Guinea Bissau
Guinea Bissau (1,6 juta), Ibukota Bissau (0,4 juta), agama Islam 48%, Animis 42%, Katolik 7%, Kristen 2,5%. Puji TUHAN, ketegangan politik sudah mereda, ada perdana menteri baru. Doa kita sudah dikabulkan. Bapak Pdt. Titus Dima, WEC, sesudah pelayanan misi atas permintaan dari persekutuan gereja-gereja Indonesia di Amerika, ia sudah kembali di Ingore dan mengurus Youth Center. Sasaran membina anak muda secara rohani dan mendidik mereka dalam beberapa kejuruan, agar mereka kemudian hari bisa mencari sendiri untuk mereka dan keluarga mereka. Ibu Ritha M., WEC, mengajar di Sekolah Alkitab, di samping ini ia memimpin pelayanan akhir pekan para mahasiswa. Orang percaya baru yang sudah dibaptis memerlukan pemuridan, agar tumbuh dalam iman yang sehat. Ada banyak oposisi dari keluarga mereka dan masyarakat. Ada orang yang sedang disiapkan untuk akan dibaptis. Ibu Salomi T., WEC, melayani di daerah Cacine, khusus di antara suku-suku terabaikan di daerah itu, yaitu Nalu & Susu. Bulan September ia harus menyewa sebuah rumah baru, tetapi sulit ketemu satu rumah yang memadai, karena biasanya hanya gubuk beratap rumput di desa ini. Karena pemerintah belum mendirikan satu sekolah, jemaat setempat sudah mendirikan satu sekolah umum, sangat diperlukan guru-guru yang berjiwa misi. Hampir semua anak di sekolah dari keluarga non-Kristen. Dari empat anak muda suku Nalu yang sudah bertobat dan dibaptis, satu pemuda akan masuk sekolah Alkitab yang satu-satunya di negara ini.
Nigeria
Nigeria (130 juta), Ibukota Abuja (0,4 juta), Agama: Islam 45%, Kristen 28%, Katolik 12%, bidat 11%. Kita berdoa bersama orang Kristen di negara ini, bahwa presiden baru, Yar' Adua, yang beragama Islam, mau melindungi orang Kristen terhadap serangan musuh Injil, dan berusaha, bahwa pertengkaran antara orang Islam dan Kristen berhenti, dan suku-suku diperdamaikan.
Somalia
Somalia (8,3 juta), Ibukota Mogadishu (1,2 juta), hampir semua beragama Islam. Sejak tahun 1991 tidak ada pemerintahan pusat yang berfungsi. Terus-menerus ada kekerasan dan tembak-menembak antara berbagai kelompok. Orang Kristen (hanya sedikit ada) tidak mempunyai hak. Minta damai!
Djibouti
Djibouti (0,8 juta), agama utama Islam. Negara di Afrika Timur. Suku-suku utama Afar (36%) dan Somali (45%). Kebebasan agama hanya secara terbatas. Ada satu tim yang menerjemahkan PL ke dalam bahasa Afar. Kitab Mazmur bersama Amsal sudah ada dan diedarkan di masyarakat. Beberapa orang Kristen Somali berkumpul secara rutin untuk mempelajari Firman TUHAN.
Eritrea
Eritrea (4,5 juta), Ibukota Asmara (0,4 juta), agama: Islam 51%, Ortodoks 40%, Katolik 4,6%, Kristen 1,5% (Injili 20 000 orang), Animis. Aliran Injil dilarang keras berbakti di mana saja, termasuk di rumah sendiri sebagai keluarga. Karena belum ada perobahan, jangan berhenti berseru kepada TUHAN, agar 2000+ tahanan Kristen dikuatkan oleh Yesus setiap hari, meskipun mereka menderita. Sudah ada yang ditahan selama tiga tahun, sampai kapan??? Kami bersyukur orang Kristen bisa mengadakan satu hari doa nasional untuk pertama kali, meskipun mereka harus pergi ke negara tetangga Kenia untuk berdoa bersama, karena di negara sendiri dilarang berkumpul untuk berdoa.
Zimbabwe
Zimbabwe (12 juta), Ibukota Harare (1,3 juta). Inflasi dalam satu tahun 3700%, mungkin sampai 9000% (paling tinggi di seluruh dunia), dalam hanya enam jam saja uang dalam tangan sudah hilang sebagian dari nilai. Penduduk menjadi makin miskin. Makanan apa pun sulit dicari, obat-obatan kurang ada, 80% dari penduduk tidak mempunyai mata pencaharian. Berseru kepada TUHAN, bahwa akan dibentuk satu pemerintahan yang berbelaskasihan dengan masyarakat.
Afrika Selatan
Afrika Selatan (47 juta), Ibukota Pretoria (2 juta), Cape Town (2,9 juta). Agama Kristen 38,4%, Katolik 7,8%, bidat 26%, Hindu 1,7%, Animis 17,7%, tidak beragama 6,5%, Islam 1,2% yang berasal dari negara-negara Afrika Timur, orang Melayu, 250 ribu jiwa, orang Urdu, dan orang dari negara sendiri. Bapak & Ibu Pdt. N. Rajagukguk (WEC Indonesia) memusatkan pelayanan dan perintisan mereka di antara orang fokus. Mereka berdoa, agar di antara orang target timbul satu kehausan akan kebenaran dan bahwa mereka dengan rindu mau mempelajari Firman TUHAN. Baru-baru ini Bapak Nimrot mengikuti satu konperensi misi mahasiswa, ia memimpin satu seminar, bagaimana mahasiswa bisa memberitakan Injil kepada mahasiswa sekampus yang dari orang fokus, 24 peserta bersemangat.