"Apa yang sedang saya pikirkan?" Raymond Lull pasti terheran-heran. Mungkin ia merasa heran bagaimana mungkin ia bisa naik kapal untuk mengabarkan Injil kepada orang-orang di Afrika Utara. Ia mungkin akan terbunuh dan dianiaya.
Lull mengalami lahir baru pada usianya yang ke-30. Ia bertobat dari kebiasaan lamanya yang suka mengadakan pesta dan membuang waktu dengan sia-sia. Ia dilahirkan pada tahun 1232 di sebuah keluarga yang terhormat di Majorca, dekat lepas pantai negara Spanyol.
Pada masa itu, umat Kristiani lebih banyak melakukan kehidupan doa dan merenungkan firman Tuhan. Ide Raymond Lull mengenai penyebaran Injil ke tempat asing diabaikan dan dianggap aneh oleh gereja saat itu.
Fransiskus dari Asisi menganjurkan agar ia lebih mempraktikkan kasih Kristus daripada memakai kekerasan. Ia menyetujuinya. Ia menghabiskan 10 tahun untuk mempelajari bahasa penduduk setempat, kebudayaan mereka, dan memerdalam pengetahuan kekristenan.
Ia naik kapal ke Tunisia. Ia mengumumkan bahwa kehadirannya adalah untuk mempelajari keyakinan penduduk itu dan menawarkan diskusi terbuka kepada mereka. Setelah diskusi tersebut, ada sebagian yang tertarik untuk mempelajari lebih dalam mengenai keristenan. Akibat diskusi tersebut, ia dimasukkan ke dalam penjara. Ia dideportasi dari Tunisia. Dan dalam perjalanannya ke kapal, ia dilempari dengan batu.
Pada usianya yang ke-75, ia kembali lagi ke Afrika untuk menjangkau mereka. Ia mengundang mereka untuk menghadiri diskusi terbuka di Bugia, sebelah timur kota Aljazair. Kemudian ia segera dijebloskan kembali ke penjara untuk yang kedua kalinya.
Lull kembali ke Eropa, tetapi segera ia bepergian kembali ke Bugia pada tahun 1314 ketika ia berusia lebih dari 80 tahun. Ia mengunjungi kelompok kecil yang sudah bertobat dan menerima Yesus sebagai Juru Selamat. Ia mencoba secara diam-diam untuk membawa lebih banyak jiwa lagi kepada Kristus.
Di dalam suratnya, ia menulis sebagai berikut, "Saya memiliki harta kekayaan yang cukup. Saya menikmati kehidupan saya, tetapi saya lebih suka meninggalkan semuanya untuk menceritakan tentang Kristus kepada mereka yang belum mengenal-Nya. Mereka memasukkan saya ke dalam penjara dan mencambuk saya. Sekarang saya telah bertambah tua, tetapi saya tidak kehilangan pengharapan pada-Nya. Tuhan berkeinginan supaya saya dapat tetap memertahankan iman saya sampai saya kembali ke pangkuan-Nya."
Karena khotbahnya, ia ditangkap oleh penduduk. Ia dibawa ke luar kota oleh mereka dan oleh perintah raja, ia dilempari batu. Beberapa saat kemudian ia meninggal. Ia meninggal pada tanggal 30 Juni 1315.
Ruth A. Tucker mengatakan, "Kehidupan Lull dan pekerjaannya merupakan kesaksian yang kuat sebagai seorang Kristen sejati di tengah-tengah sejarah gereja yang gelap pada masa itu .... Ia tetap setia kepada panggilan-Nya di dalam dan mengabarkan Injil."
"Aku menghendaki, saudara-saudara, supaya kamu tahu, bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil." (Filipi 1:12)
"Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia." (1 Korintus 15:58)
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Batu-Batu Tersembunyi dalam Pondasi Kita |
Judul asli buku | : | The Hidden Stones in Our Foundation |
Penulis | : | The Voice Of The Martyrs |
Penerjemah | : | Ivan Haryanto |
Penerbit | : | Kasih Dalam Perbuatan, Surabaya 2005 |
Halaman | : | 39 -- 41 |
Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/raymond_lull