Doa Bagi Ecuador
Dengan segenap kemampuannya yang telah dipelajarinya selama beberapa tahun pelatihan, Sandy, seorang pilot MAF, mencari jalur yang tepat untuk mendaratkan pesawatnya di wilayah Ekuador. Ia sedang mengangkut kargo yang sangat berharga, yaitu seorang dokter misionaris SM. Beliau membawa vaksin untuk Hepatitis B. Berkat kasih Allah, jalur pendaratan pesawat dapat terlihat jelas sehingga pesawatnya dapat mendarat dengan baik. Dokter SM segera bekerja keras di desa lokal tersebut. Tugasnya sangat penting karena lebih dari setahun yang lalu diketahui jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mengidap penyakit hepatitis B telah meningkat 4 kali lipat, dan beberapa diantaranya telah meninggal. Kerjasama yang dilakukan dengan MAF telah membuat dokter ini dan staf medis lainnya dapat memberikan vaksinasi ke seluruh desa di wilayah tersebut dan diharapkan dapat sekaligus memberantas penyakit itu.
"Kemungkinan beberapa anggota tim dapat mencapai desa-desa yang mudah dijangkau dengan berjalan kaki selama 1 minggu. Tetapi ... virus hepatitis akan terus menyebar dengan cepat. Hanya dengan pesawat, semua desa terpencil dapat dijangkau tepat pada waktunya."
Sumber: Flightwatch, MAF
Seorang pria dari suku Indian Quichua, yang telah menjadi perintis gereja di Guayaquil, Ekuador ternyata tidak pernah belajar membaca. Dia menjadi Kristen beberapa tahun yang lalu. Kerinduan terbesarnya adalah membaca Alkitab. Dia mencoba, dan mencoba, dan ternyata tidak bisa dan tidak ada seorang pun yang mengajarinya. Akhirnya, dia menjadi semakin rajin berdoa dan meminta kepada Tuhan agar menolongnya sehingga dia bisa membaca Firman Allah itu. Suatu hari setelah dia berpuasa dan berdoa selama beberapa saat, Polivio membuka Alkitabnya pada Mazmur 27 -- dia terkejut karena ternyata bisa memahami kata per kata dari pasal tersebut. Saat ini, Allah sedang menggerakkan Polivio dan 10 perintis gereja lainnya di Ekuador untuk melayani suku Quichua.
Sumber: ADVANCE: August 3, 2003
Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya.
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa:
Seorang Kristen yang menjadi anggota Kongres Nasional Ekuador menunjukkan jati dirinya. Saat pertama kali terpilih, dia menghubungi Bible League untuk membantunya dalam menyediakan Alkitab bagi teman-temannya. Laporan terbaru adalah ada beberapa rencana untuk mengadakan presentasi Alkitab lagi. Rencana ini dilakukan untuk mencari cara agar bisa membantu mereka, anggota kongres yang belum mendapatkan Alkitab di presentasi perdana. Sekarang, ketika para legislator menyampaikan pidato di kongres, Alkitab selalu menjadi bahan referensi yang selalu dipakai.
Sumber: Mission Network News, November 2nd, 2004
Lima puluh tahun telah berlalu sejak peristiwa terbunuhnya lima misionaris yang mencoba menginjili suku Indian di hutan Ekuador. Namun, suasana yang begitu berbeda kini disaksikan oleh pilot Mission Aviation Fellowship saat ia sedang mengitari tepi sungai dimana para mendiang misionaris tersebut dulu dipanahi. Sekitar 200 orang di bawah terlihat sedang menyaksikan upacara pembaptisan 10 orang suku Indian Waorani. Suku Waorani sebelumnya dikenal sebagai orang Auca (kejam) sebelum mereka dijamah oleh kasih Tuhan lewat anggota-anggota keluarga para misionaris yang terbunuh di tahun 1956 itu. Acara pembaptisan itu adalah puncak dari sebuah kegiatan konferensi Waodani. Lloyd Rogers dari Christian Mission in Many Lands menyebut bahwa ini adalah kegiatan pertemuan orang percaya Waorani yang terbesar. "Wanita-wanita telah berjalan kaki lebih dari 3 hari dan banyak orang yang terlambat dan baru sampai ketika tengah malam, yang rela menelusuri sungai dengan perahu kano. Ini menunjukkan betapa luar biasanya usaha banyak orang ini untuk dapat sampai di sini. Kami sangat rindu untuk dapat mendengar Firman Tuhan diberitakan dengan cara yang benar-benar spesial." Kematian para misionaris lima puluh tahun yang lalu telah menjadi benih Injil yang sekarang telah bertumbuh dan menghasilkan buahnya.
Sumber: Mission Network News January 13th 2006
Pokok Doa:
HCJB Global mengatakan bahwa meskipun tidak ada listrik di seluruh negara Ekuador, mereka masih tetap dapat mengabarkan Injil melalui siaran radio.
Misi ini juga merawat generator darurat di rumah sakit mereka di Quito dan Shell; rumah sakit Quito beroperasi dengan sangat baik, kecuali mesin scan CAT-nya.
"Terus terang, ini sangat menakjubkan," kata asisten direktur rumah sakit tersebut. "Listrik mati, generator menyala."
Kekeringan parah yang dialami Ekuador selama 50 tahun merupakan penyebab utama berkurangnya pasokan listrik. Ekuador bergantung pada tenaga air untuk menghasilkan listrik di negara mereka. Karena kekeringan, setengah tenaga listrik dipasok dari PLTA terbesar Ekuador.
Pada 5 November, pembagian listrik dimulai, dan pemerintah telah menyiapkan energi tambahan. Menurut HCJB Global, Presiden Ekuador, RC, mengatakan persediaan ini bisa digunakan selama "beberapa bulan". Beberapa laporan mengatakan listrik untuk daerah-daerah pemukiman dikurangi hingga 10 persen.
Pelayanan HCJB Global di Amerika Latin antara lain adalah siaran radio, berbagai bentuk perawatan kesehatan, dan program pengembangan kepemimpinan. (t/Ratri)
Diterjemahkan dari: Mission News, November 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13519
Pokok doa:
Mengucap syukur untuk hal-hal ajaib yang telah Tuhan lakukan melalui pelayanan HCJB Global. Doakan terus agar Tuhan menolong pemerintah Ekuador menyediakan pasokan listrik.
Doakan juga jiwa-jiwa baru di Ekuador, agar Tuhan memampukan mereka untuk mengenal-Nya secara pribadi. Berdoa juga agar Injil yang disampaikan melalui radio HCJB dapat dimengerti oleh para petobat baru.