Berdoa Sesuai Dengan Kehendak Bapa

Dalam rangka menyambut peringatan hari Pentakosta, berikut ini kami sajikan salah satu sub-judul dari kotbah ROH KUDUS DAN DOA oleh Pdt. Dr. Stephen Tong. Selamat membaca!

Berdoa Sesuai Dengan Kehendak Bapa

Roh Kudus dan doa. Doa dan Roh Kudus. Pada waktu Yesus, anak Allah yang tunggal, berada di dunia, Dia tidak bisa berdoa tanpa pimpinan Roh Kudus. Ketika Anak Manusia yang menjadi wakil Anda dan saya berada dalam dunia, Allah menjadi daging, Kalam menjadi manusia, Firman menjadi Imanuel, Dia perlu pimpinan Roh Kudus. Siapakah engkau, yang berdoa tak perlu dipimpin Roh Kudus? Siapakah engkau, yang sudah belajar menghafal doa sehingga engkau pintar berdoa di luar kepala dan tidak perlu dipimpin oleh Roh Kudus? Dalam Lukas 4 dan Matius 4 dikatakan, Roh Kudus memimpin Yesus ke padang belantara untuk dicobai dan di situ Dia berdoa 40 hari. Dia berdoa, berdoa, berdoa, dan sebagai puncak doanya kita melihat Roh Kudus memimpin Dia. Selama 40 hari Dia berada dalam pergumulan doa. Roh Kudus mendampingi dan akhirnya doa-Nya sudah memuncak, sudah mencapai suatu status, cukup kuat dan sudah bisa menghadapi pencobaan-pencobaan yang berat. Di dalam dunia, Yesus berdoa dan dipimpin oleh Roh Kudus.

Saudara-saudara, bukan hanya itu; Alkitab berkata bahwa Roh Kudus menolong kita dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan. Apakah artinya ini? Yang tidak terkatakan, yang tidak dimengerti manusia, demikianlah keluhan-keluhan itu diterima oleh Roh Kudus. Orang yang belajar sabar tahu betapa berat arti S-A-B-A-R ini. Sabar ini sulit. Dalam bahasa Tionghoa kata sabar tersusun oleh dua suku kata, yang artinya jantung yang ditusuk oleh pisau. Itulah arti sabar. Kadang- kadang saudara tidak bisa sabar tetapi mesti sabar, saudara paksa- paksakan, persis seperti jantung ditusuk pisau. Goyang sedikit, pecah jantungmu. Itu namanya sabar. Siapakah yang paling sabar? Roh Kudus. Ketika Ia memperanakkan kita, Ia sudah bertekad untuk mendampingi anak yang dilahirkan itu. Dia mau hidup di tengah-tengah kita, Dia mau hidup di dalam kita. Roh Kudus mendampingi kita seperti seorang ibu, dengan penuh kesabaran Ia mendidik kita, memimpin kita menuju ke jalan yang benar, menuju jalan yang bercahaya dengan terang yang mulia.

Dalam bahasa Yunani Roh Kudus disebut "parakletos". "Para" artinya disamping. "Parakletos" adalah penghibur yang mendampingi kita. Pada waktu engkau dicela, dihina, sendiri, melayani Tuhan dan tidak dimengerti oleh orang lain, bahkan oleh kawan dan rekan sendiri, ingatlah akan parakletos, Roh Kudus penghibur yang mendampingi engkau di sampingmu dan terus menguatkan engkau, berdoa ganti engkau, karena Dia mengetahui isi hati Tuhan dan Bapa mengetahui doa Roh Kudus. Ini adalah komunikasi antara ketiga oknum: Bapa, Anak dan Roh Kudus. Bapa mencintai Anak, Anak mencintai Roh Kudus, demikian pula Roh Kudus mencintai Bapa. Ketiga oknum berkomunikasi, ketiga oknum saling mencintai, dan pengertian antara ketiga oknum demikian jelas, demikian tuntas, sempurna dan demikian indah. di sini disebut bahwa Roh Kudus tahu maksud Bapa dan Bapa juga mengerti isi hati Roh Kudus. Karena Roh Kudus mengetahui kedalaman dan keajaiban segala rahasia yang tersembunyi sedalam-dalamnya di dalam diri Allah Bapa, maka Roh Kudus bisa berdoa sesuai dengan kehendak Bapa, sedangkan anda dan saya tidak mungkin.

