Ancaman teror di Filipina membantu program World Hope berkembang. Ann dari World Hope (WH) menyebutkan bahwa delapan tahun yang lalu mereka membantu peresmian sebuah sekolah dasar bagi orang-orang B`laan. Karena pemberontakan di Mindanao, para penduduk desa lebih memerhatikan keselamatan anak-anak mereka yang berusia sekolah menengah pertama. Anak-anak ini biasanya harus berjalan jauh untuk bisa sekolah. Oleh sebab itulah, mereka membangun sekolah menengah pertama di rumah. "Mulai April, ketika anak-anak memulai tahun ajaran baru, WH melakukan antisipasi untuk menerima delapan puluh sampai seratus murid. Mereka akan menambah tingkat kelas setiap tahunnya. Jadi, tahun depan mereka akan memiliki sembilan tingkat kelas dan sepuluh di tahun berikutnya." [Sumber: Mission Network News, Januari 2007]
Pokok Doa: