Uganda Tahun 2005

Pemberontakan telah membekaskan luka bagi seluruh generasi anak-anak
di Uganda. Saat ini PBB meningkatkan perhatiannya pada Uganda untuk
membantu lebih dari 2 juta orang yang harus mengungsi akibat perang
saudara. Laporan dari PBB mengatakan bahwa keadaan itu merupakan
salah satu krisis pengabaian kemanusiaan terbesar. Menurut wakil
World Vision, Amy Parodi, tragedi yang sedang terjadi adalah
generasi muda di Uganda kini hanya mengenal perang. "Pemulihan
kerohanian, konseling, dan bantuan psikologi adalah hal yang sangat
penting, selain untuk membantu warga pengungsi yang tidak mempunyai
pekerjaan ini agar mendapatkan kembali mata pencahariannya sehingga
mereka dapat menopang hidupnya sendiri. Dengan demikian, mereka tak
perlu lagi melakukan kekerasan untuk mendapatkan kebutuhan mereka."
Parodi mengatakan bahwa tim mereka juga sangat sensitif terutama
pada dampak Injil di daerah tersebut. "Kami memiliki kesempatan yang
menakjubkan, terutama lewat pusat pemulihan kami, khususnya untuk
sharing tentang hal mengampuni pada anak-anak yang dirawat di tempat
ini. Jadi ketika mereka datang ke World Vision Center dan mereka
belajar bahwa mereka telah diampuni, karena ada seorang Pribadi yang
telah membayar konsekuensi dari kesalahan yang mereka lakukan.
Mereka dapat memulai segala sesuatunya dengan kesegaran dan dapat
merasakan pengampunan itu melalui cara yang bahkan kebanyakan orang
di Amerika Serikat tak dapat merasakannya.

Sumber: Mission Network News, November 25th 2005

  • Doakan tim misi World Vision Center yang melayani di Uganda dalam
    membantu pemulihan rohani dan membantu warga pengungsi supaya
    mendapatkan mata pencaharian sehingga bisa membiayai hidupnya
    sendiri.

  • Berdoa dalam nama Tuhan Yesus supaya keadaan di Uganda dapat
    segera pulih dan agar damai sejahtera Yesus bisa dirasakan oleh
    orang-orang di sana khususnya bagi generasi mudanya.

e-JEMMi 49/2005