Home
       

Resources
Artikel
Artikel-artikel MISI
Bahan PA
Misi Allah Bagi Dunia &
Para Pengubah Dunia
Cerita Misi
Alkitab di Seluruh Dunia :
48 Kisah Nyata
Buku
Buku-buku Misi
Doa
Doa bagi Negara
Doa bagi Kota
Doa bagi Suku
PD Timotius
40 Hari Doa
e-KJDN
Info
Sejarah
Ulasan Tokoh MISI
Lembaga
Lebih dekat dengan lembaga MISI
Media
Berbagai program pengabaran Injil
Lintas Budaya
Lintas Religi
Profil Suku di Indonesia
 
 Renungan
 Kesaksian
 
| negara 3
dari 43 negara

AFRIKA SELATAN

"Buku apa yang benar-benar dibutuhkan anak-anak untuk membentuk nilai-nilai kekristenan di dalam diri mereka?" Dale Dieleman, wakil dari Worldwide Christian Schools, menyatakan bahwa pertanyaan itulah yang menyulut api pelayanan di hati organisasi-organisasi pelayanan, dan yang melatarbelakangi munculnya program My Own Bible untuk Afrika Selatan. Murid-murid menjalankan program tersebut berdasarkan kurikulum pendidikan yang alkitabiah dan belajar bagaimana menggunakan Alkitab. Setelah lulus, mereka bisa memiliki Alkitabnya sendiri. "Sering kali, hanya itulah satu-satunya Alkitab yang ada di rumah. Dan akan menjadi pelayanan bagus yang lain juga bila setelah anak-anak membawa Alkitab ini ke rumahnya, seluruh keluarganya ikut membukanya." Dieleman mengatakan bahwa sekolah minggu, gereja- gereja, dan sekolah-sekolah dasar menggalang dana lewat proyek- proyek khusus. "Peran kami secara keseluruhan adalah menggalang dana, untuk mendapatkan 5 dolar untuk tiap Alkitab, yang juga meliputi materi studi yang digunakan anak-anak dalam pelajarannya. Ini adalah jenis buku tugas yang mudah dikonsumsi, mereka dapat menggunakan dan mencari jawabnya dalam Alkitab lalu mengisi informasi yang diperlukan."
[Sumber: Mission Network News, Oktober 2006]

Pokok Doa:

  • Puji syukur kita naikkan kepada Allah yang telah menggerakkan WCS untuk terlibat dalam pelayanan pendidikan bagi anak-anak di Afsel. Kita juga perlu bersyukur atas kurikulum yang disusun berdasarkan Alkitab.
  • Berdoalah agar anak-anak maupun orang tua mereka bisa semakin kenal Kristus lewat Alkitab yang mereka baca. Mohonkan juga kecukupan dana bagi WCS untuk menjalankan pelayanan ini.

e-JEMMi 43/2006


Di Afrika Selatan, jutaan orang sedang menderita kelaparan karena mereka kekurangan makanan dan air. Perwakilan dari Trans World Radio menggambarkan situasi itu sebagai berikut. "Kami menyaksikan situasi dimana makanan mulai habis di banyak wilayah. Zimbabwe kemungkinan wilayah yang terburuk saat ini, diikuti Swaziland dan Botswana dan wilayah Northern Cape di Afrika Selatan. Jika hujan tidak segera turun maka Afrika akan berada dalam situasi yang sulit. Perwakilan ini juga mengatakan bahwa TWR merupakan organisasi vital karena mereka mensharingkan informasi penting melalui siaran radio. Dengan demikian, kami dapat menceritakan kepada orang banyak tentang hal- hal yang benar terjadi. Siaran radio ini bisa digunakan untuk meminta dukungan doa dari banyak orang di berbagai belahan dunia agar terjadi perubahan di Afrika, sekaligus sebagai media untuk mengirimkan informasi.

[Sumber: NEWSBRIEF--2003-12-23]

Pokok Doa:

  • Berdoa agar banyak orang yang bertelut untuk mendoakan Afrika Selatan sehingga bencana kelaparan yang dihadapi bisa segera diatasi.
  • Doakan supaya kesempatan ini bisa dipakai oleh organisasi Kristen yang saat ini aktif melayani di Afrika Selatan untuk mensharingkan tentang Kabar Baik kepada para penduduk.

