|
Resources |
|
|
|
|
Artikel
Artikel-artikel MISI |
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia & Para Pengubah Dunia |
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia : 48 Kisah Nyata |
Buku
Buku-buku Misi |
|
Doa |
|
Info |
|
|
|
|
|
|
|
| |
|
artikel 113 dari 163 artikel |
|
|
|
CHRISTIAN SCIENCE
Beberapa Pokok Ajarannya
Kendati Alkitab selalu disebut sebagai pedoman utama ajarannya,
namun dalam praktiknya tulisan-tulisan Mary Baker Eddy-lah, terutama
Science and Health, yang dijadikan Christian Science atau Gereja
Kristus Ahli Ilmu Pengetahuan sebagai pedoman ajarannya. Sebagai
intisari tulisan-tulisan dan ajarannya, bersamaan dengan penyusunan
Manual of The Mother Church, Mary merumuskan pokok-pokok ajaran
(tenets) gereja itu. Berikut ini disajikan terjemahan dari rumusan
ajaran itu, lalu akan kita coba membicarakannya bersama dengan
beberapa pokok ajaran lain.
Pokok-pokok Ajaran
Gereja Ibu, Gereja Pertama Kristus Ahli Ilmu Pengetahuan
Untuk ditandatangani oleh barangsiapa yang bergabung dengan Gereja
Pertama Kristus Ahli Ilmu Pengetahuan di Boston, Massachusetts.
Sebagai penganut Kebenaran, kami menjadikan Firman yang
diilhamkan di dalam Alkitab sebagai penuntun kami yang lengkap
menuju Kehidupan kekal.
Kami mengakui dan memuji satu Allah yang Mahatinggi dan tak
terbatas. Kami mengakui Putera-Nya, satu Kristus; Roh Kudus atau
Penghibur ilahi; dan manusia di dalam citra dan rupa Allah.
Kami mengakui pengampunan dosa oleh Allah, pada pemusnahan dosa
dan pengertian rohani yang mengusir kejahatan sebagai yang
nyata. Tetapi kepercayaan akan dosa akan dihukum sampai tidak
dengan berakhirnya kepercayaan itu.
Kami mengakui penebusan oleh Kristus sebagai bukti Kasih yang
ilahi dan mujarab, yang membentangkan kesatuan manusia dengan
Allah melalui Kristus Yesus Sang Penunjuk-Jalan, dan kami
mengakui bahwa manusia diselamatkan melalui Kristus, melalui
Kebenaran, Kehidupan, dan Kasih sebagaimana diperlihatkan oleh
Nabi Galilea itu di dalam penyembuhan orang sakit dan penaklukan
dosa dan maut.
Kami mengakui bahwa penyaliban Kristus dan kebangkitan-Nya
bertujuan meningkatkan iman agar memahami Kehidupan kekal, bahkan
kesemestaan Jiwa, Roh, dan ketiadaan materi.
Dan kami dengan sepenuh hati berjanji untuk memperhatikan, dan
berdoa agar Pikiran (Mind) itu berada di dalam kami sebagaimana
berada di dalam Kristus Yesus; berbuat kepada orang lain
sebagaimana kami ingin mereka perbuat kepada kami; dan menjadi
penuh belas-kasihan, adil, dan murni. [MARY BAKER EDDY]
Membaca rumusan pokok-pokok ajaran di atas kita bisa mendapat kesan
bahwa tidak ada yang luar biasa atau yang kelewat berbeda dari
rumusan ajaran atau pernyataan iman dari gereja atau aliran di
lingkungan Protestan, paling tidak menyangkut butir 1-4. Namun, kita
akan melihat banyaknya perbedaan pemahaman, kendati seringkali
istilah yang digunakan sama atau mirip. Dan, harus dicatat pula
bahwa penjelasan Mary Baker Eddy menggunakan bahasa yang sulit
dimengerti, yang mengingatkan kita kepada Swedenborg, Quimby,
ataupun Emerson. Untuk jelasnya baiklah kita mencoba melihat
beberapa pokok ajaran Christian Science ini secara lebih sistematis,
dengan mengacu pada tulisan Mary Baker sendiri maupun tulisan
beberapa pengamat (a.l. Gottschalk, Hoekema, Harm, Backman,
Braswell, dan Gruss).
