Sahabat-sahabat Yesus saat itu tidak sedang mengharapkan apa yang akan mereka lihat. Meskipun mereka telah mendengar dan mengikuti pengajaran Yesus dengan saksama selama 3 tahun, mereka benar-benar tak pernah mengerti sepenuhnya bahwa Dia akan bangkit dari kematian. Maka, tentunya mereka tidak akan memunyai alasan untuk mengarang cerita-cerita yang mengklaim bahwa mereka telah melihat Dia. Bagi mereka, itu pun bukan pilihan. Sudah pasti, mereka kehilangan Yesus. Dan sama seperti siapa pun dari kita yang kehilangan seseorang yang sangat dikasihi atau sahabat yang sangat dirindukan untuk bertemu, begitu pula mereka memiliki kerinduan bertemu Yesus. Mereka tak pernah menyangka mereka akan pernah bertemu Dia lagi (Yohanes 20:9). Namun, mereka sungguh melihat Dia. Pertama-tama di kubur. Kemudian di jalan yang berdebu menuju Emaus. Lalu di ruang atas. Berulang kali, di dalam peristiwa yang berbeda, Yesus menampakkan diri kepada sahabat-sahabat-Nya. Selama 40 hari Dia membuat kehadiran-Nya diketahui di seluruh negeri itu. Mari kita amati siapa saja yang telah melihat Yesus dan di mana Dia menampakkan diri. Ini menjadi kepingan bukti lainnya akan kebangkitan Yesus.
Kepada Maria Magdalena di Kubur (Yohanes 20:11-18)
Maria telah berdiri di luar kubur kosong itu sambil menangis karena seperti yang dikatakannya, "Tuhanku telah diambil orang dan aku tidak tahu di mana Ia diletakkan" (ayat 13). Kematian Yesus, berpadu dengan ketakutan Maria bahwa tubuh-Nya telah dicuri, sudah menenggelamkannya dalam keputusasaan yang menghancurkan hati. Tetapi ketika Yesus mengejutkan Maria dengan berseru: "Maria!" sehingga ia dapat mengenali-Nya, maka ia bergegas menghampiri Dia dengan sukacita dan kelegaan. Lalu Maria berlari untuk memberitahukan para murid lain bahwa ia telah melihat Tuhan.
Kepada Beberapa Perempuan Ketika Mereka Berlari dari Kubur Itu (Matius 28:9-10)
Perempuan-perempuan ini telah mendengar bahwa Yesus hidup, sekalipun mereka belum melihat Dia. Mereka baru saja meninggalkan kubur itu, di mana seorang malaikat telah memberitahukan bahwa Yesus sudah "bangkit dari antara orang mati". Ketika mereka melihat Tuhan, mereka "memeluk kaki-Nya serta menyembah-Nya" (ayat 9). Yesus berkata kepada mereka agar menyebarkan berita bahwa Dia hidup dan memberitahu murid-murid agar menemui-Nya di Galilea.
Kepada Dua Orang Murid di Jalan Menuju Emaus (Lukas 24:13-32)
Bayangkan drama peristiwa ini. Dua murid sedang berjalan menyusuri 7 mil yang berdebu dari Yerusalem ke Emaus ketika seorang sesama pejalan kaki bergabung dengan mereka dan mulai menyapa, menanyakan apa yang sedang mereka perbincangkan. Kelihatannya, mereka sedang mendiskusikan kematian dan penguburan Yesus. Mereka terkejut bahwa orang asing itu tidak mengetahui topik yang sedang mereka bicarakan. Karena itu mereka berkata, "Apakah Engkau ingin mengatakan bahwa Engkau tidak mengetahui tentang kematian Yesus?" Kemudian kedua orang itu menjelaskan mengapa mereka begitu bersedih, bahwa meskipun beberapa perempuan telah melihat kubur kosong dan mengklaim bahwa Yesus hidup, namun mereka belum melihat Dia. Murid-murid ini tidak akan percaya tanpa melihat sendiri buktinya. Sebuah kejutan yang luar biasa menanti keduanya ketika mereka tiba di Emaus. Mereka bertiga berhenti untuk makan, dan saat mereka makan, "terbukalah mata" murid-murid itu dan mereka mengenali bahwa orang asing yang misterius ini adalah Yesus. Tetapi sebelum mereka sempat berkata-kata lebih lanjut, Dia "lenyap dari pandangan mereka" (ayat 31).
Kepada Petrus di Lokasi yang Tidak Diketahui (Lukas 24:33-35)
Di dalam ayat-ayat ini, kita tidak diberi suatu tampilan langsung tentang pertemuan antara Yesus dan Petrus. Apa yang kita tahu adalah ketika murid-murid yang telah pergi ke Emaus itu kembali, mereka mengetahui bahwa Petrus pun telah melihat Tuhan. Bayangkan kegembiraan meluap-luap yang pasti telah timbul di tempat itu!
Kepada Sepuluh Murid di Ruang Atas (Lukas 24:36-43)
Tiba-tiba pertemuan ibadah para murid ini mengalami interupsi. Sementara mereka duduk sambil bertukar cerita tentang perjumpaan yang menggetarkan dengan Yesus, Dia tiba-tiba muncul. Seperti yang mungkin sudah diduga, orang-orang ini sangat terkejut karena mereka pikir mereka sedang melihat hantu (ayat 37). Yesus segera menyingkirkan pemikiran itu dengan menawarkan mereka agar menyentuh tangan dan kaki-Nya, dan dengan makan malam bersama mereka.
