Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara4
dari 5 negara

P A P U A   N U G I N I

Hoskins, Papua Nugini: Kesulitan hidup yang dialami selama sebelas tahun berada di antara orang Maleu tidak dapat dibandingkan dengan sukacita yang didapat saat mendengarkan orang-orang percaya di Maleu memuji Tuhan untuk kasih dan pengampunan-Nya pada mereka. Misionaris Matt dan Angie Hall sampai berlinang air mata ketika mendengarkan semuanya itu di acara penghormatan dan perpisahan mereka. Pasangan Hall itu meninggalkan ladang pelayanannya tidak dengan tangan kosong. Pada bulan Maret, lima orang -- Keituku, Kewaka, Kaluvia, Narol, dan Poipoi -- secara resmi telah ditunjuk untuk memimpin gereja yang sedang berkembang. Orang-orang tersebut telah dengan setia terlibat dalam kepemimpinan gereja selama beberapa tahun. "Kami sangat bersyukur bahwa Tuhan telah membangkitkan para orang Kristen yang Injili, yang mampu berjalan bersama Dia, dan tidak lagi bergantung pada kami," tulis pasangan itu. Matt masih melanjutkan pekerjaannya menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Maleu. Galatia, Efesus, dan Kolose akan segera sampai di tangan orang-orang itu. Pengecekan penerjemahan kitab-kitab itu dijadwalkan akan dilakukan pada pertengahan Mei dan pasangan Hall ingin melihat versi cetak kitab-kitab tersebut sebelum mereka pergi untuk melanjutkan tugas rumah mereka. Minggu ini, Matt akan menemani beberapa misionaris yang baru saja datang untuk mengunjungi suku Akolet. Mereka ingin melihat kemungkinan diadakannya pelayanan di antara masyarakat ini. Ketika kembali ke Papua Nugini, mereka berencana untuk tinggal di Hoskins dan melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]

Pokok Doa:

  • Doakan agar pemimpin-pemimpin yang telah ditunjuk tersebut tetap teguh dalam imannya, juga agar gereja Maleu dapat bertumbuh di bawah kepemimpinan mereka.
  • Doakan rencana dan persiapan pasangan tim NTM ini untuk melanjutkan penerjemahan Alkitab serta menyiapkan lebih banyak lagi pengajaran Alkitab bagi bangsa Maleu. Berdoa agar segala sesuatu yang mereka perlukan untuk melaksanakan rancana ini dapat terpenuhi dan tercukupi.

e-JEMMi 19/2006


GOROKA, Papua Nugini: Dua desa dari suku Bena akhirnya mendapatkan kesempatan belajar Alkitab, karena minggu lalu, para misionaris telah mengajar di sebuah desa tentang Yesus yang meredakan badai, menyembuhkan orang yang kerasukan setan, memberi makan 5.000 orang dan memberi pengajaran yang bertentangan dengan tradisi nenek moyang mereka. Dalam satu pelajaran, para misionaris meletakkan sebuah guci yang bersih dan mengilat di hadapan orang-orang itu. Isinya adalah sesuatu yang sangat kotor dan menjijikan. Orang-orang itu ditanyai apakah mereka merasa bahwa guci itu bagus dan mereka semua setuju dengan pendapat itu. Para misionaris lalu mengatakan pada orang- orang itu bahwa para ahli Taurat dan orang Farisi terlihat bersih dari luar penampilannya, namun di dalamnya mereka penuh dengan dosa, dan misionaris tersebut mengingatkan bahwa Tuhan mengetahui isi hati setiap orang. "Kami melihat Tuhan menyentuh banyak hati dan kami begitu takjub akan apa yang Tuhan lakukan ketika kami mengajar tentang kematian dan kebangkitan Kristus," tulis misionaris David dan Wendy Lee.

