You are hereArtikel Misi / Bahan-Bahan Pendidikan Misi yang Efektif Memberikan Inspirasi
Bahan-Bahan Pendidikan Misi yang Efektif Memberikan Inspirasi
Beberapa orang akan menyebut alasan dari misi adalah keadaan yang tidak diinginkan, keanehan dari budaya negara lain, atau keinginan awal keinginan yang besar dari misionaris untuk berpetualang. Namun, motivasi yang alkitabiah bukanlah rasa kasihan atau tugas, atau bahkan keinginan untuk hadiah surgawi. Inspirasi untuk misi merupakan bentuk ketaatan yang didorong oleh kasih Kristus. Motivasi yang lebih rendah tidak menghargai Pribadi yang telah mati menggantikan posisi kita. Gereja yang setia dalam pendidikan misi akan mengajarkan dengan jelas dan menekankan perintah Kristus "Pergilah". Penginjilan adalah detak jantung Tuhan. Respons kita yang diharapkan adalah kesediaan untuk Dia pimpin dan menunjukkan ketaatan saat Dia ingin menunjukkan kehendak-Nya.
Beberapa orang akan menyebut alasan dari misi adalah keadaan yang tidak diinginkan, keanehan dari budaya negara lain, atau keinginan awal keinginan yang besar dari misionaris untuk berpetualang. Namun, motivasi yang alkitabiah bukanlah rasa kasihan atau tugas, atau bahkan keinginan untuk hadiah surgawi. Inspirasi untuk misi merupakan bentuk ketaatan yang didorong oleh kasih Kristus. Motivasi yang lebih rendah tidak menghargai Pribadi yang telah mati menggantikan posisi kita. Gereja yang setia dalam pendidikan misi akan mengajarkan dengan jelas dan menekankan perintah Kristus "Pergilah". Penginjilan adalah detak jantung Tuhan. Respons kita yang diharapkan adalah kesediaan untuk Dia pimpin dan menunjukkan ketaatan saat Dia ingin menunjukkan kehendak-Nya.
Informasi
Anak-anak seharusnya diberi fakta-fakta tentang misi, bukannya anggapan yang tidak jelas tentang pekerjaan misi.
Misi, menurut pola Perjanjian Baru, muncul dari tubuh orang percaya setempat yang menggambarkan Kristus dan berusaha memenangkan orang yang belum diselamatkan dalam lingkungan itu. Dari tubuh inilah, Roh Kudus memanggil beberapa orang percaya untuk menyampaikan kabar tentang Kristus di luar gereja lokal. Orang-orang yang memberikan kesaksian-kesaksian di luar tempat tinggalnya itu disebut misionaris. Mereka bisa saja melayani beberapa mil saja dari gereja asalnya, terlibat dalam kegiatan yang kita sebut misi dalam rumah; atau mereka mungkin berada di belahan bumi yang lain, yang kita sebut misi asing. Mereka biasanya bekerja di bawah arahan agen misi atau pengiriman. Di mana pun mereka melayani dan dalam kapasitas yang bagaimanapun juga, mereka bekerjasama dengan tubuh orang percaya lokal di daerah baru mereka.
Michael Griffiths, direktur umum Overseas Missionary Fellowship, menulis, "Saat ini para misionaris saling bergandengan tangan, bekerja sama dengan jemaat nasional di gereja-gereja kecil yang berjuang untuk berkembang. Kita memerlukan pasukan misi internasional dan antar ras. Misionaris modern mungkin adalah orang Asia, Afrika, atau orang Amerika Selatan sebanyak orang Amerika Utara atau Eropa."
Dalam mengajarkan pelayanan misi pada anak-anak masa kini, kita tidak perlu lagi memberikan kesan bahwa suatu pelayanan misi akan memerlukan persetujuan dari dewan misi untuk melayani seumur hidup di suatu negara, melakukan suatu pekerjaan. Orang-orang kristen memerlukan siapa saja yang mau memberikan pelayanan khusus untuk jangka waktu tertentu.
Misi jangka pendek baru-baru ini menjadi pelayanan yang terkenal dan menantang di dalam maupun luar negeri. Beberapa pelayan menyediakan waktu 1 tahun untuk mengerjakan tugas tertentu. Pelayan yang lainnya hanya beberapa minggu, atau mungkin 2 tahun atau lebih. Beberapa orang menjadi misionaris karier sebagai hasil dari misi jangka pendek.
Dalam memberikan informasi yang benar tentang misi kepada anak-anak, pekerja gereja harus menghindari penekanan yang tidak semestinya tentang adat, pakaian, budaya, atau bahasa yang aneh. Mereka tidak seharusnya menunjukkan kepada anak-anak tempat-tempat yang indah dan menarik di negara itu. Mereka juga tidak boleh hanya menggambarkan orang-orang yang ada di daerah pedesaan, mengabaikan kota-kota modern yang dipenuhi dengan orang-orang yang berpendidikan.
Keterlibatan
Dalam setiap tingkatan, gereja akan mencari keterlibatan anak-anak dalam kegiatan-kegiatan belajar yang tepat dan proyek-proyek yang praktis yang sesuai dengan tingkat pemahaman kelompok usia ini. Kegiatan-kegiatan ini akan termasuk mengingat permohonan doa tertentu, memberi dukungan keuangan untuk kebutuhan di dalam maupun luar negeri, berpartisipasi dalam tim kerja, dan pengalaman pribadi dalam menjangkau dunia di dekatnya.
