Gunakan Waktu untuk Tiga Hal Berikut, Selagi Masih Bisa Menyebut “Hari Ini”

Masih segar dalam ingatan kita tragedi jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Kepulauan Seribu pada Oktober 2018 lalu. Kejadian ini menyisakan pilu yang teramat dalam bagi keluarga korban. Kementerian Keuangan pun berduka karena kehilangan sejumlah pegawai.

Sebagian korban hendak menengok keluarga di Jakarta, lalu kembali ke Pangkal Pinang pada Senin pagi untuk bekerja. Sebelum berangkat, mereka mungkin pamit kepada anak, istri, suami, atau orang tua, berjanji akan kembali minggu depan. Namun, siapa yang akan menyangka itu menjadi pertemuan terakhir mereka.

Sungguh, kejadian ini mengingatkan kita bahwa kita tidak punya banyak waktu …
Hidup Manusia seperti Rumput

Barangkali ada yang berpendapat, “Bertobat itu nanti saja kalau sudah tua. Mumpung masih muda, kita nikmati sepuas-puasnya hidup ini.”

Sayang sekali, tak ada jaminan seseorang baru meninggal saat lanjut usia. Tidak ada yang tahu kapan saatnya akan tiba, dan tak seorang pun bisa menolak ketika ajal menjemput.

Sebab: “Semua yang hidup adalah seperti rumput dan segala kemuliaannya seperti bunga rumput, rumput menjadi kering, dan bunga gugur.” – 1 Petrus 1:24

Rumput mewakili tumbuhan yang kecil dan lemah. Rentan diinjak orang, dicabut, dilindas kendaraan, dimakan kambing, kekeringan, dan mati kapan saja. Seperti halnya rumput, manusia tidak seharusnya sombong dan takabur tentang masa depan.

Sebagian dari kita memulai hari dengan rutinitas kesibukan. Ada yang mengejar jadwal meeting di kantor, bertemu klien, pergi ke kampus, belanja ke pasar, mengantarkan anak sekolah, dan lain sebagainya. Di tengah semua itu, siapa yang bisa menebak apakah detik berikutnya adalah akhir hidupnya?

“… sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.” – Yakobus 4:14
Waktu sangat singkat: apa yang harus kita lakukan?

Karena tidak tahu apa yang akan terjadi, alangkah baiknya jika kita membenahi hidup setiap hari. Pastikan kita melakukan beberapa hal berikut:

1. Jangan tunda pertobatan

Pertobatan bukanlah proses sekali untuk selamanya pada awal kita mengikuti Yesus. Pertobatan perlu dilakukan setiap hari, sepanjang hidup. Kenapa? Karena sadar atau tidak, kita pasti melakukan kesalahan, baik terhadap Tuhan maupun sesama, bahkan diri sendiri. Kesalahan adalah hal yang manusiawi, tetapi keputusan untuk segera memperbaiki diri harus menjadi prioritas kita.

Renungkanlah, dalam hal apa kita belum bertobat? Barangkali kita masih sering berpikir negatif, bergosip, bicara kasar, tidak jujur, dan lain-lain. Saat itu terjadi, atau bahkan sebelumnya, biasanya ada suara hati yang memperingatkan kita. Janganlah kita abaikan dia.

“Tetapi apabila pernah dikatakan: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman.” Ibrani 3:15

2. Hidup damai dengan semua orang

Apakah Anda punya unfinished business dengan orang lain dan menunggu waktu yang tepat untuk menyelesaikan?

Bijaklah menggunakan kesempatan yang ada, karena bisa jadi kita takkan punya waktu lagi. Mungkin ada yang bertengkar dengan pasangannya, lalu berangkat kerja dengan hati dongkol, tetapi kendaraan yang ditumpanginya berakhir seperti kejadian di atas. Betapa sedih kesan terakhir bagi pasangan yang ditinggalkan.

Selesaikan semua ganjalan dalam hubungan Anda dengan segera. Ucapkan salam hangat kepada pasangan, anak-anak, atau siapa pun yang bersama Anda sebelum berpisah jalan. Memang ini terdengar sepele, tetapi dengan demikian, niscaya kita tidak akan menyesali hidup yang kita jalani.

3. Tunjukkan perhatian kepada orang-orang terkasih

Kesibukan kerap mengalihkan perhatian kita sehingga lupa untuk sekadar menanyakan kabar orang-orang yang kita kasihi. Kapan terakhir kali kita berkomunikasi dengan orang tua, anak, atau sahabat kita? Kapan terakhir kali kita kunjungi mereka?

Mungkin kita tinggal di kota atau desa yang sama, atau berbeda wilayah tapi masih bisa dijangkau. Namun, meskipun jarak itu dekat, tanpa kepedulian, bisa jadi kita malah bertahun-tahun tidak bertemu.

Jadi, tunjukkan perhatian Anda sedapat dan sesempat yang Anda bisa. Jangan sampai pertemuan terakhir Anda adalah saat memberikan penghormatan terakhir.

Mari gunakan waktu sebaik mungkin untuk bertobat, hidup damai, dan mengasihi orang lain, selagi kita masih bisa menyebut “hari ini.” Tuhan Yesus memberkati.

Source : https://gkdi.org/blog/gunakan-waktu-untuk-tiga-hal/