Doa Bagi Negara Uganda
Seratus orang termasuk di dalamnya 70 aktor -- yang sedang di uji
coba sebagai pengisi suara -- menerima Kristus sebagai Juru Selamat
sesudah mereka menyaksikan bagian-bagian dari film YESUS selama
audisi-audisi yang dilakukan di Uganda. Tim teknik yang men-dubbing
film tersebut dalam bahasa Kupusybiny telah mengundang aktor-aktor
tersebut untuk uji coba sebagai pengisi suara. Dalam jangka waktu
12 bulan berikutnya, sekitar 35.000 orang Uganda ambil keputusan
untuk menerima Kristus saat mereka menyaksikan pemutaran film
YESUS.
Sumber : Advance News Letter Edisi Juni '99
"The Evangelical Fellowship of Uganda" menerbitkan suatu study pada
pertengahan tahun 2002, yang melaporkan bahwa Kampala, ibukota
Uganda, sekarang telah memiliki lebih dari 1000 gereja Kristen. Kota
ini memiliki populasi sekitar 1 juta orang dengan tambahan 500.000
orang selama hari kerja. "
Hanya ada 635 gereja resmi yang terdaftar,
namun sejumlah besar gereja independen telah banyak didirikan,"
menurut tim peneliti dari "Fellowship of Ugandan Statisticians" yang
menganalisa gereja-gereja yang anggotanya lebih dari 20 jemaat.
Sebagian besar dari jemaat bersekutu di "National Fellowship of
Born-Again Churches" atau the EFU (Evangelical).
Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa "Lunch Hour Fellowships"
banyak diminati di Kampala. Persekutuan ini dimulai pukul 12.00 -
14.00 WIB dan ditujukan bagi mereka yang bekerja di kota. Jemaatnya
beragam, mulai dari ahli politik, polisi, supir taksi, dan para
manager.
Sumber: FridayFax, October 4, 2002
Seorang misionaris di Uganda tiba di sebuah gereja untuk menghadiri
rapat. Dia terkejut saat melihat lebih dari 20 orang remaja sedang
bermain voli -- sebagian kecil di antara mereka adalah jemaat
gereja tersebut. Misionaris ini mempelajari bahwa beberapa pemuda
gereja tersebut membutuhkan aktivitas-aktivitas yang dapat mereka
lakukan. Lalu mereka mulai mengundang teman-teman sekolahnya untuk
berolah raga di halaman gereja. Kelompok itu terus bertambah, dan
ketika jemaat dewasa gereja mulai berkenalan dengan para remaja baru
itu, jemaat dewasa mulai mengunjungi mereka dari rumah ke rumah,
mendoakan kebutuhan keluarga mereka, dan sekaligus mengabarkan
Injil. Misionaris tersebut menaikkan pujian bagi Allah saat melihat
pertumbuhan kedewasaan iman dari segenap jemaat yang disebabkan oleh
adanya program pemuridan di gereja tersebut.
Sumber: Advance: Feb. 8, 2002
Seorang misionaris di Uganda membawa beberapa pemutar audio kaset
yang digerakkan oleh tangan ke sebuah desa yang dihuni oleh kelompok
suku Karamojong. Misionaris ini juga membawa kaset-kaset berisi
cerita-cerita Alkitab yang telah digarap dengan menggunakan musik
dalam bahasa Karamojong. Ketika ia kembali ke desa tersebut dua
minggu kemudian, ia mendengar radio kaset sedang diputar. Rupanya
sekarang setiap orang di desa itu telah mempelajari setiap lagu
yang ada. Desa-desa lain yang ada di sisi gunung lainnya sekarang
meminta agar mereka juga mendapat kaset-kaset dan radio tersebut.
