You are hereBagian A. Keberatan-keberatan Terhadap Alkitab

Bagian A. Keberatan-keberatan Terhadap Alkitab


Lebih dari 50.000 buku diterbitkan setiap tahun di Amerika. Buku-buku itu meliputi banyak topik, mulai dari makanan ringan sampai minuman keras, dari antropologi hingga zoologi, dari Afganistan sampai Zimbabwe. Namun, orang-orang yang percaya pada Alkitab menyatakan bahwa Alkitab adalah buku yang berbeda dari buku apa pun yang pernah diterbitkan. Mereka yakin bahwa Alkitab adalah satu-satunya buku yang ditulis oleh Allah sendiri dan karenanya hanya Alkitab yang dapat menunjukkan kepada kita bagaimana mengenal Allah, bagaimana seharusnya kita hidup dan bagaimana memperoleh hidup yang kekal.

Banyak orang tidak sependapat. Mereka berpikir, mana mungkin Alkitab yang di dalamnya terdapat banyak kekurangan dan hal-hal yang tak masuk akal, ditulis oleh Allah. Berikut ini beberapa komentar mereka tentang Alkitab:

"Alkitab tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah." Orang yang berpikir demikian beranggapan bahwa Alkitab penuh dengan kesalahan-kesalahan yang tak dapat diterima secara ilmiah, dengan demikian pesan rohaninya pun tak mungkin dapat diterima.

Sebenarnya, justru karena kesaksian-kesaksiannya yang begitu alamiah, banyak ilmuwan menemukan hal-hal yang luar biasa dari Alkitab yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi. Misalnya, bagaimana mungkin matahari pernah berhenti bergerak di tengah langit, bagaimana bangsa Israel diberi makan burung puyuh, atau bagaimana Nabi Yunus dapat tetap hidup selama tiga hari di dalam perut ikan.

"Alkitab tidak tepat dalam hal yang berkaitan dengan sejarah." Orang-orang yang percaya Alkitab sering menekankan bahwa Alkitab berasal dari Allah dan tak mungkin salah. Itulah sebabnya orang-orang yang tidak setuju sering memakai fakta-fakta sejarah untuk menyerang. Setiap kali mereka menemukan data sejarah tertentu yang tampaknya bertentangan dengan Alkitab, mereka akan segera menyimpulkan bahwa Alkitablah yang salah. Dan, selama nama atau peristiwa yang terdapat di dalam Alkitab tidak dapat dibuktikan dengan fakta sejarah, mereka menganggap Alkitablah yang salah.

"Alkitab adalah buku yang ketinggalan zaman." Tak terlalu banyak buku dari 2000 tahun lalu yang masih diterbitkan sampai saat ini. Namun, hal yang mengungkapkan kelebihan buku yang bernama Alkitab ini justru telah diputarbalikkan sebagai kelemahan. Para ahli pikir modern yang telah mengembangkan filsafat dan teori-teori baru tentang kehidupan mengatakan bahwa tak satu pun buku dari berabad-abad yang lampau dapat relevan dengan kehidupan modern saat ini, terutama dalam hal seks, pernikahan, etika dan bisnis.

"Alkitab hanyalah sebuah rekayasa manusia." Orang yang berkata demikian beranggapan bahwa Alkitab adalah hasil pengembangan khayalan manusia dan mitos-mitos nenek moyang. Mereka menganggap Alkitab sama saja dengan buku-buku dongeng tentang dewa-dewi Yunani atau dengan tulisan-tulisan religius lainnya. Bagi mereka, Alkitab hanyalah salah satu buku dari buku-buku agama yang ada.


"Dengan menolak Alkitab ...... sesungguhnya itu berarti kita menutup mata terhadap bukti-bukti yang luar biasa tentang kasih karunia."

Demikianlah, banyak orang menolak bahwa Alkitab adalah firman Allah. Mereka juga menolak bahwa Alkitab adalah buku yang dapat kita pedomani dalam perjalanan dan tujuan hidup kita. Namun, dengan menolak Alkitab, sebagaimana akan kita bahas pada halaman-halaman berikut, sesungguhnya itu berarti kita menutup mata terhadap bukti-bukti yang luar biasa tentang kasih karunia yang besar. Dan yang lebih penting, itu berarti mengingkari kebutuhan hakiki manusia sendiri -- serta mengabaikan keselamatan yang ditawarkan lewat pemberitaannya.

