Kenaikan harga bahan bakar berdampak besar terhadap pelayanan misi, memengaruhi penginjilan, bantuan kemanusiaan, misionaris, transportasi misi, dan penjangkauan jangka pendek di seluruh dunia. Living Water International (LWI) memiliki 5.000 proyek air di 13 negara, dan harga bahan bakar diesel yang tinggi membuat mereka mengurangi upaya penginjilan dalam pelayanan mereka. "Kami bisa melayani 100.000 orang 2 tahun yang lalu; kini kami hanya mampu membantu 66.000 orang," kata perwakilan LWI, BW. Mission Aviation Fellowship juga sedang memotong biaya operasi sampai dengan sepuluh persen di seluruh dunia untuk menahan harga bahan bakar, dan OM International Ships terpaksa membayar dua kali lebih mahal untuk harga bahan bakar daripada tahun lalu. Kenaikan biaya transportasi pesawat juga akan membuat gereja dan tim misi mengalami kesulitan melakukan perjalanan jangka pendek. Pelayanan di seluruh dunia meminta orang-orang Kristen berdoa dan meminta Tuhan membantu mereka dalam menjangkau jiwa yang terhilang bagi Kristus. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi September 2008, Volume 26, No. 9 |
Judul kolom | : | World Christian Report |
Judul asli artikel | : | Global: High Fuel Prices Hamper Missions |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 3 |
Pokok doa:
Sam, Direktur Eksekutif Grace Ministries Internasional (GMI), akhir bulan ini sibuk melakukan kunjungan ke negara-negara di mana GMI memiliki pelayanan untuk menguatkan umat percaya di negara-negara tersebut.
Perjalanan Sam yang pertama adalah ke Tanzania, di mana dia menjadi pembicara dalam seminar para pendeta dan menghabiskan enam belas hari untuk bertemu dengan misionaris GMI dan para pemimpin rohani dari Tanzania Grace Church. GMI memiliki 72 jemaat, 6 pasangan suami istri, dan pelayanan kaum lajang di negara tersebut. Pelayanan sehari-hari di sana mencakup penginjilan, perintisan gereja, pendidikan teologi, dan pelipatgandaan komunitas. Tanzania sangat peduli dengan kekristenan. Seiring dengan berjalannya pelayanan penginjilan, mereka juga mengerjakan proyek air bersih dan pertanian di kampung nelayan di Rukwa Valley.
Selanjutnya Sam berkunjung ke Malawi, sebuah negara kecil di Afrika Tengah yang berpenduduk sebelas juta jiwa. Di negara miskin ini, kebebasan beragama sangat dilindungi. Namun, ada yang mengatakan bahwa 13% kaum minoritas sepupu lebih diperhatikan. Beberapa gereja telah dirintis dan ada banyak potensi untuk mendirikan gereja lebih banyak lagi.
Bertepatan dengan perjalanan Sam, konferensi Africa Grace Leadership juga diselenggarakan pada tanggal 12 -- 16 Agustus, dipimpin oleh Sam, Pdt. Ken, serta Gary. Doakanlah agar perjalanan Sam bermanfaat baik untuk pelayanan saat ini maupun untuk pelayanan selanjutnya. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari: Mission News Network, Agustus 2008
Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11545
Pokok doa:
Sam, Direktur Eksekutif Grace Ministries Internasional (GMI), akhir bulan ini sibuk melakukan kunjungan ke negara-negara di mana GMI memiliki pelayanan untuk menguatkan umat percaya di negara-negara tersebut.
Perjalanan Sam yang pertama adalah ke Tanzania, di mana dia menjadi pembicara dalam seminar para pendeta dan menghabiskan enam belas hari untuk bertemu dengan misionaris GMI dan para pemimpin rohani dari Tanzania Grace Church. GMI memiliki 72 jemaat, 6 pasangan suami istri, dan pelayanan kaum lajang di negara tersebut. Pelayanan sehari-hari di sana mencakup penginjilan, perintisan gereja, pendidikan teologi, dan pelipatgandaan komunitas. Tanzania sangat peduli dengan kekristenan. Seiring dengan berjalannya pelayanan penginjilan, mereka juga mengerjakan proyek air bersih dan pertanian di kampung nelayan di Rukwa Valley.
Selanjutnya Sam berkunjung ke Malawi, sebuah negara kecil di Afrika Tengah yang berpenduduk sebelas juta jiwa. Di negara miskin ini, kebebasan beragama sangat dilindungi. Namun, ada yang mengatakan bahwa 13% kaum minoritas sepupu lebih diperhatikan. Beberapa gereja telah dirintis dan ada banyak potensi untuk mendirikan gereja lebih banyak lagi.
