You are hereArtikel / Belajar Bahasa demi Misi Sangat Layak Dilakukan
Belajar Bahasa demi Misi Sangat Layak Dilakukan
Tadi malam saya berbicara dengan seorang teman baik yang, setelah bertahun-tahun melakukan persiapan dan pelatihan, akhirnya pindah bersama keluarganya ke Asia Tenggara. Setelah beberapa bulan mengikuti sekolah bahasa, mereka membuat kemajuan tetapi juga merasa putus asa. Saya mengingat hari-hari seperti itu dengan baik. Ada godaan yang sangat nyata untuk merasa tidak berguna, mengambil jalan pintas, atau mengejar strategi yang berbeda.
Pentingnya Belajar Bahasa untuk Misi
Banyak pekerja Injil yang menggunakan jasa penerjemah bertanya-tanya tentang cara terbaik menggunakan karunia mereka. Bukankah lebih baik terjun langsung ke pelayanan daripada menghabiskan waktu bertahun-tahun belajar bahasa dengan tekun? Namun, terlepas dari tersandung di sana sini oleh berbagai kesulitan dan pengalaman yang membuat rendah hati -- hanya memahami sekitar 20% dari apa yang terjadi di sekitar Anda dan mengekspresikan diri Anda seperti anak berusia empat tahun -- saya pikir pengorbanan investasi sungguh-sungguh untuk kefasihan bahasa sangatlah layak dilakukan. Berikut adalah beberapa alasannya.
1 . Investasi dalam Belajar Bahasa untuk Misi Menunjukkan Kasih
Berinvestasi sungguh-sungguh dalam bahasa menunjukkan kepada teman dan tetangga setempat bahwa Anda menghargai mereka dan budaya mereka. Sebagai orang asing yang pindah ke budaya baru, ada banyak hal yang membuat Anda berbeda dan terpisah. Banyak budaya menunjukkan keramahan yang hangat kepada orang luar dan menyambut pendatang baru, tetapi meskipun demikian, Anda disambut sebagai orang luar, bukan orang dalam. Selain itu, banyak dari kebiasaan dan preferensi kita membuat kita berbeda dan hal itu dapat memisahkan kita dari orang-orang yang kepadanya kita datang untuk menunjukkan kasih.
Berinvestasi dalam bahasa adalah cara yang pasti untuk menunjukkan kepada teman dan tetangga Anda bahwa Anda benar-benar mengasihi dan menghargai mereka serta budaya mereka. Dan ini adalah karunia yang terus memberkati ketika Anda semakin banyak belajar. Sebagai pendatang baru, Anda dapat menunjukkan kasih dan perhatian ini dengan beberapa ungkapan dan gestur yang menolong. Orang akan melihat bahwa Anda berusaha.
Akan tetapi, jika setelah enam bulan kosakata Anda masih terbatas pada frasa seperti "Halo, nama saya Clyde" dan "Apa ini?" Anda telah menunjukkan kepada tuan rumah bahwa Anda tidak benar-benar menghargai bahasa dan budaya mereka. Sebaliknya, jika Anda terus berinvestasi dalam bahasa dan semakin fasih, Anda akan diundang semakin dalam ke dalam hati orang-orang yang ingin Anda layani. Ini memberikan kedalaman dan kekayaan yang nyata bagi persekutuan dan hubungan. Yang terpenting, orang cenderung lebih menerima kabar baik Yesus jika itu datang dari seseorang yang telah menunjukkan kasih dan perhatian kepada mereka.
2. Pemahaman Budaya Meliputi Pemahaman Bahasa
Ada banyak hal yang bisa kita pelajari hanya dengan hidup di tengah suatu masyarakat dan mengamati serta berinteraksi dengan mereka. Namun, kita tidak akan pernah bisa sepenuhnya memahami budaya tanpa memahami bahasanya.
Bahasa dibentuk oleh budaya; itu memberi ekspresi pada apa yang dibutuhkan dan dihargai masyarakat. Akan tetapi, bahasa juga membentuk budaya. Artinya, kebutuhan dan nilai-nilai yang membentuk bahasa pada akhirnya menghasilkan pola-pola budaya. Pola-pola ini kemudian memberikan ekspresi yang cepat dan mudah untuk ide-ide tertentu[1] sementara ide-ide lain akan relatif lebih sulit untuk diungkapkan dengan tepat.
