Meksiko
Meksiko: (108 juta), Ibukota Mexico City (23 juta), agama: Katolik 90%, Kristen 7%. Bapak Pieter dan Ibu Marni Tarigan (YPPII), tinggal di Juxtlahuaca, Oaxaca dan melayani suku Triqui. Baru-baru ini enam orang setempat dibaptis. Persekutuan di rumah sudah berjalan lebih dari satu tahun. Mereka bersyukur, bahwa ada beberapa keluarga setempat membantu mereka. Tetap ada masalah yang serius dengan visa mereka, tetapi sedang diurus dibantu oleh seorang advokat, tolong doakan.
Brasil
Brasil: (174 juta), Agama: Katolik 70%, Protestant 15,7%. Gereja Katolik dalam krisis, Brasil membanggakan diri sebagai negara Katolik yang besar, tetapi hanya 13% anggota Katolik ikut kebaktian. Ibu Margaretha N. Adiwardana memegang misi AME, Bapak Isak Hattu membantu AME dalam pelayanan. Pdt. Suadi Adiwardana menggembalakan gereja Indonesia di kota São Paulo.
Suriname
Suriname: (450 000), Kel. Pdt. Suryanto Tasman melayani di jemaat PUAS (Paguyupan Urip Anyar Suriname) di antara keturunan orang Jawa. Ada perintisan baru di daerah Kampon Kecil.
KM LOGOS II
KM LOGOS II melayani di pulau-pulau Karibik. Penduduk di situ haus literatur, tetapi sulit mendapatnya. KM LOGOS II melayani di, Castries, Saint Lucia, s/d 3 Juni, Bridgetown, Barbados, 4 s/d 15 Juni, Port of Spain, Trinidad dan Tobago, 17 Juni s/d 15 Juli. KM LOGOS II selama enam bulan di pulau-pulau Karibik. Kapal ini dibanjiri oleh anak-anak sekolah sampai 1000 anak dalam satu hari.
Australia
Australia (19 juta): Suku bangsa: Eropa 93%, Asia 5%, Aborigin 1,5%. Bulan Juli dan Agustus diperkirakan 20.000 orang Arab datang untuk libur di Gold Coast, ini merupakan kesempatan emas untuk memberikan kepada mereka Alkitab dan literatur dalam bahasa mereka. Di negara asal mereka tidak mungkin dijangkaui oleh Firman TUHAN, tetapi di Australia ada kebebasan, bahwa mereka mendengar berita hidup. Kel. Pdt. Salomo Bangun, (YPPII, Gereja Indonesia Darwin): Sibuk dalam penggembalaan dan perintisan di tengah orang Indonesia setempat dan di antara orang dari suku-suku bangsa lain, termasuk orang Aborigin setempat.