Bertepatan dengan perjalanan Sam, konferensi Africa Grace Leadership juga diselenggarakan pada tanggal 12 -- 16 Agustus, dipimpin oleh Sam, Pdt. Ken, serta Gary. Doakanlah agar perjalanan Sam bermanfaat baik untuk pelayanan saat ini maupun untuk pelayanan selanjutnya. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari: Mission News Network, Agustus 2008
Alamat URL: http://www.MNNonline.org/article/11545
Pokok doa:
Posisi utama yang masuk dalam daftar penganiaya orang-orang Kristen dunia versi Open Doors 2008 tahun ini dipegang oleh Korea Utara. Mereka masuk sebagai negara terkejam terhadap orang Kristen selama enam tahun berturut-turut. Kerajaan Arab Saudi ada pada posisi kedua, diikuti oleh Iran. Maladewa berada pada posisi keempat. Urutan kelima diduduki oleh Bhutan yang beranjak naik dari posisi ketujuh tahun lalu karena Somalia dan Yaman mengalami penurunan dalam penganiayaan. Posisi keenam diduduki oleh Yaman. Afganistan naik dari posisi sepuluh ke posisi tujuh. Tahun lalu Laos memberikan sedikit perubahan dalam memberikan kebebasan bagi umat beragama, namun Laos tetap naik dari posisi kesembilan menjadi urutan kedelapan. Dua negara baru yang masuk dalam sepuluh urutan teratas adalah Uzbekistan pada posisi kesembilan dan Cina pada posisi kesepuluh. Tahun lalu Uzbekistan berada pada urutan kesebelas dan Cina pada urutan keduabelas. Islam merupakan agama terbesar di enam negara yang termasuk dalam sepuluh besar tersebut, negara tersebut antara lain: Arab Saudi, Iran, Maladewa, Afganistan, Yaman, dan Uzbekistan. Tiga negara yang menganut paham pemerintahan komunis adalah Korea Utara, Laos, dan Cina. Bhutan merupakan satu-satunya negara dalam daftar sepuluh negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha. (t/Setyo)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Maret 2008, Volume 26, No. 3 |
Judul asli artikel | : | 2008 Persecution List Release |
Penerbit | : | 120 Fellowship adult class at Lake Avenue Church, Pasadena |
Halaman | : | 4 |
Pokok Doa:
Mari berdoa untuk negara-negara yang masuk dalam daftar negara penganiaya orang Kristen, kiranya Tuhan membukakan hati mereka, terutama para pemimpin negara-negara itu agar mereka dapat melihat kasih Tuhan.
Meski begitu, jika memang Tuhan mengizinkan penganiayaan itu terjadi, biarlah Tuhan memberi kekuatan supaya iman orang-orang Kristen semakin teruji dan nama Tuhan tetap ditinggikan.
Tom Dudenhofer dari ASM (Audio Scripture Ministries) mengatakan bahwa mereka sangat membutuhkan orang-orang yang kompeten dalam bidang media teknologi, yang memiliki visi dan misi. "Kami benar-benar memerlukan tenaga-tenaga teknis yang mengasihi Tuhan dan suka menolong sesama, yang bersedia bepergian dan tertarik untuk menyalurkan apa yang mereka ketahui tentang komputer dan audio digital. Ada banyak orang percaya di seluruh dunia yang membutuhkan peralatan ini untuk menyediakan firman Tuhan dalam bentuk audio bagi orang-orang yang tidak dapat membaca."
Begini situasinya: "Ada tim-tim nasional di Peru, di seluruh wilayah negara tersebut, yang berusaha menggunakan alat-alat media untuk menyediakan Alkitab dalam bentuk audio dan bahkan video. Mereka hanya membutuhkan seseorang untuk membantu mereka atau memberi mereka sedikit pengarahan." Dengan kata lain, seorang sukarelawan akan membantu memandu tim yang ada di sana tentang bagaimana menggunakan peralatan yang ada, bagaimana memproses suara yang mereka rekam, dan bagaimana memecahkan masalah yang muncul pada beberapa peralatan yang ada.
Dudenhofer mengemukakan bahwa para relawan harus mampu menjelaskan mengenai pengaturan alat yang ada dalam waktu yang singkat. Masalah bahasa tidak perlu dikuatirkan. Jasa para penerjemah bisa didapatkan dengan mudah untuk pelayanan seperti ini.
ASM telah mendapat permintaan akan relawan teknis yang terus berdatangan dari Peru, Pilipina, dan Mozambik. "Mereka sudah memiliki strategi, mereka sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. Kami akan selalu ada untuk membantu mereka mewujudkan kerinduan yang Tuhan sudah tanamkan di hati mereka."
Ditanya mengenai apa yang akan terjadi dengan pelayanannya jika tak ada relawan yang datang pada saat yang dibutuhkan, Dudenhofer hanya berkata, "Pelayanan akan secara perlahan mandek. Kami melakukan yang terbaik yang dapat kami lakukan, kami bukanlah organisasi yang besar. Tapi kami percaya pada Tuhan. Kami tahu bahwa Tuhan akan menolong pada saat yang tepat dan kami tahu bahwa ada orang-orang yang telah Tuhan persiapkan untuk membantu mencukupi kebutuhan kami." (t/Setyo)
Diterjemahkan dari | : | Mission News Network, April 2008 |
Alamat URL | : | http://www.mnnonline.org/article/11044 |
Pokok doa:
Menurut survei yang baru-baru ini dipublikasikan, mengenai mengapa orang non-Kristen membuka hati mereka terhadap Injil dan Yesus Kristus, ternyata alasan yang paling memengaruhi mereka untuk menerima Kristus adalah gaya hidup orang Kristen.
Survei yang dilakukan oleh Fuller Theological Seminary`s School of Intercultural Studies sejak 1991 sampai 2007 dengan reponden 750 orang non-Kristen yang akhirnya mengikut Kristus itu, mampu melacak beberapa pengaruh yang membantu para petobat itu mengambil keputusan. Para responden berasal dari 30 negara dan 50 kelompok etnis, mewakili daerah-daerah besar di dunia yang nuansa religiusya sangat kental.
Pengaruh kedua yang paling penting adalah kuasa Tuhan dalam menjawab doa serta dalam memberikan penyembuhan. Termasuk di dalamnya adalah perkara-perkara ajaib, seperti para pendoa Kristen yang mampu menyembuhkan orang cacat sementara agama mereka tidak dapat menyembuhkannya, dan pengusiran setan.
Pengaruh ketiga yang paling banyak dinyatakan oleh para responden adalah ketidakpuasan akan agama yang mereka ikuti. Mereka berkata bahwa mereka tidak bahagia dengan kitab suci mereka, yang kata mereka lebih menekankan pada hukuman Tuhan daripada kasih-Nya dan penggunaan kekerasan untuk membenarkan tindakan-tindakan yang melawan kemanusiaan. (t/Dian)
Diterjemahkan dari:
Judul buletin | : | Body Life, Edisi Desember 2007, Volume 25, No. 12 |
Judul asli artikel | : | Why Muslims Come to Christ |
Penulis | : | Tidak dicantumkan |
Halaman | : | 4 |
Doakan agar orang Kristen dicelikkan matanya sehingga mereka dapat melihat bahwa memiliki hidup dan karakter Kristus sangat penting untuk menjadi saksi Kristus. Dalam hal inilah mereka dapat menarik orang lain untuk tertarik datang dan mengenal Kristus.
Banyak petobat baru dari agama lain yang sedang belajar mengenal Kristus. Kiranya iman Kristen mereka semakin mengakar sehingga mereka sungguh-sungguh menjadi murid Kristus yang sejati.