==> http://www.littlestar.com/karamoja/
Sumber: Advance: 4 Januari 2002
Audio Scripture Ministry yang berada di Holland, Michigan, berhasil
mengumpulkan dana untuk menolong Suku Ik (eek) di Uganda agar dapat
mendengar Injil. Pekerja dari Audio Scripture mengatakan para
misionaris telah meminta agar pelayanan mereka dibantu dengan adanya
rekaman Injil, publikasi rohani, dan pembagian Alkitab audio pertama
bagi Suku Ik yang jumlahnya kira-kira 5.000 orang. Dukungan Anda
bisa membantu distribusi Kabar Baik tentang Yesus Kristus bagi Suku
Ik secepat mungkin.
Sumber: CMDNet Weekly Update, 8 Juni 2003
Obat-obatan untuk ternak menjadi sarana masuknya proyek Injil audio
di Uganda. Audio Scripture Ministries (ASM) sedang membantu proyek
obat-obatan untuk ternak di bagian Timur Laut, Uganda. Penduduk di
negara ini sedang memperbaiki sistem pertaniannya. Namun, mereka
juga pernah mengalami kekerasan dan konflik bersenjata. ASM melihat
kesempatan bagus untuk memulai pelayanan unik dengan membantu para
penduduk dalam mengurusi ternak mereka. Hal ini merupakan pintu
masuk bagi palayanan penginjilan. Di satu sisi, pelayanan ini
membantu masalah ternak mereka, dan di sisi lain pelayanan ini juga
menyediakan kebutuhan rohani untuk memulihkan hati mereka melalui
Injil dalam bentuk audio. Ada sekitar 30 perangkat pemutar TapeTalk2
yang akan dikirim ke Uganda pada bulan ini, sedangkan proyek
pelatihan dan distribusi bahan akan dimulai bulan September nanti.
Sumber: Mission Network News, August 5th, 2004
Pemberontakan telah membekaskan luka bagi seluruh generasi anak-anak
di Uganda. Saat ini PBB meningkatkan perhatiannya pada Uganda untuk
membantu lebih dari 2 juta orang yang harus mengungsi akibat perang
saudara. Laporan dari PBB mengatakan bahwa keadaan itu merupakan
salah satu krisis pengabaian kemanusiaan terbesar. Menurut wakil
World Vision, Amy Parodi, tragedi yang sedang terjadi adalah
generasi muda di Uganda kini hanya mengenal perang. "Pemulihan
kerohanian, konseling, dan bantuan psikologi adalah hal yang sangat
penting, selain untuk membantu warga pengungsi yang tidak mempunyai
pekerjaan ini agar mendapatkan kembali mata pencahariannya sehingga
mereka dapat menopang hidupnya sendiri. Dengan demikian, mereka tak
perlu lagi melakukan kekerasan untuk mendapatkan kebutuhan mereka."
Parodi mengatakan bahwa tim mereka juga sangat sensitif terutama
pada dampak Injil di daerah tersebut. "Kami memiliki kesempatan yang
menakjubkan, terutama lewat pusat pemulihan kami, khususnya untuk
sharing tentang hal mengampuni pada anak-anak yang dirawat di tempat
ini. Jadi ketika mereka datang ke World Vision Center dan mereka
belajar bahwa mereka telah diampuni, karena ada seorang Pribadi yang
telah membayar konsekuensi dari kesalahan yang mereka lakukan.
Mereka dapat memulai segala sesuatunya dengan kesegaran dan dapat
merasakan pengampunan itu melalui cara yang bahkan kebanyakan orang
di Amerika Serikat tak dapat merasakannya.
