Doa Bagi Negara Senegal
Para misionaris di Afrika Barat sekarang telah memiliki alat baru
untuk memberitakan Injil diantara suku Wolof. Audio Scripture
Ministries di Holland, Michigan telah merekam Alkitab Perjanjian
Baru dalam tape recorder. Seorang pekerja Audio Scripture Ministries
menyatakan bahwa hal ini membawa dampak yang besar kepada lebih dari
tiga juta orang yang menggunakan bahasa Senegal. Menggunakan media
audio ini baru merupakan permulaan. Menurut Audio Scripture
Ministries, "Kami menerima telepon dari organisasi misi lain yang
menginginkan kami untuk menyediakan alat pemutar kaset karena mereka
ingin segera menggunakan alkitab audio tersebut di wilayah yang
dihuni suku Wolof." Alat ini merupakan sarana yang tepat karena
orang-orang suku Wolof sebagian besar tidak dapat membaca. Dengan
Alkitab audio ini, suku Wolof akan dapat mendengar Firman Allah.
Orang-orang Kristen lokal memberikan beberapa pelatihan tentang
bagaimana menggunakan peralatan ini dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar. Mereka juga yang akan membawa alat pemutar kaset
ini sekaligus dengan kasetnya menuju ke desa-desa, memutar kaset
Perjanjian Baru tersebut, dan melihat bagaimana Allah bekerja di
dalam hati penduduk desa.
Sumber: What In The World, June 30, 2002
Injil Yohanes versi "nyanyian" telah direkam dalam bahasa Wolof,
bahasa yang digunakan oleh tiga juta orang di Senegal, Afrika Utara.
Tim Audio Scripture Ministry melaporkan bahwa orang-orang Senegal
akan mendengarkan dan mengingat dengan lebih baik apa yang mereka
dengarkan ketika Injil disampaikan dalam bentuk nyanyian. Karena
hanya sepertiga saja dari penduduk Senegal yang bisa membaca, maka
komunikasi oral merupakan cara yang paling ideal untuk menyampaikan
Firman Tuhan di negara ini. Untuk informasi lebih lanjut, silakan
berkunjung ke Situs "Wolof Chant Gospel" di alamat:
==> http://www.asmtoday.org
Sumber: CMDNet Weekly Update, 9 Maret 2003
Dalam waktu dekat, para pengajar Alkitab bangsa Budik akan memiliki keseluruhan Perjanjian Baru sehingga dapat digunakan dalam pengajaran Alkitab untuk orang-orang di Senegal.
Kali, salah seorang pengajar Alkitab telah melatih masyarakat Budik lainnya untuk mengajar. Dia menolong mereka untuk menjangkau desa- desa lain dan bahkan mulai memuridkan orang-orang yang baru percaya tanpa kitab Perjanjian Baru yang lengkap. Orang-orang percaya ini menggunakan terjemahannya yang terpisah-pisah sembari menunggu Perjanjian Baru itu selesai.
Misionaris Ken dan Kathy Satorius saat ini sedang menerjemahkan surat 1 Korintus. Ini adalah bagian terakhir yang perlu diterjemahkan untuk melengkapi Perjanjian Baru dalam bahasa Budik.
Adapun misionaris Paul Cheshire akan singgah di Senegal pada bulan Nopember untuk memeriksa surat 1 Petrus yang sudah selesai diterjemahkan. Paul dan Ken akan memeriksa keakuratan dan kejelasan hasil terjemahan kitab itu. Sementara itu, yang akan memeriksa kelaziman bahasa terjemahan adalah penutur asli bahasa Budik.
[Sumber: New Tribes Mission, September 2006]
Pokok Doa:
Misionaris Aaron Hefner dan keluarga bergabung dengan dua misionaris
perempuan yang telah ikut serta dalam tim penginjilan suku Dialonke
di Senegal sejak awal tahun ini.
Misionaris Audrey DeJager dan Penny Warner telah bekerja di tengah
masyarakat Dialonke selama bertahun-tahun. Audrey mengajar baca
tulis dan Penny menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Dialonke.
Banyak persiapan penginjilan lewat pengajaran Alkitab yang telah
dilakukan kepada masyarakat Dialonke. Jadi, Aaron sekarang pindah ke
tengah-tengah suku itu untuk mempelajari bahasa dan budaya mereka
agar masyarakat itu bisa segera mendengarkan firman Tuhan. Beberapa
orang Dialonke yang membantu Penny dan Audrey mempelajari bahasa dan
menerjemahkan Alkitab adalah orang yang telah percaya pada Kristus.
Mereka dengan setia menunggu Aaron menyampaikan pelajaran Alkitab.
