Doa Bagi Venezuela
Satu tim misionaris yang sedang melayani di keluarga-keluarga di Caracas, Venezuela, merasakan bahwa Allah memimpin mereka untuk mendoakan 2.500 keluarga yang tinggal di kota itu. Mereka mulai dengan mendaftar gereja-gereja dan pribadi-pribadi yang rindu untuk berdoa bagi satu keluarga tertentu setiap harinya. Harapannya adalah suatu saat nanti ada kelompok-kelompok yang mendoakan sejumlah 2.500 keluarga. Sejak persekutuan doa itu dimulai, Allah telah mencurahkan berkat dan sekarang ada lebih banyak anggota keluarga yang mulai meminta untuk mengadakan kelompok pemahaman Alkitab daripada jumlah pemimpin rohani yang tersedia! Terpujilah Tuhan yang telah bersedia mendengarkan doa-doa dari umat-Nya dan menjawabnya sesuai dengan kasih-Nya bagi mereka yang terhilang.
Sumber: Advance: Feb. 5, 2003
Ada pengumuman mengejutkan di Caracas, Venezuela. Presiden Venezuela Hugo Chavez dalam pidatonya di televisi yang disiarkan secara nasional mengumumkan bahwa misionaris New Tribes Mission (NTM) akan dikeluarkan dari negara itu. Beliau tidak menyebutkan secara detail waktunya, namun dikatakan bahwa hal itu akan dilakukan secara baik-baik. "Kami sangat sadar dengan implikasi pernyataan Presiden Chavez tersebut terhadap kelanjutan pelayanan organisasi NTM. Kami akan mencari cara dan menggunakan segala kesempatan untuk menyikapi pernyataan Presiden tersebut dan membantu beliau agar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang organisasi dan pekerjaan NTM di Venezuela. Keprihatinan utama kami adalah mengenai masyarakat pribumi di Venezuela yang telah dilayani para misionaris NTM. Selain pengajaran keagamaan, pelayanan NTM juga mengadakan pelayanan di bidang kemanusiaan, pengembangan masyarakat, dan pendidikan baca tulis. Kami menaruh penghargaan dan hormat yang tinggi kepada para penduduk, hukum dan negara Venezuela. Tujuan kami adalah untuk melayani para masyarakat pribumi. Kami juga mengerti bahwa Presiden Chavez menginginkan yang terbaik bagi rakyat Venezuela. Kami menyadari bahwa kesempatan melayani masyarakat pribumi di negara ini selama 59 tahun adalah sebuah hak istimewa dan kami sangat berharap dapat terus melanjutkan pelayanan NTM pada masyarakat pribumi di Venezuela."
Sumber: Get Info -- New Tribes Mission, October 17th, 2005
Selanjutnya kita akan beralih ke Venezuela di mana gerakan misi kini telah diambil alih oleh orang-orang suku Maco. Wakil organisasi New Tribes Mission, Greg Sanford, mengatakan ketika satu kelompok suku itu membuka hati kepada Injil. Mereka ingin mengabarkan Injil itu kepada orang lain. "Sejumlah petobat itu bersama beberapa misionaris kami telah berhasil mencapai desa lainnya yang dihuni orang Maco. Jaraknya memang cukup jauh dan kami telah mengajar serta berkhotbah di sana. Baru saja, kami menerima kabar bahwa lebih dari 100 orang di lokasi kedua itu telah menerima Kristus setelah akhirnya dapat mengerti dan memahami Injil dengan baik." Kelompok ini baru saja dibaptis. Sekarang, lanjut Stanford, untuk follow-upnya tim telah berusaha untuk memastikan bahwa gereja Kristus yang baru itu memiliki alat untuk bertumbuh. "Tim kami di sana tentu telah dikaruniai Tuhan hikmat dan tenaga untuk tetap mendorong adanya proses penerjemahan supaya suatu hari kelak gereja ini memiliki Alkitab Perjanjian Baru yang lengkap dalam versi bahasa mereka."
Sumber: Mission Network News, September 19th 2005
"Ketika mengunjungi sebuah sekolah misi di Venezuela, kami bertemu dengan mantan tukang sihir," tulis penginjil Paul Otremba. "Pada waktu masih kecil, ia adalah anak yang percaya pada roh dan cukup terbiasa untuk berhadapan dengan roh-roh jahat. Ia selalu ditemani oleh satu roh jahat yang memberi perintah kepada roh jahat lainnya yang lebih rendah kekuatannya agar menuruti perintah anak muda itu. Suatu hari, anak muda tersebut memerintahkan roh jahat pelindungnya untuk melukai seorang Kristen. Roh-roh jahat itu kembali dengan membawa berita bahwa mereka tidak dapat mencelakai orang Kristen itu karena dia lebih berkuasa. Roh-roh jahat itu bahkan terbakar ketika mereka mencoba untuk menyentuhnya. Berita itu mengejutkan tukang sihir muda itu karena ia selalu berpikir bahwa ia telah bekerja dengan kuasa yang paling kuat. Ia mulai melakukan percobaan. Dia mencoba untuk menemukan siapa yang dapat ia celakai dan siapa yang tidak. Ia bisa mengganggu orang-orang Kristen yang tidak mempunyai persekutuan yang nyata dengan Yesus, tetapi ia tidak dapat menyentuh pengikut Yesus yang setia. Kemudian ada seorang yang bercerita banyak tentang Yesus kepadanya. Sekarang tukang sihir muda itu telah bertobat dan menjadi murid Yesus." Dia berkata kepada saya, "Mengapa tidak dari dulu ada orang yang menceritakan tentang Yesus kepadaku."
