Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 37
dari 46 negara


V I E T N A M

Sekitar 20.000 Alkitab Perjanjian Baru akan dicetak di Vietnam dan didistribusikan di gereja-gereja yang ada di negara ini. Demikian laporan dari perwakilan World Bible Translation Centre (WBTC). "Hal ini tentu saja menjadi batu pijakan yang penting bagi gereja di Vietnam karena Vietnam adalah negara komunis yang mempunyai kebijakan-kebijakan ketat dalam melakukan pencetakan Alkitab dan pendistribusiannya." "Mendapatkan persetujuan untuk mencetak Alkitab ini merupakan langkah maju bagi orang-orang Kristen di Vietnam." Perwakilan dari WBTC juga mengatakan bahwa diperlukan waktu "dua atau tiga bulan" lagi untuk menyelesaikan proses percetakan ini. "Alkitab Perjanjian Baru ini menggunakan bahasa Vietnam modern dan kontemporer. Karena itu, Alkitab ini sangat sesuai bagi para petobat baru dan bagi mereka yang baru mendengar Injil pertama kalinya." Perwakilan ini juga menambahkan bahwa Alkitab ini sangat dibutuhkan di Vietnam.

Sumber: What In The World, September 30, 2003

  • Bersyukur atas ijin yang telah diperoleh WBTC untuk mencetak Alkitab dalam bahasa Vietnam dan mendistribusikannya. Doakan proses pencetakan ini agar bisa segera diselesaikan.
  • Doakan supaya Alkitab ini bisa sampai ke tangan yang tepat dan semakin mendorong pertumbuhan iman para petobat baru di Vietnam.

e-JEMMi 47/2003


Sebuah organisasi penerjemahan, World Bible Translation Center, mengatakan bahwa mereka akan dapat menerbitkan dan mendistribusikan Alkitab di Vietnam. Hal ini merupakan batu pijakan yang penting bagi World Bible Translation Center dan gereja di Vietnam, karena Vietnam adalah negara komunis. Ada banyak aturan ketat dalam hal pencetakan dan pendistribusian Alkitab. Jika pada saat ini World Bible Translation Center mendapatkan persetujuan untuk melakukan penerbitan dan pendistribusian Alkitab maka hal tersebut merupakan satu langkah maju bagi umat Kristen. Diperkirakan World Bible Translation Center akan mencetak 20.000 Alkitab Perjanjian Baru yang akan diluncurkan dalam waktu 2 sampai 3 bulan lagi. Perwakilan dari World Bible Translation Center mengatakan bahwa Alkitab Vietnam Perjanjian Baru yang akan disebarkan ini ditulis dalam bahasa sehari- hari yang biasa digunakan oleh penduduk Vietnam. Alkitab Perjanjian Baru ini diharapkan akan berguna, khususnya bagi para petobat baru dan juga bagi mereka yang baru pertama kali mendengarkan berita Injil.

Sumber: Mission Network News, September 10th, 2003

  • Bersyukur atas Alkitab Perjanjian Baru dalam bahasa Vietnam yang boleh diterbitkan dan didistribusikan di Vietnam.
  • Doakan proses penyelesaian penerjemahan, proses pencetakan dan pendistribusiannya untuk penduduk Vietnam, sehingga Roti Hidup ini bisa menjangkau masyarakat setempat dengan mudah.

e-JEMMi 39/2003


Beberapa organisasi sedang memikirkan situasi di Vietnam. Sementara Undang-undang Vietnam menjanjikan kebebasan beragama, namun dalam prakteknya pemerintah masih menerapkan kebijakannya untuk menindas kegiatan keagamaan di antara populasi yang berjumlah hampir 80 juta orang. Penganiayaan semakin banyak dihadapi oleh kelompok-kelompok suku minoritas atau Montagnards yang tinggal di daerah dataran tinggi. Di daerah tersebut, gereja telah berkembang secara dramatis di tahun-tahun terakhir ini. Ratusan gereja Montagnard telah ditutup, dan lebih dari 50 pendeta dan pemimpin gereja ditangkap dalam beberapa bulan terakhir ini. Seorang pemimpin pendeta Vietnam berkata,

"Kami mempunyai teologi sederhana. Jika Anda bermasalah, berdoalah. Jika permasalahan itu bertambah banyak, berdoalah lebih banyak lagi!"