Di desa lain, para misionaris mengajarkan baptisan dan pencobaan yang dialami Yesus, serta Yohanes pasal 3. Buka (nama salah seorang peserta) membantu David membacakan ayat-ayat Alkitab. Kemudian ketika David mengajukan pertanyaan-pertanyaan, jawaban yang diberikan Buka menunjukkan pemahaman yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan `lahir kembali` dan `percaya kepada Tuhan Yesus Kristus`. "Jika sebelumnya ia bukan orang percaya, sekarang ia hampir menjadi percaya," tulis pasangan Lee itu. "Begitu indah ketika melihat antusiasmenya." Dia juga berkata pada orang-orang, "Kini saatnya bagi kalian untuk mendengarkan apa yang sebenarnya dikatakan Alkitab." Istrinya, Anita tidak dapat menghadiri pertemuan pada hari Rabu dan Jumat, namun ia menghadiri yang hari Sabtu. Sabtu kemarin pemaparannya menunjukkan kepada dua misionaris ini bahwa Buka juga telah menyampaikan pelajaran-pelajaran kepada istrinya. Ketika pengajaran Alkitabiah itu hampir selesai, salah satu dari tim misionaris itu tidak akan bersama mereka, karena kematian dari salah satu anggota keluarga mereka. Karena itu David sendiri yang akan melakukan semua pengajaran Alkitab dan juga pelajaran menulis. Namun, hal itu berarti usaha penerjemahan Alkitab akan ditangguhkan terlebih dulu untuk mengajar orang-orang percaya di sana. Van dan Alexa Averhart, adalah anggota kelompok tim yang baru, tapi mereka masih berupaya mempelajari budaya dan bahasa orang Bena.
[Sumber: New Tribes Missions, Maret 2006]

Pokok Doa:

  1. Doakan tim misionaris di suku Bena dalam kebersamaan mereka. Mohon pada Allah agar mereka dikaruniakan hikmat dan kebijaksanaan untuk mengajar Firman Tuhan kepada orang-orang Bena.
  2. Doakan untuk usaha penerjemahan Alkitab yang tertunda, supaya Tuhan menolong mereka mendapatkan tenaga penggantinya.

e-JEMMi 14/2006


Sungai yang mengalir melalui Ukarumpa, Papua Nugini, telah semakin melebar dan mendekati perumahan yang dipakai oleh penerjemah Alkitab nasional di Ukarumpa Translation Center. Selama musim penghujan, daerah itu menjadi daerah perkembangbiakan nyamuk malaria. Presiden Wycliffe Associates, Bruce Smith mengatakan, "Saat ini kami sedang dalam proses untuk membantu memindahkan perumahan tersebut dan juga memperbaikinya sehingga tim penerjemah nasional dapat memiliki tempat tinggal yang nyaman dan terlindung dari malaria, dan hal ini juga akan benar-benar menunda proses penerjemahan Alkitab yang dijalankan." Smith mengatakan hal ini karena daerah itu adalah wilayah yang memiliki keragaman bahasa yang luar biasa, dengan 300 jenis bahasa yang belum diproses. "Doakan agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja sebagai bagian dari tim penerjemah Alkitab, yang tidak hanya terdiri dari pekerja khusus untuk proyek penerjemahan ini saja, namun juga meliputi pekerja-pekerja yang memiliki berbagai macam keterampilan khusus atau bahkan yang tidak memiliki kekhususan tapi dapat dipakai."
[Sumber: Mission Network News, March 2006]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar di tempat baru nanti tim penerjemah Alkitab ini dijauhkan dari penyakit malaria dan dapat bekerja kembali dengan lancar.
  2. Berdoa agar Tuhan membangkitkan pekerja-pekerja, baik yang memiliki keterampilan khusus maupun yang tidak, agar dapat dipakai dalam pelayanan penerjemahan Alkitab.

e-JEMMi 12/2006


Misionaris Joey Tartaglia dan Chris Walker sedang di tahap awal dalam mengajarkan kehidupan Kristus dan sejauh ini sudah 23 orang Mibu yang menyatakan imannya dalam Kristus. Beberapa waktu yang lalu, Joey dan penerjemah bahasa Mibu pembantunya, David, sedang memberikan pengajaran tentang kematian Kristus di kayu salib. Joey bertanya pada David, "Karena Yesus adalah Tuhan, apakah Dia tidak dapat mengampuni semua dosa kita tanpa harus mati?"

David masih belum yakin bagaimana harus memberi jawaban, sehingga Joey lalu mengingatkan apa yang Tuhan katakan pada Adam di Taman Firdaus. Hukuman dosa adalah maut. "Bagaimana mungkin Tuhan mengampuni dosa kita tanpa hukuman itu dibayar terlebih dulu? Itu akan mengingkari karakter Tuhan sendiri," kata Joey.