Sumber: FridayFax, January 7, 2005
Venezuela -- Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang memenangkan pemilihan umum ulang, kini mendapat beragam tanggapan dari orang-orang Kristen. Trans World Radio (TWR) menyiarkan program agama Kristen di Venezuela. Jim dari TWR mengatakan, ketika satu organisasi misi diusir keluar dari perkampungan suku tahun lalu, TWR justru mengalami suatu pertumbuhan. Kepedulian Chavez terhadap dunia pendidikan mendorong stasiun radio untuk menyiarkan program anak-anak. "Banyak stasiun radio yang kurang menyajikan dan menghasilkan program untuk anak-anak. TWR sudah menawarkan program untuk anak-anak bernama Pedrito el Pulpo, untuk disiarkan di stasiun radio umum." Chavez membutuhkan pendidikan tentang moral di sekolah-sekolah negeri. "TWR diberi wewenang untuk masuk ke dalam sekolah-sekolah negeri dengan menggunakan bahan dari program radio anak-anak, mengadakan pertunjukan boneka, dan memberikan Alkitab serta undangan.
[Sumber: Mission Network News, Desember 2006]
Pokok Doa:
Balai desa itu penuh dijejali orang-orang sampai melebihi kapasitas. Suasana desak-desakan tersebut membuat hawa di hutan yang panas itu menjadi semakin panas. Saya duduk di sebuah bangku kecil yang tentu tidak dapat memenuhi gambaran saya akan tempat duduk yang nyaman. Kaki harus ditekuk sehingga lutut menyentuh dagu dan posisi tubuh harus saya atur sedemikian rupa agar punggung tidak sampai terkena kotoran-kotoran yang melekat di dinding belakang saya. Ditambah serbuan gigitan serangga-serangga kecil penghisap darah yang sepertinya sangat menikmati kulit dan daging saya. Namun hari itu tetap akan menjadi hari yang paling tak dapat saya lupakan di atas segala hari yang pernah saya lalui.
Semua berawal dari desa Marueta di negara Venezuela beberapa tahun lalu. Setelah hampir setahun mengajarkan Injil kepada suku Maco, giliran kami untuk mendengarkan mereka. Dan kami, para misionaris menangis saat mendengar orang-orang itu mengungkapkan iman mereka yang sederhana namun mendalam pada Tuhan serta penerimaan mereka atas berkat keselamatan yang Ia berikan. Namun itu masih permulaan.
Setahun kemudian, ketika gereja orang Maco di Marueta mendengar bahwa desa tetangga di Porvenir juga ingin mendengarkan "perkataan Tuhan" mereka langsung bersemangat ingin pergi. Selama sekitar 1 tahun, sebuah delegasi orang percaya dari Marueta menempuh perjalanan 1 jam dengan perahu tiap minggunya untuk mengajar sesama saudara bangsa Maco selama dua hari dengan cara yang sama seperti saat mereka dulu diajar. Dan kini, penduduk desa Porvenir berkumpul bersama kami untuk mendengarkan orang-orang percaya di Marueta menceritakan tentang kehidupan, kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus Kristus -- sebagai bentuk anugerah kasih Tuhan bagi keselamatan dunia termasuk bagi penduduk Porvenir. Selanjutnya, adalah acara dimana orang-orang tersebut diundang untuk maju ke depan membagikan apa yang mereka pikirkan sementara delegasi Marueta duduk.
Keheningan di ruangan itu terasa lebih menyesakkan daripada hawa yang panas. Suasana sunyi itu sangat membuat jantung berdebar-debar. Hal ini membuat kami risau terhadap para pengajar dari Marueta itu.
Lalu, satu demi satu, penduduk Porvenir itu mulai berdiri dan menyatakan bahwa mereka menerima Kristus sebagai bagian dari hidupnya. Di seluruh balai pertemuan itu, mereka berdiri dan menyatakan dalam bahasa mereka, kepercayaannya akan Dia yang telah menyelamatkan.
