Setiap orang yang tinggal di rumah akan masuk dan keluar melalui sebuah pintu. Pintu-pintu yang terpasang pada setiap rumah pada umumnya memiliki ukuran standar.
Alkitab menuliskan: "Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya." (Matius 7:13-14) Ternyata, ada pintu yang tidak berukuran standar yaitu yang sesak; masuknya harus dengan berjuang, dan ada yang lebar, yang masuknya sangat gampang.
Yesus berkata dalam Yohanes 10, sebagai pintu: Setiap orang yang mau masuk ke Surga, harus melewati kehidupan Yesus -- bukan hanya percaya, tetapi harus belajar meneladani kehidupan Yesus.
Beberapa waktu lalu, saya menerima berita melalui SMS dari seorang yang melakukan pelayanan di tempat yang jauh dari kota. Ia menceritakan kalau pasangannya melakukan sesuatu yang kurang baik terhadap dirinya, sehingga ia membutuhkan dukungan doa. Pada lain waktu, ada berita lain tentang seorang istri yang harus mengalami perlakuan yang kejam dari suaminya, sampai ia diusir dan diteror oleh sang suami. Mereka adalah orang-orang yang memilih masuk melalui "pintu" yang sesak, walaupun ada "pintu" yang lebar, dan mereka tabah menjalaninya.
Sebagian orang yang masuk melalui "pintu" yang sesak, mungkin harus mengucurkan air mata. Sebagian yang lainnya mungkin hampir putus asa karena merasa terlalu berat, dan sebagian lagi yang lainnya mungkin merasa kehabisan tenaga untuk menghadapi semua rintangan tersebut.
Paulus berkata, "Kami sendiri bermegah tentang kamu karena ketabahanmu dan imanmu dalam segala penganiayaan dan penindasan yang kamu derita: suatu bukti tentang adilnya penghakiman Allah, yang menyatakan bahwa kamu layak menjadi warga Kerajaan Allah, kamu yang sekarang menderita karena Kerajaan itu."
Bersyukurlah atas "pintu-pintu" sesak yang sedang Anda jalani. Jangan terpengaruh oleh "pintu" lebar yang membinasakan. Bertahanlah hingga Anda melewati "pintu" sesak itu, karena di baliknya terdapat kehidupan yang melegakan.
Diambil dari: | ||
Judul artikel | : | Masuki Pintu Kehidupan |
Judul buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan, Januari-Februari 2009 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya |
Halaman | : | 1 |