"Jika Tuhan melakukannya maka Ia akan sama saja dengan seorang pembohong," kata David.

"Apakah Tuhan tidak bisa mengatakan bahwa dosa kita dapat diampuni tanpa kematian," kata Joey.

Pandangan mata David berubah dan senyuman segera menghiasi wajahnya sebelum ia mengatakan apa-apa. Semua yang ia pelajari selama beberapa bulan terakhir menjadi jelas. Ia mulai berulang kali mengatakan kepada Joey bahwa hal itu benar dan ia mempercayainya!

"Tuhan mengatakan bahwa jika saya mempercayai Firman-Nya saya akan pergi ke surga dan tinggal bersama dengan Dia setelah saya mati! Saya akan ke surga setelah saya mati, dan saya sangat sangat gembira. Terima kasih banyak karena mengatakan pada saya tentang hal ini," kata David.

Setelah mendengar bahwa David telah menerima Kristus, Sesi, penerjemah pembantu Chris berkata, "Saya turut bergembira untuk dia. Suatu saat saya juga akan memahami hal tersebut dan percaya juga."

Rabu, Chris sedang bekerja bersama Sesi dalam mengerjakan beberapa terjemahan lagi tentang kematian Kristus. Hari kerja yang panjang ini telah menolong beberapa orang untuk mengenal Kristus. Sesi adalah salah satu dari 4 orang yang hari itu memberikan kesaksian secara gamblang mengenai imannya akan Kristus.

Pada hari Kamis, para misionaris mengajar tentang Nikodemus. Senyum tersungging di beberapa wajah orang Mibu ketika mendengar betapa Tuhan mengasihi dunia ini sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya pada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Ketika pengajaran itu selesai, seorang wanita setengah baya duduk di sebelah Angie Walker dan mulai berbicara tak beraturan. Karena tidak sanggup menangani kata-kata bahasa roh dari wanita itu, Angie memanggil suaminya. Chris berbicara dengan wanita itu dan menanyakan beberapa pertanyaan. "Lalu saya melihat matanya terbuka dan senyum menghiasi wajahnya, dan saya pun tahu. Sekarang saya memiliki satu saudari dalam Kristus!" tulis Angie. Selama 2 jam berikutnya, selusin orang Mibu menyatakan iman mereka pada Kristus.

"Seperti orang-orang di Perjanjian Lama yang menawarkan persembahan hewan dan berpikir `hewan-hewan ini mati untuk menggantikan saya,` jadi saya pun melihat kepada Yesus yang telah mati menggantikan saya," kata Tima.

"Kami sangat gembira dan terharu untuk setiap kesaksian yang diceritakan kepada kami, dan dengan penuh harapan melihat banyak lagi orang lain yang terangnya mulai merekah," tulis Joey.
[Sumber: New Tribes Mission, February 2006]
[Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

Pokok Doa:

  1. Puji Tuhan atas jiwa-jiwa baru yang telah mengenal Kristus sebagai penebus dosa manusia. Doakan agar iman mereka terus bertumbuh, berakar dan berbuah dan buah iman mereka dapat menjadi kesaksian kepada orang-orang yang belum percaya.
  2. Bulan ini, Chris dan Joey akan mengajar di desa Beng -- salah satu desa tetangga orang Mibu. Doakan agar lebih banyak lagi mata yang akan terbuka pada kebenaran Firman Tuhan. Doakan juga untuk pertumbuhan rohani di gereja jemaat orang Mibu.

e-JEMMi 10/2006


Duduk berdempetan di antara banyak saudara saudari kami dalam Kristus dari suku Banwaon, keluarga saya dan saya sendiri tertawa dan bersenda gurau sambil jari-jari kami menelusuri nasi yang baru dimasak. Benar-benar hasil panen yang menakjubkan!

Para remaja putri dengan seksama menaruh hidangan Thanksgiving tersebut ke dalam daun pisang yang bersih. Beberapa pemuda mendapat bagian yang cukup menantang -- dua babi liar yang berhasil ditangkap kemarin, hari ini akan dimasak dan dipotong kecil-kecil, termasuk tulang-tulangnya. Hidangan itu akan disajikan bersama mie telur rebus yang dicampur dengan sarden dan saus tomat.