e-JEMMi 03/2004



Sebuah pelayanan radio membantu para pendengarnya untuk menjadi seorang yang "lebih dari para pemenang" di Afrika Selatan. Pelayanan radio tersebut telah membuktikannya saat menghadapi tantangan di masa-masa krisis yang melanda negara ini. Problema AIDS yang menjadi pokok permasalahan. Di suatu tempat dimana stasiun-stasiun radio Kristen tidak diijinkan masuk, Trans World Radio (TWR) menemukan cara untuk menembus tempat-tempat tersebut. Perwakilan dari TWR mengatakan bahwa stasiun-stasiun radio komunitas diperlukan untuk memenuhi kuota materi keagamaan. "Saat ini kami sedang berusaha menyediakan program-program di wilayah-wilayah strategis yang berlandaskan pada ajaran Alkitabiah. Saat ini TWR merasa perlu untuk memenuhi kebutuhan komunitas-komunitas ini dimana televisi tidak bisa diakses dan dimana tingkat kemiskinan sangat tinggi." Perwakilan dari TWR mengatakan bahwa salah satu proyek TWR yaitu "Project Mofenyi" (moh-FAY-nee) telah meningkatkan kesadaran terhadap AIDS. Program ini menyediakan beberapa cara untuk menolong orang-orang memikirkan tentang perawatan di rumah, bagaimana mengatasi kemiskinan, membawa perspektif Alkitabiah untuk menunjukkan kepada mereka bagaimana mencegah mereka dari terinfeksi HIV/AIDS, sekaligus memberitakan Injil dan mensharingkan tentang Kabar Baik.

Sumber: Mission Network News, October 24th, 2003

  • Bersyukur atas pelayanan radio yang telah berhasil menembus wilayah Afrika Selatan dan menolong para penduduknya untuk menghadapi masa-masa krisis.
  • Doakan untuk program-program Alkitabiah yang sedang dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan komunitas-komunitas miskin yang tidak bisa mengakses televisi. Doakan agar program-program ini bisa berjalan secara efektif dan menolong pendengarnya untuk mengenal kasih Yesus.

e-JEMMi 46/2003


Seorang Kristen menyelenggarakan konferensi pelatihan bisnis di kota Durban, Afrika Selatan, dan kesaksiannya didengarkan oleh lebih dari 1000 mahasiswa dan para profesional yang mengikuti konferensi. Saat konferensi berakhir, ada sebanyak 373 kartu respon dari peserta konferensi yang telah berdoa untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka secara pribadi dan 615 orang telah mendaftarkan diri untuk mengikuti kelas-kelas follow-up yang ditawarkan di seluruh kota.

Sumber: Advance, June 1, 2003

  • Bersyukur atas respon yang diberikan oleh para mahasiswa dan profesional di Durban. Minta kepada Allah untuk memberikan hikmat bagi para pemimpin Kristen di Durban dan sumber daya manusia yang ada untuk menindaklanjuti konferensi tersebut.
  • Doakan agar para petobat baru ini dapat bertumbuh semakin kuat dalam Kristus dan menjadi saksi yang hidup bagi masyarakat kota Durban secara luas.

e-JEMMi 25/2003


"Kami memulai hari ini di Afrika Sub-Sahara dimana sekitar 13 juta anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS." demikian laporan perwakilan dari "AIDS, Orphans and Street Children" (AOSC) yang bermitra dengan "Teen Mission International". Perwakilan tersebut mengatakan bahwa AOSC membantu "Teen Mission" dalam menjangkau anak-anak miskin dengan mencukupi kebutuhan fisik mereka.

"Kami sudah membangun 5 unit penyelamatan anak yatim. Kami mempunyai 10 anggota staf nasional yang sudah selesai dari Sekolah Alkitab dan Pelatihan dimana mereka bertugas untuk menjangkau anak-anak tersebut. Dengan demikian, anak-anak itu mempunyai tempat untuk bernaung dan mendapatkan pengobatan dasar jika sakit. Kami juga mengajar mereka berkebun dan menanam makanan untuk keperluan mereka. Selain itu, mereka juga memberitakan Injil kepada orang-orang Afrika muda ini. Kami mendirikan dan mengadakan Sekolah Minggu. Kami menyelenggarakan Kamp Kristen sebulan sekali. Anak-anak akan datang dan mereka mengikuti sekolah Injil Liburan."
Banyak anak Afrika Selatan yang datang kepada Kristus.

Sumber: Mission Network News, Feb 14, 2003

  • Doakan pelayanan AOSC dan "Teen Mission" dalam melayani anak- anak yatim di Afrika Selatan baik secara jasmani dan rohani.
  • Berdoa juga untuk 10 orang staf nasional yang telah diperlengkapi untuk menjangkau anak-anak Afrika Sub-Sahara bagi Kristus.
  • Berdoa agar Allah mencukupi kebutuhan dana yang diperlukan untuk melakukan pelayanan tersebut.

e-JEMMi 18/2003


Di Sub-Sahara Afrika ada lebih dari 13 juta anak-anak menjadi yatim piatu karena HIV/AIDS. Jacqui Bond melayani bersama dengan "AIDS, Orphans and Street Children" (AOSC), partner dari Teen Missions International. Bond mengatakan bahwa AOSC sedang menolong Teen Missions untuk mencukupi kebutuhan fisik dari anak-anak itu.