Lebih dari 50.000 buku diterbitkan setiap tahun di Amerika. Buku-buku itu meliputi banyak topik, mulai dari makanan ringan sampai minuman keras, dari antropologi hingga zoologi, dari Afganistan sampai Zimbabwe. Namun, orang-orang yang percaya pada Alkitab menyatakan bahwa Alkitab adalah buku yang berbeda dari buku apa pun yang pernah diterbitkan. Mereka yakin bahwa Alkitab adalah satu-satunya buku yang ditulis oleh Allah sendiri dan karenanya hanya Alkitab yang dapat menunjukkan kepada kita bagaimana mengenal Allah, bagaimana seharusnya kita hidup dan bagaimana memperoleh hidup yang kekal.

Banyak orang tidak sependapat. Mereka berpikir, mana mungkin Alkitab yang di dalamnya terdapat banyak kekurangan dan hal-hal yang tak masuk akal, ditulis oleh Allah. Berikut ini beberapa komentar mereka tentang Alkitab:

"Alkitab tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah." Orang yang berpikir demikian beranggapan bahwa Alkitab penuh dengan kesalahan-kesalahan yang tak dapat diterima secara ilmiah, dengan demikian pesan rohaninya pun tak mungkin dapat diterima.

Sebenarnya, justru karena kesaksian-kesaksiannya yang begitu alamiah, banyak ilmuwan menemukan hal-hal yang luar biasa dari Alkitab yang kemudian mendorong mereka untuk melakukan penelitian lebih mendalam lagi. Misalnya, bagaimana mungkin matahari pernah berhenti bergerak di tengah langit, bagaimana bangsa Israel diberi makan burung puyuh, atau bagaimana Nabi Yunus dapat tetap hidup selama tiga hari di dalam perut ikan.

"Alkitab tidak tepat dalam hal yang berkaitan dengan sejarah." Orang-orang yang percaya Alkitab sering menekankan bahwa Alkitab berasal dari Allah dan tak mungkin salah. Itulah sebabnya orang-orang yang tidak setuju sering memakai fakta-fakta sejarah untuk menyerang. Setiap kali mereka menemukan data sejarah tertentu yang tampaknya bertentangan dengan Alkitab, mereka akan segera menyimpulkan bahwa Alkitablah yang salah. Dan, selama nama atau peristiwa yang terdapat di dalam Alkitab tidak dapat dibuktikan dengan fakta sejarah, mereka menganggap Alkitablah yang salah.

"Alkitab adalah buku yang ketinggalan zaman." Tak terlalu banyak buku dari 2000 tahun lalu yang masih diterbitkan sampai saat ini. Namun, hal yang mengungkapkan kelebihan buku yang bernama Alkitab ini justru telah diputarbalikkan sebagai kelemahan. Para ahli pikir modern yang telah mengembangkan filsafat dan teori-teori baru tentang kehidupan mengatakan bahwa tak satu pun buku dari berabad-abad yang lampau dapat relevan dengan kehidupan modern saat ini, terutama dalam hal seks, pernikahan, etika dan bisnis.

"Alkitab hanyalah sebuah rekayasa manusia." Orang yang berkata demikian beranggapan bahwa Alkitab adalah hasil pengembangan khayalan manusia dan mitos-mitos nenek moyang. Mereka menganggap Alkitab sama saja dengan buku-buku dongeng tentang dewa-dewi Yunani atau dengan tulisan-tulisan religius lainnya. Bagi mereka, Alkitab hanyalah salah satu buku dari buku-buku agama yang ada.


"Dengan menolak Alkitab ...... sesungguhnya itu berarti kita menutup mata terhadap bukti-bukti yang luar biasa tentang kasih karunia."

Demikianlah, banyak orang menolak bahwa Alkitab adalah firman Allah. Mereka juga menolak bahwa Alkitab adalah buku yang dapat kita pedomani dalam perjalanan dan tujuan hidup kita. Namun, dengan menolak Alkitab, sebagaimana akan kita bahas pada halaman-halaman berikut, sesungguhnya itu berarti kita menutup mata terhadap bukti-bukti yang luar biasa tentang kasih karunia yang besar. Dan yang lebih penting, itu berarti mengingkari kebutuhan hakiki manusia sendiri -- serta mengabaikan keselamatan yang ditawarkan lewat pemberitaannya.