Misi sedunia dalam Perjanjian Lama bersifat sentripetal (dari luar ke pusat), dalam pengertian bangsa-bangsa datang kepada Israel dan mereka dapat mengenal serta menyembah Tuhan yang benar. Sedangkan misi dalam Perjanjian Baru bersifat sentrifugal (dari pusat ke luar), yang berarti bahwa dari gereja atau dari Israel kabar keselamatan akan disampaikan kepada semua suku-suku bangsa.
Pada masa pelayanan Yesus di dunia, kita dapat melihat kedua cara tersebut digunakan oleh Tuhan Yesus. Sewaktu-waktu Tuhan seolah-olah hanya memikirkan Israel saja, tetapi dalam kesempatan yang lain, Dia juga memerhatikan orang-orang kafir.
Tuhan Memerhatikan Israel Secara Khusus
Dia datang sebagai "Raja orang Yahudi".
Atas petunjuk Allah, orang Majus dari Timur mencari "Raja orang Yahudi yang telah dilahirkan" (Matius 2:2).
Pengakuan Natanael "Engkau Raja orang Yahudi", diterima oleh Tuhan Yesus.
Yesus menerima dengan senang hati sambutan orang banyak sebagai "Raja orang Yahudi" sewaktu Ia naik keledai memasuki kota Yerusalem (Yohanes 12:13).
Prajurit-prajurit Romawi mengolok-olok Yesus sebagai "Raja orang Yahudi" (Yohanes l9:3).
Pilatus memasang sebuah tulisan "Yesus ..., Raja orang Yahudi" di kayu salib Tuhan Yesus, tetapi para imam tidak setuju dengan tulisan itu karena Yesus sendiri berkata, "Aku adalah Raja orang Yahudi."
Yesus berkata Dia diutus kepada umat Israel saja (Matius 15:24).
Pemilihan Israel tetap nyata. Dalam Perjanjian Baru, bangsa Israel disebut:
Bangsa-bangsa lain disebut sebagai bangsa kafir atau bangsa yang tidak mengenal Allah (Matius 6:7; Lukas 12:30).
Yesus mengutus murid-murid-Nya hanya kepada bangsa Israel saja (Matius 10:5-6).
Tuhan Yesus Memerhatikan Semua Bangsa
Visi dan misi Yesus juga tertuju kepada bangsa-bangsa lain di luar Israel. Hal ini dapat dilihat melalui peristiwa-peristiwa yang dicatat oleh Alkitab.
Kelahiran Yesus diberitahukan kepada orang Majus dari Timur, yaitu orang-orang non-Yahudi.
Simeon bernubuat bahwa Yesus ditetapkan sebagai sumber keselamatan dan terang bagi segala bangsa (Lukas 2:31-32).
Yohanes Pembaptis menyatakan Yesus sebagai "Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29).
Yesus menyebut diri-Nya sebagai terang dunia (Yohanes 8:12).
Yesus memunyai rencana untuk menuntun "domba-domba lain yang bukan dari kandang ini (Yahudi)" sehingga mereka menjadi "satu kawanan" (Yohanes 10:16).
Yesus menyembuhkan anak dari perempuan Kanaan yang percaya (Matius 15:21-28).
Yesus menjelaskan bahwa orang dari segala bangsa akan masuk ke dalam kerajaan Allah (Lukas 13:29).
Yesus menugaskan murid-murid-Nya untuk memberitakan Injil sampai ke ujung-ujung bumi (Matius 28:18-20).
Dari beberapa contoh di atas, kita dapat melihat bahwa Tuhan Yesus tidak hanya memerhatikan orang Yahudi saja, Ia juga memerhatikan orang non-Yahudi atau orang kafir.
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin | : | Terang Lintas Budaya (Makedonia), Edisi 36, Tahun 1999 |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Penerbit | : | Yayasan Terang Lintas Budaya, Malang 1999 |
Halaman | : | 2 |