Sebuah contoh mungkin berguna di sini. Orang-orang yang kami layani sangat menghargai keluarga. Nilai ini terlihat dari banyaknya kata keluarga yang mereka gunakan. Dalam bahasa Inggris, jika saya mengatakan "paman", itu bisa jadi kakak laki-laki ibu saya, adik laki-laki ibu, suami kakak perempuan ibu, suami adik perempuan ibu -- dan begitu juga untuk pihak ayah. Saya akan memanggil mereka semua "paman." Bahasa ini, di sisi lain, memiliki delapan kata berbeda untuk menggambarkan hubungan itu! Dan delapan kata untuk "bibi." Dan banyak lagi kata-kata tentang keluarga yang persis sama.
Nilai keluarga dan komunitas diekspresikan dalam berbagai ekspresi yang rumit, yang diperlukan ketika keluarga majemuk hidup bersama! Dengan mempelajari bahasa secara mendalam, Anda tidak hanya memperoleh kemampuan untuk berkomunikasi secara leluasa tetapi juga untuk mendapatkan wawasan tentang nilai-nilai dan pola berpikir mereka.
3. Misi Kita Membutuhkan Kata-kata
Tugas yang Yesus berikan kepada kita mencakup pengajaran dan pemuridan (Matius 28:19-20). Saat Dia mengutus kita ke dunia, amanat-Nya adalah menjadikan murid, mengajar mereka segala yang Dia perintahkan. Amanat ini luas, dan kemampuan kita untuk berkomunikasi pun harus demikian.
Untuk bisa mengajar secara mendalam, kita harus bisa berbicara dengan jelas dalam bahasa lokal. Ini berarti lebih dari sekadar bisa berhubungan dengan orang-orang. Kita harus mampu mengomunikasikan dengan jelas konsep-konsep kompleks yang merupakan inti dari pesan Injil, seperti penebusan atau pendamaian oleh korban pengganti.
Bahkan dalam bahasa Inggris, bahasa yang mendapat manfaat dari pemikiran Kristen selama berabad-abad, ini adalah gagasan yang kompleks dengan istilah asing. Tantangan hanya timbul di antara orang-orang yang mendapat sedikit atau tidak ada sama sekali pengaruh Kristen dan Anda harus meminjam terminologi agama pagan setempat. Kebutuhan akan kehati-hatian dan ketepatan dalam berkomunikasi mengharuskan Anda mempelajari bahasa lokal secara menyeluruh.
4. Daya Tahan Jangka Panjang Sangat Penting
Alasan terakhir kemahiran bahasa itu penting bersifat agak praktis -- daya tahan jangka panjang. Kemahiran berbahasa lokal memungkinkan orang untuk melihat Anda sebagai orang dalam, dan itu membantu Anda merasa di rumah. Jika setiap interaksi yang Anda lakukan sepanjang hari setiap hari mengingatkan orang bahwa Anda adalah orang luar -- dan mengingatkan Anda bahwa tempat ini bukan rumah duniawi Anda -- Anda akan sulit untuk bertahan lama. Kemahiran berbahasa lokal bermanfaat dalam hal ini. Setiap interaksi memiliki potensi untuk memperdalam hubungan dan membuat Anda dekat dengan orang-orang yang Anda layani.
Alasan untuk memiliki komitmen mendalam terhadap pembelajaran dan kefasihan bahasa sangatlah banyak, tetapi sebagaimana hal baik lainnya, harganya mahal. Mungkin butuh waktu bertahun-tahun, dan itu pasti membutuhkan banyak kerendahan hati yang diperoleh dari Allah. Jika Anda sudah atau sedang mempertimbangkan pelayanan lintas budaya, saya ingin mendorong Anda untuk terus maju dalam tugas besar belajar bahasa untuk kemuliaan Allah. Dia layak! (t/Jing-Jing)
[1] Dalam hal mengekspresikan ide, beberapa di antaranya relatif lebih sulit untuk diungkapkan dengan tepat.
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Radical |
Alamat situs | : | https://radical.net/article/language-learning-for-missions |
Judul asli artikel | : | Language Learning for Missions is Worth It |
Penulis artikel | : | Clyde Davidson |
- Login to post comments
- 18 reads