John Gibson Paton

Latar Belakang: John Gibson Paton lahir pada 24 Mei 1824 di Braehead, Kirkmahoe, Dumfriesshire, Skotlandia. Ia adalah anak sulung dari sebelas bersaudara dalam keluarga Kristen yang saleh. Pada usia 12 tahun, ia
membantu ayahnya dalam pembuatan kaus kaki sambil belajar bahasa Latin dan Yunani. Setelah menabung, ia melanjutkan pendidikan teologi dan medis di Glasgow. Pada tahun 1858, ia ditahbiskan sebagai misionaris dan berlayar ke New Hebrides
(sekarang Vanuatu) bersama istrinya, Mary Ann. Mereka tiba di Pulau Tanna pada 5 November 1858 dan memulai pelayanan di antara suku-suku kanibal setempat.

Warisan Pelayanan: Meskipun menghadapi tantangan besar, termasuk kematian istri dan anaknya akibat demam tropis, Paton tetap setia dalam pelayanannya. Ia berhasil mempelajari bahasa setempat dan menerjemahkan Alkitab ke
dalam bahasa mereka. Pelayanannya membawa perubahan signifikan, dengan banyak penduduk pulau yang beralih ke Kekristenan. Ia juga menentang praktik "blackbirding" yang memperbudak penduduk asli. Paton meninggalkan warisan
sebagai pionir misi yang berani dan berdedikasi, menginspirasi banyak orang untuk terlibat dalam misi lintas budaya.