugerah Tuhan bersama orang yang layak menerima. Tidak selamanya ketika kita memberi langsung merasa kekurangan, melainkan ketika melihat orang lain bahagia dari apa yang kita beri itu sangat berpengaruh buat kebahagiaan diri kita juga.

Tangan tidak harus selalu dibawah, cobalah latih dirimu untuk selalu tangan diatas. Memberi merupakan hak spesial yang diberikan Tuhan kepada kita. Sangat begitu luar biasa pengaruh kebahagiaan hidup ketika memberi dari apa yang ada bukan apa yang lebih. Memberi bukan hanya berbicara tentang materi, melainkan memberi dari setiap tenaga, pikiran bahkan waktu kita. Latihlah dirimu juga untuk bisa memberi yang terbaik buat Tuhan dan orang sekelilingmu.

2 Korintus 9:7 “Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.

Memberi dengan kerelaan hati yang Tuhan mau, bukan memberi karena terpaksa atau unsur yang lain. Setiap hati orang hanya pribadinya dan Tuhan yang tahu. Tuhan sangat mengasihi anak-anakNya yang memberi dengan sukacita.

Matius 6:3-4 “Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu”.

Memberi tidak harus semua orang lain ketahui, cukup kamu dan Tuhan yang tahu apa yang kamu beri buat orang lain. Seberapa banyak orang ketika memberi supaya dilihat orang hebat, itu bukan prinsip memberi yang benar. Karena ketika kita memberi dan hanya Tuhan yang tahu, percaya bahwa Tuhan akan perhitungkan apapun yang kita beri buat orang lain tanpa harus yang lain tahu. Ayat ini juga mengajarkan kita bahwa ketika kita memberi kita juga menerima dari setiap yang kita beri, apa itu yang kita terima adalah berkat rohani.

5. Love (Kasih)

Mengasihi merupakan esensi dari siapa diri kita dan mengapa dengan orang lain. Kasih adalah sumber kehidupan dan mengantarkan kita untuk membuat hal-hal positif. Tidak semua orang bisa mengasihi dengan cara yang benar, selalu ada motivasi setiap orang untuk memulai mengasihi, baik itu motivasi yang benar maupun yang salah. Terlebih mengasihi untuk orang yang tidak pernah berbuat baik dengan kita sangat sulit untuk kita kasihi.

Mengasihi yang benar ketika kita juga tahu mengasihi diri kita sendiri dengan benar, karena banyak orang lupa bahwa perlu untuk mengasihi dirimu terlebih dahulu baru keluar dengan orang lain. Jangan menunda untuk mengasihi selagi ada waktu dan kesempatan kasihilah Tuhan, sesama dan dirimu sendiri.

Matius 22:34-40 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Mencintai dengan segenap hati, jiwa dan akal budi berarti seluruh aspek kehidupan ini yang terutama kita kasihi adalah Tuhan, Karena ketika kita tahu mengasihi Tuhan yang tak terlihat sangat berdampak untuk kita mengasihi sesama kita yang jelas ada bersama dengan kita.

Lukas 6:27 “Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu”.

Wah, ini ayat sangat susah direalisasikan ketika masih ada rasa kebencian, tapi satu hal yang perlu diingat bahwa Tuhan sangat peduli dengan hal ini. Percayalah, Tuhan tak pernah ciptakan manusia yang jahat, jadi tetaplah berbuat baik dan kasihi semua orang tanpa terkecuali.

6. Be Grateful (Bersyukur)

Bersyukur merupakan salah satu kunci kebahagiaan. Dalam keadaan yang tidak baik pun tetaplah kita bersyukur, sebab segala sesuatu ada masanya. Bersyukur dengan apa yang ada pada dirimu akan melatih sinyal positif dalam hidupmu. Jangan lihat orang yang diatas kita ketika hendak mengucap syukur, coba lihat kebawah ada begitu banyak orang yang jauh dari apa yang kita punya sebenarnya.

Lakukan hal sederhana setiap malam hari sebelum kamu tidur ambil selembar kertas putih dan pulpen, tuliskan apapun yang kamu lakukan sepanjang hari itu dan setiap penyertaan Tuhan. Kamu akan bisa melihat ada begitu banyak setiap hari sebenarnya yang perlu kamu syukuri. Salah satunya yang perlu disyukuri adalah segala kesempatan yang bisa kamu kerjakan di hari itu.

1 Tesalonika 5:18 “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”

Dalam segala hal berarti suka dan duka harus tetap bersyukur. Bukan disaat kamu sehat baru bersyukur ketika sakit perlu bersyukur karena Tuhan mengajarkanmu untuk lebih bergantung sama Tuhan dengan kelemahan fisikmu, tidak juga disaat kamu mendapat pekerjaan terbaik, tapi disaat kamu menganggur juga perlu bersyukur, karena Tuhan ingin melatihmu menunggu waktu dan pekerjaan yang jauh lebih baik dari TUHAN, dan bukan ketika kamu sudah punya pasangan hidup hidup baru bersyukur disaat menunggu jodoh pun perlu bersyukur karena, Tuhan lagi memilih dan merancang pasangan yang terbaik buatmu kelak. Jika keadaan baik mampu memberi sinyal positif untuk bersyukur, cobalah keadaan yang buruk juga akan mampu mengajarkan kamu untuk bersyukur.

Source : https://gkdi.org/blog/kebahagiaan-dalam-hidup/

Tags