You are heree-JEMMi No. 05 Vol.21/2018 / Kombai di Indonesia
Kombai di Indonesia
PROFIL SUKU
Kombai di Indonesia
Populasi | Bahasa Utama | Agama Terbanyak |
---|---|---|
5.900 | Kombai | Kekristenan (60.00%) |
Kristen | Protestan | |
60.00% | 3.00% |
Pendahuluan/Sejarah
Mereka menjalankan mata pencaharian, terutama untuk menyambung hidup, dengan bertani, berburu, dan beberapa memanfaatkan gaharu di dataran rendah Papua Utara. Dengan tanah yang berada di ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut, suku Kombai paling mudah dicapai dengan kapal. Kapal bisa disewa di Kouh. Lima hari perjalanan dari Merauke melalui sungai dengan kapal dari Kapal Motor Perintis. Mereka suka berdandan secara tradisional dengan labu dan bulu burung kasuari untuk menyambut tamu. Mereka juga menampilkan tarian dengan gendang dan panah.
Terdapat satu sekolah menengah pertama di daerah yang memakai bahasa tertentu, tetapi tidak terdapat sekolah menengah atas.
Para wanita mengumpulkan makanan dan berkebun. Pakaian yang dipakai suku Kombai biasanya modern, tetapi jarang dicuci. Mereka makan sayur-mayur, sagu, babi, dan binatang liar hasil perburuan mereka. Suku Kombai memakai pisau, kapak baja, panah, dan sekop sebagai peralatan. Umumnya, rumah-rumah dibangun dengan tonggak dari batang kayu dengan palem atau lantai semen dan tembok papan atau batang. Di setiap rumah terdapat lapisan daun tipis atau lipatan daun di atas atapnya. Infrastruktur di daerah itu memiliki sebuah radio SSB di Kombai dan enam radio di Kouh, beberapa generator pribadi, dan satu komunitas satelit TV. Biasanya, orang-orang mendapatkan air minum langsung dari sungai, sumur, atau air hujan. Tidak ada klinik di bagian barat tanah Kombai dan mereka sering terjangkit malaria, sakit kulit, dan paru-paru. Sebuah gereja Reformed ada di daerah yang memakai bahasa tertentu.
Terkadang, suku Kombai dikenal sebagai orang-orang Komboy. Mereka lebih memilih untuk disebut Wanggom. Ada beberapa dialek bahasa yang dikenal, yaitu Kombai Tengah dan Tayan. Orang-orang Kombai memakai bahasa Kombai di rumah untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga, dan menggunakan bahasa Kombai dan juga bahasa Indonesia untuk berkomunikasi dengan teman-teman. Biasanya, ibadah di gereja dilangsungkan dalam bahasa Indonesia dan di rumah, orang-orang Kimaama biasanya menggunakan bahasa Kimaama. (t/Jing-Jing)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | The Joshua Project |
URL | : | https://joshuaproject.net/people_groups/12759/ID |
Judul asli artikel | : | Kombai in Indonesia |
Penulis artikel | : | Tim The Joshua Project |
Tanggal akses | : | 23 Oktober 2017 |
- Login to post comments
- 5323 reads