Jumat lalu, Joni and Friends menegaskan semakin mendunianya program televisi terbaru mereka. Acara itu menyiarkan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan mengenai kebaikan Tuhan yang bercahaya di tengah penderitaan dunia. Mereka telah memiliki rekaman acara berdurasi 26 jam. Steve Appel berkata bahwa tanggal 1 Februari 2008 merupakan hari penayangan perdana acara tersebut di TBN. Acara itu akan disiarkan di Asia, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Australia. Benar-benar mendunia. Atas dasar itu, Appel berkata bahwa pelayanan mereka akan semakin kuat karena adanya program baru tersebut. Hal tersebut akan mengawali pelayanan Joni and Friends yang lainnya, yaitu pelayanan yang dilakukan bersama dengan Wheels for the World untuk memberikan kursi roda gratis serta alat-alat yang diperlukan bagi orang-orang cacat di seluruh dunia." Teks terjemahan (subtitle) akan disediakan. Appel juga mengatakan bahwa mereka sedang menerjemahkannya dalam bahasa Arab dan Persia. Akan diterjemahkan pula dalam bahasa Mandarin dan Spanyol. Doakan agar tayangan itu akan menjangkau mereka yang menderita, yang perlu mendengar pesan yang penuh dengan pengharapan. (t/Novita)
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Full story | : | http://www.MNNonline.org/article/10725 |
Pokok doa
Menjelang akhir tahun, Fred Palmerton dari Christian Resources International (CRI) mengatakan bahwa banyak orang percaya kuatir menunggu kiriman Alkitab, buku-buku renungan, dan bahan untuk anak-anak. "Saya benar-benar prihatin melihat banyak orang di seberang lautan yang tidak bisa mendapat Injil Tuhan. Mereka menunggu dan bertanya-tanya, `Apakah CRI memunyai uang untuk mengirimiku buku?`" CRI melayani melalui komunitas Kristen di Amerika Utara. Mereka menerima sumbangan buku-buku bekas dan mengirimkannya kepada para misionaris dan pendeta lokal di luar negeri untuk melengkapi mereka dalam melayani. Tetapi saat ini mereka terhambat oleh kurangnya dana. "Yang paling diperlukan sekarang adalah dana pengiriman tumpukan buku yang ada di perpustakaan kami. Telah ada banyak kontainer yang menunggu untuk dikirim ke India, Ghana, Sri Lanka, Liberia, dan Afrika Selatan."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10635 |
Pokok doa
Bagi anak yatim piatu, hal yang memprihatinkan adalah adopsi yang tidak akan pernah menjadi kenyataan. Itulah alasan mengapa Children`s Hope International mengumpulkan sponsor bagi anak yatim piatu. Organisasi pelayanan ini memiliki program di tujuh negara di mana setiap sponsor dapat berkomunikasi dan mengunjungi anak-anak yang mereka bantu. Mary House dari CHI mengatakan bahwa satu kunjungan saja akan membuat anak-anak itu memiliki orang yang pantas dihormati, dan sering kali mereka ingin membantu masyarakat karena meneladani para donatur yang telah menolong mereka tersebut. "Anak-anak tidak akan bisa mewujudkan keinginan mereka jika perut kosong, tidak bersekolah, atau karena tidak memunyai perlengkapan untuk pergi ke sekolah. Tetapi ketika mereka mendapatkan semua itu, mereka bersemangat." House berkata bahwa penginjilan mendasari pekerjaan mereka. "Yesus berkata, `Pergi dan kabarkanlah`. Tetapi Dia juga berkata, `Kasihilah seorang terhadap yang lain`. Kami mencoba membagikan pesan ini dengan mengasihi semua anak-anak dan keluarga mereka dan dengan merealisasikan cinta kasih itu melalui bantuan jasmani dan keuangan." Jadilah sponsor anak-anak bersama Children`s Hope International.
Diterjemahkan dari | : | Mission News, Desember 2007 | Selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10557 |
Pokok doa
Migrasi besar-besaran di Afrika yang dilakukan oleh mereka yang berpendidikan dan memiliki uang telah menyebabkan kurangnya sumber daya yang dibutuhkan. Tanpa mereka, buta huruf dan kemiskinan merajalela di mana-mana. Lisa Wolf dari CURE International mengatakan bahwa organisasinya memerangi masalah itu dengan konsep "teaching hospital" atau rumah sakit mengajar. "Banyak orang di Benua Afrika menderita `pengeringan otak`, khususnya tenaga medis profesional. Mereka tidak memiliki perlengkapan dan sumber yang dibutuhkan. Kami menyediakan sumber-sumber tersebut dan memberikan pelatihan kepada mereka. Dan karena mereka memiliki rumah sakit yang bagus untuk bekerja -- rumah sakit yang merawat orang-orang yang membutuhkan perawatan fisik dan rohani -- mereka mau untuk tetap tinggal." Wolf mengatakan bahwa staf mereka juga sadar akan adanya penginjilan dalam upaya ini. "Kami menyelaraskan pentingnya kesembuhan fisik dan rohani anak-anak. Para pasien, keluarga mereka, dan orang lain yang telah mengunjungi rumah sakit itu mengatakan kepada kami bahwa mereka benar-benar merasakan belas kasih dan perwujudan kasih Allah."
Diterjemahkan dari | : | Mission News, November 2007 | Kisah selengkapnya | : | http://www.MNNonline.org/article/10380 |
Pokok Doa
Masalah kemiskinan dan buta huruf di Afrika diharapkan dapat segera ditanggulangi sehingga setiap penduduk mendapatkan kehidupan yang layak.
Doankanlah CURE International yang sedang berusaha memerangi masalah tersebut lewat pelayanan di rumah sakit dan pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.