"Kami telah membangun lima tempat yang kami sebut sebagai unit penyelamatan anak-anak yatim piatu. Kami telah memiliki 10 staf nasional yang sudah menyelesaikan Teen Missions Bible School dan pelatihannya. Sekarang mereka sedang menjangkau dan melayani anak-anak yatim piatu ini. Dengan demikian anak-anak itu punya tempat tujuan ketika membutuhkan bantuan kesehatan. Kami juga mengajarkan bagaimana berkebun dan menanam pohon untuk mencukupi kebutuhan pangan mereka sendiri."
Selain itu, mereka juga menceritakan tentang Injil kepada para anak dan remaja di sana. Mereka juga mengadakan Sekolah Minggu. Selain itu, juga diadakan acara kemah Kristen sekali sebulan.

Sumber: Mission Network News, February 14th, 2003

  • Doakan AOSC dalam usahanya untuk menolong anak-anak yatim piatu korban penyakit HIV/AIDS di Afrika Selatan. Doakan agar pelayanan mereka bisa efektif untuk menjangkau anak-anak ini bagi Kristus.
  • Berdoa supaya benih Injil yang ditaburkan bisa tertanam dalam hati anak-anak yang dilayani ini, bertumbuh dan menghasilkan buah bagi kemuliaan Nama-Nya.

e-JEMMi 09/2003


Afrika Selatan ada di persimpangan baik secara budaya, spiritual, dan secara fisik. Skala kemiskinan dan penderitaan di benua Afrika sungguh menakutkan. Di negara seperti Afrika Selatan, banyak tragedi yang dialami termasuk adanya wabah AIDS. Salah seorang perwakilan dari "Walk through the Bible" menceritakan secara terperinci tentang bagaimana organisasi tersebut memberikan respon terhadap krisis yang terjadi di Afrika Selatan. Tahun yang lalu organisasi ini menyelenggarakan kursus 'Hope for Africa' yang merupakan jawaban Allah terhadap masalah AIDS dan kursus ini mendapat sambutan yang positif di seluruh Afrika. Sebuah konferensi telah diselenggarakan pada minggu pertama di bulan Mei untuk memperlengkapi para pemimpin gereja dengan pelayanan outreach dan penginjilan bagi penduduk Afrika Selatan.

Sumber: Mission Network News, May

  • Doakan konferensi untuk pada pemimpin di Afrika Selatan agar dapat menjadi titik tolak bagi kemajuan pelayanan di wilayah Afrika. Berdoa juga untuk kursus-kursus yang dilakukan oleh "Walk through the Bible".
  • Berdoa agar pengajaran Alkitab, sarana pelatihan penginjilan dapat dikembangkan di berbagai wilayah di Afrika Selatan.

e-JEMMi 25/2002


"Dia adalah seorang wanita sederhana yang melakukan sesuatu yang masuk akal dan realistik. Namun, justru dialah yang dipakai Yesus untuk mendirikan sebuah gereja di perkampungan gelandangan yang penduduknya berjumlah 450 orang.", seperti yang telah dilaporkan oleh Danie Vermeulen, koordinator DAWN di Afrika Selatan. "Kerry merupakan jemaat biasa dari gereja di Richards Bay, Afrika Selatan. Dia menjadi tenaga sukarelawan untuk mengatur air dan makanan bagi para wanita dengan bayi mereka yang sedang menunggu dokter di Kwambonami. Suatu hari, ada banyak makanan yang tersisa dan dia merasa bahwa Tuhan menghendaki ia supaya pergi ke daerah di Kamp Slovo, untuk mencari apakah ada orang yang kelaparan di sana. Di Slovo, dia menemukan ada 450 orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Oleh kerena tersentuh dengan keadaan tersebut, maka dia memutuskan untuk membawa makanan ke daerah tersebut setiap hari. Pada hari yang ketiga, ada tiga orang yang mendekati dia. Ternyata mereka adalah para pemimpin dari komunitas tersebut. "Kami ingin berbicara dengan Anda. Mengapa Anda melakukan hal ini? Mengapa Anda memberikan makanan kepada orang-orang ini?", tanya mereka. "Yesus menghendaki agar saya melakukan hal ini.", jawab Kerry. "Jadi, di perusahaan manakah Yesus bekerja?", tanya salah seorang dari mereka. "Dia tidak bekerja untuk sebuah perusahaan." jawabnya. "Dia adalah Tuhan." "Dapatkah kami bertemu Yesus, Tuhanmu itu? Jika dia mau melihat 450 orang penghuni kampung gelandangan ini, maka Dia pastilah Tuhan yang sebenarnya. Jika kami dapat bertemu Dia, maka seluruh komunitas yang berada di sini akan melayani Dia.", kata salah satu mereka. Kerry memberi tahu mereka bahwa dia akan memperkenalkan Yesus pada hari Sabtu. Setelah itu, dia kembali ke gerejanya. Dia meminta film mengenai Yesus dan 1000 bungkus makanan untuk hari Sabtu, sehingga tiap orang akan cukup mendapat makanan dan melihat bahwa pemeliharaan Tuhan tidak pernah berhenti, bahkan dia memiliki lebih dari cukup untuk semua.