Sumber: CMDNet Weekly Update, April 27, 2003

  • Berdoa untuk orang-orang Kristen di Vietnam yang saat ini sedang mengalami penganiayaan karena mempertahankan iman mereka.
  • Doakan agar tantangan dan penganiayaan ini semakin memperkuat iman mereka kepada Kristus dan menarik banyak orang non-Kristen untuk mengenal Kristus.
  • Ada suku-suku/gereja dan umat Kristen di Indonesia yang saat ini menghadapi banyak hambatan untuk mempertahankan iman mereka. Doakan supaya hal ini membuka mata gereja/umat Kristen di wilayah-wilayah yang lebih bebas untuk lebih peduli, meningkatkan kesehatian, dan berpartisipasi aktif dalam upaya membantu saudara seiman yang menderita (dalam atau di luar negeri).

e-JEMMi 19/2003


Penganiayaan yang dialami penduduk di Vietnam menjadi berita utama di beberapa surat kabar. Banyak kelompok hak asasi manusia mengindikasikan bahwa ada usaha untuk mendesak kelompok minoritas. Presiden dari 'Open Doors' menjelaskan bahwa semua kelompok suku minoritas memiliki 3 alasan mendasar yang dapat digunakan untuk melawan mereka. Sebagian besar dari mereka bersekutu dengan Amerika Serikat, mereka tergolong dalam kelompok suku minoritas, dan mereka menganut kepercayaan Kristen. Ketiga hal tersebut menyebabkan mereka mendapat kekerasan dan penganiayaan. 'International Christian Concern' melaporkan bahwa pemerintah berharap supaya kekristenan tidak bertumbuh tetapi yang terjadi sebaliknya. Penganiayaan ini memberikan dampaknya. Penganiayaan tersebut mengakibatkan sulitnya pendistribusian Alkitab dan juga pelatihan bagi para pendeta.

Sumber: Mission Network News, April 19th 2002

  • Doakan keselamatan umat percaya yang ada di Vietnam saat mereka secara rahasia menceritakan tentang iman mereka kepada penduduk Vietnam lainnya.
  • Berdoa untuk pendistribusian Alkitab, pelatihan pendeta, dan juga kesetiaan umat percaya di tengah-tengah penganiayaan yang mereka hadapi.
  • Bila ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang penganiayaan-penganiayaan yang dialami orang-orang Kristen dan bagaimana mendoakannya dengan tepat, silakan berkunjung ke situs Open Doors:
    ==> http://www.opendoors.org/

e-JEMMi 20/2002


Para pemimpin Kristen di antara suku-suku di pegunungan yang berada di daerah rawan masih saja mengalami penindasan. Tindakan represif pemerintah komunis sangat keras di daerah-daerah di mana kelompok-kelompok etnis minoritas pernah melakukan unjuk rasa terhadap pemerintah. Berdoalah terus agar Roh Kudus menghibur serta menguatkan mereka. (8 April)

e-JEMMi 15/2002


Doa dibutuhkan agar tersedia lebih banyak lagi pemimpin Kristen yang terlatih di Vietnam. Menurut Christian Aid Mission, jumlah gereja di Vietnam telah bertumbuh dari 0,5% pada tahun 1975 menjadi sekitar 1% dari populasi saat ini [75 Juta, 1995]. Seorang penduduk Vietnam yang menjadi pemimpin misi mengatakan bahwa masa depan gereja di Vietnam tergantung pada bertambahnya jumlah pemimpin baru yang akan memuridkan banyak orang Vietnam yang telah menyerahkan hidupnya kepada Kristus. Meskipun pemerintah Vietnam tidak mengijinkan berdirinya Sekolah Alkitab, namun pemerintah memberi ijin untuk mengadakan konferensi dan pelatihan misi.

Sumber: Mission Network News, December 28, 2001

  • Bersyukur untuk pemerintah Vietnam yang mengijinkan diadakannya konferensi dan pelatihan misi. Doakan agar suatu ketika Sekolah Alkitab juga diijinkan untuk didirikan.
  • Doakan agar tersedia lebih banyak lagi pemimpin Kristen di Vietnam agar dapat menolong para petobat baru.

