Sumber-sumber VOM (Voice of the Martyrs) mengemukakan bahwa ada dua kelompok pendeta yang pergi ke Thailand untuk menghadiri konferensi kepemimpinan. Kelompok pertama berhasil melalui Meekong tanpa masalah. Kelompok kedua yang terdiri dari delapan orang ternyata diikuti oleh polisi Laos. Mereka digeledah, dan dua di antaranya didapati memiliki Alkitab. Semua barang yang dimiliki pendeta-pendeta tersebut disita, termasuk telepon genggam mereka. Menurut VOM -- Kanada, para pendeta tersebut dilaporkan telah dipulangkan kembali ke Laos meskipun sejak penangkapan tersebut, tidak ada kontak dengan mereka.
Negara Laos ada di peringkat kedelapan di antara lima puluh negara dalam Open Doors World Watch List, yaitu daftar negara yang paling banyak menganiaya orang-orang Kristen di dunia. Pemerintah Laos telah memberikan batasan-batasan yang lebih luas terhadap semua kelompok agama. Akhir-akhir ini, pemerintah Laos memang telah berupaya untuk memerbaiki catatan penegakan hak asazi manusia di negeri itu. Penangkapan semakin sedikit dan banyak gereja yang sebelumnya ditutup, kini sudah dibuka kembali. Namun, gereja-gereja di sana belum bebas dari penganiayaan.
Berdoalah bagi para pendeta di Laos dan keluarganya selama masa sulit ini. Mintalah agar Tuhan melindungi dan menguatkan mereka. Berdoalah juga untuk pembebasan mereka yang masih ada di penjara dan kiranya kesaksian-kesaksian mereka dapat menarik petugas penjara ke dalam persekutuan dengan Yesus Kristus. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari | : | Mission News Network, April 2008 |
Alamat URL | : | http://www.mnnonline.org/article/11060 |
Pokok Doa:
Doakan pemerintah negara Laos agar mereka membuka lebih banyak "pintu" bagi Injil sehingga Kabar Baik tersebut dapat masuk ke wilayah-wilayah yang belum mendengar Injil.
Gereja Tuhan dan orang percaya di Laos perlu didoakan karena banyak di antara mereka yang menerima ancaman dan aniaya dari orang-orang yang menentang kekristenan. Biarlah perlindungan Tuhan senantiasa menyertai mereka.