Karena penjangkauan adalah dasar dari program gereja lokal, maka akan sangat tepat untuk menyatukan kurikulum pendidikan misi yang telah direncanakan dalam berbagai situasi yang berbeda dengan berbagai agensi pendidikan gereja. Setiap departemen harus memiliki program yang dirancang khusus dengan tujuan-tujuan, isi, dan metode-metode yang tepat untuk setiap kelompok usia. Proyek-proyek itu harus nyata: menghasilkan uang untuk memerangi kelaparan atau doa yang ditujukan untuk sekelompok "orang yang dirahasiakan". Metode-metode ini seharusnya melibatkan semua sisi.
Ilustrasi
Elton Trueblood mendefinisikan misionaris sebagai "orang yang melayani sebagai konsekuensi karena tersentuh oleh kasih Kristus yang sangat dalam. Kebenaran dari konsep ini tidak begitu terpengaruh dengan keadaan geografi."
Karena pendidikan misi melakukan tugasnya, gereja rumah lokal harus memiliki semangat yang sama untuk orang-orang yang belum percaya di daerah ini yang mengharapkan misionarisnya berasal dari luar negeri.
Ralp R. Covell menulis tentang kebutuhan yang sulit dipenuhi ini:
Beberapa gereja terus menjalankan filosofi "datanglah" yang sangat bertentangan dengan misi. Kita memberikan perhatian yang besar kepada orang lain hanya bila mereka mau datang kepada kita dan menerima kebaikan kita. Misi yang diwakilkan adalah mudah karena kita tidak perlu terlibat. Dan di mana kita bisa terlibat, kita telah dengan segera mengenakan jubah tentang diri kita dan pergi ke daerah lain karena kita ingin mencari daerah yang nyaman di daerah pinggiran kota yang nyaman.
Dalam melakukannya, kita mengabaikan orang banyak yang membutuhkan Juru Selamat yang kita akui. Beberapa orang itu adalah orang berkulit hitam, putih, kaya, miskin. Apakah kita memerhatikan itu semua sama seperti saat kita di daerah sendiri maupun di luar negeri? Hanya karena kita, akankah ada kesatuan dan kebenaran atas pekerjaan kita di luar negeri. Kemudian akankah kita terus menarik orang-orang muda supaya berkomitmen. Kemudian akankah kita mau memberikan lebih dari yang dibutuhkan. Kemudian akankah misionaris kita memiliki perhatian yang mengakar dalam -- mengakar dalam masyarakat yang memerhatikan daerahnya sendiri -- untuk menyampaikan kasih Allah yang tak pernah berkesudahan kepada domba-domba yang hilang.
Karena misi adalah Kristus yang menjangkau melalui orang percaya, semua pekerja pendidikan Kristen di gereja rumah lokal harus benar-benar memberi perhatian pada misi ini. Dalam kehidupan sehari-hari, mereka harus mengusahakan kualitas perhatian yang sama yang mereka lihat dalam diri para misionaris asing. Kita tidak bisa membiarkan anak-anak kita berpikir bahwa misionaris hanyalah orang-orang Kristen yang hidup suci, memberikan dirinya sendiri dengan tidak lelah-lelahnya melayani orang-orang yang belum percaya. Hudson taylor, pendiri China Inland Mission (sekarang Overseas Missionary Fellowship), menulis "Tidak ada dua Kristus -- Kristus yang mudah bergaul untuk orang-orang Kristen yang juga mudah bergaul, dan Kristus yang menderita, berusaha keras untuk orang-orang Kristen yang ditolak. Hanya ada satu Kristus. Apakah Anda bersedia tinggal di dalam-Nya, dan dengan demikian mendapatkan banyak buah?" Pertanyaan penyelidikan ini harus menjadi pemikiran utama dari pola pikir orang Kristen.
Findley B. Edge mengatakan perilaku orang Kristen adalah sebagai berikut:
Kebutuhan yang tak pernah terwujud di dalam dunia ini adalah orang yang mau peduli. Inilah yang disebut Kabar Baik. Allah peduli dan benar-benar peduli. Dia memanggil kita untuk menjadi orang yang peduli dan benar-benar peduli. Tidak ada kesempatan penginjilan yang lebih besar yang terbuka untuk kita. Dunia bisa dimenangkan oleh orang-orang yang mau peduli dan benar-benar peduli -- yang mau mengasihi dan mengasihi tanpa syarat. Pengungkapan dari kasih yang mau peduli ini adalah misi umum dimana semua orang Kristen dipanggil sepanjang waktu. Harus diulangi sekali lagi ... kita tidak memunyai motivasi untuk memberikan diri kita sendiri tanpa syarat bila kita tidak benar-benar berkomitmen kepada Tuhan bahwa dengan bersaksi tentang Dia adalah keinginan yang terdalam dan dasar dari tujuan keberadaan kita. Kepedulian ini kembali kepada kedalaman dan kualitas pengalaman orang itu bersama Tuhan.
Kepedulian dan kemauan untuk terlibat secara pribadi harus digambarkan kepada anak-anak. Kita akan menunjukkannya saat kita menyambut murid baru, menindak lanjuti anak-anak yang tidak masuk, atau menjangkau ke dalam suatu masyarakat melalui klub-klub yang dilakukan di hari kerja atau sekolah Alkitab liburan. Kita akan menunjukkannya saat kita berdoa setiap hari, melakukan kontak pribadi, dan membayar harga yang diperlukan untuk membuka saluran-saluran komunikasi yang jelas meskipun dengan murid-murid yang paling sulit sekalipun. (t/Ratri)
Sumber:
Judul buku | : | Childhood Education in the Church |
Penulis | : | Robert E. Clark, Joanne Brubaker, Roy B. Zuck |
Penerbit | : | Moody Press, Chicago 1975 |
Halaman | : | 455 -- 458 |
Dipublikasikan di: http://pepak.sabda.org/bahan_bahan_pendidikan_misi_yang_efektif_memberikan_inspirasi
- Login to post comments
- 3614 reads