e-JEMMi 01/2002


Banjir besar di awal November 1999 telah memporak-porandakan Vietnam Pusat, menghancurkan 830.000 rumah dalam jangka waktu seminggu. Lebih dari 500 orang meninggal, 500 rumah sakit hancur. Hampir separo populasi sekarang hidup di bawah garis kemiskinan. Orang-orang tidak hanya takut terhadap banjir, tetapi juga takut terhadap ideologi negara. Ijin hanya berlaku bagi setiap pemikiran yang sesuai dengan ideologi komunis pemerintah. Gereja-gereja Kristen harus mengurus ijin untuk setiap kegiatan dan kegiatannya dimonitor secara langsung; gereja yang tidak terdaftar dianggap illegal dan mrupakan subjek penyiksaan. Pastor Thi, pemimpin suatu pergerakan gereja yang tumbuh secara pesat, menyatakan bahwa semua pedesaan Kristen telah dihancurkan, rumah-rumah dan gereja-gereja dirusak, material yang berguna dihancurkan dan ladang-ladang dibakar. Orang-orang Kristen lalu dipaksa untuk membangun kembali rumah-rumah mereka di dekat kantor polisi sehingga mereka dapat diawasi dengan ketat. Beberapa dari mereka bahkan mengalami siksaan. Di sebuah desa kecil, polisi mencoba memaksa dua orang Kristen untuk mengingkari kepercayaan mereka kepada Yesus, polisi itu memberikan "kejutan listrik" kepada mereka selama dua hari berturut-turut. Orang-orang Kristen tetap bertahan dan polisi-polisi itu menyerah. Salah seorang penyiksa berkata, "Mereka adalah orang-orang Kristen sejati." Di tengah 'banjir penganiayaan' yang mereka alami terjadi juga 'banjir jiwa-jiwa baru yang percaya kepada Yesus'. Pastor Thi berkata bahwa dua tahun terakhir ini merupakan periode pertumbuhan gereja yang tercepat. Semula ada 250 persekutuan gereja dan sekarang sudah mencapai jumlah 800 buah. Kaum muda mendominasi pertumbuhan tersebut. Sekitar 30.000 anak dan pemuda menjadi Kristen di akhir tahun tersebut. Mereka membawa dampak yang bagus bagi keluarga masing-masing. Meskipun belum menjadi Kristen, namun orang tua mereka mengijinkan rumahnya dipakai sebagai tempat sekolah minggu dan sebagai tempat pertemuan. Dan keluarga-keluarga mereka akhirnya juga menjadi Kristen.

Sumber: HMK, Fax (+41) 33 3366861, Postfach 50, 3608 Thun, Switzerland (FRIDAYFax Vol 99, No. 50, December 24th, 1999)

e-JEMMi 03/2000


Pada awal bulan November 1999, banjir yang terbesar pada abad lalu telah merusak Vietnam tengah, memusnahkan 830.000 rumah dalam waktu beberapa minggu. Lebih dari 500 orang mati, 500 rumah sakit rusak. Setengah dari populasi yang ada sekarang hidup di bawah garis kemiskinan. Namun, orang-orang tersebut yang tidak hanya terancam oleh banjir, melainkan juga oleh ideologi. Hanya pikiran yang sesuai dengan ideologi komunis pemerintah diperbolehkan. Gereja-gereja Kristen harus meminta ijin dari pemerintah untuk kegiatan- kegiatan mereka dan dengan demikian dapat secara langsung dimonitor; gereja-gereja yang tidak terdaftar dinyatakan ilegal dan dianiaya. Pastor Thi, pemimpin dari sebuah gerakan gereja yang bertumbuh dengan pesat, melaporkan bahwa seluruh desa-desa Kristen telah dihancurkan, rumah dan gereja dirubuhkan, barang-barang yang berguna disita dan ladang-ladang dibakar. Orang-orang Kristen kemudian dipaksa untuk mendirikan rumah mereka dekat dengan kantor polisi sehingga dapat diamati dengan lebih baik. Beberapa dari mereka juga disiksa dengan kejam. Pada sebuah desa kecil, polisi berusaha memaksa dua orang Kristen untuk menyangkal iman mereka kepada Yesus dengan menyetrum mereka dengan aliran listrik selama dua hari. Orang-orang Kristen terus bertahan, dan akhirnya polisi menyerah. Salah seorang penyiksa kemudian mengatakan "Orang-orang ini adalah Kristen sejati." Semakin banyak orang Kristen disiksa atau ditimpuki batu karena iman mereka, semakin banyak orang percaya kepada Yesus. Di tengah-tengah banjir penganiayaan terdapat banjir orang percaya baru. Pastor Thi mengatakan bahwa dua tahun terakhir ini merupakan periode pertumbuhan gereja yang tercepat. Gerakan yang dipimpinnya berjumlah 250 gereja (perumahan) pada dua tahun yang lalu, dan kini telah menjadi 800. Kaum muda merupakan bagian yang terbesar dari pertumbuhan ini. Sekitar 30.000 anak-anak dan kaum muda menjadi Kristen tahun lalu. Hal ini berdampak besar sekali pada keluarga-keluarga mereka. Meskipun bukan orang Kristen, orang tua mereka membuka rumahnya bagi Sekolah Minggu dan pertemuan lainnya, sehingga banyak yang pada akhirnya juga menjadi Kristen.
Sumber:(HMK, Switzerland), FridayFax - 24 Desember 1999