Jika makanan standar Anda adalah kentang manis dan daun-daun hijau yang dipetik dari hutan untuk disajikan sebagai sayuran; atau jika garam adalah sebuah camilan dan nasi hanya Anda makan sebagai selingan, apakah Anda akan menganggap ini sebagai perjamuan makan besar?

Suara riuh rendah pun membahana saat tiap orang menikmati hidangan lezat tersebut. Sisa makanan dengan hati-hati akan dibungkus daun pisang untuk dibawa pulang dan dimakan pada hari berikutnya. Butuh lima kali proses masak untuk melayani semuanya.

Ketika tiba saatnya untuk berkumpul di ruang pertemuan, orang-orang pun segera bergeliat mengambil tempat di lantai kayu ruang itu. Karena membludaknya orang, yang lain sampai-sampai harus berada di halaman. Lalu beberapa guru Alkitab, termasuk dua orang yang diundang dari suku lain, membagikan Firman Tuhan.

Ketika saya berhenti untuk melihatnya, ketidaknyamanan saya atas lantai keras itu pun berubah menjadi kekaguman. Saya dikelilingi oleh orang-orang percaya dari suku Bawaon, wajah-wajah mereka menunjukkan minat yang sangat besar untuk mendengarkan apa yang dikatakan para pengkhotbah, dan tersenyum saat para remaja menyanyikan lagu-lagu pujian dan penyembahan.

Ya, pada waktu itu keluarga saya memang sedang mengalami patah semangat, kekuatiran, malaria, ular, dan berbagai ketakutan; kami juga merasa rindu dengan keluarga besar kami, namun semua ini sangat layak untuk diperjuangkan.

Sebelum suku Banwaon mengenali Yesus sebagai Juruselamat mereka, mereka selalu mengadakan korban persembahan bagi roh-roh atas keberhasilan panen mereka. Sekarang, mereka merayakan kemurahan Tuhan pada mereka.

[Sumber: New Tribes Mission, December 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan agar iman suku Banwaon terus bertumbuh dan semakin kokoh serta menghasilkan buah yang dapat dibagikan kepada saudara- saudara mereka yang belum percaya dan kepada suku tetangga mereka.
  2. Berdoa untuk keluarga misionaris NTM yang melayani suku Banwaon. Doakan keteguhan mereka untuk dapat terus melayani di antara suku ini, kesehatan keluarga mereka, dan tercukupinya kebutuhan mereka selama melayani.

e-JEMMi 01/2006


Masyarakat Mibu sekarang sedang menentukan pilihannya saat Firman Tuhan menantang pemahaman yang telah mengakar dalam pikiran mereka.

Seorang penganut animisme seringkali tidak memiliki masalah dalam menerima kepercayaan yang berbeda karena mereka menganggap semuanya adalah sama-sama benar. Akan tetapi, beberapa orang Mibu sekarang sedang mengalami pergumulan sejak para misionaris mengajarkan tentang penciptaan serta penekanan pada pengajaran Alkitab dan bahwa kepercayaan yang dianut orang Mibu selama ini tidaklah tepat. Orang Mibu sendiri mempercayai bahwa tiap-tiap suku mereka berasal dari berbagai macam tumbuhan dan binatang.

Pengajaran yang memperkenalkan cara pandang yang berbeda tersebut telah mengakibatkan beberapa orang Mibu berhenti mendengarkan pengajaran Alkitab yang dibawakan misionaris Chris Walker dan Joey Tartaglia tersebut. Namun beberapa dari mereka, ada juga yang tetap kembali untuk menyimak lebih lanjut.

Para misionaris itu tidak hanya mensharingkan Firman Tuhan di desa orang Mibu, mereka juga melakukannya di desa Beng. Mereka mengajar selama seminggu di tiap desa dan banyak orang rela pergi bolak-balik untuk mendengarkan pengajaran itu di dua tempat.

Orang-orang tersebut menanyakan banyak pertanyaan selama pertemuan berlangsung, namun para wanita merasa lebih nyaman menyampaikan pertanyaan-pertanyaan mereka pada Brooke Tartaglia dan Angie Walker seusai pertemuan tersebut ketimbang harus berbicara langsung di depan forum.

