India: Dr. PJ

"Saya merasa seolah-olah salah satu lengan saya terpotong," kata Dr. PJ. Itu adalah khotbah yang paling sulit selama hidupnya -- saat penguburan anak laki-lakinya sendiri. Suaranya penuh dengan emosi, "Namun dengan apa pun yang masih kumiliki, saya akan terus melayani Kristus."

Dr. PJ memimpin pekerjaan The Voice of the Martyrs di India dan sering kali menyabung nyawa dalam perjalanan untuk menguatkan orang-orang Kristen di negara-negara yang tertutup. Dia juga memberitakan firman Tuhan di banyak KKR di India, dan telah menyaksikan ribuan orang datang kepada Kristus.

Pekerjaannya telah membangkitkan amarah orang-orang radikal di tanah kelahirannya. Pada bulan Juli 1999, sebuah batu jatuh menimpa jendela mobilnya dan mengenai dahi Dr. PJ, meninggalkan ceceran darah. Seminggu kemudian anak laki-lakinya yang bungsu, M, berjalan di dekat kampus kedokteran di mana ia sedang belajar untuk menjadi dokter, sebuah mobil FIAT dengan kecepatan penuh menabraknya dan lari. Penabrak itu tidak pernah ditemukan. M, dengan luka parah, jatuh koma dan meninggal beberapa hari kemudian.

Seperti yang dijanjikannya, kematian anaknya tidak menghentikan pelayanan Dr. PJ. Sejak kematian anaknya, ia terus berkhotbah di banyak KKR, memenangkan ribuan orang kepada Kristus. Harga yang harus dibayar oleh pelayanan Dr. PJ sangat besar -- anaknya sendiri. Tapi dia tidak sendiri. Allah juga tahu bagaimana rasanya kehilangan seorang anak supaya orang lain dapat diselamatkan.

Jalan ke depan yang harus dilalui gereja Tuhan adalah curam dan panjang. Selama lebih dari dua ribu tahun, banyak orang didorong dengan keinginan jahatnya untuk menentang Injil Kristus. Sebagai orang Kristen, kita harus bersedia untuk bayar harga -- meskipun kita tidak diminta untuk melakukannya. Inilah yang kita pelajari dari kehidupan Abraham. Dia bersedia mengorbankan Ishak -- yang melaluinya berkat akan diberikan. Kesediaan kita berkorban bagi Kristus menjadikan kita kuat. Ide pengorbanan membuat tujuan kita semakin jelas. Pengorbanannya menguatkan karakter kita. Komitmen dengan harga yang harus dibayar mengubah keluarga kita, lingkungan kita, dan dunia kita bagi Kristus. Kita belajar seberapa kuat kita ini sesungguhnya. Meskipun kita tidak berharap untuk kehilangan apa yang kita kasihi -- mari kita tetap bertahan untuk setia, apa pun situasi yang kita hadapi.

Pokok doa:

  1. Doakan agar Dr. PJ tetap tekun mewartakan Injil di India dan Tuhan makin memakainya secara luar biasa untuk memenangkan jiwa bagi Tuhan.

  2. Doakan agar penabrak yang menewaskan putra Dr. PJ ini beserta pihak-pihak yang menentang penginjilan di India boleh mengalami lawatan Allah, dan diinsafkan oleh Roh Kudus atas dosa-dosa mereka.

  3. Doakan agar Tuhan mengaruniakan keteguhan hati dan komitmen kuat bagi para utusan Injil yang melayani di India, sehingga mereka tetap setia melakukan penginjilan, apa pun risiko dan pengorbanan yang harus dialami.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul asli buku : Extreme Devotion
Judul buku terjemahan : Devosi Total
Penulis : Tim The Voice of the Martyrs
Penerjemah : Fintawati Rahardjo dan Ivan Haryanto
Penerbit : Yayasan KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Surabaya 2005
Halaman : 13

e-JEMMi 25/2011