Doa bagi Bangsa

RENUNGAN

Doa bagi Bangsa

"Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis- habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!" (Ratapan 3:20-23)

Dalam hidup yang berliku-liku ini, sering kali kita tersesat di tengah-tengah tumpukan masalah yang ada. Jiwa kita tertekan melihat lingkungan sekitar kita yang tidak bertuhan, yang tidak mengenal Tuhan, dan tidak memiliki kasih dalam kehidupan. Apabila kita melihat keluarga besar yang menghina Tuhan, kolega kita yang hidupnya tidak memedulikan adanya Tuhan, dan masyarakat kita yang tidak berseru dan berharap kepada Tuhan, jiwa kita seharusnya sedih dan meratap.

Apa sebenarnya yang terjadi sehingga Tuhan tidak memulihkan kota tempat kita hidup dan segera datang membereskan ketidakadilan dan penderitaan di tengah-tengah masyarakat? Sesungguhnya, Tuhan ingin kita berbalik kepada Dia, berdoa bagi orang-orang di sekitar kita yang kita kasihi. Tuhan ingin Dia menjadi bagian dalam hidup kita dan tinggal di dalam kita dan orang-orang di lingkungan sekitar kita. Apakah kita memiliki hati yang berdoa bagi bangsa dan dunia tempat kita hidup? Apakah hati kita pilu melihat kekejian dalam masyarakat di sekitar kita? Apakah kita disegarkan senantiasa oleh rahmat Tuhan yang baru? Atau, hati kita mulai acuh untuk berharap, mulai tidak peduli, dan bahkan menganggap enteng firman Tuhan? Jangan sampai kita akhirnya dibiarkan Tuhan menghina Tuhan dan binasa selama-lamanya.

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Pillar (Buletin Pemuda Gereja Reformed Injili Indonesia)
Alamat situs : http://www.buletinpillar.org/renungan/doa-bagi-bangsa
Judul asli renungan : Doa bagi Bangsa
Penulis artikel : Lukas Yuan Utomo
Tanggal akses : 7 Agustus 2017