You are hereArtikel Misi / Mewartakan Kristus di Dunia Komersial

Mewartakan Kristus di Dunia Komersial


By admin - Posted on 20 June 2023

Setialah Di Manapun Anda Berada

Orang Kristen hidup dalam ketegangan bersama dengan dunia yang telah rusak. Dan mereka tidak diperbolehkan untuk menghindari ketegangan itu, baik dengan mundur dari dunia sepenuhnya atau dengan menerimanya secara pasif. Mereka bukan "dari" dunia; maka mereka bukan milik dunia. Mereka milik Kristus. Namun Kristus tidak ingin mereka dibawa keluar dari dunia. Dia ingin kita dilindungi dari Iblis, namun aktif di dunia, yang bagaimanapun juga telah diciptakan-Nya dan di mana Dia akan berdaulat. Bahkan lebih dari itu, Dia mengutus para pengikut-Nya ke dunia. Artinya, Dia memanggil mereka ke dunia.

Orang-orang Kristen berinteraksi di dunia dengan melaksanakan pekerjaan penghidupan mereka sehari-hari. Ini adalah bagaimana mereka dapat menjadi pengaruh positif dalam kebudayaan. Aktor, musisi, dan seniman Kristen dapat menjadi garam dan terang di bidang yang sering kali hambar dan gelap. Inilah sebabnya mengapa kita membutuhkan orang Kristen di bidang hukum, politik, sains, jurnalisme, pendidikan, akademisi, dan semua profesi lainnya yang berperan dalam membentuk kebudayaan.

Gambar: bersyukur

Lebih jauh lagi, dalam dunia kerja sekulerlah penginjilan dapat terjadi paling efektif. Bagaimana masyarakat non-Kristen dapat dijangkau dengan Injil? Secara alamiah, mereka tidak mungkin datang ke gereja. Mungkin seorang penginjil mengetuk pintu mereka, tetapi pada zaman seperti sekarang, mereka mungkin tidak pernah membiarkan dia masuk. Tetapi di tempat kerja, orang non-Kristen dan orang Kristen bekerja bersama dan saling mengenal.

Kesempatan untuk bersaksi dan mengundang rekan kerja ke gereja muncul secara alami -- ketika mengambil minum atau saat rehat kopi, mendiskusikan bencana seperti serangan World Trade Center atau pernikahan yang gagal, atau momen menggembirakan seperti kelahiran anak. Orang-orang Kristen yang masuk ke dunia kerja sekuler memiliki akses ke lebih banyak orang yang belum percaya daripada seorang pendeta. Orang Kristen akan datang dari tempat yang berbeda dari orang yang belum percaya, bisa dikatakan demikian, dan pekerjaan mereka mungkin memiliki arti yang berbeda bagi mereka; namun dalam dunia kerja sekuler ini pekerjaan orang Kristen dan non-Kristen akan sama.

Tidak ada perbedaan cara Kristen untuk menjadi seorang tukang kayu atau aktor atau musisi. Pekerja pabrik, petani, pengacara, dan bankir Kristen dan non-Kristen melakukan hal yang hampir sama. Mungkin seorang Kristen bisa sangat jujur atau beretika, tetapi kejujuran dan perilaku etis diharapkan dari pekerja non-Kristen juga. Ingat, orang non-Kristen juga telah ditempatkan pada posisi mereka dan dipakai oleh Allah yang bahkan tidak mereka kenal. Setiap pekerjaan memiliki tujuannya sendiri, dan pada dasarnya hal itu berlaku sama untuk orang Kristen dan non-Kristen.

Seorang eksekutif bisnis harus menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Seorang pekerja kantoran Kristen tidak boleh menyalahgunakan uang perusahaan atau bertahan mempekerjakan karyawan yang tidak produktif. Seorang perwira polisi Kristen tidak boleh membebaskan semua penjahat dan tidak pernah melakukan penangkapan. Melakukan hal itu merupakan pelanggaran terhadap tugas dan kewajiban dari pekerjaannya. Secara rohani kehidupan orang Kristen tersembunyi bersama Kristus di dalam Allah (Kolose 3:3). Tetapi secara fisik orang Kristen hidup di dunia yang sama dengan orang lain, tunduk pada hukum alam yang sama, hidup dalam komunitas yang sama, berurusan dengan masalah praktis yang sama. Orang Kristen tidak boleh mundur dari dunia sehari-hari yang normal; mereka tidak seharusnya mengalami pengalaman mistik sepanjang waktu, berada di dunia lain, hingga mengabaikan dunia nyata di mana Allah telah menempatkan mereka.

Penilaian Allah terhadap Pekerjaan Sekuler

Banyak agama menganggap "dunia sekuler" itu jahat atau setidaknya tidak spiritual; keselamatan terletak pada pelepasan ikatan pengalaman duniawi melalui meditasi atau asketisme (gaya hidup berpantang merasakan kenikmatan jasmani - Red.) Akan tetapi, kekristenan menghargai dunia sekuler. Allah menciptakannya (bukan setan, seperti yang diyakini dalam agama Hindu) dan "melihat bahwa itu baik" (Kejadian 1:10, 12, 18, 21, 25). Terlebih lagi, Allah memasuki dunia jasmaniah ini, dengan berinkarnasi di dalam Yesus Kristus.

Orang-orang Kristen yang masuk ke dunia kerja sekuler memiliki akses ke lebih banyak orang yang belum percaya daripada seorang pendeta.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga, dalam budaya tertentu, di mana sebagai anak seorang tukang kayu Ia harus bekerja dengan tangan-Nya. Murid-murid-Nya juga berasal dari berbagai bidang mata pencarian yang berbeda. Banyak dari mereka adalah nelayan; salah satunya adalah pemungut cukai; rasul Paulus membuat tenda. Mereka mungkin menjala, memotong kain, dan menjahit dengan cara yang tidak berbeda dengan mereka yang tidak mengenal Yesus, meskipun Matius si pemungut cukai, seperti Zakheus, pasti menjadi lebih jujur dalam bekerja setelah datang kepada Kristus. Kadang-kadang para nelayan, yaitu Petrus, Yakobus, dan Yohanes memang harus meninggalkan jala mereka untuk mengikuti Kristus, meskipun mereka kembali kepada pekerjaan itu segera setelah Dia mati. Setelah Kebangkitan, mereka dipanggil untuk pelayanan berkhotbah dan mengajar. Tetapi mereka tidak dibawa keluar dari dunia sampai mereka menerima panggilan terakhir mereka untuk mati, sebagian besar sebagai martir, dan untuk kemudian menerima warisan kehidupan kekal mereka. (t/Jing-Jing)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Crossway
Alamat situs : https://crossway.org/articles/proclaiming-christ-in-the-marketplace
Judul asli artikel : Proclaiming Christ in the Marketplace
Penulis artikel : Gene Edward Veith