You are here
Henry M. Stanley
Kematian David Livingstone memberi dampak psikologis yang amat hebat terhadap dunia penutur bahasa Inggris. Semangat pelayanan misi mencapai puncak yang tinggi ketika pemuda dan pemudi yang giat secara sukarela mengajukan diri untuk melayani di luar negeri, apa pun risikonya. Bagian dari semangat misi ini terinspirasi oleh karya penjelajahan Henry Stanley, yang mengambil peran yang diwariskan Livingstone, dan menjalaninya dengan tekad yang bulat. Perjalanan selama 999 hari yang dilakukan Henry Stanley untuk melintasi benua Afrika ini, menggugah rasa ingin tahu dunia dan mengutus kalangan misionaris untuk berjuang demi memulai pelayanan mereka di Benua Hitam.
Windows of Hope
Windows of Hope bermula dari kerinduan yang Tuhan tanamkan pada Dr. James Lindgren. Dokter dengan keahlian peidatrik, penyakit dalam dan pengobatan darurat ini, meyakini pelayanan medis dan kemanusiaan merupakan 'platform' yang baik bagi pekabaran Injil. Dicerahkan oleh pesan: "Ketika Aku lapar, kamu memberi aku makan, ketika Aku telanjang kamu memberi aku pakaian, ketika Aku sakit kamu merawat Aku ..." (Matius 25:35-36), pelayanan ini didirikan untuk tiga tujuan utama. Ketiga tujuan tadi adalah: membantu mengurangi penderitaan umat manusia melalui pelayanan kemanusiaan dan medis, memberi kesadaran betapa berharga dan mulianya setiap manusia, serta menunjukkan demonstrasi praktis dari kasih Yesus. Windows of Hope juga terbilang baik dan profesional dalam melakukan mission trip. Orang-orang yang rindu untuk melayani dalam jangka waktu tertentu, dapat mengirimkan aplikasi mereka, terutama lewat situs ini. (NY)
Terlibat dalam Misi 2 (Editorial Edisi 46-2012)
Shalom,
Sering kali, kita memiliki kerinduan yang besar untuk melayani Tuhan. Namun, karena kurang yakin pelayanan apa yang dapat kita lakukan, kita hanya melibatkan diri dalam banyak kegiatan gereja ataupun aksi-aksi sosial, yang kita anggap sebagai salah satu bentuk kepedulian gereja kepada masyarakat. Memulai sebuah pelayanan mungkin memang memerlukan sebuah alur yang akan meyakinkan kita pada panggilan pelayanan kita. Jika Anda merasa ladang misi adalah panggilan Anda, artikel berikut ini kiranya dapat menolong Anda untuk melangkah menuju panggilan pelayanan Anda. Selamat membaca.
Bagaimana Memulai
Membangun Pendukung Rohani Anda
Langkah pertama yang dapat Anda lakukan ketika Anda merasa terpanggil dalam pelayanan misi adalah berbicara kepada gembala atau pendeta Anda, dan meminta penguatan serta dukungan doa dari mereka. Mungkin, Anda juga membutuhkan peneguhan di depan umum, seperti dalam sebuah "altar call" di gereja atau dalam kelompok PA Anda. Dukungan doa dan perhatian dari rekan-rekan Kristen sangatlah penting, terutama pada tahap-tahap awal, sementara komitmen Anda untuk melakukan pelayanan di luar negeri itu bertumbuh.
Papua Nugini Tahun 2012
Selama setengah bulan, sebuah desa bernama Yembiyembi, di daerah Timur Papua Nugini, bagian tengah, dikepung banjir. Banjir di beberapa titik mencapai kedalaman 3 meter, yang ketinggiannya melebihi ambang batas landasan yang dibutuhkan bagi banyak pesawat untuk mendarat. New Tribes Mission telah mengirim beberapa pilot yang mengirimkan bantuan. Misionaris BB mengatakan bahwa kebutuhan harian selama banjir adalah mie instan dan sereal.
Info
Pada e-JEMMi edisi 45, khususnya pada kolom Doa Bagi Dunia (Pokok doa poin ke-2) tertulis, "Doakan agar orang-orang kristen dapat bertekun, dan terintimidasi ketika membagikan kasih serta pengampunan bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus, termasuk bagi pelaku penyerangan." Yang benar adalah "Doakan agar orang-orang Kristen dapat bertekun dan tidak terintimidasi, ketika membagikan kasih serta pengampunan bagi orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus, termasuk bagi pelaku penyerangan." Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan tersebut. Terima kasih.
Dasar-Dasar Pekerjaan Misi
Sekilas, Perjanjian Lama sepertinya tidak banyak berbicara tentang misi, namun lebih sering mengisahkan tentang perang yang brutal dan pembantaian terhadap berbagai bangsa penyembah berhala.
Terlibat dalam Misi 1 (Editorial Edisi 45-2012)
Shalom,
Banyak orang Kristen terpanggil dalam pelayanan misi ke berbagai daerah, bahkan sampai ke luar negeri. Tentu ada faktor pendorong yang sangat kuat, yang mampu "memindahkan" mereka ke tempat yang bahkan tidak mereka ketahui apakah ada jaminan keselamatan atas hidup mereka di sana atau tidak. Hal ini juga yang mendorong kami untuk menyajikan pembahasan tentang dasar-dasar pekerjaan misi. Dengan membaca artikel ini, kami berharap kita dapat mengetahui bagaimanakah Alkitab, khususnya PL, memandang pekerjaan misi ini. Selamat membaca.
Betawi di Indonesia (Editorial Edisi 44-2012)
Shalom,
Selain telah menerima anugerah keselamatan, setiap orang tebusan Kristus pun mendapat panggilan untuk menderita bagi Kristus. Sukacita karena telah diselamatkan oleh Kristus, tentunya menjadi berkat yang indah dalam hidup orang percaya. Namun, bagaimana jika penderitaan datang di tengah giatnya kita melayani Tuhan? Banyak respons berbeda muncul dari setiap orang percaya ketika menghadap penderitaan. Respons seperti apakah yang seharusnya orang Kristen miliki terhadap penderitaan? Bagaimanakah kita seharusnya memandang dan memosisikan diri dalam penderitaan? Dan, mengapa Allah mengizinkan penderitaan dialami anak-anak-Nya? Kiranya artikel berikut ini dapat menambahkan perbendaharaan "cara menghadapi penderitaan" dalam kehidupan kita. Selamat membaca.
Rela Menderita
Setiap pekerja Kristus harus RELA menderita. 1 Petrus 4:lberkata, "Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamupun harus juga mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, -- karena barangsiapa telah menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa." Sikap dan pandangan yang benar mengenai penderitaan harus menjadi suatu bagian penting dalam perlengkapan setiap pekerja Kristus.