Berikut ini ulasan singkat dari butir 1-4:
- Allah, Yesus Kristus, dan Roh Kudus
Butir 2 di atas bisa memberi kesan bahwa Christian Science
mempercayai Allah yang Tritunggal. Namun kenyataannya tidak
sesederhana itu. Dalam glosari yang terdapat pada buku Science and
Health (Mary Baker Eddy, hlm. 587), Allah Bapa digambarkan sbb.:
"Aku adalah Yang Agung, mengetahui semua, melihat semua,
melakukan semua, bijaksana semua, mengasihi semua dan kekal;
Prinsip; Pikiran; Jiwa; Roh; Kehidupan; Kebenaran; Kasih;
Hakikat semua, kecerdasan."
Membaca penjelasan ini kita tentu bisa bingung, apa persisnya yang
dimaksudkan. Namun menurut para pengamat, setidak-tidaknya
penjelasan ini telah memuat sejumlah kata-kata kunci yang nantinya
juga digunakan untuk menjelaskan banyak hal, baik mengenai Allah
maupun mengenai hal-hal lain. Pada bagian-bagian lain dari tulisan
yang sama, ataupun pada tulisan-tulisan lain, Mary sangat menekankan
bahwa Allah Bapa dan Yesus Kristus, sama seperti Roh Kudus, adalah
Roh atau Prinsip yang rohani; karena itu hakikat ciptaan-Nya pun
adalah roh atau rohani. Baginya benda atau materi adalah sesuatu
yang semu. Lebih lanjut digambarkan juga bahwa Allah bukan hanya
sebagai Bapa, melainkan juga Ibu, atau Ibu-Bapa. Konsep "Ibu"
menjadi sangat penting bagi pengertian Mary dan Christian Science
tentang Allah (bnd. Teologi Feminis Masa Kini; pen.).
Yesus didefinisikan oleh glosari itu sebagai "konsep tertinggi yang
dibutuhkan manusia mengenai gagasan ilahi, yang menghardik dan
menghancurkan kesalahan serta membawa kebakaan manusia kepada
terang". Di tempat lain kemudian dijelaskan juga bahwa Yesus itu
manusia, bukan Ilah, yang lahir dari wanita, berjalan di bumi, yang
memampukan manusia untuk memperoleh pengetahuan pengertian tentang
Allah. Ia menjadi contoh tentang manusia yang mampu mencapai status
"satu dengan Allah". Sedangkan Kristus didefinisikan sebagai
"pewujudnyataan tertinggi dan ilahi dari, yaitu, sang Pikiran, yang
datang kepada daging untuk menghancurkan kesalahan yang bersarang di
dalamnya". Dengan demikian, Christian Science membedakan Yesus dari
Kristus. Berdasarkan pemahaman ini pula Christian Science tidak
mengakui kematian Yesus Kristus untuk menebus dosa manusia dan
mendamaikan manusia dengan Allah, demikian pula kebangkitan dan
kenaikan-Nya ke surga (dan dengan sendirinya tidak mengakui
kedatangan-Nya kembali kelak; lihat pokok ajaran tentang zaman akhir
di bawah).
Lalu Roh Kudus digambarkan sebagai Ilmu Pengetahuan Ilahi,
pengembangan dari Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih. Berdasarkan itu
Science and Health. menjelaskan "Tritunggal Ilahi" sebagai berikut:
"Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih merupakan Pribadi tritunggal
yang disebut Allah,- yakni Prinsip ilahi rangkap-tiga, Kasih.
