Salah satu fakta Natal yang paling membingungkan adalah bahwa Allah datang ke bumi dalam rupa manusia dan lahir di sebuah kandang. Mengapa? Sebagai Raja Damai Ia dapat memiliki sebuah istana, tetapi Ia tidak melakukannya. Tidak ada satu hal pun dalam Alkitab terjadi secara kebetulan. Setiap peristiwa yang dicatat mempunyai tujuan tertentu. Allah mau mengajarkan kepada kita beberapa pelajaran penting melalui kelahiran Kristus dengan cara yang hina itu.
Nampaknya jelas bahwa kandang dan palungan melambangkan hati manusia. Nabi Yeremia mengatakan kepada kita bahwa hati manusia "lebih licik daripada segala sesuatu, dan sudah membatu" (
Kita tidak mengundang teman-teman kita untuk makan bersama dengan kita di sebuah kandang. Kita membawa mereka ke dalam rumah kita. Dan sekali lagi kandang itu laksana hati kita yang kita tidak mau siap dibuka untuk sesama kita. Kita lebih suka mereka melihat ruang tamu kita yang indah dan bersih daripada menginspeksi "kandang kita yang bau." Tetapi Kristus lahir di sebuah kandang untuk memperlihatkan kepada kita bahwa Ia tahu dunia macam apa yang didatangi-Nya, dunia yang penuh dengan kekejaman, kerakusan, perang, pementingan diri sendiri, dan dosa. Tujuan-Nya adalah bukan untuk menikmati yang terbaik yang dapat ditawarkan dunia, tetapi untuk membersihkan isinya, yang dilambangkan dengan kandang. Inkarnasi-Nya mempunyai maksud yang didorong oleh kasih.
Tetapi ada alasan lain kelahiran Kristus di dalam kandang. Ia menjadi "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (
Tempat apa lagi yang lebih layak bagi seekor anak domba selain sebuah kandang -- atau sebuah gudang. Bukan persoalan kebetulan bahwa Maria dan Yusuf tidak bisa mendapatkan kamar di penginapan pada waktu tiba di Bethlehem. Kedatangan mereka ke kandang dan palungan sesuai dengan pra-pengetahuan Allah dan perencanaan yang pas. Allah mempunyai rencana untuk hidup Anda, juga. Hidup Anda tidak diserahkan kepada faktor kebetulan.
Tatkala Allah menciptakan manusia, Ia tahu bahwa manusia akan memanfaatkan kebebasannya untuk melakukan dosa. Dan karena itu Ia menyiapkan suatu penangkal untuk dosa. Jauh sebelum Kristus lahir di Bethlehem, Allah menubuatkan bahwa akan ada kebencian antara Setan Si penipu, dan Benih perempuan (
Salib Kristus adalah peremukan simultan terhadap tumit Kristus dan permulaan peremukan kepala Setan yang berarti pemusnahan kuasanya. Di salib, Kritus membinasakan kuasa Setan yang mencoba mengikat manusia ke dalam dosa selamanya, dengan menanggung kepada diri-Nya sendiri seluruh hukuman untuk semua dosa, yang adalah kematian -- keterpisahan kekal dari Allah -- dan membangkitkan tubuh manusia dari kubur untuk hidup kekal.
Sekarang untuk sementara waktu Setan masih bebas bertindak untuk menyakiti tumit Kristus, yaitu menyakiti orang Kristen. Tetapi kekalahan terakhirnya sedang menjelang, dan ini akan terjadi sebagai akibat dari Benih perempuan, "bilamana Ia menyerahkan Kerajaan kepada Allah Bapa, sesudah Ia membinasakan segala pemerintahan, kekuasaan dan kekuatan. Karena Ia harus memegang pemerintahan sebagai Raja sampai Allah meletakkan semua musuh-Nya di bawah kakinya" (
Sebagai pembuka bagi pengorbanan akhir Kristus sebagai Anak Domba, Allah telah menetapkan pengorbanan binatang oleh orang Yahudi untuk pengampunan dosa. Binatang yang dapat dikorbankan orang Yahudi adalah anak domba, terutama seperti dicatat dalam Keluaran 12, yang menggambarkan pembebasan mereka dari Mesir. Darah Anak Domba Paskah melindungi umat Israel dari pembalasan malaikat maut; dan Darah Anak Domba Allah, Yesus Kristus, adalah satu-satunya pelindung yang bisa kita dapatkan dari hukuman terhadap dosa kita yang sepantasnya kita terima. Kristus memperkenankan semua orang bertobat sekarang dan menerima Dia sebagai Anak Domba Allah, sementara mereka masih mempunyai kesempatan.
Sumber:
Judul Buku | : | Hadiah yang Sempurna |
Judul Artikel | : | Misteri Palungan |
Pengarang | : | Spiros Zodhiates, Th.D. |
Penerbit | : | Departemen PI dan Pelayanan Berita Hidup |
Halaman | : | 10 - 12 |