Kepada Sebelas Murid di Ruang Atas (Yohanes 20:26-31)
Itu pastilah minggu yang panjang bagi Tomas. Kesepuluh murid lainnya telah bertemu dengan Yesus di ruang atas itu, tapi dia belum. Tentu mereka telah membuang waktu untuk berusaha meyakinkan Tomas bahwa mereka benar-benar telah melihat Yesus. Namun, dia bereaksi sama dengan murid-murid lainnya ketika mereka mendengar dari perempuan-perempuan yang pertama kali melihat Yesus. Mereka tidak dapat diyakinkan tanpa bukti yang nyata, dan Tomas menginginkan hal yang sama. Sekarang dia hampir mendapatkan gilirannya. Tiba-tiba Yesus menampakkan diri kepada mereka dan berkata kepada Tomas, "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku" (ayat 27). Lalu Tomas percaya sambil berseru, "Ya Tuhanku dan Allahku!" (ayat 28).
Kepada Tujuh Orang di Danau Galilea (Yohanes 21:1-25)
Keadaan telah mulai kembali normal bagi para murid. Mereka telah kembali bekerja. Beberapa di antara mereka pergi menangkap ikan sepanjang malam di Danau Galilea. Tetapi ikan-ikan tidak mau bekerja sama dengan mereka, dan perahu mereka kosong. Tatkala terang mentari mulai menyinari air danau itu, mereka melihat seorang laki-laki berdiri di pantai, yang berteriak memberi petunjuk kepada mereka. Ketujuh pelaut itu melakukan apa yang dikatakan-Nya dan semua ikan yang berhasil mereka tangkap hampir menenggelamkan perahu mereka. Ketika Yohanes memberitahukan Petrus, "Itu Tuhan!" (Yohanes 21:7), Petrus menyelam ke dalam air dan berenang ke pantai. Ketika mereka semua tiba di pantai, mereka melihat Yesus telah menyiapkan sarapan bagi mereka berupa ikan dan roti yang masih panas. Kemudian Yesus menawarkan diri untuk memasak beberapa ikan yang baru saja mereka tangkap.
Kepada Sebelas Murid di Atas Bukit (Matius 28:16-20)
Ini adalah pertemuan terencana pertama antara Yesus dan para murid yang tercatat setelah kebangkitan-Nya. Matius menulis bahwa para murid itu mendahului berangkat "ke Galilea, ke bukit yang telah ditunjukkan Yesus kepada mereka" (Matius 28:16). Di sana, Dia bertemu dengan kesebelas murid, dan mungkin beberapa orang lainnya. Barangkali ini termasuk "lima ratus saudara" yang disebutkan dalam 1 Korintus 15:6. Yang penting di sini adalah meskipun kesebelas murid itu menyembah Yesus ketika mereka melihat Dia, "beberapa orang ragu-ragu" (Matius 28:17). Sekalipun mungkin beberapa dari orang-orang ini tetap meragukan kebangkitan Yesus, namun lebih mungkin lagi orang-orang yang skeptis itu adalah murid-murid yang tidak memiliki kesempatan menyentuh Yesus dan makan bersama-Nya. Secara alamiah, mereka akan lebih ragu untuk percaya bahwa orang ini adalah orang yang sama yang telah disalibkan beberapa minggu sebelumnya. Ditulisnya laporan yang menyebutkan adanya beberapa orang yang ragu-ragu menunjukkan bahwa murid yang menuliskan kisah ini tidak takut menceritakan keragu-raguan dari beberapa orang pengamat.
Kepada Murid-Murid-Nya di Dekat Betani (Kisah Para Rasul 1:9-12)
Penampakan diri Yesus yang terakhir kepada para murid-Nya berakhir dengan hilangnya Dia dari pandangan mereka. Sementara Yesus berdiri sambil berbicara dengan mereka tentang perintah yang baru saja diberikan-Nya kepada mereka agar menjadi saksi-saksi-Nya, "Ia diangkat ke surga disaksikan oleh mereka dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka" (ayat 9). Hal ini sepenuhnya berubah menjadi permulaan yang baru bagi murid-murid. Hanya beberapa minggu sebelumnya, mereka adalah kelompok orang-orang yang patah semangat yang ditinggal mati Pemimpinnya. Sekarang mereka adalah para penginjil yang bersemangat. "Mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita" (Lukas 24:52), dan "Mereka pun pergi memberitakan Injil ke segala penjuru" (Markus 16:20).
Buktinya jelas. Yesus sungguh hidup. Sekarang tugas mereka adalah pergi dan memberitakan hal itu kepada orang-orang lain.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku | : | Seri Hikmat Ilahi: Benarkah Kristus Bangkit dari Kematian? |
Judul buku asli | : | Discovery Series Bible Study: "Did Christ Really Rise from The Dead?" |
Penulis | : | Tim RBC Ministries |
Penerjemah | : | Grace Purnamasari Christian |
Penerbit | : | Koordinator Seri/Panduan PA RBC Indonesia, Jakarta 2004 |
Halaman | : | 16 -- 19 |