Suku Kaur

Rumpun : Pasemah
Wilayah : Sumatera
Jumlah Penduduk : 100.000
Kristen yang diketahui : 0
Persentase Kristen : 0%
Alkitab : Belum
Film Yesus : Belum

Suku ini terletak di propinsi Bengkulu, tepatnya di pinggir pantai Samudra Indonesia di kota Bintuan, Kec. Kaur Selatan, Kabupaten Bengkulu Selatan. Kini mereka juga banyak bermukim di Kec. kaur Utara. bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Kaur adalah bahasa Mulak. Mata pencaharian pokoknya ialah bertanam padi. Selain itu daerah ini terkenal dengan hasil cengkehnya dan ladanya. Hasil dari daerah ini, pada masa kini, sudah mudah pemasarannya, karena pada akhir Pelita III jalan darat antara Bengkulu dan Bintuhan telah dibuka dengan kondisi baik. Keakaraban pada sesama masyarakat suku Kaur selain nampak dari adanya sistem gotong royong yang masih terlihat di mana-mana; juga sistem kekerabatannya yang masih tetap dipertahankan, meskipun sudah ada sedikit pergeseran.

  1. Suku ini masih dibelenggu Iblis. Kemungkinan besar, belum satu orang pun yang menjadi ciptaan baru Yesus Kristus. Berdoa untuk orang-orang percaya (seandainya ada) yang tinggal di kota Bintuan, Tanjung Iman, dan sekitarnya agar mereka dapat menyatakan kasih Yesus Kristus kepada orang Kaur.

  • Doakan pemerintah daerah dan stafnya supaya bekerja dengan hikmat dari Allah saja.
  • Berdoa supaya melalui PI kepada orang Kaur, banyak orang yang dimenangkan. Sepengetahuan kami belum ada orang yang ber-PI di situ.
  • Berdoa supaya Tuhan mengirimkan pekerja-pekerja-Nya untuk suku ini. Berdoa Alkitab dapat diterjemahkan ke dalam bahasa suku ini, juga doakan untuk bahan-bahan literatur lain yang dibagikan kepada suku ini.
  • Orang Kaur berdekatan dengan orang Serawai. Di antara orang Serawai ada orang Kristen (kira-kira 1,5-2%). Berdoa agar mereka dapat menyatakan kasih Yesus Krsitus kepada orang Kaur.