Mereka menampilkan suatu ketritunggalan di dalam keesaan; tiga di
dalam satu,- sama dalam hakikat, kendati pelbagai di dalam
jabatan: Allah sang Bapa-Ibu; Kristus sang gagasan rohani tentang
keanakan; Ilmu Pengetahuan ilahi atau Penghibur Suci. Ketiganya
ini terungkap tiga kali ganda di dalam ilmu pengetahuan ilahi,
kodrat hakiki dari yang tak terbatas. Mereka juga menandai
Prinsip ilahi dari wujud ilmiah, hubungan yang cerdas antara
Allah dengan manusia dan alam semesta."
- Manusia
Sebagaimana disinggung pada ayat 2 rumusan ajaran di atas, Christian
Science memahami manusia pertama sebagai citra Allah memiliki
keserupaan dengan Allah. Karena Allah adalah Roh maka manusia pada
hakikatnya adalah roh. Dalam buku Facts About Christian Science
(dikutip dalam Braswell 1986:202) dikatakan sbb.:
Manusia di dalam citra Allah, Roh, harus seluruhnya rohani dan sama
sempurnanya dengan penciptanya. Karena itu orang sakit dan berdosa
yang tampak dalam penampilan jasmani adalah perwakilan yang salah
dari manusia, bahkan dalam kenyataannya merupakan salah paham yang
bersifat bendawi.
Baker Eddy sendiri dalam Science and Health (hlm. 475-477) menulis
sebagai berikut:
"Manusia bukanlah materi; ia tidak terbuat dari otak, darah,
tulang, dan unsur umur bendawi lainnya. Alkitab memberitahu kita
bahwa manusia dibuat menurut citra dan rupa Allah. Materi
bukanlah rupa itu. ... Manusia itu rohani dan sempurna....
Manusia adalah ide, citra, dari Kasih; ia bukan jasmani. Ia
adalah perpaduan ide Allah, termasuk semua ide yang benar;
ungkapan asli bagi segala yang memantulkan citra dan rupa Allah
... Manusia adalah pantulan Allah, atau Pikiran (Mind) dan karena
itu bersifat kekal dan tidak mempunyai pikiran yang terpisah dari
Allah.... Ia tidak mempunyai hidup, kecerdasan, ataupun daya
cipta milik sendiri, tetapi memantulkan secara rohani apa yang
merupakan milik Pembuatnya....
Ketika berbicara tentang anak-anak Allah, bukan anak-anak
manusia, Yesus berkata: "Kerajaan Allah ada di dalam dirimu"; itu
berarti bahwa Kebenaran dan Kasih memerintah di dalam manusia
sejati, yang menunjukkan bahwa manusia di dalam citra Allah
tidaklah jatuh [ke dalam dosa] dan adalah kekal.... Di dalam
manusia sempurna ini Sang Juruselamat menemukan rupa Allah
sendiri dan pandangan yang benar tentang manusia ini menyembuhkan
si sakit. Jadi, Yesus mengajarkan bahwa Kerajaan Allah itu utuh,
universal, dan bahwa manusia adalah murni dan suci. Manusia
bukanlah tempat human yang bersifat bendawi bagi Jiwa; ia sendiri
adalah rohani."
- Dosa dan Penyakit
Karena Allah adalah baik, "Semua di dalam semua", berupa Mind dan
tidak bersifat material, maka dosa, penyakit dan maut; sama seperti
materi, sebenarnya tidak ada, atau bukan merupakan hal-hal yang
nyata. Kepercayaan akan adanya hal-hal tersebut hanya disebabkan
oleh kekeliruan penglihatan atau salah tangkap belaka, atau karena
orang itu menolak mengakui fakta bahwa Allah adalah Semua di dalam
semua. Orang seperti itu dianggap masih memiliki mortal mind
(pikiran yang fana) dan masih terikat pada mortal error (kekeliruan
yang fana). Untuk membebaskan diri dari pikiran dan kekeliruan yang
fana itu, Mary Baker Eddy memberi resep yang sederhana: "Ubah
pikiranmu [tentang kenyataan] dan ubah hidupmu." Segera sesudah
seseorang melihat kehidupan dan kenyataan melalui lensa menurut
resep itu, maka dosa, penyakit, dan maut akan menghilang (karena
semua itu toh bersifat maya) dan ia akan menjadi Allah, dan segala
sesuatu menjadi baik. Sederhana, bukan? Di sini sekaligus terlihat
bahwa Mary dan Christian Science sangat dipengaruhi kaum
Transendentalis di New England yang sudah disebut di atas, yang
gemar berkata: "Gampangkan saja!", kendati mereka itu tidak bicara
tentang Allah ataupun agama.
