Beberapa Nasihat Praktis Tentang Doa Syafaat Misi

Jelas sekali bahwa Anda tidak bisa mendoakan seluruh dunia secara konkret dan efektif. Oleh sebab itu Anda harus selektif dengan cara:

  1. Pilih beberapa utusan Injil yang didoakan dengan setia.
  2. Pilih satu badan misi dan berdoalah untuk pelayanan mereka.
  3. Pilih satu atau dua negara, atau bagian negara untuk didoakan. Kumpulkan juga informasi-informasi, baik dari media cetak maupun elektronik supaya pengetahuan Anda tentang negara tersebut bisa seluas mungkin.

Apabila beban misi sudah jelas dan informasi sudah dikumpulkan, maka yang dapat Anda lakukan adalah:

  1. Mendoakan mereka secara teratur, misalnya setiap hari pada saat teduh atau dalam ibadah keluarga, supaya anak-anak pun dari kecil sudah belajar memanjatkan doa bagi misi.
  2. Menyalurkan pokok doa ke gereja (sekolah minggu, kaum muda, kaum ibu), dan persekutuan doa Anda, supaya mereka juga terlibat dalam doa misi.
  3. Membentuk suatu kelompok doa misi.

Jikalau satu orang Kristen mulai mendoakan utusan Injil, betapa senangnya hati Tuhan, sebab orang tersebut mengerti tujuan hidupnya sebagai orang Kristen. Namun biasanya iblis mencoba menghindarkan orang Kristen dari doa syafaat, supaya dia enggan berdoa. Lebih baik kalau berdoa dilakukan secara bersama-sama. Apabila satu orang Kristen sudah capai mendoakan utusan Injil, maka teman-teman yang lain bisa mengingatkan dan mendorong dia sehingga ia meneruskan doanya. Tuhan berjanji dalam Matius 18:19-20, "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab dimana dua tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada ditengah-tengah mereka." Ini merupakan suatu janji yang luar biasa. Tuhan sebagai Tuan atas dunia ini berjanji bahwa Ia akan mendengarkan doa umat-Nya. Oleh karena itu, marilah kita berdoa bagi utusan Injil dengan lebih sungguh-sungguh lagi.

Agar suatu kelompok doa misi dapat berjalan dengan baik, maka ada beberapa hal yang penting yang perlu diperhatikan:

  1. Sebelum pertemuan persekutuan doa berlangsung, pemimpin acara harus sudah menyiapkan pokok doa dengan teliti dan tidak dengan sembarangan, supaya jelas siapa dan negara mana yang akan didoakan. Yang penting bukan jumlah pokok doa yang akan didoakan melainkan doa-doa yang sesuai dengan kehendak Allah. Lebih baik apabila pokok doa ditulis di papan tulis atau overhead projector, atau bisa dalam kertas yang kemudian dibagi kepada anggota persekutuan doa.

  2. Sebelum menaikkan doa syafaat, lebih baik kalau didahului dengan renungan firman Tuhan, yang dibaca dan dijelaskan secara singkat. Kalau bisa diselingi dengan puji-pujian. Setelah itu maka pokok doa demi pokok doa dapat didoakan. Berdoa dapat dilakukan secara serentak atau diwakili oleh beberapa orang, dan yang lain berdoa dalam hati dan mengaminkan doa yang dipanjatkan kepada Tuhan. Tidak baik kalau semua pokok doa didoakan hanya oleh satu anggota persekutuan doa, sebab hal ini bisa menyebabkan yang lain merasa tidak enak, menganggur, dan bosan. Lebih baik kalau semua terlibat dalam doa syafaat. Kadang-kadang pemimpin kelompok doa harus menunggu sebentar, sebelum menaikkan doa berikutnya. Tetapi tidak harus menunggu terlalu lama. Pendoa harus bersuara keras, agar yang lain bisa mendengar doanya dan mengaminkan.

    Doa yang singkat adalah rahasia keberhasilan doa kelompok. Walaupun hanya satu atau beberapa kalimat yang diucapkan oleh masing-masing orang lebih baik daripada sebuah doa panjang lebar yang membosankan peserta lain. Orang tidak boleh dipaksa untuk berdoa. Kadang-kadang orang Kristen belum begitu biasa berdoa dengan suara dan oleh sebab itu mereka masih perlu waktu. Sangat penting bahwa doa-doa diucapkan secara spontan sesuai dengan hati mereka. Kristus sendiri menasehati murid-murid-Nya untuk berdoa yang singkat, sebab bukan jumlah kata yang diucapkan yang akan menentukan sebuah doa dikabulkan atau tidak. Matius 6:7-6 berkata, "Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya."

    Selain singkat, doa juga harus sederhana. Orang-orang yang sebelumnya tidak pernah berdoa, akan sanggup mengucapkan sebuah kalimat sederhana yang muncul dari hati sanubarinya, jikalau pemimpin dan peserta-peserta lainnya menghindari memakai ungkapan-ungkapan yang rumit serta bahasa doa yang khusus. Jika kita tidak memakai ungkapan-ungkapan teologi yang muluk-muluk melainkan menjadi doa kita singkat, sederhana, dan tidak rumit, maka kemungkinan besar mereka akan datang kembali minggu berikutnya.

  3. Janganlah kita heran kalau ada tantangan. Hal ini biasa. Iblis tidak senang kalau anak-anak Tuhan berdoa, dan melalui doanya itu berhasil mengubah dunia yang masih hidup di dalam kegelapan (tersesat).

    Lukas 17:10 berkata, Demikianlah juga kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata, "Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami melakukan apa yang harus kami lakukan." Supaya segala pujian, syukur, dan hormat hanya bagi Allah, Tuan atas tuaian ini.

Diambil dari:

e-JEMMi 42/2010

Judul buku : Doa dan Misi
Judul artikel : Beberapa Nasihat Praktis Tentang Doa Syafaat untuk Misi
Penulis : Dr. Veronika J. Elbers
Penerbit : Departemen Literatur SAAT, Malang 2001
Halaman : 44 -- 49