Banyak dari mereka bisa membaca dan memiliki salinan kitab Kejadian
serta bagian-bagian Alkitab lainnya. Mereka membaca bagian-bagian
tersebut selama menunggu Aaron mempersiapkan diri untuk mengajar.
[Sumber: New Tribes Mission, Agustus 2006]
Pokok Doa:
Dakar, Senegal: Nima mendengarkan dengan seksama ketika misionaris
Lynn dan temannya Boku mengajar firman Tuhan. "Jika aku tidak setua
ini, aku sudah menjadi orang Kristen," ujar wanita tua dari
masyarakat Manjack tersebut. Nima hanyalah salah satu dari sejumlah
orang yang kebetulan bertemu dengan Lynn dan Boku yang akhir-akhir
ini bergabung dalam satu tim untuk mewartakan Kristus kepada
masyarakat Manjack. Sambil mengamati Lynn, Boku juga sedang belajar
untuk memberikan kesaksiannya secara alami dalam percakapan, baik
dengan orang asing maupun kenalannya. Dalam kunjungan untuk
menguatkan Mamadi, seorang teman Kristen, Lynn dan Boku bertemu
dengan sepuluh orang yang sedang mengobrol dengan santai. Mamadi
mulai membacakan Kejadian 3, namun karena ia lambat dalam membaca,
Lynn melanjutkannya. "Yang terjadi selanjutnya adalah tiga jam
diskusi tentang kekudusan Tuhan, berdosanya manusia, dan perlunya
iman dalam Juru selamat yang dijanjikan." tulis Lynn.
[Sumber: New Tribes Mission, Juli 2006]
Pokok Doa:
Orang percaya di Dialonke sangat terkesan dengan kaset pemberian
misionaris Audrey DeJager. Mereka menerimanya dengan hangat ketika
misionaris itu mengunjungi beberapa desa untuk membagikan kaset
audio yang berisi rekaman pelajaran Alkitab itu kepada orang Kristen
Dialonke. Di sebuah desa, Audrey mendapati bahwa bahan pelajaran
Alkitab tertulis yang pernah ia bawa telah terpisah ke mana-mana.
Simti, seorang Kristen di sana yang dengan tekun telah
mempelajarinya, meminta Audrey untuk membawakan lebih banyak salinan
lagi. Dengan gembira Audrey pun pulang, mencetak lebih banyak
salinan lagi, lalu kembali kepada orang-orang percaya itu. Keesokan
harinya, Audrey mengunjungi Jango dan Xambi yang telah mengikut
Tuhan sejak lama. Ia membawa sebuah kaset yang berisi empat belas
pasal pertama kitab Kejadian. Jango merakit kembali sebuah radio
kaset tua dan mereka pun duduk bersama mendengarkan kaset rekaman
tersebut. Anak mereka, Mamadu adalah yang membaca ayat-ayat Alkitab
di rekaman itu. Mereka sangat senang mendengarkan anak mereka
membacakan Firman Tuhan! Audrey melanjutkan kunjungannya ke desa
tetangga. Pada perhentian selanjutnya, Audrey memberikan kaset
rekaman kitab Kejadian pada seorang yang dituakan oleh orang
Dialonke. Ia langsung mengambil radio kasetnya dan mulai
mendengarkan. Beberapa murid Audrey yang masih muda mengeluh, "Jika
Anda memberikan kaset itu hanya kepada orang-orang tua, mereka tidak
akan meminjamkannya pada kami. Anda harus memberikan kaset itu
kepada kami juga dan kami akan meminjamkannya pada yang lain."
Audrey pun memberikan kaset itu kepada mereka.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
Krak! Pohon palem besar itu jatuh ke tanah. Boubakar membutuhkan 15
batang palem untuk membuat kerangka rumahnya. Ia harus menebang
setiap pohon itu dengan gergaji tangan dan memotongnya menjadi 20 -
30 potongan kerangka dengan sebuah kapak. Ini adalah tugas yang
sangat berat untuk dilakukan oleh satu orang.
Rumah-rumah di Bainouk kebanyakan terbuat dari lumpur bata dengan
atap tipis. Karena daya tahan lumpur bata yang tidak lama, orang
Bainouk di Senegal harus membangun kembali rumah mereka setiap 10
tahun. Mereka harus membangunnya di musim panas. Jika tidak, hujan
akan merusak dan menghancurkan apa yang mereka bangun.
Di sepanjang padang rumput Boubakar mendengar tawa dan riuh rendah
suara para tetangga yang membantu sahabat mereka membangun rumah.