Selain mengajar, Chris juga menerjemahkan Alkitab dalam bahasa orang Mibu, sementara Joey dan Brooke juga terlibat dalam melatih masyarakat Mibu agar bisa membaca dan menulis dalam bahasa mereka sendiri. Mereka telah melatih pria-pria Mibu untuk menjadi guru baca tulis dan membagi orang Mibu tersebut dalam dua kelas -- satu kelas untuk mereka yang telah sempat mengenyam pendidikan, sementara kelas lainnya untuk mereka yang bahkan belum tahu cara menggunakan alat tulis.

[Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, Desember 9th, 2005]

Pokok Doa:

  1. Doakan masyarakat Mibu agar dapat terbuka hati dan pikirannya untuk percaya pada Firman Tuhan.
  2. Doakan pelayanan penerjemahan Alkitab dan pelajaran baca tulis yang diberikan oleh para misionaris kepada masyarakat Mibu. Berdoa agar mereka juga diberi hikmat dalam menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Mibu dan mengajarkannya kepada masyarakat setempat.

e-JEMMi 51/2005


Sebuah gereja baru dan penerjemahan Alkitab saat ini sedang dibangun dengan diam-diam di Papua Nugini. Jim Sheffield bersama dengan New Tribes Mission mengatakan bahwa pelayanan mereka di antara Suku Landuma masih merupakan tahap permulaan penginjilan karena baru ada sedikit orang Kristen di daerah ini. Tujuan pelayanan mereka adalah merintis sebuah gereja Perjanjian Baru, memuridkan para petobat baru, mentahbiskan pemimpin-pemimpin gereja, dan menerjemahkan Alkitab. Dengan demikian Suku Landuma bisa membaca firman Allah dalam bahasanya sendiri sehingga mereka bisa mengerti maksudnya. Halangan yang mereka hadapi adalah agama mayoritas di daerah itu yang tidak terlalu terbuka terhadap Injil dan meningkatnya tekanan sosial dari para pemimpin agama. Sheffield meminta kita agar mengingat timnya saat mereka mengenalkan Kristus kepada banyak suku. Dia meminta kita untuk mendoakan mereka khususnya untuk orang-orang Landuma agar Tuhan mau membukakan hati mereka pada kebenaran Alkitab dan agar mereka mau mendengarkan ajaran Tuhan. Saat ini ada dua keluarga Kristen di desa dimana tim Sheffield sedang berusaha untuk menjangkaunya. Di sisi lain para misionaris masih harus berjuang untuk menyesuaikan diri ketika tinggal di negara dunia ketiga.

[Sumber: Mission Network News, February 2nd, 2004]

Pokok Doa:

  1. Bersyukur atas dua keluarga yang telah berkomitmen untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Berdoa agar mereka bisa menjadi saksi-saksi yang efektif bagi Suku Landuma.
  2. Doakan pelayanan New Tribes Mission dalam menjangkau suku-suku di negara dunia ketiga, khususnya Suku Landuma. Berdoa agar Allah memberi hikmat kepada organisasi ini dalam melakukan pelayanannya.

e-JEMMi 07/2004


JAARS sedang meluncurkan proyek senilai 1 juta dolar. Organisasi pelayanan ini membutuhkan sebuah helikopter sebagai sarana transportasi bagi para misionaris dan persediaan aneka bahan ke suku-suku terpencil yang tinggal di wilayah pegunungan dan pesisir Papua Nugini. Karena medan yang ditempuh cukup sulit maka helikopter jenis Bell Long Ranger akan menjadi sarana terbaik mereka. Dengan helikopter ini, JAARS dapat mempercepat proses penerjemahan Alkitab yang dibutuhkan dengan menyediakan pelayanan yang berkualitas bagi para penerjemah Alkitab Wycliffe dan dari organisasi lainnya.

