Indo-Pakistan Montserrat

Orang Indo-Pakistan sebenarnya berasal dari anak benua India. Kini, mereka tinggal di banyak negara dan banyak pula yang belum pernah dijangkau oleh Injil.

Di beberapa negara, sebagian besar orang Indo-Pakistan ini beragama Hindu, sedangkan yang tinggal di jazirah Arab, sebagian besar memeluk agama Kaum Kedar. Kebanyakan orang Indo-Pakistan berbicara dalam bahasa Hindi sebagai bahasa asli mereka, sementara yang lainnya menuturkan berbagai macam bahasa India lainnya. Terkadang, mereka juga menggunakan bahasa tutur yang dipakai di tempat mereka menetap sekarang.

Indo-Pakistan merupakan istilah umum yang digunakan untuk mewakili kelompok-kelompok etnis ini. Hal itu dikarenakan banyaknya penduduk asli India yang tidak menetapkan status mereka -- dalam kelompok bahasa mana mereka sebenarnya termasuk. Misalnya, banyak dari mereka mungkin sebenarnya adalah orang Gujarat, Hindi, atau Punjabi; namun mereka semua (khususnya untuk tujuan sensus), dikenal sebagai orang Indo-Pakistan.

SEPERTI APAKAH KEHIDUPAN MEREKA?

Secara tradisional, kehidupan orang India diatur oleh sistem kelas sosial yang kaku, yang dikenal sebagai sistem kasta. Kasta sebenarnya merupakan kelompok masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan. Orang-orang yang memiliki jenis pekerjaan yang sama akan masuk ke dalam kasta yang sama. Kasta-kasta tersebut dibagi ke dalam beberapa subkasta yang selanjutnya dibagi lagi ke dalam kelas-kelas sosial yang lebih kecil. Sistem kasta itu sangat kaku, dan anggota dari suatu kasta tidak diizinkan untuk pindah dari kasta di mana mereka dilahirkan. Orang-orang India hanya diperbolehkan menikah dengan orang-orang dari kasta yang sama dan mengerjakan pekerjaan yang telah ditetapkan untuk kasta mereka. Pada umumnya, hanya orang-orang India dari kasta yang lebih tinggi dan lebih kayalah yang mampu pindah ke negara-negara lain. Setelah tiba di negara lain, mereka sering kali membuka usaha sendiri.

Brahmana merupakan kasta Hindu yang tertinggi. Kasta ini terdiri dari kaum rohaniwan dan cendekiawan. Namun, pengaruh Inggris di India secara bertahap membuka kesempatan bagi kasta-kasta lain untuk memeroleh pendidikan pula. Orang Indo-Pakistan yang ada di luar daerah India cenderung menonjolkan pengaruh Inggris daripada mereka yang tinggal di India. Para imigran tersebut juga menunjukkan pengaruh budaya Barat dalam gaya berpakaian mereka. Namun, beberapa orang Indo-Pakistan Hindu tetap mengenakan pakaian tradisional mereka; kaum pria mengenakan "dhoti" (kain yang dibalutkan pada pinggang) dan kaum wanita mengenakan "sari" (kain yang dibalutkan melingkar pada pinggul dan digantungkan pada pundak atau kepala). Sebagian besar dari mereka tetap mengonsumsi makanan asli India. Meskipun agama Hindu menganjurkan untuk umatnya makan sayuran, banyak juga orang India yang makan beberapa jenis daging.

Pengaruh ajaran agama sepupu sangat kuat pengaruhnya bagi beberapa orang Indo-Pakistan, khususnya di Semenanjung Arab. Di sana, orang-orang Indo-Pakistan diharuskan untuk mengikuti hukum agama yang berlaku. Misalnya, wanita-wanita diharuskan mengenakan cadar yang longgar dan jubah hitam yang biasanya dikenakan wanita-wanita Kaum Kedar. Cadar itu menutupi seluruh tubuh, dari kepala sampai ujung kaki dan sebagian besar wajah. Cadar lebih sering dikenakan di tempat umum dan selama bulan puasa. Orang-orang Indo-Pakistan Hindu diperlakukan sebagai warga kelas kedua oleh pemerintah Arab Saudi dan Yaman.

APAKAH KEPERCAYAAN MEREKA?