Sekelompok kecil orang di bagian belakang ruangan yang tak sependapat mulai menertawakan dan mencemooh beberapa orang yang sedang berbicara. Namun, di luar dugaan, justru semakin banyak orang Maco dari Porvenir yang dengan berani menyatakan keputusan mereka untuk memberikan jiwanya kepada Tuhan.
Saya melirik teman-teman dari Marueta dan melihat air mata mulai membasahi mata mereka. Itu adalah air mata generasi kedua. Mereka sekarang mengalami apa yang kami rasakan dulu -- sukacita luar biasa ketika mendengar saudara-saudari baru dalam Tuhan menyatakan dirinya kepada dunia. Dan dari bangku kecil saya, dengan lutut yang menyentuh dagu, saya menangis bahagia bersama mereka.
Sumber: Dave Zelenak, NTM, January 31, 2006
Awal bulan Juni yang lalu, ribuan orang berdemonstrasi di Venezuela karena keputusan Presiden Hugo Chavez yang bermaksud membungkam media oposisi. Hal ini tentu mengancam Trans World Radio yang juga berkantor di Venezuela. Jim dari TWR mengatakan bahwa saat ini mereka beroperasi seperti biasanya. Namun, "Sejak awal, kehendak Chaves sudah cukup jelas. Dia terus menyempurnakan keputusannya. Sudah jelas bahwa ia adalah orang Sosialis dengan interpretasi Marxis. Dia sudah mengemukakan hal itu secara terbuka dan itulah arah yang akan dia tuju bersama dengan pemerintahannya." Bisakah mereka menjadi target dari berita Injil yang disiarkan? Hal itu belum bisa dilihat, meskipun sudah ada pikiran untuk mengupayakannya. Jim mendesak kita semua untuk berdoa bagi Venezuela. "Saya rasa kita perlu berdoa agar Tuhan dipermuliakan melalui segala sesuatu yang terjadi di sana, agar Tuhan memberikan kebijaksanaan kepada para pemimpin gereja, dan agar mereka tahu hidup dan melayani di dalam situasi yang sulit ini."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juni 2007 | Berita selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/9978 |
Pokok Doa
Beberapa hari lalu, Kongres Venezuela memberikan persetujuan awal terhadap rancangan undang-undang yang mengakui kekuasaan Presiden Hugo Chavez untuk mengeluarkan dekrit. Kondisi ini memprihatinkan bagi orang-orang Kristen. Todd dari Voice of the Martyrs mengatakan, "President Hugo Chavez mendapatkan hampir seluruh kekuatan sebagai seorang diktator di seluruh negeri itu. Dia akan diizinkan tinggal di kantor sekehendaknya dan memerintah negara itu berdasarkan surat-surat keputusan yang dibuatnya." Tahun lalu Chavez memaksa keluar organisasi misi asal AS yang berada di pedalaman. Saat ini, belum jelas apa arti pengusiran tersebut bagi pekerja Kristen nasional di Venezuela. Namun, Todd mengatakan Chavez tidak mempunyai masa lalu yang baik. "Chavez sangat mencintai Fidel Castro. Kita tahu dia tidak bersahabat dengan gereja di negerinya. Jadi, Anda lihat saja fakta-faktanya dan lihat masa lalu. Maka Anda akan lihat siapa saja yang menjadi teman-teman Chavez, Anda akan menjadi ngeri jika Anda mempunyai pekerja Kristen di Venezuela."
[Sumber: Mission Network News, Februari 2007]
Pokok Doa:
Saat kekristenan injili berkembang di Venezuela, banyak gereja yang terpecah di bawah politik Presiden Hugo Chaves, demikian menurut laporan Washington Post. Anggota Las Acacias, gereja injili terbesar di Caracas, berkata, "Banyak orang telah meninggalkan Las Acacias karena sang pendeta memihak kepada lawan." Referendum 2 Desember untuk merevisi undang-undang di Venezuela menimbulkan pertentangan dan protes keras dalam negara tersebut. Gereja-gereja menjadi medan perang yang penting bagi perjuangan Chavez untuk membawa orang-orang Venezuela kepada "revolusi sosialnya". Banyak pendeta yang menghindari pembicaraan politik, namun mengakui bahwa masalah yang menimpa negara tidak berhenti di pintu gereja. Sekarang pertanyaannya bukan lagi apakah mereka akan ikut Kristus, tapi apakah mereka juga akan ikut Chaves. (t/Novita)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2008, Volume 26, No. 1 |
Judul asli artikel | : | Evanelicals Split Over President |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Situasi politik yang terjadi di Venezuela telah berdampak bagi kehidupan gereja di sana. Mari berdoa agar para pemimpin gereja memiliki hati yang bijaksana untuk tidak memakai mimbar dan gereja sebagai alat politik.
Berdoa bagi orang-orang percaya di Venezuela, agar Tuhan memberi kedamaian hati sehingga mereka tetap dapat beribadah dan tidak ikut terbakar oleh suasana politik yang ada.