You are hereArtikel Misi

Artikel Misi


Artikel-artikel di bawah ini kiranya dapat semakin memotivasi Anda untuk semakin giat melayani-Nya di ladang manapun Anda ditempatkan. Dapat mengenalkan dan mendekatkan Anda ke dunia misi, menguatkan hati dan menambah wawasan. Kiranya menjadi berkat!

Sukacita dalam Memenangkan Jiwa

Saya bersama keluarga pindah ke Filipina pada tahun 1977 untuk mengoordinasi pelayanan konseling dan bimbingan lanjutan bagi pelayanan Metro Manila Billy Graham Crusade. Selama 6 bulan, siang dan malam, kegiatan lembaga pelayanan itu benar-benar menguras tenaga saya. "Sepanjang hidup saya, saya belum pernah melihat kamu bekerja sekeras ini," demikian kata istri saya.

Berkat Memberi

"Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
Kisah Para Rasul 20:35

Dalam banyak budaya, sering kali seseorang yang memberi itu dianggap (baca: harus) orang kaya. Orang miskin tentulah tidak bisa memberi. Sebenarnya, pola pikir semacam ini menutupi kekikiran yang halus. Alkitab mengajarkan bahwa kasih bersifat memberi. Terang sifatnya memberi. Garam sifatnya memberi. Kasih memberi dan berkorban. Allah Bapa sendiri menyatakan kasih-Nya yang teramat besar bagi dunia ini dengan memberikan Yesus Kristus Putra-Nya yang Tunggal untuk mati ganti kita, manusia berdosa, agar kita boleh diselamatkan. Orang yang sungguh telah mengalami betapa besarnya berkat pemberian Allah, yaitu Yesus Kristus, dalam hidupnya, tahu apa artinya memberi bagi pekerjaan Tuhan. Memberi adalah berkat. Alkitab mengatakan bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima (Kisah Para Rasul 20:35).

Alasan-Alasan yang Sering Dipakai untuk Menggunakan Okultisme

Pada umumnya, praktik okultisme yang ditemukan dalam segala bidang kehidupan manusia disertai dengan alasan-alasan sebagai berikut.

Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di Dalam Kristus

"Langkah-Langkah Menuju Kemerdekaan di dalam Kristus" adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan supaya kita dapat dilepaskan dari ikatan-ikatan iblis dalam kehidupan kita dengan menjalani langkah-langkah yang diketengahkan di dalamnya. Sarana ini bukanlah satu- satunya cara untuk melepaskan orang dari ikatan-ikatan setan. Ada beberapa metode yang dapat dipakai dengan efektif jika kita sungguh- sungguh memahami dan memegang kuasa di dalam Kristus. Selain itu, sarana ini pun tidak mengandung kekuatan gaib atau ilmu khusus. Sarana ini hanya membimbing kita supaya kita menyatakan dan menerapkan kebenaran firman Allah dalam kehidupan kita, sehingga kita bisa berjalan dalam kemerdekaan di dalam Kristus.

Apakah Okultisme?

Okultisme berasal dari kata "occultus" (Lat) yang artinya tersembunyi, rahasia, gaib, misterius, gelap, atau kegelapan. Dengan demikian, okultisme dapat diartikan sebagai paham yang menganut dan mempraktikkan kuasa dan kekuatan dari dunia kegelapan atau dunia roh-roh jahat. Okultisme secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yaitu tipe lunak (takhayul, ramalan seperti astrologi, palmistri, spiritisme, astromantik, chronomancy, dan geomansi) dan tipe keras (sihir putih dan sihir hitam dalam berbagai bentuk, seperti pelet, gendam, tenung, santet, satanisme, dan tenaga dalam). Melalui okultisme, kemampuan adikodrati dapat dilakukan manusia yang mengandalkan kuasa iblis.

Masih Mungkinkah Mengutus Misionaris ke Luar Negeri?