Sumber: Mission Network News, November 25th 2005
Pemerintah dan anak-anak telantar Uganda memberikan sinyal harapan dan kedamaian. Every Child Ministries baru-baru ini mengirim tim misi jangka pendek dan mengadakan kamp dengan anak-anak. Mereka saling berbagi kisah Alkitab, pelukan, dan bersama-sama menyembah Tuhan. Lorella menceritakan kisah seorang gadis yang penyembahannya membuat dia menangis. "Ia mencurahkan hatinya kepada Tuhan dengan cara yang jarang saya lihat, dan ia membawa seluruh beban yang ada di kamp dan peperangan yang ada di bahunya kepada Tuhan. Ia benar-benar mencurahkan hatinya kepada Tuhan." Pemerintah Uganda menarik prajurit dari kamp selama kunjungan tim misi, dan "saya percaya itu adalah suatu tanda besar adanya harapan bagi orang-orang itu," kata Lorella. "Saya rasa ini juga adalah tanda bahwa situasi cukup aman untuk keadaan kembali menjadi normal."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Juli 2007 | Berita selengkapnya | : |
Pokok Doa
Bersyukur kepada Tuhan untuk pelayanan Every Child Ministries yang telah mengadakan retret bagi anak-anak Uganda sehingga mereka bisa belajar Alkitab dan melakukan penyembahan kepada Tuhan.
Berdoa agar Tuhan menghadirkan keamanan di negara Uganda. Doakan juga agar pemerintah bisa mengambil tindakan yang bijaksana dan tegas sehingga keadaan aman yang tercipta bisa mendukung usaha tindak lanjut dari retret ini.
Uganda, yang dikenal sebagai "Mutiara Afrika", memiliki kenangan buruk terhadap kehadiran Lord`s Resistance Army (LRA). Kekerasan yang berlangsung selama beberapa dekade telah memaksa sekelompok pengungsi untuk tinggal di daerah perbatasan dan semak-semak. Bagi anak-anak khususnya, kehadiran LRA sangat berbahaya, karena LRA dikenal suka menculik anak-anak dan memaksa mereka menjadi prajurit dan menciptakan "pasukan anak-anak".
Anak-anak yang tidak lagi polos karena dipaksa menjadi prajurit dan anak-anak yang melarikan diri dari sergapan LRA memiliki masalah yang sama, yaitu terbengkalainya pendidikan mereka. Seiring pertumbuhan mereka menjadi dewasa, masalah yang lebih besar pun muncul, yaitu buta huruf. Lorella Rouster dari Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak tersebut -- keadaan akibat perang saudara di Uganda selama delapan belas tahun. ECM menawarkan program sponsor yang memungkinkan anak-anak untuk melanjutkan pendidikan.
Hal itu penting karena memberi mereka kesempatan untuk melakukan sesuatu di masa depan. Tanpa pendidikan, tidak akan ada yang dapat mereka lakukan. Kami juga menyematkan aspek kerohanian dalam program tersebut. Kami mengadakan persekutuan di mana mereka dapat benar-benar belajar Alkitab setiap minggu; mereka mendapat banyak nasihat tentang hidup. Banyak anak-anak tinggal di jalanan dan tak memiliki rumah. Banyak dari mereka yang tak pernah tidur di sebuah kasur yang benar-benar kasur. Beberapa dari anak-anak itu mungkin juga adalah budak yang telah bebas, namun tidak diterima keluarganya kembali. Seorang sponsor memungkinkan mereka untuk datang ke Haven of Hope di mana mereka akan aman, dirawat, dikasihi dan dihargai, serta mendapat pelatihan keterampilan sesuai dengan yang diperlukan anak-anak tersebut.
"Dengan dana seharga sebatang permen setiap harinya," kata Rouster, "anak-anak mungkin akan memiliki masa depan." Doakan juga terutama untuk semua guru dan penasihat yang melayani anak-anak tersebut setiap minggu. Menyenangkan melihat anak-anak tersebut mendapatkan sponsor dan bisa bersekolah, walaupun masih ada air mata yang diteteskan oleh anak-anak yang belum mendapatkan sponsor. Tolong doakan bagi penjangkauan yang terus dilakukan, juga bagi gereja-gereja yang secara rutin melayani anak-anak tersebut di daerah penjangkauan. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Februari 2008 |
Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10960 |
Pokok doa:
Every Child Ministries (ECM) sedang berupaya untuk memerbaiki keadaan yang dialami anak-anak di Uganda melalui program "sponshorship". Kiranya Tuhan menggerakkan lebih banyak orang untuk ambil bagian membantu dan menopang kehidupan setiap anak yang membutuhkan bantuan.