Pada hari Sabtu, setiap orang dapat makan sepuas mereka. Ini merupakan makanan terbaik yang pernah mereka makan. Pada hari itu, ada beberapa anak yang baru pertama kali makan daging selama hidup mereka. Pada sore harinya, mereka menonton film mengenai Yesus. Akhirnya, mereka menerima Yesus sebagai Juruselamat mereka. Sebuah gereja didirikan di sana dan dikenal sebagai gereja Kamp Slovo -- melalui seorang wanita yang mau dipakai Yesus.", kata Vermeulen.
Sumber: Mission Network News, July 16, 2004

  • Doakan agar anak-anak Tuhan tergerak hatinya untuk melaksanakan tugas yang diberikan Yesus kepada meraka, yaitu membawa jiwa bagi Kristus.
  • Berdoa untuk gereja Kamp-Slovo agar bisa berkembang dan merasakan kasih Kristus yang luar biasa bagi hidup mereka.

e-JEMMi 31/2004


Akhirnya, kerinduan umat Kristen di Afrika Selatan untuk menjangkau bangsa mereka telah tercapai, dimana ada sekitar 180.000 orang yang mendengar berita mengenai Yesus Kristus. Dengan membawa sebuah proyektor tua dan generator portable, Jan melakukan perjalanan di wilayah Afrika Selatan dan memutar film YESUS. Sebelum memutar film tersebut di suatu wilayah, Jan menghubungi para pendeta lokal di wilayah tersebut dan meminta mereka untuk melakukan pelayanan follow-up bagi setiap orang yang memberikan respon, setelah menyaksikan penayangan film YESUS. Jan bahkan tidak segan untuk mengeluarkan uang dari dompetnya sendiri untuk melakukan pelayanannya tersebut.
Sumber: Mission Network News, October 14th, 2004

  • Bersyukur untuk 180.000 orang yang telah mendengar berita Injil. Doakan pelayanan follow-up yang mereka perlukan agar iman mereka kepada Yesus bisa semakin bertumbuh.
  • Berdoa untuk Jan dan para pekerja misi lainnya yang menyebarkan berita Injil di wilayah Afrika Selatan.

e-JEMMi 43/2004


ACSI (Association of Christian Schools International) meluncurkan program ´School In A Bag´ bagi anak-anak para penderita AIDS di Afrika Selatan. Satu dari sembilan orang Afrika Selatan terinfeksi virus yang disebabkan oleh AIDS. Kebanyakan yang meninggal ini adalah para orangtua, dan dampaknya ratusan anak menjadi yatim piatu dan menjadi kepala keluarga. Perwakilan dari ASCI menjelaskan tentang proyek pendidikan nontradisional ini. Biasanya program pemberantasan buta huruf menggunakan alat-alat peraga bergambar beruang Teddy dan es krim. Namun peraga tersebut sudah tidak cocok lagi jika digunakan untuk mengajar anak-anak yang berusia 9-11 tahun yang hidup di jalanan. Mereka telah dapat melihat kenyataan hidup. Karena itu, ASCI akan menerapkan kurikulum yang mereka miliki." Program dengan kurikulum baru tersebut akan diujicobakan bulan depan bersama dengan pusat-pusat sumber baru. Diharapkan, proyek pendidikan tersebut akan diluncurkan secara resmi pada Juni nanti. "Kami sedang melatih para relawan untuk membagikan ´School in A Bag´ kepada anak-anak. Kami melatih mereka supaya bisa memberikan kursus pendidikan dasar kepada anak-anak sesuai dengan kurikulum yang ada." Kurikulum yang dibuat ASCI mencakup realita hidup di dunia yang rusak ini dan mengarahkan anak-anak jalanan kepada pengharapan yang bisa mereka miliki di dalam Yesus -- Allah yang mengasihi mereka dan menginginkan mereka menjadi milik-Nya.
Sumber: Mission Network News, January 28th 2005

  • Bersyukur dan berdoa untuk pelayanan yang dilakukan ASCI dan para relawan yang dilatihnya untuk memberitakan tentang pengharapan sejati dalam Yesus.
  • Berdoa agar melalui model pendidikan dari ASCI, anak-anak di Afrika Selatan mempunyai kesempatan untuk mengenal kasih Allah dalam kehidupan mereka.

e-JEMMi 06/2005



|




 Ke atas 
© 2003 YLSA