Makin lama krisis moneter memengaruhi ekonomi Indonesia, makin banyak gereja dan orang Kristen yakin bahwa Indonesia tidak dapat lagi mengutus misionaris ke luar negeri. "Mahal sekali," komentar beberapa orang Kristen. "Apalagi jika misionaris kita masih harus mempelajari bahasa Inggris di Barat." Sekarang banyak orang mulai tawar hati. Sayang sekali, jika gereja-gereja Indonesia yang baru mulai terlibat dalam misi sedunia, sudah harus berhenti lagi. Hanya sedikit orang Kristen yang masih percaya bahwa Indonesia tetap dapat memainkan peranan penting dalam penginjilan sedunia walaupun menghadapi krisis moneter.

Dana Misi

Ketaatan Paulus kepada pimpinan Roh Kudus menghasilkan pelayanan yang berhasil. Di Makedonia, orang-orang percaya kepada Yesus dan menjadi orang Kristen yang benar-benar mengasihi Tuhan. Paulus menyaksikan ini kepada jemaat di Korintus, bahwa jemaat di Makedonia adalah jemaat yang luar biasa. Selagi dicobai dengan berat, sukacita mereka meluap, dan meskipun sangat miskin, mereka kaya dalam kemurahan. Tidak ada pujian yang lebih baik atau lebih layak daripada pujian yang pernah Paulus berikan bagi jemaat di Makedonia ini. Paulus merasakan ketaatannya mendatangkan hasil. Jemaat di Makedonia telah mempersembahkan seluruh hidup mereka kepada Tuhan. Kasih mereka begitu meluap-luap. Mungkin ini adalah kasih mula-mula yang mereka alami.

Kekurangan Keuangan

Apakah Hal Ini Merupakan Alasan yang Sebenarnya?

Kekurangan keuangan sering kali dijadikan alasan agar gereja tidak perlu melibatkan diri dalam misi, terutama dalam negara-negara miskin di Asia. Apakah hanya orang-orang kaya saja yang sanggup memberi? Dengan kata lain, apakah gereja-gereja memerlukan "modal dasar" sebelum mereka bisa menginjil keluar secara antarbudaya dengan efektif? Jika sebuah gereja telah mengader pekerja-pekerja untuk kebun anggur Tuhan, menurut Matius 20:1-16, dari mana gereja bisa membayar ongkos hidup mereka? Dalam Matius 20:8, Tuhan kebun anggur berkata kepada penatalayannya, "Panggillah pekerja-pekerja itu dan bayarkan upah mereka ...." Bukankah hal ini menjadi sebuah tantangan bagi penatalayanan, bagi orang-orang yang mengader pekerja-pekerja?

Roh Kudus dan Penginjilan dalam Perjanjian Lama

Pekerjaan Roh Kudus dalam Perjanjian Lama secara umum dijelaskan secara terbatas pada beberapa bagian saja. Di situ kelihatan bahwa hanya orang yang dipilih Allah bagi tugas khusus sajalah yang didiami atau dikuasai oleh Roh Kudus. Roh Kudus memenuhi (menguasai sepenuhnya) setiap orang pilihan tersebut, misalnya Yusuf (Kejadian 41:38), Musa dan tujuh puluh tua-tua (Bilangan 11:24-30; Keluaran 28:3; 31:3; 35:31), juga Yosua yang penuh dengan Roh kebijaksanaan tatkala Musa mendoakannya (Ulangan 34:9).

Peranan Roh Kudus dalam Pengabdian

Berhasil atau tidaknya pengabdian kita, terletak kepada penyerahan kita kepada kehendak Allah, sebab kita tidak tahu apa yang seharusnya kita lakukan jika Roh Allah tidak menyatakannya kepada kita. Syukur kepada Allah, meskipun "tidak ada orang yang tahu apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah" (1 Korintus 2:11), namun Roh Allah berkenan tinggal di dalam hati kita sehingga kita tahu kehendak Allah.