Doakan juga untuk staf pengajar yang sedang berupaya untuk memberikan pendidikan serta keterampilan yang mereka butuhkan. Biarlah Tuhan senantiasa memberi kekuatan dan kesabaran sehingga mereka dapat mendidik dengan takut akan Tuhan.
The Tentmakers` Academy merupakan sekolah yang telah berkembang di salah satu lingkungan paling keras di Kampala, Uganda. Emily Klooster dari Worldwide Christian Schools (WCS) berkata bahwa nama sekolah ini sesuai dengan misi mereka. Dengan mengikuti jejak Rasul Paulus yang menopang pelayanannya di Korintus dengan membuat tenda, maka Tentmakers` Academy mendukung pelayanan mereka dengan membuat perhiasan yang dijual ke pasar nasional dan internasional. Jadi anak-anak, orang tua, dan para guru membuat kreasi perhiasan yang unik untuk dijual dan hasilnya dipakai untuk mendukung pembiayaan sekolah ini. "Pertumbuhan sekolah ini sungguh memerlukan adanya gedung yang baru. WCS bekerja sama untuk menolong mereka mengumpulkan dana untuk keperluan tersebut. Ini merupakan investasi yang baik untuk masa depan komunitas ini. "Kami harus menyakinkan mereka bahwa semua sekolah yang kami bantu adalah sekolah yang memberikan pendidikan kepada anak-anak yang paling tidak mungkin mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas. Selain itu, ada faktor Kristus yang menjadi pusat pada pelayanan kami, sehingga kami dapat memastikan bahwa Tuhan ada di semua mata pelajaran yang diberikan.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10575 |
Pokok Doa
Doakan sekolah Tentmakers` Academy di Kampala, Uganda, supaya dapat menjadi berkat dan mampu memberikan pendidikan berkualitas kepada anak-anak yang ditampungnya.
Doakan juga WCS yang menjadi mitra untuk menggalang dana bagi pembangunan gedung baru untuk pertumbuhan sekolah itu di masa depan.
Parlemen Uganda secara resmi mengumumkan status darurat karena di bagian utara negeri itu rusak berat akibat banjir. Pemimpin negara memikirkan serangkaian langkah mengatasi masalah itu, dan itu adalah saat yang tepat untuk mendistribusikan Alkitab. Tom McGregor dari World Bible Translation Center, pada tanggal 8 Oktober 2007, mengatakan bahwa setiap anggota akan menerima Alkitab berbahasa Inggris versi "Easy-to-Read" di "National Prayer Breakfast". "Aku pikir Sabda Allah akan selalu menempati prioritas utama dalam keadaan darurat dan akan memberikan kekuatan dan harapan pada orang-orang yang membutuhkan." Untuk mengawali, proyek itu ditujukan dengan memberikan sebuah Alkitab pada setiap guru yang ada di negara itu. Ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar, dan dukungan masih diperlukan. "Doa Anda sangat dibutuhkan agar para guru memahami keseluruhan proyek dan mampu membantu para murid-muridnya, bahkan juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10408 |
Pokok Doa
Pemerintah Uganda sedang memikirkan jalan keluar untuk menolong para korban banjir. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat diambil keputusan nyata untuk menolong memerbaiki keadaan yang rusak itu.
Bersamaan dengan proyek untuk menolong korban banjir di Uganda, dilakukan juga pendistribusian Alkitab kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan agar melalui pendistribusian Alkitab ini, banyak orang akan mengenal kebenaran yang sejati.
Kiranya para guru diberi kemampuan umtuk membantu para murid, juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran yang sejati itu.