Agama Hindu merupakan agama yang memiliki banyak tuhan, artinya mereka memuja banyak dewa dan dewi. Dewa yang paling penting untuk disembah adalah Brahmana, yaitu sang pencipta alam semesta; Wisnu, penjaga alam semesta; dan Siwa, perusak alam semesta. Dewa agama Hindu yang lain, yang juga penting, adalah istri Siwa, yang memunyai beberapa nama. Dia paling dikenal dengan nama Durga, Kali, Parvati, atau Uma. Sebagai Parvati atau Uma, dia adalah dewi yang keibuan dan sangat dipuja. Sebagai Durga atau Kali, dia adalah dewi perusak yang ditakuti.

Menurut ajaran Hindu, binatang dan manusia memiliki jiwa. Orang Hindu percaya bahwa jiwa itu menjalani banyak kehidupan yang tak terhingga jumlahnya dalam raga yang berbeda-beda, lahir kembali atau berreinkarnasi menjadi binatang atau manusia setelah mati. Mereka percaya bahwa apabila seseorang melakukan hal-hal yang baik dalam hidupnya, jiwanya akan dilahirkan kembali dalam status yang lebih tinggi. Sebaliknya, jika dia melakukan hal-hal yang jahat, jiwanya akan dilahirkan kembali dalam status yang lebih rendah, bahkan mungkin dalam rupa cacing! Daur hidup tersebut dipercaya akan terus berlangsung sampai jiwa tersebut mencapai kesempurnaan rohani dan masuk dalam nirwana.

Sebaliknya, orang-orang Kedar percaya hanya ada satu tuhan, yaitu Allah. Agama ini mendasarkan ajarannya pada lima "pokok" dasar. Orang Kedar harus mengakui bahwa "tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah nabi-Nya". Orang Kedar juga diwajibkan untuk berdoa lima kali sehari, memberi zakat bagi orang-orang miskin, berpuasa selama bulan Ramadan, dan mencoba untuk melakukan ibadah umroh paling tidak satu kali ke Mekah.

APA SAJA KEBUTUHAN MEREKA?

Orang Indo-Pakistan Hindu yang tinggal di semenanjung Arab memiliki kehidupan yang sulit karena pada kenyataannya mereka merupakan penganut agama minoritas di sana.

Beberapa negara yang didiami oleh sekelompok orang Indo-Pakistan tidak memerbolehkan misionaris Kristen memasuki negara-negara mereka. Akibatnya, sulit untuk menjangkau orang-orang Indo-Pakistan yang hidup di negara-negara tersebut. Meskipun orang-orang Indo-Pakistan yang memeluk agama saudara sepupu di beberapa negara mendapat jaminan kebebasan beragama, mereka tetap dibatasi oleh aturan-aturan agama. Orang-orang Kristen lokal harus menggunakan kesempatan ini untuk memberitakan Kristus kepada orang-orang Indo-Pakistan.

POKOK DOA

  1. Mintalah kepada Allah Yang empunya tuaian agar mengirimkan para pekerja untuk melayani di kelompok masyarakat Indo-Pakistan.
  2. Doakanlah supaya orang-orang Kristen setempat terbeban dan mendapatkan kesempatan menjangkau tetangga-tetangga mereka yang belum mengenal kasih Kristus.
  3. Mintalah agar Allah mengutus pengusaha-pengusaha Kristen untuk melayani orang-orang Indo-Pakistan yang sempat mereka temui dalam pekerjaan mereka.
  4. Mintalah kepada Tuhan supaya Dia membangkitkan tim-tim doa yang setia menjadi perantara bagi banyak orang Indo-Pakistan.
  5. Berdoalah juga untuk orang-orang Indo-Pakistan yang terluka karena perang di berbagai negara. Mintalah pertolongan Tuhan agar pada kesempatan seperti itu, mereka menemukan Tuhan Pencipta alam semesta.
  6. Berdoalah agar Tuhan menyatakan diri-Nya kepada orang-orang Indo-Pakistan melalui mimpi-mimpi dan penglihatan-penglihatan.
  7. Berdoalah agar Tuhan mengambil alih kuasa atas kepercayaan dan kekuatan yang mengikat orang-orang Indo-Pakistan.
  8. Mintalah Tuhan untuk memenangkan gereja-gereja di Indo-Pakistan demi kemuliaan nama-Nya! (t/Setyo)
Diterjemahkan dan disunting seperlunya dari:
Situs : Joshua Project
Judul asli artikel : Indo-Pakistani of Montserrat
Penulis : Tidak dicantumkan
Alamat URL : https://legacy.joshuaproject.net/people-profile.php?peo3=19211&rog3=UZ
Sumber : e-JEMMi 26/2008