Gereja Imigran Tiongkok Berdiri di Rusia

Kesaksian berikut ini, yang ditulis oleh Pendeta misionaris/aktivis dari Taiwan, menceritakan tentang perintisan berdirinya gereja bagi para imigran Tiongkok yang ada di Moskow, Rusia, sekaligus tentang bagaimana ciri khas dari jemaat gereja tersebut.

St. Sophia

Karena berkenalan dengan seorang saudara seiman di Amerika, maka terbukalah pintu Injil di Rusia pada tahun 1995. Di bawah pimpinan Roh Kudus, pada awal tahun, pekerja internasional telah membaptis jemaat pertama sebanyak 21 orang, di sungai Moskow, di kota Moskow. Total baptisan pada tahun itu semuanya berjumlah 57 orang. Jemaat di sana memiliki kerohanian yang baik, menaati firman Tuhan, dan mempunyai pengalaman tersendiri dalam hal iman. Sebelum dibaptis, para simpatisan terlihat mantap dengan jumlah kehadiran rata-rata 10 -- 20 orang. Dapat terlihat bahwa iman mereka bertumbuh di dalam Kristus.

Jemaat di sini mempunyai ciri khas sebagai berikut:

  • Cepat memperoleh Roh Kudus, mungkin karena lingkungan yang buruk, sehingga hati mereka haus akan kebenaran.
  • Kebanyakan jemaat berasal dari daerah Utara, misalnya Beiping, Tianbi, Harbin, Heinan, Xiaxi, Neimeng, tetapi ada juga sebagian jemaat yang berasal dari Selatan.
  • Rata-rata pendidikan mereka tinggi, ada yang menjadi dokter (bagian Tengah dan Barat), hakim, insinyur, profesor dan lain-lain.
  • Kebanyakan jemaat di sana tidak bekerja sesuai dengan pendidikan mereka. Mereka kebanyakan menjadi pedagang.
  • Karena negara mereka pernah mengalami 'badai besar', maka hidup mereka sangat sederhana.
  • Tidak ada keinginan untuk menetap lama, jika sudah mendapat uang yang cukup, mereka ingin kembali ke kampung mereka.

Dari awal, pekerja internasional telah menaruh perhatian luar biasa pada wilayah ini, dan mereka senantiasa mengutus pekerja untuk menggembalakan jemaat di daerah ini secara bergilir. Saya, sebagai pekerja sukarelawan internasional, pada tanggal 5 -- 21 September, pergi bersama Pendeta Go Heng Xiong, untuk membuka ladang Injil
di Rusia, dan bersama dengan Sdr. Song Li Qiang, kepala urusan keagamaan, setiap hari berpuasa dan berdoa selama satu jam, sebelum memulai pekerjaan. Puji Tuhan, Tuhan beserta dengan kami!

Kami mendapati bahwa berdirinya gereja ini adalah pekerjaan Allah. Hari ini kami dapat berkumpul bersama karena 5 hal berikut:

... berdirinya gereja ini adalah pekerjaan Allah.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

  • Tahun 1991, runtuhnya komunisme di Rusia menyebabkan negara ini menjadi negara yang bebas beragama dan mulai mengizinkan misionaris dari luar negeri masuk.
  • Perubahan struktur perekonomian, dari perencanaan ekonomi menjadi pasar ekonomi sehingga banyak barang luar negeri masuk, menyebabkan banyak orang Tiongkok datang untuk mencari nafkah.
  • 'Daratan Tiongkok' dan Rusia sudah menjalin persahabatan sejak lama, banyak orang Tiongkok belajar di Rusia. Berdirinya gereja di Rusia, meskipun diperkenalkan bukan oleh orang Rusia, tapi pengetahuan akan bahasa Rusia menjadi sangat penting.
  • Penghasilan di Tiongkok daratan sangat minim, dengan bekerja keras di Rusia, pemasukan yang di dapat akan jauh lebih besar, sehingga orang Tiongkok beranggapan bahwa Rusia adalah suatu tempat yang baik untuk mencari nafkah.
  • Besarnya amanat penginjilan dunia bagi jemaat gereja. Orang-orang Kristen harus bekerja sama, satu sama lain untuk mencapai keberhasilan.

Gereja Moskow yang baru berdiri, dapat dijadikan contoh pembukaan ladang baru bagi negara yang merdeka dan negara lain, juga Eropa Timur. Ini berpengaruh besar bagi pekerjaan kudus di Tiongkok, dan menjadi suatu kekuatan besar bagi seluruh pendeta
. Mohon bantu doa demi perkembangan pekerjaan kudus di Moskow di kemudian hari. Amin.

Diedit dari sumber:
Judul Buletin : Warta Sejati, Edisi 33, November -- Desember 2002
Judul Artikel : Melintasi Siberia
Penulis : Siao Rung Kuang, Taiwan
Penerbit : Departemen Literatur Gereja Yesus Sejati Indonesia
Halaman : 16 -- 21
Situs : http://members.tjc.org/sites/en/id/GA%20Documents/WS33.pdf
Sumber : e-JEMMi 07/2003