Sebuah kelompok garis keras di Somalia terus melakukan gerakan yang sangat menyulitkan umat percaya di sana. Gerakan tersebut tidak hanya di Somalia saja, namun telah menyebar ke negara tetangga, Kenya. Namun tidak ada bantuan dari pemerintah setempat karena pemerintah tidak memiliki kuasa untuk menindak kelompok itu. Saat ini Somalia menduduki peringkat satu dalam daftar "negara gagal" selama 3 tahun berturut-turut ini.
TN dari Voice of Martyrs (VoM) menjelaskan ada laporan bahwa kelompok garis keras tersebut memunyai daftar orang-orang Kristen yang mereka incar. Orang-orang percaya harus pergi menyelamatkan diri. Namun walaupun menghadapi penindasan seperti ini, TN mengatakan bahwa Injil tidak dapat dihapuskan. Masih terdapat jejak gereja, walaupun gereja itu jauh di bawah tanah. VoM juga menemukan cara untuk mengatakan kepada orang-orang Kristen di sana bahwa mereka tidak dilupakan. VoM telah menyediakan beberapa pertolongan untuk keluarga para martir di Somalia.
Saat situasi terlihat buntu, ada satu jalan yang jauh lebih hebat daripada jalan-jalan politis lainnya -- "Hal terpenting, kita bisa berdoa untuk negara Somalia, khususnya buat saudara-saudara Kristen kita di sana." Somalia menduduki peringkat keempat daftar negara Open Doors World Watch. Negara-negara dalam daftar itu diawasi karena penyiksaan yang dilakukan terhadap orang-orang Kristen di sana. (t/Uly)
Sumber: Mission News, Oktober 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14814]
Pokok doa:
Doakan untuk pemerintah Somalia agar Tuhan berbelaskasihan sehingga pemerintah negara ini bisa dibangun kembali menjadi negara yang berkuasa untuk melindungi rakyatnya dan penumpas para pemberontak di negaranya.
Doakanlah orang Kristen yang masih berada di Somalia serta mereka yang diusir dari tempat tinggal mereka. Doakan agar mereka mendapatkan perlindungan, kekuatan dan dukungan.
Doakan untuk kelompok garis keras yang mengejar dan menekan umat percaya di Somalia, agar Tuhan mengampuni dan menjamah hati mereka, sehingga mereka boleh bertemu dengan kasih Kristus.
Walaupun terdapat protes dari kelompok radikal al-Shabaab, Somaliland tetap melaksanakan pemilihan presiden pada hari Sabtu, 26 Juni 2010. Walaupun memakan satu korban, pemilu dianggap terlaksana dengan kekerasan yang minim. Somaliland berharap dengan adanya pemilu ini, mereka bisa memisahkan diri dengan Somalia. Walaupun mereka memerdekakan diri dari Somalia pada tahun 1991, mereka belum menerima pengakuan diplomatis internasional menurut CIA World Facebook.
Saat mereka menghitung suara pemilihan, TN dari Voice of the Martyrs mengatakan bahwa orang-orang Somaliland percaya bahwa, "Kita dapat mengadakan pemilihan umum yang bebas; kita bisa memunyai transisi kekuasaan secara damai. Seluruh dunia perlu mengakui kita dan bukannya Somalia yang terus dalam kekacauan dan anarki." Banyak orang yang telah mengungsi ke Somaliland karena mereka menerima orang-orang Kristen di antara mereka. Kekhawatiran utama orang-orang Kristen adalah apakah Somaliland akan mulai memperlakukan orang-orang percaya seperti Somalia. Terkait dengan Somalia, TN mengatakan "Menjadi orang Kristen sangatlah berbahaya [di Somalia]. Secara literal, menjadi orang Kristen berarti menyerahkan nyawa Anda."
Kandidat yang terpilih dalam pemilihan di Somaliland tersebut nantinya dapat menentukan apakah pemerintahan akan menerapkan hukum agama dan mulai mengancam keberadaan orang-orang Kristen. "Terlalu awal untuk menentukan dampak pemilu ini dengan tepat. Namun pada kenyataannya pemilu ini akan memengaruhi saudara-saudara perempuan dan laki-laki kita. Oleh karena itu, hal ini perlu kita masukkan ke dalam pokok doa kita." (t/Uly)
Sumber: Mission News, Juni 2010
[Selengkapnya: http://www.mnnonline.org/article/14414]
Pokok doa:
Berdoa agar Tuhan memberi hikmat kepada orang yang akan memimpin Somaliland sehingga mereka bisa memimpin dengan bijaksana dan takut akan Tuhan.
Berdoa agar orang percaya di Somaliland juga terus berdoa bagi pemulihan negara mereka. Doakan juga agar mereka terus bertumbuh dan dewasa di dalam pengenalan mereka akan Tuhan.
Jumlah orang Kristen di Somalia diperkirakan tidak melebihi 100 orang dari 8 juta populasi penduduk Somalia. Kelompok bersenjata Shabab yang menguasai sebagian besar Somalia Selatan telah bertekad untuk membinasakan mereka. Kelompok radikal itu menembaki dan membunuh perempuan Kristen Somalia karena mereka menolak menggunakan kerudung kepala. Para pria Kristen juga menghadiri ibadah keagamaan setempat agar tidak dicurigai. Alkitab harus disembunyikan. Tidak ada persekutuan dan gereja. Paling sedikit, 13 anggota jemaat gereja-gereja bawah tanah telah dibunuh dalam beberapa bulan terakhir ini; jumlah totalnya mungkin sudah ratusan sejak 2005. Negara ini sedang menyusun undang-undang teokrasi [negara berdasarkan agama, red.], yang mengatakan bahwa setiap warga Somalia beragama mayoritas sejak lahir, dan siapa pun yang berpindah agama dianggap murtad dan bisa dijatuhi hukuman mati.
Diterjemahkan dari:
Nama buletin | : | Body Life, Edisi Januari 2010, Volume 28, No. 1 |
Nama kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Somalia: Embattled Believers |
Penerbit | : | 120 Fellowship Adult Class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 1 |
Pokok doa:
Doakan umat percaya di Somalia yang harus menyembunyikan identitas mereka karena faktor keamanan supaya Tuhan melindungi dan memampukan mereka untuk tetap setia mengikuti Tuhan.
Doakan juga agar umat percaya di Somalia senantiasa mendoakan negara dan masyarakat mereka yang belum percaya; doakan agar Tuhan memberkati dan memulihkan keadaan negara tersebut.