e-JEMMi 01/2000


"Di negara kami, kami tidak lebih berharga daripada binatang. Laki- laki dibunuh dan para wanita diperkosa," kata seorang pendeta tua di Montagnard. Sepertinya, komunitas internasional tidak peduli terhadap situasi ini. Orang-orang Montagnard adalah penduduk yang tinggal di pegunungan di Vietnam Tengah, termasuk suku Jarai, Rhade, Koho, Mnong, dan Stieng. Menurut organisasi misi Open Doors, orang- orang Montagnard telah mengalami pembunuhan seperti ini selama bertahun-tahun. Selama demonstrasi damai sekitar Paskah 2004, orang- orang Montagnard dibantai habis-habisan oleh polisi dengan menggunakan rantai, paku-paku besar, pisau, lempengan besi, senjata otomatis, dan api. Ada laporan yang menyebutkan bahwa korban yang dibunuh mencapai 400 orang, sedangkan pemerintah Vietnam masih tetap mencoba merahasiakannya. Mengapa? Separuh dari penduduk Montagnard adalah orang-orang Kristen. Para misionaris membawa agama Kristen ke wilayah Vietnam di pegunungan pada tahun 1920-an. Selanjutnya, Komunis menguasai wilayah Utara pada tahun 1975, jumlah penduduk Montagnard yang beragama Kristen justru meningkat dengan cepat, khususnya 20 tahun terakhir ini. Hal ini menjadi seperti duri dalam daging bagi pemerintah, yang telah menganiaya dan menekan orang- orang Kristen selama bertahun-tahun. Kristus berfirman, "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya ...." Penderitaan orang-orang Montagnard sungguh tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.
Sumber:FridayFax, November 12, 2004

Pokok Doa:
  • Doakan orang-orang percaya di Montagnard agar mereka tetap kuat iman di tengah-tengah penganiayaan yang mereka alami.
  • Berdoa supaya keberanian mereka bisa melembutkan hati pemerintah Vietnam dan menjadi jalan bagi para penganiaya untuk mengenal kasih Kristus.

e-JEMMi 48/2004


Open Doors Ministries memberi semangat dan menghimbau umat Kristen di seluruh dunia untuk mengingat dan memberi dukungan rohani bagi saudara-saudara seiman yang teraniaya di Vietnam. Umat Kristen di Vietnam mengalami penderitaan yang berkepanjangan dan mengalami penganiayaan di penjara oleh karena kepercayaan mereka terhadap Kristus. Banyak di antara mereka yang dipukuli sampai tidak sadarkan diri dan bahkan ada yang mati. Open Doors Ministries mengajak umat Kristen di seluruh penjuru dunia untuk bergabung bersama mereka dalam gerakan menulis surat yang isinya memberi semangat kepada umat Kristen yang sedang di penjara. Anda juga dapat terlibat dan membantu untuk menguatkan dan membesarkan hati saudara-saudara kita seiman di Vietnam. Silakan berkunjung ke Situs Open Doors Ministries untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
== > http://www.odusa.org/
[Sumber:Mission Network News, February 10th 2005]

Pokok Doa:

  • Doakan saudara-saudara kita seiman yang sedang mengalami penganiayaan, khususnya di Vietnam supaya mereka tetap berpegang teguh dalam keyakinan mereka akan Kristus dan penghiburan dari Roh Kudus selalu menguatkan hati mereka.
  • Doakan juga umat Kristen di seluruh penjuru bumi supaya tergerak untuk terlibat dalam gerakan menulis surat bagi mereka yang teraniaya. Dengan demikian mereka yang di penjara mengetahui bahwa banyak saudara seiman yang mengasihi dan mendukung mereka dalam doa.

e-JEMMi 08/2005



|




 Ke atas 
© 2003 YLSA