Parlemen Uganda secara resmi mengumumkan status darurat karena di bagian utara negeri itu rusak berat akibat banjir. Pemimpin negara memikirkan serangkaian langkah mengatasi masalah itu, dan itu adalah saat yang tepat untuk mendistribusikan Alkitab. Tom McGregor dari World Bible Translation Center, pada tanggal 8 Oktober 2007, mengatakan bahwa setiap anggota akan menerima Alkitab berbahasa Inggris versi "Easy-to-Read" di "National Prayer Breakfast". "Aku pikir Sabda Allah akan selalu menempati prioritas utama dalam keadaan darurat dan akan memberikan kekuatan dan harapan pada orang-orang yang membutuhkan." Untuk mengawali, proyek itu ditujukan dengan memberikan sebuah Alkitab pada setiap guru yang ada di negara itu. Ini merupakan suatu tanggung jawab yang besar, dan dukungan masih diperlukan. "Doa Anda sangat dibutuhkan agar para guru memahami keseluruhan proyek dan mampu membantu para murid-muridnya, bahkan juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10408 |
Pokok Doa
Pemerintah Uganda sedang memikirkan jalan keluar untuk menolong para korban banjir. Kiranya Tuhan memberi hikmat agar dapat diambil keputusan nyata untuk menolong memerbaiki keadaan yang rusak itu.
Bersamaan dengan proyek untuk menolong korban banjir di Uganda, dilakukan juga pendistribusian Alkitab kepada mereka. Mintalah kepada Tuhan agar melalui pendistribusian Alkitab ini, banyak orang akan mengenal kebenaran yang sejati.
Kiranya para guru diberi kemampuan umtuk membantu para murid, juga diri mereka sendiri untuk berjalan dalam kebenaran yang sejati itu.
Di Uganda, beberapa pendeta perlu dilatih dan dididik dalam hal eksegesis dan bidang biblika lain. Mereka -- baik yang pernah mengikuti pelatihan seminari atau tidak, masih kekurangan bahan-bahan untuk dapat mempelajari Alkitab secara intensif. Banyak dari mereka tidak memiliki konkordasi dalam bahasa mereka sendiri, atau bahkan dalam bahasa Inggris.
AMG International berupaya sekuat tenaga untuk membantu. Reuben Muslime -- yang lahir di Uganda, namun kemudian ke AS untuk mengikuti seminari -- memimpin program AMG di Uganda. Muslime memimpin konferensi pendeta untuk memberikan keterampilan agar para pendeta dapat memimpin jemaat mereka dengan baik.
"Para pendeta di daerah pedesaan ini memiliki latar belakang dan sumber daya yang sangat terbatas," kata Presiden AMG. "Jadi, kami telah membuat program yang tidak hanya menyediakan perpustakaan dasar bagi para pendeta itu, namun juga berisi pelatihan."
"Perpustakaan dasar" meliputi bahan-bahan seperti konkordasi dan buku pegangan Alkitab untuk para pendeta dapat menyelami firman Tuhan lebih dalam lagi. Saat mereka lebih mengerti dan memahami Alkitab, mereka diperlengkapi untuk menyingkapkan lebih banyak kebenaran kepada jemaat mereka dan untuk menginjili. AMG membutuhkan bantuan untuk proyek ini. (t/Dian)
Diterjemahkan dari: Mission News, April 2009
Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/12568
Pokok doa:
Berdoa bagi AMG International yang membantu penyediaan bahan-bahan kekristenan di Uganda, agar Tuhan memberkati usaha mereka, sehingga kebutuhan akan bahan-bahan kekristenan di Uganda dapat segera tercukupi.
Doakan juga untuk pelatihan yang perlu diadakan bagi para pendeta di Uganda agar mereka dapat memberitakan kebenaran firman Tuhan dengan tepat sehingga jemaat dapat bertumbuh kerohaniannya.