Sumber: Mission Network News, May 15th, 2003

  • Doakan untuk pelayanan dan pekerja JAARS dalam menjangkau suku-suku terpencil di wilayah pegunungan/pesisir di Papua Nugini. Berdoa agar Allah selalu menjaga dan melindungi mereka.
  • Berdoa bagi orang-orang Kristen yang sudah ada di Papua Nugini supaya mereka juga tergerak untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Kristus yang ada di sekitar mereka.

e-JEMMi 24/2003


New Tribes Missionaries sangat bersukacita karena akan melakukan pelayanan penginjilan di wilayah yang ada di sepanjang sungai di Papua Nugini. New Tribes Missionaries melaporkan bahwa mereka baru-baru ini menerima permintaan untuk mengirim misionaris yang dapat mengajar di desa-desa yang ada di sepanjang sungai di wilayah Kerem dan Walio.

Sumber: Mission Network News, May 20th, 2003

  • Doakan agar Allah menggerakkan lebih banyak misionaris untuk dikirim ke wilayah Papua Nugini dan melayani jiwa-jiwa yang masih terabaikan.
  • Berdoa supaya kesempatan pelayanan ini bisa ditanggapi dengan baik dan banyak misionaris dapat dipersiapkan untuk melayani dengan sungguh-sungguh.
  • Doakan gereja/lembaga/organisasi di Indonesia yang saat ini sedang melayani suku-suku terabaikan yang tersebar di berbagai pulau. Berdoa agar Allah senantiasa memberkati mereka dalam menjangkau suku-suku tersebut dan menyediakan proses follow-up-nya.

e-JEMMi 22/2003


Sebuah pelayanan misi melalui radio menaikkan syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengabarkan Injil di negara Papua Nugini.
Perwakilan dari radio HCJB mengatakan bahwa untuk mewujudkan program tersebut mereka sedang menjalin kerjasama dengan gereja nasional dan Evangelical Bible Mission.
HCJB bersama Life Radio Ministries membuat progam tersebut dan menyiarkan pertama kalinya di banyak stasiun radio. Lalu siaran itu dikelola oleh gereja nasional yang mempunyai ijin untuk menyiarkan program tersebut ke 30 stasiun radio, baik melalui jaringan satelit maupun melalui transmitter gelombang pendek.
Karena Papua Nugini merupakan wilayah pegunungan maka penginjilan sulit dilakukan. Siaran radio ini akan menolong untuk mempercepat penyebaran Injil di wilayah Papua Nugini.

Sumber: Mission Network News, May 6th 2002

  • Bersyukur atas pelayanan HCJB dan Life Radio Ministries untuk menyiarkan berita Injil di wilayah Papua Nugini.
  • Berdoa agar siaran tersebut dapat didengar oleh banyak orang dan Allah berkenan melembutkan hati mereka saat berita Injil disiarkan.
  • Doakan untuk follow-up bagi setiap petobat baru yang dijangkau melalui pelayanan tersebut.

    e-JEMMi 20/2002


    Walaupun kematian seorang anggota suku yang menjadi sahabat bagi tim New Tribes Mission di Papua Nugini merupakan suatu kehilangan, namun di lain pihak juga bisa menjadi kesempatan untuk memberitakan Injil. Pekerja dari New Tribes Mission melaporkan bahwa ada pemuda yang baru-baru ini meninggal di sebuah desa kecil di Papua. Sesuai dengan tradisi suku tersebut, mereka harus mempersembahkan seekor babi untuk menyucikan tanah. Namun, orang-orang percaya yang ada di wilayah itu bersikeras supaya mereka tidak memberikan persembahan tersebut. Orang-orang percaya ini memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menyatakan iman percayanya kepada Yesus. Setelah sekian banyak komunitas dikunjungi, orang-orang percaya di Papua Nugini semakin mempunyai kerinduan untuk mengajarkan Alkitab. Hal tersebut sebagai suatu usaha untuk menuntun mereka yang terhilang kepada Kristus.
    Sumber: Mission Network News, September 1st, 2004

    • Bersyukur untuk keberadaan tim New Tribes Mission dan orang-orang percaya di Papua Nugini. Keberadaan mereka membantu komunitas yang ada untuk mengenal Injil.
    • Doakan para pekerja di sana, supaya mereka bisa melihat dan mempergunakan berbagai kesempatan yang Allah berikan untuk mengenalkan Injil kepada masyarakat Papua Nugini.

    e-JEMMi 37/2004


  • |




     Ke atas 
    © 2003 YLSA