A. "Tokoh Yesus Kristus" dalam Hubungannya dengan Penginjilan
Tidak dapat disangsikan bahwa "janji penyelamatan Allah" dalam Kejadian 3:15 "melalui seorang pengantara" (Mediator) yang adalah juga "Mesias" (Kristus yang diurapi) telah terbukti di dalam diri Yesus Kristus (Galatia 4:4). Ini ditegaskan pula dalam Bilangan 23:19 yang dengan tegas berkata bahwa Allah yang telah "berjanji itu, Dia pasti menggenapi-Nya", dan segala perjanjian yang telah dirancang-Nya secara pasti, Dia sendiri telah menggenapi-Nya (Yesaya 46:9-10 -- bandingkan Yesaya 46:3,5; Roma 1:2-4), dan janji Mesias (Kejadian 3:15) telah digenapi-Nya dalam Yesus Kristus. Perhatikan hal-hal berikut:
Ayat-ayat yang menekankan, hubungan nubuat Mesianik tentang Yesus Kristus: Matius 5:17; 13:14; 11:10; 21:42; 26:56; Markus 13:26; Lukas 24:27; 4:20-21; 22:37; Yohanes 5:39,40,46,47; 15:25.
Ayat-ayat yang menekankan, bahwa nubuat Mesianik itu dipenuhi di dalam Yesus Kristus: Matius 2:4-6; Markus 13:26; 7:13-14; Lukas 4:20-21; 22:37; Yohanes 15:25; Kisah Para Rasul 3:18; 10:43; 13:29; 17:2-3; 1 Korintus 15:3-4; Roma 1:2; 1 Petrus 2:5-6.
Perbandingan tegas atas beberapa bagian Alkitab dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru akan membuktikan kebenaran ini, antara lain:
Kejadian 3:15; Galatia 4:4; Matius 1:20 -- benih seorang perempuan.
Yesaya 7:14; Matius 1:18,24,25; Lukas 1:26-35 -- Kelahiran dari seorang perawan.
Mazmur 2:7; Matius 3:17 -- sebutan "Anak Allah".
Kejadian 22:28; Matius 1:1; Galatia 3:16 -- Anak Abraham.
Kejadian 21:12; Lukas 3:23-34; Matius 1:2 -- Anak Ishak.
Bilangan 24:17; Kejadian 35:10-12; Lukas 3:23,34; Matius 1:2; Lukas 1:33 -- Anak Yakub.
Kejadian 49:10; Mikha 5:1-12; Lukas 3:23,33; Matius 1:2; Ibrani 7:19 -- suku Yehuda.
Yeremia 23:5; Lukas 3:23,31; Roma 1:3 -- Keturunan Daud.
Mikha 5:1-2; Yesaya 9:6,7,41; 49:6; 48:12; Mazmur 102:25; Amsal 8:22-23; Kolose 1:17; Yohanes 1:1-2; 8:58; 17:5,24; Wahyu 1:17; 2:8; 22:13 -- keadaan Yesus sebelum inkarnasi.
Mikha 5:1-2; Matius 2:1; Lukas 2:4-7; Matius 2:4-8 -- kelahiran di Betlehem.
Yesaya 7:14; Matius 1:23, Lukas 7:16 -- Yesus Immanuel.
Jabatan Yesus Kristus: Nabi (Ulangan 18:18; Matius 21:11; Lukas 7:16; Yohanes 4:19; 6:14; 7:40), Imam (Mazmur 110:19; Ibrani 3:1; 5:5,6), Hakim (Yesaya 33:22; Yohanes 5:30; 1 Timotius 4:1), Raja (Mazmur 2:6; Zakharia 9:9; Yeremia 23:5; Matius 27:37; 21:5; Yohanes 18:33-38, Tuhan (Mazmur 110:1; Yeremia 23:6; Lukas 2:11; 20:41-44)
Mazmur 22:16; Zakharia 12:10; Yesaya 53:1-12 -- Pengorbanan Yesus. Lukas 23:33; Yohanes 20:25; Matius 27:38; Markus 15:27-28 -- Yesus yang di salib bersama penyamun dan tangannya tertusuk paku. Mazmur 34:20; Yohanes 19:33 -- bahwa tulangnya tidak dipatahkan. Zakharia 12:10; Yohanes 19:34 -- rusuk-Nya yang tertikam. Yesaya 53:9; Matius 27:57-60 -- penguburan-Nya. Mazmur 16:10; 30:3; 41:10; 118:17; Kisah Para Rasul 2:31; 13:33; Lukas 24:46; Markus 16:6; Matius 28:6 -- Yesus bangkit dari kematian. Mazmur 68:18; Kisah Para Rasul 1:9 -- kenaikan-Nya ke surga.
Dari semua gambaran Alkitab di atas, terbukti bahwa Yesus Kristus adalah tokoh pusat yang menjadi dasar tumpu dan dinamika bagi pelaksanaan penginjilan dan penggenapan bagi tujuan akhir penginjilan.
