Sekitar satu juta orang Bihari tinggal di penampungan-penampungan pengungsi di Bangladesh. Kelompok suku yang menggunakan bahasa Urdu ini terdampar di tempat ini saat orang-orang Pakistan Timur berbahasa Bengali memenangkan kemerdekaannya dari Pakistan di tahun 1971. Biharis menjadi korban balas dendam sesudah perang dan mereka dikumpulkan di tempat-tempat penampungan untuk melindungi mereka.
Lalu 30 tahun kemudian, suku Bihari masih tinggal di 66 tempat penampungan yang telah berubah menjadi daerah perkotaan kumuh yang cukup padat. Daerah ini tidak punya sanitasi yang layak ataupun air bersih. Para pemuda Bihari tidak mengetahui sama sekali tentang hidup di luar tempat penampungan mereka -- atau tentang keselamatan di dalam Yesus Kristus.
Sumber: Advance, March 23, 2003