- Keselamatan dan Penyembuhan
Keselamatan berarti memahami Allah, Kehidupan, Kebenaran, dan Kasih,
dan mendemonstrasikan keyakinan akan semua itu sebagai yang unggul
atas dosa, kesakitan, dan maut pada kehidupan masa kini. Sehubungan
dengan itu, diyakini bahwa bagi manusia yang sejati tidak ada
penyakit dan maut, dalam arti bahwa kehidupan tidak bisa dirusak.
Yang mengalami penyakit, maut, ataupun neraka hanyalah manusia
jasmani, yang tidak sejati dan yang jahat. "Orang berdosa membuat
nerakanya sendiri dengan berbuat jahat, sedangkan orang suci membuat
surganya dengan berbuat baik. Bila pemikiran kita jahat, kita berada
di neraka, yang merupakan kemalangan yang didatangkan sendiri,
termasuk dosa, kesakitan dan maut," demikian ajaran Mary (dikutip
dalam Backman 1982:212). Dengan demikian, keselamatan mencakup
pengetahuan atau science tentang Allah dan praktik penyembuhan (bnd.
istilah Yunani, sozein, yang punya arti ganda: menyembuhkan dan
menyelamatkan).
Christian Science berbicara tentang keselamatan kini dan di sini,
membebaskan seseorang agar memiliki kelimpahan energi, tujuan hidup,
jati diri, dan sukacita. Istilah "penyembuhan" sebagaimana digunakan
Christian Science mencakup penyembuhan masalah-masalah keluarga dan
bisnis, ketidak-adilan sosial, keterbatasan intelektual, ketegangan
jiwa, dan kerancuan moral (Facts about Christian, Science, hlm. 6).
Penyembuhan merupakan fungsi yang paling penting dalam Christian
Science. Sama seperti Mary Baker Eddy disembuhkan melalui pembacaan
Alkitab dan doa, begitu pula para practitioner Christian Science
harus menjalankan praktik penyembuhan dengan juga mengandalkan kedua
hal ini; tentu menurut petunjuk, tafsiran, dan metode yang sudah
digariskan Mary dalam buku Science and Health buku-buku pegangan
lainnya. Dengan demikian, bagi para practiner yang bekerja penuh
waktu untuk gereja ini, praktik penyembuhan itu merupakan pelayanan
rohani sekaligus profesi. Karena praktik penyembuhan ini
mengandalkan kedua sarana dan metode `rohani` itu, maka praktik itu
tidak boleh dikombinasikan dengan pengobatan dan pertolongan dokter,
kecuali menyangkut kasus-kasus usus, antara lain patah tulang dan
melahirkan (yang toh tak boleh menggunakan obat-obatan modern).
"Hanya melalui pengandalan Kebenaran secara radikallah kuasa
penyembuhan ilmiah dapat diwujudnyatakan" (Science and Health, hlm.
167).
Bahan diedit dari sumber:
Judul Buku : Berbagai Aliran di dalam dan di Sekitar Gereja
Judul Artikel: Christian Science
Penulis : Jan S. Aritonang
Penerbit : PT BPK PENABUR, Jakarta, 1996
Halaman : 391 - 395
e-JEMMi 25/2005
|
|
|
|
|
| |
|
|
|
|
|
|
|