Eritrea Tahun 2009

Menurut Open Doors AS, tentara keamanan Eritrea menyerang rumah Pendeta H, pendiri Full Gospel Church di Asmara. Sebanyak 3 orang ditahan dalam serangan itu. Pendeta H tidak ditahan karena kesehatannya yang melemah akibat bisul. Meskipun demikian, dia menjadi tahanan rumah dengan penjaga yang ditempatkan di luar rumahnya. Pada hari Jumat, lebih dari 7 jemaatnya ditangkap.

Mereka yang ditangkap saat serangan hari Rabu, 15 Oktober, itu adalah 2 orang laki-laki dan 1 orang wanita. Pada hari Jumatnya, seorang wanita ditahan bersama dengan enam pria lainnya yang sampai saat ini namanya belum diketahui. Open Doors sejauh ini belum dapat mengetahui di mana orang-orang Kristen ini disembunyikan.

Penangkapan dan penahanan yang dilakukan pemerintah tanpa mengadili warganya terus terjadi di tengah-tengah banyaknya laporan tentang kelaparan dan keputusasaan yang melanda negara ini. Namun, dalam suatu wawancara yang dilakukan bulan Mei lalu, Presiden Isaias Afwerki mengatakan kepada Reuters, "Kami bukan anak-anak. Kami tidak dilahirkan kemarin. Tak seorang pun bisa mendidik kami tentang apa arti kebebasan. Ini bukan pertanyaan tentang hak asasi manusia, hak beragama. Ini adalah bagian dari peperangan dengan pihak oposisi yang kuat, dan pihak oposisi itu tidak berhasil meraih apa pun."

Lebih dari 2.800 orang Kristen masih berada di balik jeruji penjara karena ketekunan mereka untuk melakukan penyembahan di luar aturan yang ditentukan. Setidaknya ada 10 orang percaya yang telah tewas karena perlakuan kejam dan kelalaian medis yang mereka terima ketika berada di penjara. (t/Ratri)

Diterjemahkan dari: Mission News, October 2009

Kisah selengkapnya: http://mnnonline.org/article/13411

Pokok doa:

  • Doakan setiap orang percaya di Eritrea, khususnya mereka yang ditahan karena iman mereka, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada mereka selama berada dalam tahanan.

  • Berdoa juga bagi mereka yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, agar Tuhan melindungi dan memberi kekuatan kepada keluarga mereka.

e-JEMMi 46/2009



Menurut cabang Open Doors di Belanda, tiga wanita Kristen telah dibebaskan dari kamp militer Eritrea pada 8 Mei 2009. Sebelumnya, ketiganya ditahan karena menjadi anggota pergerakan Kristen "terlarang" setelah secara terbuka menyatakan iman mereka di sebuah desa yang didominasi oleh kaum agama sepupu. Salah seorang teman pria dari wanita tersebut melaporkannya kepada yang berwenang setelah wanita itu bercerita kepadanya bahwa ia sudah menjadi Kristen. Dia lalu dibawa ke kamp militer di mana tangan dan pergelangan kakinya diikat, dan keyakinannya diolok-olok di depan para pemimpin kamp militer. Ketika diancam dengan senapan, dia menyebutkan nama wanita yang telah menceritakan kepadanya tentang Yesus. Wanita yang dimaksud itu sebelumnya juga berasal dari agama sepupu, dan kemudian ia juga dibawa ke kamp.

Enam bulan kemudian, para wanita itu dibawa menghadap pemimpin kamp dan diberitahu bahwa mereka akan dibebaskan jika mereka setuju berhenti memberitakan Injil dan berjanji tidak akan mengungkapkan detail-detail penahanan mereka. Para wanita itu mengatakan bahwa mereka "bukanlah musuh orang-orang Eritrea atau pemerintah" dan berhenti memberitakan firman Tuhan berarti melawan mandat yang Tuhan berikan kepada mereka. Pemimpin kamp akhirnya memutuskan untuk membebaskan mereka tanpa syarat.

Puji Tuhan untuk kebebasan orang-orang percaya itu. Mohon agar Tuhan terus memberi mereka kekuatan dan keberanian untuk menceritakan kepada yang lain tentang Yesus. Berdoa agar orang-orang Kristen lain yang ditahan di Eritrea dibebaskan. Lebih dari 2.800 orang Kristen yang tidak bersalah masih ditahan. (t\Novi)

Diterjemahkan dari: http://www.persecution.net/pnp.htm#1

Pokok doa:

  • Mengucap syukur untuk keberadaan orang percaya yang dengan setia mempertahankan iman mereka bagi Kristus, karena melalui kesaksian hidup mereka, kita diingatkan kembali bahwa keselamatan yang telah kita peroleh di dalam Krisus merupakan anugerah terbesar yang Ia berikan.

  • Doakan untuk orang percaya di Eritrea, agar Tuhan menguatkan iman mereka. Doakan juga bagi mereka yang anggota keluarganya masih ditahan pihak berwajib karena keyakinan yang mereka anut, agar Tuhan memberi penghiburan dan mereka tetap berpengharapan pada Kristus.

e-JEMMi 26/2009



Seorang penginjil bernama T, yang dipenjara sejak tahun 2006 karena aktivitas penginjilannya, mendapat perlakuan yang amat kasar karena pelayanannya terhadap para narapidana.

Beberapa sumber menyatakan bahwa T sedang berada di ambang batas keputusasaan ketika dia merana di penjara Mai Sirwa Maximum Security Confinement.

"Sepertinya neraka telah memenjaraku," ucap T kepada Compass. "Tolong sampaikan kepada saudara-saudara lainnya untuk terus mendoakanku. Aku tidak yakin bisa melihat mereka lagi."

Otoritas penjara menganggap T berbahaya karena keberaniannya dalam menyaksikan imannya. Seorang penginjil dari sebuah gereja telah memberitakan Kristus kepada para narapidana lain, dan banyak di antara mereka yang bertobat.

"Hal itu membuat sipir penjara tidak menyukainya," ujar sebuah sumber.

Keluarga T khawatir akan kondisi kesehatannya setelah usaha-usaha mereka untuk mendapatkan izin untuk mengunjunginya tidak berhasil. (t/Setya)

Diterjemahkan dari:

Nama buletin : Body Life, edisi November 2008 Volume 26, nomor 11.
Nama kolom : World Christian Report
Judul asli artikel : Eritrea: Evangelist Fears He'll Die in Confinement
Penerbit : 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena
Halaman : 3

Pokok doa:

  • Berdoalah bagi T yang saat ini berada dalam penjara, agar Tuhan memberi kekuatan kepadanya dalam melewati hari-harinya di penjara, dan agar ia tetap berpengharapan kepada Tuhan.
  • Doakan keluarganya agar tetap mendukung T dalam doa dan tidak dikuasai oleh ketakutan yang berusaha ditabur iblis dalam hati mereka, yang bertujuan untuk memecah belah kesatuan hati dalam keluarga ini.
  • Berdoa juga untuk para narapidana di Eritrea yang telah memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat mereka, agar mereka mendapatkan dukungan dari orang-orang percaya. Juga gereja Tuhan di Eritrea, agar iman mereka semakin bertumbuh dan dewasa di dalam Yesus.

e-JEMMi 07/2009