Sudah menjadi kebiasaan, jika salah seorang Bainouk membangun
kembali rumahnya, semua tetangganya akan datang membantu. Namun,
Boubakar bekerja seorang diri.
Bagi orang Bainouk, bekerja seorang diri hampir tidak pernah
dilakukan sebelumnya. Mereka memiliki rasa kebersamaan yang sangat
kuat sehingga gotong-royong menjadi hal yang sangat penting.
Namun, ketika Boubakar menerima Kristus beberapa tahun lalu, ia
lantas menjadi sangat lantang mengungkapkan kesaksiannya. Setelah
menerima Yesus, orang Bainouk yang telah menolak Kristus melihat
perubahan besar dalam hidupnya dan mulai mengucilkan dia. Mereka
tidak mau membantu pembangunan kembali rumahnya. Mereka juga sering
tidak melibatkannya dalam pertemuan-pertemuan yang dihadiri warga
desa lainnya. Dikucilkan menjadi satu hal yang sangat menyakitkan.
Jadi, ia terus melanjutkan menebang dan memotongi pohon-pohon serta
membuat rangka rumahnya sendirian, mempersiapkan pembangunan rumah
untuk istri dan dua putranya yang masih kecil.
Keringat mengalir deras di dahi Boubakar saat ia bekerja di bawah
terik matahari. Tetesan air hujan yang segar akan sangat nikmat
untuknya, namun ia memohon pada Tuhan agar menahan turunnya hujan
sampai dia selesai mengerjakan rumahnya, supaya hasil kerjanya tidak
rusak. Ia juga meminta agar Tuhan menguatkan hatinya di masa-masa
kesepiannya kini. Ia sering memohon pada Tuhan supaya dirinya bisa
menjadi teladan rahmat-Nya kepada orang lain dan agar Tuhan dapat
melembutkan hati mereka yang menolak Yesus.
[Sumber: New Tribes Mission, April 2006]
Pokok Doa:
DAKAR, Senegal: Meskipun minat yang besar terhadap firman Tuhan
telah muncul sejak lama, pendistribusian kitab Kejadian dalam bahasa
Balanta belum dapat dilakukan. Misionaris Susan Logsden telah
menerjemahkan kitab tersebut dengan tekun. Ia dan rekan-rekannya,
Dave dan Tippe McKee, memohon hikmat dari Tuhan dalam proses
pendistribusian Alkitab. Sementara itu, Susan terus menjalin
hubungan dengan orang-orang Suku Balanta dan memakai Alkitab
terjemahan itu untuk membangkitkan rasa keingintahuan mereka akan
Injil. Baru-baru ini ia mengunjungi temannya, Sali. Adik sepupu
Sali, Mamadu lalu mengundang mereka untuk minum teh bersama. Ia
membuat teh hijau yang manis dan segar lewat sebuah ritual yang
menghabiskan beberapa jam. Sudah menjadi kebiasaan mereka untuk
meracik ramuan teh hingga melalui tiga tahap. Tahap pertama
menghasilkan teh yang sangat kuat dan hampir tidak mungkin diminum,
namun dalam tahap-tahap berikutnya, rasanya akan semakin nikmat.
Ketika Mamadu sedang meracik tehnya, ia meminta Susan untuk membaca
kitab Kejadian tersebut. Ia pun membacakan kisah penyeberangan Laut
Merah dan Mamadu tidak mau ia berhenti membaca. Mamadu kecewa karena
ternyata Susan tidak membawakan bagian yang mengisahkan Yusuf.
Mamadu memang belum memahami rencana keselamatan Tuhan, namun ia
terus haus akan firman Tuhan.
[Sumber: New Tribes Mission, Maret 2006]
Pokok Doa:
Guru-guru bahasa Bainouk dari daerah Casamance dan Dakar berkumpul
bersama untuk mengadakan diskusi mengenai alfabet Bainouk dan untuk
mempelajari prinsip-prinsip berbahasa. Ini adalah workshop bahasa
Bainouk pertama. Workshop ini sangat penting bagi misionaris Dave
Lanham, yang sedang menerjemahkan Alkitab dalam bahasa Bainouk. Jika
ada perubahan mendasar dalam sistem alfabetnya, Dave juga harus
membuat banyak revisi terhadap naskah terjemahan Alkitab yang telah
ada. Workshop tersebut melibatkan para ahli lingustik, misionaris
dan guru-guru bahasa Bainouk berpengalaman. "Tidak ada hal tak
penting yang dibahas di pertemuan ini saat orang-orang saling
membahas berbagai pro dan kontra mengenai perubahan alfabet
tersebut," kata ketua Senegal Field, Dave McKee.
Sumber: New Tribes Missions, Pebruari 1st, 2006