Persahabatan Anila dan Parveen sudah dimulai sejak mereka sekolah. Parveen merupakan seorang gadis dari keluarga non-Kristen yang ketat, sedangkan Anila adalah gadis Kristen yang sangat percaya akan kebesaran Yesus. Seiring persahabatan mereka, Anila memberikan Alkitab kepada Parveen dan mengajarkan lagu-lagu Kristen yang dengan cepat dipelajarinya. Anila mulai mengundang Parveen menghadiri kebaktian Jumat Agung. Ketika mendengar presentasi Injil, gadis non-Kristen itu langsung menerima Yesus dalam hidupnya. Ia sangat bersemangat mengenai hubungannya bersama Yesus dan merasakan perubahan besar dalam hidupnya.
Tidak lama kemudian, orangtua Parveen mengetahuinya. Sebagai kaum non-Kristen, orangtua Parveen sangat marah ketika mengetahui perpindahan Parveen ke agama lain. Mereka menyuruh adik perempuannya mencari tahu dari mana dia mendapatkan pengaruh kristiani tersebut dan mulai merencanakan pernikahan Parveen dengan seorang pria non-Kristen. Namun, Parveen menolaknya dan melarikan diri.
Orangtua Parveen menuduh Anila dan pendetanya melakukan penculikan sehingga mereka memutuskan untuk memerintahkan penangkapan Anila. Anila disiksa selama sembilan jam di depan keluarganya sebelum akhirnya dibawa ke penjara. Pendeta dan keluarganya menyusul dimasukkan ke penjara sehari sesudahnya. Baik Anila maupun pendetanya mengalami siksaan yang sangat berat selama dipenjara. Ketika dilepas, Anila nyaris tidak bisa duduk dan pendetanya tidak dapat berjalan karena luka-lukanya di pinggang dan paha.
Parveen akhirnya ditemukan oleh keluarganya. Di negara Parveen, orang sering disiksa atau dibunuh oleh keluarganya karena pindah kepercayaan. Untuk mengembalikan kehormatan keluarganya, saudara laki-laki Parveen menikamnya hingga mati.
Saudara laki-laki Parveen yang sudah menikamnya itu dibebaskan oleh pemerintah tanpa hukuman apa pun. Namun, Anila justru ditangkap dengan tuduhan penganiayaan, walaupun akhirnya dapat lepas dari tahanan dengan jaminan setelah sebulan mendekam di penjara. Ia dan keluarganya pergi ke persembunyian karena hidupnya terancam oleh aliran agama radikal yang ada di negaranya.
Puji Tuhan atas doa orang-orang Kristen yang percaya akan Yesus. Bulan Mei 1999, Anila dibebaskan dari segala tuduhan walaupun dia dan keluarganya masih berada di tempat persembunyian. "Aku telah melihat dunia dan dunia tidak memiliki apa pun yang baik. Hanya Yesuslah kedamaianku," kata Anila.
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | Kekal (Kesaksian Kasih Allah) |
Alamat URL | : | https://kesaksian.sabda.org/disidang_karena_membagikan_injil |
Sumber asli: | ||
Judul buku | : | Jesus Freaks |
Judul artikel | : | Disidang Karena Membagikan Injil |
Penulis | : | DC Talk dan Voice Of Martyr |
Penerbit | : | Cipta Olah Pustaka |
Halaman | : | 29 -- 31 |
Sumber | : | e-JEMMi 45/2007 |