Baru-baru ini seorang percaya Maroko berkata kepada perwakilan KDP bahwa ketika menerima Kristus, ia merasa ia adalah "satu-satunya orang Kristen di Maroko". Walaupun demikian, ia kaget ketika ia bertemu beberapa orang Kristen Maroko, dan bergabung dengan persekutuan kecil mereka.
Karena hanya beberapa orang Maroko adalah orang percaya, ketika seorang Maroko dikenalkan kepada Kristus oleh orang asing, melalui internet, atau radio, atau televisi, mereka sering kali merasa kesepian dan terasing karena mereka telah ditolak oleh budaya mereka sendiri. Pelita mereka menyala berkedip. Ketika mereka bersatu dalam persekutuan dengan orang-orang percaya lain, pelita mereka menjadi lebih terang. Persekutuan, pemuridan, dan penguatan adalah minyak bagi pelita mereka.
Mungkin orang-orang percaya Maroko hanya berjumlah beberapa ribu. Mereka bersekutu di gereja-gereja rumah yang kecil di seluruh negeri, dan kegiatan mereka diawasi dengan ketat. Baru-baru ini beberapa pemimpin gereja rumah mengatakan kepada perwakilan kami bahwa polisi Keamanan Negara terus mengawasi mereka, menanyakan dan menginterogasi mereka secara berkala. Mengajak orang lain memeluk kepercayaan lain dilarang oleh undang-undang.
Baru-baru ini kami bertemu dengan seorang penginjil Berber bernama Ashraf (bukan nama sebenarnya). Ia sering berpergian mengunjungi desa-desa di Pegunungan Atlas untuk mengabarkan Kristus dan memertontonkan film Yesus kepada mereka yang mau mendengar. Tetapi orang berlatar belakang "agama lain" ini membayar harga yang mahal karena kasih Yesus. Beberapa waktu sebelum ia menjadi Kristen, ia ditahan karena menjalin persahabatan dengan orang-orang Kristen. Ashraf berkata bahwa ia disiksa dengan disengat listrik selama interogasi pertamanya dan masa penahanan. Pihak yang berwenang ingin mengorek keterangan mengenai rekan Kristen sekerjanya dan kegiatan mereka.
Kemudian setelah menjadi Kristen, Ashraf dipenjara dan dikirim ke rumah sakit jiwa di mana ia disuntik dengan berbagai macam obat, termasuk narkotika. Pihak yang berwajib merasa Ashraf sudah gila dengan meninggalkan "agama lain" dan mengabarkan kekristenan di desa-desa. Ashraf berkata, "Penderitaan adalah sebuah pemberian dari Tuhan." Pemberian itu adalah minyak yang menerangi pelitanya. "Tuhan berkata, datanglah orang-orang yang teraniaya oleh karena kamu menderita di dunia, kamu merupakan dorongan bagi yang lain."
Ashraf dan pelitanya sedang mengarahkan orang-orang Maroko ke jalan keluar dari kegelapan. Kami berdoa supaya Tuhan melindunginya dan memberikan kepadanya kekuatan. Kami dikuatkan oleh kesaksiannya sebagai anak terang yang tidak gentar.
Beberapa hal terperinci yang dikemukakan dalam artikel tersebut menyarankan informan untuk menghadiri beberapa ibadah gereja.
Baru-baru ini tujuh gereja rumah ditutup oleh pihak yang berwenang, dan beberapa orang percaya dikenai tuntutan dengan tuduhan menghina "agama lain". Youssef Ourahmane, Hamid Ramadani, dan Rashid Essaghir dikabarkan akan dijatuhi hukuman tiga tahun penjara dan denda 5.000 euro (sekitar Rp75 juta). Pada saat berita dicetak, dua orang percaya lainnya, Djallal Dahmani dan Brahim Oudir, masih dalam persidangan. Perwakilan kami di Algeria berkata bahwa ia percaya penganiayaan akan memburuk tahun ini saat pemerintahan mencoba menanggapi peringatan mengenai sejumlah besar "agama lain" yang meninggalkan agama mereka menjadi kristen.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Edisi Mei-Juni 2008 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Kasih Dalam Perbuatan (KDP), Surabaya 2008 |
Halaman | : | 7 |
Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/satu_satunya_orang_kristen_di_maroko