"Dulu, saya adalah penganut agama Hindu dan terbiasa untuk memuja semua dewa dan dewi, sedangkan suami saya melakukan praktek perdukunan," kata Jeewa saat dia mulai men-sharingkan kisahnya di desa Rajasthan dimana mereka tinggal. "Suatu hari saya sakit demam selama beberapa hari. Setelah sembuh, saya kehilangan penglihatan saya dan menjadi buta total. Suami saya mencoba melakukan segala kemampuannya sebagai dukun, tetapi saya tidak sembuh. Lalu dia membawa saya kepada beberapa dukun lain yang dianggapnya lebih mampu dan bahkan ke beberapa dokter spesialis mata, tetapi mereka tetap tidak mampu menyembuhkan penglihatan saya. Saya mempersembahkan banyak sajian untuk dewa dan dewi yang menjadi kepercayaan kami sekeluarga. Saya juga melakukan berbagai upacara ritual, dan menjanjikan banyak hal kepada dewa bila memberikan kesembuhan. Namun tak ada yang terjadi. Tujuh tahun berlalu. Suatu hari seorang misionaris dari Every Home for Christ, Brother Shanti, datang ke desa saya dan menceritakan berita baik mengenai keselamatan. Dia juga menceritakan bagaimana Yesus Kristus membuat orang lumpuh dapat berjalan, mencelikkan mata orang buta, dan menyembuhkan orang bisu dan tuli. Brother Santi juga menceritakan tentang Kasih Tuhan yang tertulis dalam Alkitab. Akhirnya, saya menerima Injil itu. Saya bertobat dan berjanji tidak akan lagi menyembah patung dewa-dewi, namun hanya mau menjadi pengikut Yesus. Lalu saya mulai bergabung sekelompok orang yang selalu bersekutu bersama tiap hari Minggu untuk memuji dan menyembah Yesus Kristus."
"Suami saya menjadi terganggu dengan kepercayaan saya yang baru dan meminta saya untuk tidak menyembah Allah orang Kristen. Tetapi saya terus mencoba meyakinkan dia agar bersedia meninggalkan praktek perdukunannya. Hal ini memerlukan waktu selama 20 hari dan akhirnya suami saya mau menerima Yesus dan mulai menghadiri ibadah pada hari Minggu. Meskipun mata saya tidak menjadi sembuh, saya memiliki kedamaian dalam hati saya, yang juga dialami oleh suami saya. Namun pada hari ke 30, sesudah persekutuan, Brother Santi dan kami berdoa, tiba-tiba saya merasakan satu sentuhan di kedua mata saya dan saya pun dapat melihat. Saya berteriak kegirangan! Semua orang takut mendengar teriakan saya, mereka berpikir bahwa ada roh jahat yang telah menyerang saya. Tetapi ketika saya mengatakan pada mereka mengenai pulihnya penglihatan mata saya, setiap orang mulai memuji Allah! Sekarang, saya sehat dan seluruh keluarga saya telah menerima Yesus Kristus."
Para pekerja dari Every Home for Christ (EHC) di India telah membagikan lebih dari 473 juta booklet Injil dari rumah ke rumah. Hasilnya: mereka mendapatkan 7,3 juta respon dan terbentuknya 22.522 persekutuan desa, yang disebut dengan kelompok Kristus.
Sumber: Fax of the Apostles, April 2001