Roh Kudus membantu anda dan saya berdoa di hadapan Tuhan. Dulu di desa-desa di Tiongkok banyak wanita tidak sekolah. Kalau mereka ingin menulis surat kepada suami atau anaknya di kota lain, mereka harus meminta bantuan seorang tukang tulis surat. Nah, tukang tulis surat tidak ada modal berdagang tetapi ada modal sekolah. Jadi mereka pasang sebuah meja dengan tempat tinta, sebuah pena dengan kuas dari bulu, dan banyak kertas di lacinya. Wanita-wanita itu lalu mendiktekan apa yang mereka ingin katakan. Biasanya bahasa mereka selalu jelek, tata bahasanya tidak teratur, tetapi penulis itu langsung mengubahnya menjadi kalimat yang indah, tata bahasanya baik dan tulisannya bagus; kalau kata-katanya terlalu kasar dihaluskan, supaya dapat mengungkapkan apa yang diinginkan dengan sebaik- baiknya. Nah Saudara, demikianlah pekerjaan Roh Kudus ketika membantu kita berdoa. Doa kita sering ngawur, Roh Kudus membetulkan. Dia mengeluh dan mengeluh mendengar doa kita, tetapi Ia memperindah doa kita sehingga diterima oleh Bapa. Saudara ingin doa saudara diterima oleh Bapa? Caranya tidak lain adalah dengan hidup menurut kehendakNya dan diperkenan oleh-Nya, dan Roh Kudus akan membantu kita berdoa.

Saudara, sejak saya berumur sepuluh tahun saya mempunyai beban doa untuk penginjilan dunia, tetapi tidak tahu bagaimana harus berdoa. Kemudian Tuhan menolong saya untuk mulai melihat, siapa yang memberitakan Injil, dukunglah mereka; siapa yang diinjili, cari apa kesulitan mereka; orang-orang yang paling sulit menerima Injil, temukan rintangannya apa. Mulai Tuhan mengajar kebenaran seperti mengupas lapisan-lapisan bawang yang luarnya sudah rusak, mengupas satu per satu sampai ditemukan inti didalamnya yang sesuai dengan hidup yang Allah ingini. Pelan-pelan saya belajar mengetahui bagaimana berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan. Dalam berdoa saya dididik, saya dibantu, sehingga lambat laun mulai tidak lagi berdoa untuk hal-hal yang sekunder, hal-hal yang tidak perlu, tidak lagi berdoa untuk keuntungan dan kepentingan diri sendiri, melainkan mengutamakan Tuhan. Lambat laun saya merasakan perasaan saya lain sekali; kalau Tuhan sudah mau begini, hati ingin begitu, tidak ada sejahtera. Setelah berdoa untuk pekerjaan Tuhan, berdoa untuk orang lain, untuk penginjilan seluruh dunia, ada suatu ketenangan dalam hati. Saudara akan mengalami damai sejahtera yang luar biasa kalau Saudara mengingat orang lain, bukan mengingat diri sendiri. Di dalam Alkitab ini merupakan suatu prinsip! Pada waktu Ayub bersungut- sungut tidak habis-habisnya mencela Allah, Ia tidak mendapatkan jalan keluar, tidak ada jalan pembebasan. Tetapi ketika Ayub berdoa untuk kawan-kawannya dan untuk orang lain, Allah melepaskan dia dari kesusahan. Ayat yang indah! Hanya Roh Kudus bisa menolong kita, mengarahkan kita keluar dari doa yang egosentris menuju hidup doa yang altruitis, yaitu berdoa untuk orang lain. Hidup berdoa untuk melihat lebih lebar, lebih luas, penyangkalan diri lebih besar, melihat Kerajaan Allah.

Roh Kudus menolong kita berdoa karena Ia mengetahui isi hati Tuhan. Kiranya Tuhan memperbaharui, menormalkan dan mengarahkan kebenaran di dalam hidup doa kita masing-masing.

Sumber:

Artikel di atas di ambil dan diedit dari Surat Doa No 4, Juli-Agustus 1988, Hal 1-4 dan 10

[[Cat. Red.: Bagi anda yang menginginkan versi lengkap dari khotbah ROH KUDUS DAN DOA ini, silakan kirim email ke . ]]

e-JEMMi 21/2001