B. Falsafah dasar Yesus Kristus tentang Penginjilan
Falsafah dasar Yesus Kristus tentang Penginjilan, sebenarnya berkisar pada pemahaman tentang diri-Nya dan misi-Nya. Rentetan pemahaman tentang pribadi Yesus dan misi-Nya dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini:
Yesus melihat diri-Nya sebagai "Pemberita Yang Diurapi Allah" (Pemberita Mesias) dengan tugas Mesianik (Lukas 4:18) yang datang untuk melakukan pekerjaan sebagai Imam Raja, Imam Besar (Pemberi berkat); Imam -- yang mengorbankan diri sebagai korban. Tugas Mesianik ini berhubungan dengan pekerjaan penebusan, yang telah dikhususkan untuk itu. Dari pihak Allah, Ia adalah korban anugerah untuk menebus manusia berdosa, sedangkan dari pihak manusia Ia adalah korban pengganti, yaitu mengambil tempat dalam wujud sebagai manusia. Dia dikutuk dan dihukum untuk menggantikan manusia (1 Petrus 2:22-24 -- bandingkan Yesaya 53). Inilah inti berita Injil(1 Yohanes 4:10).
Yesus melihat diri-Nya sebagai "Pemberita yang diutus" dengan suatu berita (Pemberita Rasul/Apostle) dengan tugas Kerasulan/apostolik. Lukas 4:19, berbicara tentang tugas misioner/penginjilan. Tugas ini menyangkut "datang sebagai utusan Allah" dengan "Karya Pembebasan", yaitu pembebasan dalam segala bidang atau pembebasan total. Bila Yesus membebaskan, maka Ia membebaskan secara total, yaitu meliputi segi materi dan non materi manusia dari kuasa dosa (Galatia 5:1). Jadi, berita pembebasan Yesus harus bekerja dalam segala bidang. Pembebasan rohani adalah kunci dalam pembebasan di segala segi kehidupan. Semua yang telah dibebaskan akan hidup dalam rahmat Tuhan (Yohanes 17:18).
Yesus melihat diri-Nya sebagai Penyataan Kerajaan/Pemerintahan Allah. Di sini, Ia melihat diri-Nya sebagai "tanda" bagi manifestasi kerajaan itu (Lukas 17:20-21).
Kehadiran Yesus di bumi adalah sebagai "tanda" bahwa kerajaan Allah memulai babak pembebasan dan penguasaan-Nya secara baru di bumi (Matius 16:21-28; Markus 8:31 -- 9:1; Lukas 9:22-27). Dengan demikian, berita penginjilan adalah berita "Kerajaan Allah", berita yang berkisar pada Alkitab; berita sekitar pribadi Yesus Kristus, dan berita Kristologis. Berita pembebasan ini bertumpu pada pribadi Yesus Kristus dan dimensinya bergerak pada batas yang berikut:
Penyataan Kerajaan Allah adalah penyataan pembebasan Kristus yang membebaskan manusia dari kuasa dosa. Yohanes Pembaptis menyerukan: "Bertobatlah dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu" (Markus 1:4), dan Yesus Kristus menyerukan: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil" (Markus 1:15). Yohanes dan Yesus memberitakan berita kerajaan itu yang dapat dibuktikan sebagai "menyatakan diri" dalam pertobatan.
Dalam pertobatan, Allah membebaskan para petobat itu dari dosa dan mengklaim kekuasaan pemerintahan-Nya atas mereka yang telah dibebaskan itu. Dalam penginjilan berita "Kerajaan Allah" datang dalam kuasa pembebasan yang diwujudkan melalui "pertobatan". Pertobatan (berita kerajaan) harus mendapat tempat dalam tugas penginjilan itu.
Penyataan Kerajaan Allah adalah Penyataan Pembebasan Allah yang menekankan pada "kewajiban taat" dari mereka yang telah dibebaskan. Hal ini dapat diungkapkan dalam cara:
Menyambut Kerajaan Allah -- datanglah kerajaan-Mu. Orang yang telah dibebaskan akan menggunakan kebebasan untuk memberikan kesempatan kepada Allah memerintah atas hidupnya (Matius 6:10).
"Menyaksikan" kuasa kerajaan Allah itu bekerja (Matius 6:13) yaitu dalam pengudusan, pengampunan, kecukupan kebutuhan sehari-hari, kerelaan mengampuni, bertahan terhadap pencobaan atau kejahatan (Matius 6:9-13).
Membuktikan "kuasa kerajaan Allah" dalam pengalaman dan sikap hidup, yaitu dengan bertanggung jawab memberikan prioritas kepada-Nya (Matius 6:33). Kuasa Kerajaan Allah itu akan terbukti bekerja hari ini dan di sini, menjawab tantangan hari ini dalam segala segi kehidupan serta menjadi landasan bagi pembebasan hari esok yang merupakan rahasia bagi manusia. Dengan demikian, penginjilan dalam falsafah Yesus jelas berkisar pada diri-Nya sendiri (Kristologi), dan dinyatakan dalam pekerjaan-Nya sebagai Mesias dengan karya penebusan-Nya, sebagai Rasul dalam karya pembebasan-Nya, dan kuasa kerajaan Allah dengan kedaulatan pemerintahan-Nya yang penuh berkat.
Diambil dari:
Judul buku | : | Penginjilan Masa Kini |
Penulis | : | Y. Tomatala M.DIV., M.I.S. |
Penerbit | : | Gandum Mas, Malang 1988 |
Halaman | : | 38 -- 42 |